Elena Adelyn Alba wanita berparas cantik,elegan karena lahir dari keluarga cukup berada. ibu nya seorang designer bahkan rancangan nya hanya di pasarkan untuk kalangan atas sedangkan ayah nya pemilik perusahaan tekstil yang cukup terkenal. namun kehadiran Elena tidak pernah di anggap ada bahkan di perlakukan sangat buruk oleh keluarga nya, lingkungan bahkan keluarga suami nya. wanita yang selalu di anggap benalu dan tidak mempunyai kemampuan apa pun, tanpa mereka ketahui seorang Elena mampu menghasilkan jutaan dollar setiap minggu nya. Dia memang terlihat bodoh tapi dari kekurangan nya itu ada satu kelebihan.
yuks mari ikuti kelanjutan cerita dari Elena Adelyn Alba dalam Cinta Untuk Elena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon na4vR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part. 13. Malam Pertama
"Kau mengenal ku cukup baik rupa nya, apakah aku harus merasa bahagia memiliki istri yang sangat mengenal ku lebih baik dari diri ku sendiri? Ucap Luke
Elena mengeram kesal , niat nya memprovokasi suami nya ternyata gagal. Bahkan Luke tidak terpengaruh sama sekali bahkan dia semakin bersemangat.
"Dengarkan baik baik, aku memang pria yang berprinsip. Tapi kau jangan lupa kalau aku sudah menikah sekarang, dan aku tidak perlu menahan kalau aku sudah menemukan kepuasan yang ada di diri istri ku? Oh apa tidak akan malu kalau orang melihat ku sudah mempunyai istri tapi malah mencari kepuasan di luar sana."
Elena sudah kehabisan akal untuk membujuk Luke agar tidak meminta hak nya malam ini, Elena benar benar belum siap bahkan dia tidak ingin menyerahkan nya. Namun jika Luke meminta nya baik baik, dia akan mempertimbangkan nya lagi bahkan mungkin akan suka rela melayani nya. Sayang nya Luke sudah menyinggung harga diri serta memaksa nya.
"Tapi tidak dengan memaksa seperti ini, aku bukan jalang!! Aku berhak menolak, ini tubuh ku dan aku yang menentukan siapa yang bisa menyentuh ku!!
Luke terkekeh geli namun wajah nya terlihat marah, "apa kau lupa Elena!! Kalau kau sendiri yang datang untuk menyerahkan tubuh mu pada ku.. Kau membuat pernikahan ini dengan ku, bahkan kau meminta jutaan dollar agar bisa mewujudkan pernikahan mewah sesuai impian mu..harusnya kau memberikan ku imbalan.."
Muak yang Elena rasakan dan ucapan Luke lah yang membuat dia enggan menyerahkan kehormatan nya. Karena Luke ingin meminta hak nya bukan karena hubungan suami istri tapi pria itu sudah di butakan akan keuntungan.
"Baiklah, apa kau ingin aku kembalikan semua kerugian mu? Aku akan mengembalikan nya dan jangan pernah memaksaku untuk melayani mu!!
"aku banyak uang dan tidak meminta mu untuk mengembalikan nya, aku hanya meminta imbalan atas apa yang sudah aku keluarkan. Bukan kah cukup adil? Kita sama sama mendapatkan keuntungan.."
"Brengsek kau.."maki Elena yang tidak terima harga diri nya di rendahkan oleh Luke. Namun lagi lagi Luke dengan cepat membungkam bibir nya dan melumat lembut untuk kesekian kali nya.
Walau tidak bisa melawan karena gerakan tangan serta tubuh nya di kunci oleh Luke, dia bisa menggunakan gigi nya untuk membalas Luke karena jangan harap Elena akan diam saja di perlakukan seperti jalang oleh Luke.
Luke meringis dan menjauh, bibirnya mengeluarkan darah sedikit itu ulah istri nya. Tapi Elena salah, tenyata Luke tidak marah malah pria itu merasa tertantang dan dia ingin bibir istri nya itu berteriak menyebut nama nya berkali kali dalam kenikmatan.." ah Adelyn aku suka, sisi liar mu ini.."
Kini Luke semakin menjadi, leher Elena yang menjadi sasaran nya sekarang dan dia membuat tanda di bagian itu.
"Luke, stop please!!
Luke menulikan pendengaran nya dia masih terus bermain main di leher Elena dan sekarang pria tersebut pindah ke bagian lain.pundak sasaran berikutnya bahkan semakin turun hingga dia merobek pakaian yang Elena pakai.
Kain itu terbelah dua membuat apa yang tersembunyi di balik kain itu terlihat tanpa penghalang. Seketika hawa dingin menyeruak ke kulit telanjang Elena. Air conditioner yang berfungsi dengan baik membelai kemerahan pucuk yang sudah tegak siap menantang dan seolah melambai ke arah Luke agar segera di sentuh.
Bagian tubuh Elena memang benar benar polos tak ada sehelai benang pun menghalangi nya, begitu menggoda sehingga dua bulatan kenyal itu sekarang sudah berada di tangan nya.
Ukuran itu sangat pas dan seolah memang di ciptakan untuk ukuran tangan nya. Rasa hangat menjalar namun tubuh Elena di buat merinding ketika Luke mulai memainkan pucuk nya dengan jari dan satu pucuk nya lagi sudah di lahap oleh bibir Luke. Pria itu seperti bayi yang sedang kelaparan dan baru menemukan makanan nya.
Akhirnya suara lenguhan lepas juga dari bibir Elena tanpa bisa di cegah, sensasi aneh yang baru dia rasakan. perutnya terasa di terbangi ribuan kupu kupu seluruh bulu kuduk nya merinding, menciptakan perasaan aneh. Bahkan jantung nya berdegub kencang, napas nya mulai berhembus cepat dan kepala nya mulai terasa pening. Bingung yang saat ini Elena rasakan tapi seolah dia sedang dibuat melayang sampai dia sendiri tidak tahu apa yang Luke lakukan.
