NovelToon NovelToon
Gara Gara Hujan

Gara Gara Hujan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jee Jee

Gara gara terjebak hujan semalaman, membuat hidup ku jungkir balik alias berubah total.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Jee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

..

 "makan yuk, laper" ajak dewi

"ayuk"

  mereka pun pergi ke kantin barengan

   Entah drama apa lagi yang membuat kantor rame dengan gosip

"cantik, calon istri nya pak bos"

"iya.. anggun gitu, namanya juga setara"

"iya, mungkin gak lama lagi pak bos bakalan nikah! selama ini cuma tuh yang ngantar bekal di suruh mama nya pak bos"

    Aluna mencoba mencerna berita itu, Dan itu terdengar menjengkelkan

"iya, aku liat dia putih cantik! "

"kamu tau Laura gak! yang model itu"

"iya, denger denger Laura dari keluarga flandos!"

   "Uhuk.. huk.. huk" Aluna tersedak mendengar nama itu,

  Aluna benci mengakui ini, takut saja tuh perempuan bisa saja melihat Aluna! tapi penampilan nya sudah berubah total kan? gak mungkin Laura tau Luna kerja di sini

"ini minum lun! kamu kenapa" Nomi memberikan air putih kepada Luna

 nomi merasa Luna tertekan mendengar kabar itu, soalnya mereka kan lumayan dekat

 Nomi terus memperhatikan wajah Aluna yang tiba tiba pucat

  Raya yang mendengar desas desus itu mendekati Aluna. dia tau Aluna tak akan baik baik saja mendengar nama itu berada di sekitar nya

"lun, " panggil raya menarik kursi yang di depan ya

"kamu kenapa? pucat " ucap raya menepuk baju Aluna mencoba menenangkan Aluna

"ray, kaya nya gua resign aja kali ya! " celetukan Aluna membuat ketiga perempuan disana kaget

"loh kenapa? " tanya rania

"enggak kenapa sih! capek aja" jawab Aluna mencoba biasa aja

"enggak! kata gua lu aman di sini! percaya dah, lu gak usah takut Luna, keamanan disini itu ketat.. meski mereka sekali pun tau lu kerja disini. mereka gak akan berani terang terangan mengacau disini" hibur Raya

  persetan dengan tim divisi Aluna, mental perempuan itu sedang tak baik baik saja

"tapi ray, dia dia.. mereka punya hubungan" ucap Aluna lirih

    meski ketiga orang itu penasaran melihat Aluna yang panik membuat mereka diam

  sebenarnya apa masalah Aluna, sampai kaget mendengar berita pak bos dengan calon istrinya. meski nomi merasa Aluna mungkin cemburu tapi di tepis kembali.

  secara tadi Aluna biasa aja dengar gosip murahan itu. tapi ketika mendengar nama Laura flandos membuat nya tersedak dan pucat. dia terlihat termor.

  "aku capek ray, aku mau kemana lagi" tanya Aluna melirik sahabat nya itu

"kamu gak usah kemana mana, percaya dah sama gua! kalau perlu lu tinggal sama gua beberapa hari ini! " ucap raya

"nanti gua izinin lu istirahat" bujuk raya

"gua gak mau mereka.. mereka berkuasa raya" ucap Aluna lirih.

   Raya yang melihat kantin rame lebih memilih membawa Aluna pergi

"gays. gua bawa Luna dulu ya" ucap raya menarik tangan Aluna

"kenapa sama Luna? " tanya rania

"dia termor" ucap dewi lirih

"kita harus tanya Aluna baik baik, kalau gak mau jawab gak usah di paksa!! Aluna seperti nyembunyiin sesuatu! dan cuma raya yang tau itu" jawab nomi mengajak mereka mengikuti mereka

    Aluna di bawa ke Divisi nya. karena lumayan sepi.

