NovelToon NovelToon
CEO KEJAM SUAMIKU

CEO KEJAM SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat / Kontras Takdir / Pernikahan rahasia
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: CrystalCascade

Seorang gadis yang duduk di bangku SMA yang mempunyai kepribadian yang ceria dan selalu tersenyum.

seketika semuanya berubah ketika dia di jodohkan oleh orang tuanya dengan CEO yang sangat kejam dan tak tau belas kasih.

Semua keceriaan nya dan senyum nya berubah menjadi tangisan.

hiks hiks kak jangan pukul aca"
aca terisak CEO yang telah menjadi suaminya , memukul nya tanpa belas kasihan.

apakah aca sanggup menghadapi CEO yang kejam , dingin dan tak berperasaan dan yang telah menjadi suami sah nya itu dengan belah kasihan .

Dan apakah aca bisa mengubah sifat dingin dan kejam suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17. RUMAH SESUNGGUHNYA

Assalamualaikum semuanya ✨

Sebelum baca jangan lupa like dan komen ya dukungan kalian buat aku semangat nulis cerita 😚😋

Sinar matahari pagi menelusup pelan melalui celah tirai kamar, menciptakan semburat cahaya lembut di ruangan yang masih sepi. Aca membuka matanya perlahan, lalu terdiam sejenak.

Aca nyaris tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Di sampingnya, Aldo masih tertidur. Wajahnya terlihat jauh lebih tenang tanpa ekspresi dingin dan kaku seperti biasanya. Garis rahangnya yang tegas, bulu mata lentik yang tertutup, serta napasnya yang teratur membuat Aca tak bisa berhenti menatap.

Diam-diam, ia tersenyum kecil.

Aldo yang seperti ini yang Aca tak pernah lihat.

Ia memiringkan tubuhnya, menatap Aldo lebih dekat. Jemarinya ingin menyentuh wajah suaminya itu, tapi ia hanya menahan diri. Ia tak ingin membangunkan suaminya itu.

Beberapa menit berlalu, hingga akhirnya Aldo mengerjap pelan. Matanya membuka setengah, lalu langsung menangkap tatapan Aca.

"Kamu ngeliatin saya tidur?" gumamnya dengan suara serak khas pagi.

Aca tersipu "E...enggak"

Lalu tertawa kecil "iya hanya sebentar"

Aldo menghela napas, lalu mengusap wajahnya pelan "Harusnya kamu bangunin saya"

"Enggak tega, kk keliatan damai banget pas tidur" jawab Aca sambil bangkit duduk, Ia lalu turun dari ranjang "Sekarang kk mandi dulu ya, aca siapin pakaian kk dulu"

Aldo menoleh, agak kaget "Kamu siapin baju buat saya?"

Aca mengangguk sambil berjalan ke arah lemari. "Kk lupa kan Mulai hari ini Aca akan menjadi layaknya seorang istri kan? Ya saatnya Aca bertindak sebagai istri seperti yang kk bilang tadi malam"

Aldo hanya menatap punggung Aca beberapa detik, sebelum akhirnya turun dari tempat tidur juga. "Oke Tapi jangan heran kalau saya menjadi selayaknya seorang suami juga"

Acha hanya tersenyum sambil menggeleng pelan. Setelah Aldo masuk ke kamar mandi, Acha pun bersiap mengenakan seragam sekolahnya.

Setelah selesai, ia turun ke dapur dan mulai menyiapkan sarapan. Telur dadar, roti panggang, dan segelas jus jeruk sederhana.

Beberapa menit kemudian, Aldo turun dalam balutan setelan kerja. Rambutnya masih sedikit basah, tapi ia terlihat jauh lebih segar. Saat melihat Aca sibuk di dapur, senyum tipis muncul di wajahnya.

"Aca selalu bangun sepagi ini buat masak?" tanya Aldo sambil duduk di meja makan.

"iya, Tapi Aca senang kok bisa masak buat kk sekalian Aca belajar terbiasa masak juga" jawab Aca sambil meletakkan piring di depannya.

Aldo melirik sarapan di depannya, lalu menatap Aca yang duduk di seberangnya.

"Terimakasih"

"Jangan terlalu senang. Ini Cuma telur dadar dan roti," kata Aca sambil tertawa kecil.

Aldo tersenyum tipis "Tidak apa tapi Karena kamu yang buat saya senang"

Aca pun tersenyum menatap Aldo yang sibuk memakan-makanannya aca berdoa semoga Aldo seperti ini selamanya.

Mereka mulai sarapan bersama Tak pembicara, hanya suara sendok dan garpu yang menyentuh piring. Biasanya suasananya canggung namun kali ini terasa berbeda terasa lebih hangat.

"Jadi," kata Aldo sambil mengunyah, "mulai hari ini, kita begini terus?"

Aca berhenti sejenak. "Begini gimana?"

"Sarapan bareng, tidur di kamar yang sama, kamu siapin baju saya, dan saya antar kamu sekolah"

Aca menatapnya dengan senyum penuh arti "Kalau kk nyaman dan tidak keberatan kenapa nggak?"

