Zhang Jian adalah Pangeran, pendekar, pembual, dan penegak keadilan yang suka bikin onar.
Dia bukan murid biasa di Sekte Kunlun, ia datang membawa warisan legendaris: Cincin Naga Langit, peninggalan Siluman Naga dari dunia lain yang membuatnya kebal terhadap serangan Qi dan nyaris tak terkalahkan.
Akan tetapi, tak ada kekuatan yang abadi.
Cincin itu hanya akan melindunginya selama sepuluh tahun. Setelah itu? Dia akan menjadi sasaran empuk di dunia yang tak mengenal belas kasihan. Dunia di mana para pendekar saling menyingkirkan demi kejayaan sekte, harta karun langit, dan ramalan kuno yang bisa mengguncang tatanan alam.
Ketika Sekte Demon mengancam kehancuran dunia, Zhang Jian harus memilih: tetap menjadi bayangan dari kekuatan pinjaman, atau membuka jalan sendiri sebagai pendekar sejati.
Langit tak akan selamanya berpihak.
Bisakah seorang pembual menjadi legenda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi Pertama Zhang Jian
Setibanya di sana, ia melihat beberapa murid senior keluar dari aula dengan tubuh penuh luka. Beberapa tampak pucat, sebagian berdarah, menunjukkan kerasnya misi di luar Sekte.
Zhang Jian berdiri di depan papan misi, membaca lembar demi lembar yang ditempel di sana. Setiap misi memiliki level kesulitan, hadiah Poin Sekte, dan risiko kegagalan. Bahkan ada penalti berat jika misi gagal, termasuk hukuman penjara bawah tanah jika menyebabkan kematian klien.
Dia melewatkan misi-misi sepele seperti memasak di dapur sekte atau memanen tanaman herbal. Hadiahnya terlalu kecil.
Akhirnya matanya tertuju pada sebuah misi mudah berhadiah 100 Poin Sekte.
Misi membasmi kawanan monster Serigala yang menyerang ternak milik Klan Yi di Kerajaan Yunhai.
Kesulitan: Kategori Rendah.
Perkiraan kekuatan musuh: Kawanan Serigala setara Ranah Pembentukan Fondasi. Pemimpin kawanan setara Ranah Jin Dan.
Syarat Lulus: Membawa Batu Spiritual dari pemimpin kawanan dan Stempel dari Ketua Klan Yi.
Zhang Jian tersenyum. “Ini yang kucari!”
Dia mencabut lembaran misi itu dan melaporkan ke Tetua Aula.
“Kamu akan pergi sendirian?” tanya Tetua itu dengan alis terangkat. “Biasanya murid baru ditemani senior untuk misi pertama.”
Murid senior yang menemani murid baru itu berasal dari faksi pendukung mereka. Itulah hal positif bergabung dengan sebuah Faksi dengan mengesampingkan upeti bulanan Batu Spritual yang harus disetorkan.
“Aku bisa melakukannya sendiri, Tetua. Ini hanya hanya misi ini level mudah. Dengan Roh Binatang Mistis Naga ini saja akan membuat kawanan monster serigala itu lari kocar-kacir,” sahut Zhang Jian penuh percaya diri.
“Tetap saja pemimpin kawanan itu setara Ranah Jin Dan. Apa kau yakin?” Tetua itu ragu memberikan misi itu pada Zhang Jian.
Sangat disayangkan jika murid baru langsung gugur di misi pertamanya. Dengan keadaan dataran tengah yang sedang bersiap menghadapi perang melawan Sekte Demon, kehilangan seorang murid adalah kerugian besar bagi Sekte Kunlun yang sudah menggelontorkan banyak sumberdaya untuk melatih mereka.
Zhang Jian menyeringai. “Li Feng saja bisa kuimbangi saat masih Pembentukan Fondasi Tingkat Lima. Sekarang aku Ranah Jin Dan, Monster serigala itu akan jadi sate gratis untuk penduduk miskin di Yunhai!”
Tetua itu memandangi Zhang Jian sejenak, lalu tersenyum kecil. Dia tidak menyangka murid baru ini memiliki kepercayaan diri sangat tinggi. “Baiklah. Tapi ingat, kau harus membawa Batu Spiritual dari monster dan Stempel Kepala Klan Yi. Tanpa keduanya, misimu dianggap gagal.”
Zhang Jian mengangguk mantap sembari menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat. “Baik, Tetua!”
Dengan gulungan misi di tangan dan dua Roh Binatang Mistis melayang di belakangnya, Zhang Jian melangkah keluar dari aula. Di balik langkahnya yang mantap, dunia luar menanti ujian pertamanya sebagai murid Sekte Kunlun yang sesungguhnya.
Beberapa murid yang melihat Zhang Jian keluar dari aula misi saling berbisik-bisik. Sebagian murid memang memiliki dendam padanya, tetapi ada juga yang kagum ia berani melawan hegemoni faksi-faksi lama. Andai Zhang Jian adalah Sepuluh teratas dalam sebuah Puncak, maka mereka akan berduyun-duyun bergabung dengan Faksi Kerajaan Naga Agung.
Seorang murid berlari terhuyung-huyung menaiki Puncak Penjinak Monster. Dia langsung mendorong pintu kamar goa batu yang membuat murid yang berkultivasi di dalam menatapnya dengan tatapan tajam.