"ssshhh..ssshhh..Luke, oh Luke..!"
Luke mulai merasa gerah, hawa dingin sudah berubah menjadi panas, pria tersebut melepaskan jaket dan juga tshirt yang tadi melekat di tubuh nya. Gerakan Luke membuat Elena terpaku, melihat otot kekar dan perut sixpack milik suami nya. Elena menikmati pemandangan itu sampai Luke bisa melihat nya.
"suka?"
Elena diam tanpa mau menjawabnya, walau dia menyukai pemandangan itu begitu menggugah jiwa wanita nya. Bagaimana pun semua wanita jika berhadapan dengan tubuh seperti milik Luke yang begitu sempurna pasti akan suka, termasuk diri nya.
"jangan terlalu terpesona pada ku, Nyonya Luke.. Kau akan terlihat seperti wanita murahan di luar sana."
kata kata suami nya membuat hati nya kembali sakit, dia menyamakan diri nya seperti wanita jalang, ingin rasa nya dia menangis dan berteriak lantang mengumpat serta sumpah serapah di hadapan Luke. Namun sebisa mungkin Elena menahan itu karena dia tidak boleh terlihat cengeng di hadapan pria itu atau suami nya akan semakin merendahkan dan mentertawakan nya.
Dari pada mencari simpati Luke dengan mengeluarkan air mata, lebih baik Elena mengimbangi permainan gila Luke. persetan dengan sakit hati atau di hina wanita murahan, bukan kah lebih baik dia menikmati malam pertama nya.
Dengan berani jari Elena menelusuri dada dan perut suami nya yang penuh otot, "ah bukankah kita sama? Ku bajingan dan aku jalang?"
Luke hanya menatap tidak sanggup berdebat dengan istri nya, jari telunjuk Elena yang bergerak menyusuri kulit yang bergerak tidak beraturan membuat mengerang keras.
"Jadi begini cara mu menggoda laki laki? Hmmm.."
"kenapa? Hemm..apa kau suka atau sudah tidak tahan?
Luke terkekeh, dia mencoba menyangkal namun jelas mata pria itu sudah berkabut penuh hasrat, wajah nya memerah dan napas nya mulai terasa berat. Dia tidak tahu lagi agar Elena berhenti bermain main di dada nya.
Luke kembali menyambar bibir ranum istri nya lalu kembali dia turun ke bawah dan bermain main dengan dua gundukan kenyal itu. Puas dengan itu, Luke kembali bangkit dan menarik rok berserta kain segitiga warna hitam milik Elena dan melemparkan nya ke lantai, dia pun ikut menanggalkan apa yang melekat di badan nya juga tanpa sisa.
Pemandangan yang tersaji di hadapan nya benar benar membuat dia tidak bisa berpaling, indah. Walau tak berpengalaman Luke cukup mengandalkan insting nya sebagai laki laki dewasa. Dia juga tidak terlalu buta mengenai memuaskan pasangan.
"Luke, stop..kau menyakiti ku, ini sangat sakit.."
Pria itu tahu dan dia juga merasakan sakit walau tak sesakit apa yang Elena rasakan, dia membiarkan kuku istrinya mencakar pundak nya. menurutnya penyatuan ini harus segera di tuntaskan, karena rasa kasihan melihat Elena ke sakitan tanpa sadar jemari nya menyeka air mata istrinya. Jiwa lelaki nya muncul untuk memberikan rasa aman pada Elena tanpa bisa di cegah, karena dia tahu Elena menangis karena tak tahan akan rasa sakit itu.
Malam ini seakan mendukung, hujan mulai membasahi tanah. Mengirimkan rasa dingin dan membuat pasangan pengantin baru betah berlama lama menikmati rasa menggelora. Dan entah sudah berapa kali kedua nya saling bersahutan memanggil dan kenikmatan tersebut tidak akan mereka lupakan seumur hidup.
Luke merebahkan tubuhnya ketika sudah selesai, dia mengatur napas yang tersengal agar kembali normal. Sedangkan Elena menarik selimut menutupi tubuh polosnya sebelum berbaring di samping Luke. Kedua nya terdiam meresapi apa yang terjadi, rasa nikmat yang baru saja mereka rasakan.
Luke bangun dan memunguti pakaian nya yang tercecer di lantai, dengan cepat dia memakai kembali pakaian nya. Sebelum suami nya berlalu, Elena menarik lengan pria itu."kau mau pergi kemana?"
"kembali ke kamar ku, kau jangan berharap aku tidur di sini?"
"Bukan kah harus nya seperti itu, kita baru saja menghabiskan malam pertama. Apa salah nya kita tidur bersama?"
"itu tidak salah di lakukan oleh pasangan suami istri pada umum nya, apa kau lupa status mu? Apa perlu aku ingat kan?"Luke terkekeh dan kekehan itu meremehkan Elena, wanita itu tahu sakit yang tadi sudah di kubur nya muncul lagi bahkan semakin menganga lebar.
"aku sudah katakan pada mu, agar jangan berharap lebih!! Karena dari awal aku tidak ada niat akan mewujudkan itu semua, paham?"
Usai mengatakan itu Luke pergi meninggalkan Elena sendirian dan air mata pun mulai menetes di wajah cantik nya.
knp sih dia ga prgi aja???kl pnya uang kn dia bs hdp mndiri,emng mau s'umr hdp d rmehkn kluarganya sndri???
Aku udh mmpir lg....
bru awl,tp ko udh nyesek y....
d tnggu up'ny.....smnggtt....😘😘😘