Aldo mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan. Tatapannya serius, tapi hangat "Kamu bikin saya ngerasa kayak saya pantas untuk merasakan hidup kembali ca"

Aca menunduk pelan, lalu menjawab lembut, "Karena kk memang pantas dan Aca mau jadi bagian dari hidup kk mulai hari ini"

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Aldo merasa rumah bukan cuma bangunan besar dengan lantai marmer dan perabot mahal. Tapi tempat di mana hati bisa beristirahat dan Aca adalah rumah itu.

Setelah selesai sarapan, Aca kembali ke dapur dan mengambil sebuah kotak bekal berwarna biru tua. Di dalamnya sudah tertata rapi makan siang yang ia siapkan khusus untuk Aldo bawa ke kantor nya.

Ia berjalan mendekati Aldo yang tengah memakai jasnya, lalu menyerahkan kotak bekal itu dengan senyum manis.

"Nih, bekalnya Jangan lupa dimakan ya kk"

Aldo menatapnya sebentar, lalu menerima kotak itu dengan satu alis terangkat "Bekal lagi?"

"Kenapa? Nggak suka?" tanya Aca sambil menyilangkan tangan.

Aldo menggeleng, lalu menyelipkan bekal itu ke dalam tas kerjanya "Suka saya cuma takut merepotkan Aca"

Aca tersenyum "Ya sudah Ayo kita berangkat Aca juga harus berangkat sekolah"

Tak lama kemudian, keduanya sudah berada di dalam mobil. Suasana dalam mobil terasa berbeda dari sebelumnya kini terasa Lebih hangat.

Aldo menyetir pelan sesekali melirik Aca yang duduk di sampingnya sambil menatap ke luar jendela.

"Kamu keliatan bahagia pagi ini," ujar Aldo membuka percakapan.

Aca menoleh tersenyum "Iya Karena Aca senang kita berdua sudah berbaikan dan menjadi layak nya suami istri"

Aldo mengangguk pelan lalu menoleh ke arahnya. "Hati-hati Kamu bisa bikin saya jadi terlalu nyaman dengan kamu Aca"

"Memangnya kenapa kalau kk nyaman?"

"Kalau saya nyaman saya takut jadi terlalu bergantung sama kamu"

Aca tertawa kecil "Itu bukan hal buruk kk, itulah hubungan suami istri yang seharusnya saling bergantungan satu sama lain"

Aldo diam sejenak lalu berkata pelan "saya cuma belum terbiasa disayang, dari hubungan sebelumnya membuat saya membangun batasan pada siapa pun"

Acha menoleh, menatap wajah suaminya yang kini terlihat lebih sedu "Aca juga belum terbiasa disayang orang sekeras kk. Tapi Aca akan belajar Karena Aca mau hubungan ini jalan, Aca mau kita jadi keluarga utuh dan juga Aca akan berusaha untuk membuat kk lupa dengan masalalu kk itu"

Aldo menahan senyum lalu mengangguk "Kamu tahu? saya makin yakin nikah sama kamu bukan kesalahan"

Acha menggigit bibir menahan senyum lebarnya.

Beberapa menit kemudian, mobil mereka berhenti di depan gerbang sekolah Aca. Beberapa siswa siswi sudah berlalu-lalang, dan beberapa bahkan sempat melirik ke arah mobil mewah itu terutama karena tahu siapa yang turun dari sana.

Aca membuka pintu lalu menoleh ke Aldo "Aca pergi dulu ya"

Aldo mengangguk "Hati-hati Jangan bareng cowok lain pulangnya, saya akan menjemput nanti"

Aca nyengir "Ya ampun masih aja, ya udah sana hati-hati"

"Cuma memastikan Saya punya trauma kecil soal itu" gumam Aldo setengah bercanda setengah serius.

Acha mencondongkan tubuh ke arah suaminya, lalu mencium pipinya cepat

"Bye Pak Suami Sampai"

Aldo tersenyum kecil, tangannya menggenggam tangan Aca sebentar sebelum gadis itu benar-benar turun.

"Jangan bandingin saya sama cowok yang mengantarkan kamu pulang kemarin"

Acha menoleh "Gimana mau bandingin soalnya Kk paling ganteng"

Aldo tertawa kecil dan tanpa sadar untuk pertama kalinya karena ulah lucu Aca.

Aldo pun menyetir mobil nya menuju ke kantor dengan hati yang ringan. Ada senyum yang bertahan lama di wajahnya. Dan di dalam tas kerjanya, ada bekal dari seorang istri yang perlahan mulai mengisi hatinya ia tak tau apakah ia telah jatuh hati kepada istrinya itu.

"Jadi," kata Aldo sambil mengunyah, "mulai hari ini, kita begini terus?"

Aca berhenti sejenak. "Begini gimana?"

"Sarapan bareng, tidur di kamar yang sama, kamu siapin baju saya, dan saya antar kamu sekolah"

Aca menatapnya dengan senyum penuh arti "Kalau kk nyaman dan tidak keberatan kenapa nggak?"