“Senior Li Feng, Zhang Jian akan menjalankan misi!” serunya sebelum Li Feng mengungkapkan keluhannya—karena pintu kamarnya didobrak tiba-tiba.
Sudut bibir Li Feng menyeringai lebar. “Ke mana Pangeran manja itu pergi?”
“Klan Yi, Kerajaan Yunhai!” seru junior Li Feng di Faksi Li Mu tersebut.
“Waktu yang tepat menunjukkan padanya seperti apa cara dunia ini bekerja!” Niat membunuh samar-samar merembes dari tubuh Li Feng.
Setelah dipermalukan oleh Zhang Jian di lembah Kunlun, ia sangat giat berkultivasi agar bisa melakukan balas dendam. Selain basis Kultivasinya yang sudah mencapai Ranah Jin Dan Tingkat Tujuh, ia juga berhasil melakukan kontrak jiwa dengan Monster Harimau Hitam.
Dengan demikian Li Feng kini memiliki Roh Binatang Mistis Banteng Golem sekaligus menjadi penjinak monster.
Dia berusaha keras menjadi penjinak monster, karena menurut dugaan bosnya, Li Mu; Cincin Naga Langit itu tidak akan aktif saat melawan monster. Hal itu karena selama ini Raja-Raja Kerajaan Naga Agung tidak pernah ikut bertarung melawan serangan monster di kerajaannya.
Li Mu juga mengatakan monster sangat jarang mengeluarkan Qi saat bertarung, tetapi kekuatan fisik mereka terus meningkat sekuat para Kultivator. Bahkan ada yang setara Ranah Mahayana tanpa mengeluarkan Qi.
Li Feng pun memutuskan menjinakkan Monster Harimau yang terkenal memiliki fisik yang kuat dan sangat hebat bertarung.
Jika monster Harimau Hitam itu menyerang Zhang Jian diluar Sekte Kunlun, maka ia tidak akan dihukum karena tidak ada saksi mata yang melihat ia membunuh Zhang Jian.
“Apakah kita akan menyusulnya, senior Li Feng?” tanya juniornya itu. “Aku akan memanggil anggota Faksi kita lainnya!”
“Tidak perlu!” sela Li Feng. “Aku akan mengatasi sendiri Pangeran manja itu.”
Grgrgrgrgrgrgr!
Monster Harimau Hitam memamerkan taringnya pada monster di sebelah junior Li Feng.
Monster Rubah milik junior Li Feng langsung menunduk ketakutan dan mundur perlahan ke belakang tuannya.
Li Feng mengelus-elus kepala monster Harimau Hitam. “Jangan menakut-nakutinya Hitamku. Ayo kita pergi, ada daging enak yang akan menjadi makan siangmu!”
Monster Harimau Hitam itu berjalan mengikuti Li Feng keluar goa batu, tetapi saat ia tepat disebelah monster Rubah. Dia kembali memamerkan taringnya sehingga bulu-bulu halus monster Rubah itu berdiri yang menandakan ia ketakutan setengah mati.
Li Feng menyeringai lebar dengan keusilan monster peliharaannya.
...***...
Zhang Jian menebang beberapa pohon bambu, kemudian mengikatnya menjadi rakit bambu.
Cara tercepat menuju Kerajaan Yunhai adalah mengikuti arus sungai yang melintasi lembah Kunlun. Murid-murid lain yang menjalankan misi juga melakukan hal yang sama, sebab melintasi hutan di sekitar lembah Kunlun hanya menghabiskan waktu saja, sebab mereka pasti akan bertemu monster dan harus melawannya.
Kapal terbang Sekte Kunlun hanya boleh dipakai oleh para Tetua atau digunakan saat keadaan darurat. Misalnya terjadi pertempuran melawan Sekte Demon atau kawanan monster level tinggi menginvasi pemukiman penduduk, maka para Tetua dan murid-murid senior akan dikerahkan dan diangkut dengan kapal terbang Sekte.
“Tak perlu bagus-bagus, asal bisa mengambang diatas air saja sudah cukup,” gumam Zhang Jian mendorong rakit bambu ke permukaan sungai.
Dia hanya perlu mengalirkan sedikit Qi ke telapak kakinya, maka rakit bambu itu akan melesat dengan cepat diatasi permukaan sungai.
“Hmm, rasanya aku seperti tokoh utama dalam novel,” gumam Zhang Jian setelah rakit bambu meluncur cepat yang membuat rambutnya melayang-layang. “Seharusnya di pertigaan sana, tokoh utama wanita akan muncul. Lalu rakit kami akan bertabrakan dan ….”
Sudut bibir Zhang Jian menyeringai lebar membayangkan ia menangkap wanita cantik yang terhempas ke atas, lalu ia akan melompat ke udara dan memeluk wanita cantik tersebut. Cinta pada pandangan pertama pun dimulai.
Boooooommmmm!
Lamunan Zhang Jian buyar karena ujung rakit bambunya menabrak sesuatu yang keras, sepertinya itu menabrak rakit dari lawan arah. Diapun menduga-duga apakah lamunannya menjadi kenyataan, cinta pada pandangan pertama akan muncul di depannya.