NovelToon NovelToon
Warisan Kaisar Naga

Warisan Kaisar Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Timur
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ar wahyudie

Di Benua Timur Naga Langit sebuah dunia di mana sekte-sekte besar dan kultivator bersaing untuk menaklukkan langit, hidup seorang pemuda desa bernama Tian Long.
Tak diketahui asal-usulnya, ia tumbuh di Desa Longyuan, tempat yang ditakuti iblis dan dihindari dewa, sebuah desa yang konon merupakan kuburan para pahlawan zaman kuno.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ar wahyudie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

Liu Yuer berteriak, “Itu teknik terlarang Sekte Bara Langit!”

Tian Long menatap naga api yang datang.

Satu langkah ia ambil ke depan, menengadah ke langit.

“Kalau langit ingin melihatku terbakar,” gumamnya pelan, “biarlah aku menunjukkan api yang tidak bisa padam.”

Ia mengangkat kedua tangannya.

Dari tanah, qi bumi naik—berwarna emas kemerahan.

Napasnya tenang, matanya bersinar lembut.

Ketika naga api itu menyambar

BOOMMMMM!!!

Ledakan pertama mengguncang lembah.

Tanah bergetar seperti makhluk hidup yang baru terbangun dari tidur panjangnya.

Gelombang energi memantul di antara tebing, menghantam dinding batu dan memantul kembali, menciptakan gema panjang yang terdengar seperti jeritan seribu roh yang kehilangan tubuhnya.

Udara menggulung keras.

Kabut terpecah, debu menari liar, dan daun-daun berjatuhan seperti hujan logam hijau.

Setiap helaan napas terasa berat — seolah udara itu sendiri berubah menjadi cairan qi yang menekan dada.

Liu Yuer berdiri di antara reruntuhan.

Jubahnya berkibar oleh badai qi yang melanda dari arah pertempuran.

Dan di tengah pusaran cahaya yang meluap seperti ombak qi tanpa ujung, satu sosok muncul dari dalam badai — rambutnya berkibar, mata bersinar tajam, sosok itu adalah Tian Long.

Di kejauhan, Zhao Wen berdiri di atas batu hitam. Api pekat mengelilinginya seperti tirai dari neraka hidup, lapar, dan nyaris berbisik.

“Tian Long,” suaranya berat dan getir. “Kau mencuri segalanya dariku. Sekarang, aku akan mengambilnya kembali—beserta hidupmu.”

Tian Long tak menjawab. Ia hanya memejamkan mata.

Angin berhenti sejenak—seolah dunia menahan napas.

Aura yang selama ini tersembunyi di tubuhnya mulai berdenyut, naik perlahan dari pusat dadanya seperti gelombang pasang yang tak bisa dibendung.

Dingin.

Itulah yang pertama dirasakan Liu Yuer.

Udara yang semula panas mendadak membeku, membuat napas berubah jadi kabut putih. Api Zhao Wen mulai goyah, seperti takut pada sesuatu yang lebih tua dari cahaya.

“Dia… dia sudah menembus batas tubuh fana…” bisik seorang murid dari tim Zhao Wen, suaranya gemetar.

Zhao Wen melirik dengan mata merah menyala. “Kalau kau takut, pergilah. Pertempuran ini bukan untuk pengecut.”

Tian Long membuka matanya perlahan. Cahaya biru kehijauan berputar di irisnya—dingin, namun tenang.

Liu Yuer menatap terpana. Itu bukan sembarang teknik.

Itu Jinghun Tianyan—mata roh surgawi dari garis naga purba.

“Sudah cukup bicara,” ujar Tian Long pelan, tapi tegas. “Kalau kau mencari kuburan, biar aku yang menggali.”

Api di tubuh Zhao Wen menyembur, membentuk naga raksasa berwarna hitam yang meraung ke langit.

BOOM! Bumi pecah, langit bergetar.

Tian Long mengangkat tangan kanannya.

“Qinglong Zhenya — Segel Naga Biru.”

Cahaya biru membentuk wujud naga yang menari tenang.

Saat dua naga bertabrakan, langit seperti robek.

Gelombang energi menelan lembah, menyapu kabut dan memecahkan batu.

Liu Yuer berteriak menahan tekanan udara. Debu menelan pandangan, dan di tengah badai itu, dua sosok tetap berdiri—Zhao Wen yang terbakar, Tian Long yang berdarah tapi tegap.

“Mustahil…” Zhao Wen bergetar. “Teknikku menelan roh… seharusnya tak bisa ditahan!”

Tian Long menatapnya dengan senyum tipis. “Karena kau tak pernah memahami rohmu sendiri.”

Dalam sekejap ia melangkah.

Whus! Bayangannya lenyap.

Satu tinju menghantam dada Zhao Wen—pukulan yang membawa getaran Jing Qi, langsung mengguncang inti spiritual.

DUARRR!

Zhao Wen terpental jauh, menghantam batu besar dan jatuh bersimbah darah.

Namun di tengah napas beratnya, ia tertawa lirih.

“Heh… naga sejati, ya? Tapi aku tak datang sendirian.”

Tanah bergetar.

Kabut di sekeliling mereka menggeliat, membentuk pusaran hitam di udara.

Liu Yuer memundurkan langkah, wajahnya memucat. “Itu… bukan manusia.”

Dari balik kabut, sosok tinggi muncul—berjubah hitam, langkahnya tanpa suara, mata kosong seperti jurang.

Saat ia bicara, suaranya bergema di kepala mereka, bukan di telinga.

