Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
"Ayo cepat!" Luna menggenggam tangan sang anak untuk berjalan dengan cepat sedangkan yang punya acara masih berjalan lenggak-lenggok dengan tangan memegang kaca sambil merapikan hujan dan lipstiknya.
Akhirnya Calo di make-up sama ibunda ratu tercinta. Dia hanya dipakaikan bedak sama lipstik saja karena mata ibuk mereka sudah tidak sempat lagi Makai yang lain lain.
Untung aja wajah Calo mulus meskipun tidak putih sehingga pakai bedak sama lipstik pun masih tanpa cantik dan manis.
"Senyum." Ucap Ibuk saat memberikan undangan sebelum masuk ruangan.
Calo meletakkan cerminnya dan tersenyum pada adik tingkat yang bertugas menyambut tamu.
"Makasih sayang." Ucap Calo saat dia diberi air putih.
Saat masuk ruangan kaki Calo rasanya langsung dingin. Jantungnya berdetak cepat saat melihat satu persatu orang di panggil ke depan. Apakah namanya sudah selesai disebut??
Calo panik dan melepaskan genggaman tangan ibunya. Dia berlari pergi begitu saja mencari Dinda yang merupakan sahabatnya. Saat berlari Calo tidak sengaja menyenggol sesuatu dan setelah lima langkah berjalan, dia mendengar rengekan anak kecil.
Astaga!! Dia menabrak peri mini ternyata. Calo berbalik dan dengan kesusahan karena lilitan songket, dia berjongkok membantu peri mini ini berdiri.
Yang di tabrak Calo adalah seorang anak kecil mungkin berumur dua tahun, memakai gaun mengembang dengan mahkota kecil di rambut ikalnya. Oh jangan lupa balon matahari yang ada di atas kepalanya, ternyata tali balon itu diikat seseorang di pakaian gadis mini ini.
Bibir cemberut dan rengekan manja terdengar dari bilah kecil peri mini ini. Calo yang tidak pernah punya adik pun tidak tau cara menghentikan tangisan anak kecil pun kebingungan.
"Jangan nangis, jangan nangis ya." Calo mengangkat anak itu berdiri dan menepuk kepala nya agar dia diam tapi nyatanya gadis itu tetap merengek.
Okey... Calo tidak punya cara lain lagi. Dia mengangkat gadis kecil ini dan membawanya terburu buru menuju tempat duduknya yang berada di paling depan.
Calo hanya berharap dia belum di panggil kalau tidak... ah Calo tidak ingin memikirkannya. Langkah kakinya semakin cepat dan gadis kecil itu kini hanya terisak sambil menyandarkan kepalanya ke dada Calo.
Setelah sampai di kursinya, barulah Calo menghela nafas panjang karena ternyata dinda masih duduk di sana.
Dinda begitu cantik dengan make up yang dulu mereka cari bersama sama. Calo ingin menangis saja rasanya melihat Dinda yang cantik sedangkan dia memakai bedak dan lipstik saja ditambah sambil menggendong anak.
Dia seperti ibu muda yang riweh saat wisuda!!
"Dua hari nggak ketemu, udah punya anak aja nih." ledek Dinda dengan mata yang sinis pada Lora.
Bagaimana tidak sinis, gadis satu ini berjanji akan datang jam empat subuh kerumahnya untuk makeup tapi sampai jam setengah delapan tidak datang datang dan akhirnya dia harus menahan malu meminta maaf pada mua yang dipesannya.
"Hehehee tadi aku terlambat bangun jadi tidak sempat kerumah kamu lagi. Ini aku lari lari mau kesini, eh nggak sengaja nabrak si mini ini." Ucap Calo sambil cengengesan.
"Hehehe!! Makanya orang bilang jangan bergadang itu di dengerin!! Ini lagi, kalau orang tuanya cariin gimana." Dinda memang lebih banyak ngomel dari pada ibuk dan Calo sudah terbiasa dengan mulut sahabatnya itu.
"Atu Ndak Nini!!" eh tiba tiba bocah di pelukan Calo bicara.
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote
salam hangat dari author
good job kak 🤗