"lun! kata gua lu gak usah takut! santai saja, hey penampilan lu 360° tau beda nya sama Aluna yang dulu! " ucap raya meyakinkan Aluna

  iya raya benar, bukan kah wajah jelek nya ini membantunya bersembunyi selama ini

   sayang nya tiga orang yang disana mendengar ucapan Raya yang ambigu

"Laura gak bakalan tau beb! lu bukan si Luna yang di kejar duda anak dua itu lagi, sekarang lu Luna si cewek paling jelek se antero kota! " ucap Raya mencoba membuka mata Luna yang lagi termor

"iya kamu bener! tapi ray. aku yang jelek ini aja masih ada yang mau nerima aku" ucap Aluna melirik raya

"cih. kalau berdua gak usah pake topeng lugu lagi,.. lu bisa jaga diri. lu juga jago bela diri! kenapa sih tiap dengar flandos lu harus lemah! ingat lun, lu belajar kuat supaya bebas dari mereka!" ucap Raya memberi suport, Luna harus di beritahu dia bukan perempuan lemah

"lu bener ray, di depan lu ngapain gua pake topeng.. gua lupa raya keenakan sama topeng gua yang sekarang" ucap Aluna kembali tersenyum, dia melihat pantulan wajah nya di cermin

   jauh beda dengan wajah asli nya.

"nah gitu dong, .. pokok nya lu gak usah termor kayak gitu lagi, jika lu ketemu sama sih ulet keket lu tinggal pura pura gak kenal! dia juga gak bakalan ngenalin Luna yang jelek membahana ini" ucap raya tertawa kecil

"Btw. siapa yang Terima lu dengan wujud buruk rupa gini? penasaran gua. masa aura lu tembus topeng lu sih! " tanya raya penasaran

"hahah.. canda gua, soal nya takut banget kalau sampai.. ah sudah lah gak usah di bahas" ucap Aluna bingung sendiri

"kalau ada, bearti dia beruntung.. eh salah lu yang beruntung bearti orang itu tulus!"

"hahaha.. gak bakalan ada yang mau sama gua! dunia ini kejam untuk si jelek dan si miskin" ucap Aluna tertawa ngakak

"itu bohong. buktinya lu jadi si jelek dan si miskin itu sekarang!" ucap raya menimpali

"dunia kejam hanya untuk orang lemah Lun, sedangkan kita yang masih bisa kuat dan berusaha tetap bisa hidup" ucap Raya tengil

"dah, mending lu pergi dah, .. " aluna

"nah gini nih! habis manis sepah di buang" ucap Raya ketawa

   tapi perempuan itu pergi dari sana

      Riana, Dewi dan Nomi memilih pura pura tidak tau saja. meski mereka tidak tau masalah besar apa yang di hadapi Aluna yang jelas itu seperti nya bukan main main, sampai tuh anak rela menciptakan topeng nya sendiri

  memang Aluna munafik, tapi mereka tidak marah! itu cara dia bertahan hidup, dengar nama keluarga flandos saja membuat dia hampir kehilangan kewarasan nya.

   Riana meminta mereka tak usah mengungkit ini dengan Aluna, karena mental nya bisa terganggu kalau banyak orang yang tau masalah dia.

    bersyukur lah Aluna mendapat kan teman divisi seperti mereka, meski suka julid suka jaim tapi mereka baik dan tulus

   "kamu udah gak apa apa lun? " tanya riana menghampiri Aluna

  Aluna tersenyum

"udah, agak mendingan" jawab Aluna

"Maaf ya, tadi perut aku sakit lagi PMS jadi ngedrama sama si raya biar di manja manja" ucap Aluna nyengir

"iya.. kita paham kok, PMS itu emang gak enak" ucap Nomi

  "tapi nyimpan derita sendirian itu yang gak enak lun! bertahan dari ketakutan lebih gak enak lagi Lun" batin nomi melirik Aluna iba

"iya bener banget.. nyeri rasa nya" jawab Aluna

 "nyeri di dada aku! rasanya gak bisa bertahan dan takut. tapi aku sadar sampai kapan harus kabur? "

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!