“Sudah lama… aku menunggu tubuh sekuat milikmu, Tian Long.”

Tian Long menyipitkan mata.

Aura makhluk itu bukan milik dunia fana. Itu sisa kesadaran kuno yang menempel di formasi.

Zhao Wen terbatuk darah, tapi tetap tersenyum.

“Formasi ini… bukan ujian. Ini perangkap. Penjara bagi roh yang pernah menentang langit.”

Tanah bergetar semakin kuat.

Dari celah bumi, suara seperti detak jantung raksasa terdengar—berat, lambat, tapi penuh kehidupan.

DUM... DUM... DUM…

“Liu Yuer! Mundur!” teriak Tian Long.

Ia menatap lembah yang kini berdenyut seperti makhluk hidup.

Cahaya merah dan biru keluar dari retakan tanah, membentuk simbol-simbol kuno di udara.

Dari dasar lembah, sesuatu mulai bangkit—

seekor makhluk tanpa bentuk, separuh kabut, separuh api, dengan ribuan wajah yang menangis dan tertawa sekaligus.

Udara menjadi berat, seolah langit sendiri enggan melihatnya.

Liu Yuer berlutut, menahan rasa mual karena tekanan spiritual.

“Apa itu…?”

Tian Long menjawab tanpa berpaling, suaranya tenang tapi tajam,

“Itu… sisa dari para Dewa yang jatuh di medan perang kuno. Energi mereka menumpuk selama ribuan tahun, menjadi kesadaran tanpa arah.

Dan sekarang… ia ingin hidup kembali.”

Makhluk itu menatap Tian Long, matanya berkilau seperti bara.

“Tubuhmu membawa napas naga… kau akan jadi wadahku.”

Zhao Wen yang tergeletak menatapnya dengan senyum bengis. “Heh… akhirnya, adil juga dunia ini.”

Tian Long melangkah maju.

“Kalau begitu, aku akan menghapus kutukan yang ditinggalkan oleh langit.”

Ia menutup mata.

Dalam sekejap, kesadarannya ditarik ke dalam ruang hampa—ruang antara tubuh dan jiwa.

Di sana, ia kembali melihat sosok naga raksasa melayang di lautan cahaya keemasan.

Suara berat namun damai bergema,

“Anak manusia… kau mulai membuka mata keduamu. Dunia akan menentangmu, tapi jangan takut.

Yang memikul beban naga… bukan untuk menang, tapi untuk menyeimbangkan.”

Tian Long menunduk hormat.

“Guru, apa yang harus kulakukan?”

“Biarkan naga di dalammu bernapas. Jangan melawan, tapi tuntunlah.”

Kesadarannya kembali ke tubuh.

Begitu ia membuka mata, aura naga langit muncul—bukan meledak, tapi mengalir lembut seperti sungai emas.

Makhluk kabut itu meraung kesakitan, tubuhnya terurai oleh cahaya tersebut.

DUUUUMMMM!!!

Satu gelombang qi menyapu seluruh lembah.

Langit yang tadinya gelap kini terbuka, memperlihatkan sinar matahari pertama menembus kabut.

Zhao Wen pingsan di tanah, tubuhnya membeku separuh.

Liu Yuer memandang Tian Long, terengah, tapi matanya bergetar oleh rasa kagum.

Tian Long berdiri diam, tubuhnya diselimuti cahaya samar.

Di bawah kakinya, simbol naga biru perlahan memudar.

Pengumuman:

Halo, pembaca setia "Warisan Kaisar Naga" terimakasih karena telah mendukung author selama ini dengan membaca dan likenya.

Agar author konsisten untuk upload cerita, teman-teman bisa membantu menyemangati author dengan memberikan like, komentar dan apresiasinya.

Author juga sangat terbuka terhadap masukan dan koreksi. Kalau ada bagian yang menurut kalian bisa diperbaiki, jangan ragu untuk tulis di kolom komentar, ya! Setiap masukan akan membantu author tumbuh dan menghadirkan cerita yang lebih baik lagi.

Sekali lagi, terima kasih sudah menjadi bagian dari perjalanan panjang “Warisan Kaisar Naga.”

Dukungan kalian adalah warisan sejati bagi semangat author.

1
Nanik S
Elder Mo... takut Anaknya tersaingi hingga berupaya menghancurkan Tian Long
Nanik S
Langit lama... 🤭🤭
Nanik S
Naga tempatnya racun, Elder Mo salah sasaran 🤣🤣🤣
Nanik S
Tian Long.... sang naga yang akan melangkah
Nanik S
Apakah masih ada Ujian untuk Tian Long
Nanik S
Laaaanjjuuuuuut
Nanik S
Tian Long cepat buka Titik Formasi
Nanik S
Elder Mo... Pak Tua tak tahu malu muridnya kalah Dia tidak terima
Nanik S
Ujian Roh Lulus dan apalagi
Nanik S
Ceritanya mulai hidup Tir
Nanik S
Di Akademi pasti bertemu musuh pertamanya
Nanik S
Kalau bukan manusia apa Pak Tua
Nanik S
Teruskan
Nanik S
Lanjutkan 🙏🙏
Nanik S
ceritanya bagus tapi buatlah lebih hidup
Nanik S
Kenapa Tian Long bisa jauh dari pamanya
Nanik S
Lanjutkan.... bagus Tor
Nanik S
Darah Naga adalah Kunci
Nanik S
Aku sebenarnya siapa... kasihan
Nanik S
Sebenarnya Anak Siapa Tian Long
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!