Aldo mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan. Tatapannya serius, tapi hangat "Kamu bikin saya ngerasa kayak saya pantas untuk merasakan hidup kembali ca"

Aca menunduk pelan, lalu menjawab lembut, "Karena kk memang pantas dan Aca mau jadi bagian dari hidup kk mulai hari ini"

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Aldo merasa rumah bukan cuma bangunan besar dengan lantai marmer dan perabot mahal. Tapi tempat di mana hati bisa beristirahat dan Aca adalah rumah itu.

Setelah selesai sarapan, Aca kembali ke dapur dan mengambil sebuah kotak bekal berwarna biru tua. Di dalamnya sudah tertata rapi makan siang yang ia siapkan khusus untuk Aldo bawa ke kantor nya.

Ia berjalan mendekati Aldo yang tengah memakai jasnya, lalu menyerahkan kotak bekal itu dengan senyum manis.

"Nih, bekalnya Jangan lupa dimakan ya kk"

Aldo menatapnya sebentar, lalu menerima kotak itu dengan satu alis terangkat "Bekal lagi?"

"Kenapa? Nggak suka?" tanya Aca sambil menyilangkan tangan.

Aldo menggeleng, lalu menyelipkan bekal itu ke dalam tas kerjanya "Suka saya cuma takut merepotkan Aca"

Aca tersenyum "Ya sudah Ayo kita berangkat Aca juga harus berangkat sekolah"

Tak lama kemudian, keduanya sudah berada di dalam mobil. Suasana dalam mobil terasa berbeda dari sebelumnya kini terasa Lebih hangat.

Aldo menyetir pelan sesekali melirik Aca yang duduk di sampingnya sambil menatap ke luar jendela.

"Kamu keliatan bahagia pagi ini," ujar Aldo membuka percakapan.

Aca menoleh tersenyum "Iya Karena Aca senang kita berdua sudah berbaikan dan menjadi layak nya suami istri"

Aldo mengangguk pelan lalu menoleh ke arahnya. "Hati-hati Kamu bisa bikin saya jadi terlalu nyaman dengan kamu Aca"

"Memangnya kenapa kalau kk nyaman?"

"Kalau saya nyaman saya takut jadi terlalu bergantung sama kamu"

Aca tertawa kecil "Itu bukan hal buruk kk, itulah hubungan suami istri yang seharusnya saling bergantungan satu sama lain"

Aldo diam sejenak lalu berkata pelan "saya cuma belum terbiasa disayang, dari hubungan sebelumnya membuat saya membangun batasan pada siapa pun"

Acha menoleh, menatap wajah suaminya yang kini terlihat lebih sedu "Aca juga belum terbiasa disayang orang sekeras kk. Tapi Aca akan belajar Karena Aca mau hubungan ini jalan, Aca mau kita jadi keluarga utuh dan juga Aca akan berusaha untuk membuat kk lupa dengan masalalu kk itu"

Aldo menahan senyum lalu mengangguk "Kamu tahu? saya makin yakin nikah sama kamu bukan kesalahan"

Acha menggigit bibir menahan senyum lebarnya.

Beberapa menit kemudian, mobil mereka berhenti di depan gerbang sekolah Aca. Beberapa siswa siswi sudah berlalu-lalang, dan beberapa bahkan sempat melirik ke arah mobil mewah itu terutama karena tahu siapa yang turun dari sana.

Aca membuka pintu lalu menoleh ke Aldo "Aca pergi dulu ya"

Aldo mengangguk "Hati-hati Jangan bareng cowok lain pulangnya, saya akan menjemput nanti"

Aca nyengir "Ya ampun masih aja, ya udah sana hati-hati"

"Cuma memastikan Saya punya trauma kecil soal itu" gumam Aldo setengah bercanda setengah serius.

Acha mencondongkan tubuh ke arah suaminya, lalu mencium pipinya cepat

"Bye Pak Suami Sampai"

Aldo tersenyum kecil, tangannya menggenggam tangan Aca sebentar sebelum gadis itu benar-benar turun.

"Jangan bandingin saya sama cowok yang mengantarkan kamu pulang kemarin"

Acha menoleh "Gimana mau bandingin soalnya Kk paling ganteng"

Aldo tertawa kecil dan tanpa sadar untuk pertama kalinya karena ulah lucu Aca.

Aldo pun menyetir mobil nya menuju ke kantor dengan hati yang ringan. Ada senyum yang bertahan lama di wajahnya. Dan di dalam tas kerjanya, ada bekal dari seorang istri yang perlahan mulai mengisi hatinya ia tak tau apakah ia telah jatuh hati kepada istrinya itu.

Isi dong Kata-kata dari kalian untuk hari ini ges😋

> Please vote, follow, dan komen ya...

Soalnya autor udah mulai ngomong sendiri depan monitor, nanya:

“Apakah mereka suka? Kenapa nggak ada komen?” 😩💔

Ayo selamatkan autor dari overthinking berkepanjangan 😆🧠

<

1
slebewwws
kenapa setiap bab slasu ada pengulangan
Blu Lovfres
aku baru masuk baca ,tpi ada penyiksaan waduh jdi penasaran gimana, kelanjutan nya,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!