Aleya adalah seorang wanita muda yang hidup dalam dunia glamor dan penuh rahasia. Ia secara tak terduga terjerat dalam hubungan rumit dengan seorang presdir perusahaan ternama, yang menjadikannya gadis simpanan. Meski awalnya Aleya menganggap hubungan ini sebagai jalan pintas untuk memperbaiki hidupnya, lambat laun ia menyadari bahwa cinta dan kekuasaan membawa konsekuensi yang tak pernah ia bayangkan. Di tengah konflik batin, ambisi bisnis, serta tekanan sosial, Aleya berjuang menemukan jati dirinya dan menentukan pilihan antara hati dan harga diri. Akankah Aleya mundur dari kenyataan yang ia ketahui? Atau ia akan tetap melanjutkan hidupnya sebagai Gadis simpanan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Aprilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masalah Kyraa
“Ada masalah apa?” tanya Aleya.
”Tidak ada. Kau sudah selesai mencuci piring?” tanya Arga mencoba mengalihkan pembicaraan.
Aleya pun mengangguk. Arga pun menarik tangan Aleya dan membawa gadis itu duduk diatas pangkuannya.
“Apa toko mu berjalan dengan lancar?” tanya Arga.
“Tentu. Besok aku akan menginterview beberapa orang untuk penempatan di cabang. Jadi sepertinya aku akan pulang malam,” ucap Aleya.
“Jadi besok kau akan keluar kota?” tanya Arga.
Aleya mengangguk.
“Naik apa?” tanya Arga lagi.
“Naik Bus seperti biasa,” ucap Aleya.
Arga pun tak menjawab. Pria itu seolah memikirkan sesuatu. Aleya yang melihat itu pun tersenyum tipis dan mencium bibir Pria itu kemudian terkekeh.
“Kau mulai nakal ya,” goda Arga sembari menduselkan wajahnya ditubuh Aira.
Mereka pun tertawa bersama dan memilih untuk berdiam di Apartemen hingga malam tiba. Sekitar pukul 9 malam, Dave kembali menghubungi Arga hingga membuat Pria itu terganggu dari tidurnya.
Arga : Bagaimana?
Dave : Nyonya memiliki hubungan dengan Jade Tuan. Dan Pria itu mengancam jika tidak memberinya sejumlah uang yang ia inginkan, maka ia akan menyebarkan video vulgarnya dengan Nyonya.
Arga : Dimana wanita itu sekarang?
Dave : Nona dirumah orang tuanya. Wajahnya babak belur karena disiksa. Dan sepertinya kondisi mentalnya tidak baik-baik saja, Tuan.
Arga : Kau disana?
Dave : Ya Tuan.
Arga : Katakan pada orang tuanya aku masih mengurus masalah ini. Setelah selesai, aku akan kesana dan menjemputnya.
Arga : Minta orang untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya sebelum bocor kepublik.
Dave : Baik Tuan.
“Eungh,” lenguh Aleya yang mulai gusar karena mendengar suara Arga.
Arga pun mematikan ponselnya dan menoleh kearah Aleya yang sudah membuka mata dan menatapnya.
“Ada apa?” tanya Aleya.
Arga pun mendekat. “Aku ada urusan yang harus kuselesaikan. Kembalilah tidur. Aku berjanji akan kembali saat semua sudah beres,” ucap Arga.
Pria itu kemudian mengecup pucuk kepala Aleya dan bibir gadis itu kemudian pergi berganti baju dan meninggalkan Apartemen dengan terburu-buru. Sementara Aleya, gadis itu masih berada diatas ranjang dan kembali melanjutkan tidurnya.
Arga pun langsung mendatangi lokasi Jade yang berada di hotel tepat diseberang Apartemennya.
“Tuan, ini nomor kamarnya,” ucap seorang Pria bertubuh kekar yang menemui Arga dilobi.
Arga pun menuju kamar Jade diikuti 4 orang Pria bertubuh besar dibelakangnya. Sesampainya disana, ia langsung mengetuk kamar itu. Dan tak berselang lama, pintu itu terbuka dan menampakkan wujud seorang Wanita yang hanya memakai bathrobe.
“A-arga?” gumam Wanita itu.
“Siapa kau?” tanya Arga saat mendengar wanita itu menyebut namanya.
“S-saya Ellen Tuan,” ucap nya.
Arga pun memicingkan matanya. “Ellen? Teman Kyraa?” batin Arga.
“Dimana Pria itu?” tanya Arga.
Ellen yang ketakutan pun langsung membuka jalan untuk Arga dan para bodyguardnya. Saat masuk, Arga mendapati Jade tengah duduk dipinggir ranjang sembari menghisap rokoknya dengan tubuh yang hanya ditutupi oleh handuk yang melingkar dipinggang.
Tiba-tiba, satu pukulan melayang tepat diwajah Jade. “Siapa kau?!” erang Jade yang tersungkur dibawah.
“Arga?” gumamnya.
“Kau mengenalku rupanya. Awalnya aku tidak mau berurusan denganmu. Kalau seandainya kau tidak berulah aku tidak akan memperdulikanmu,” ujar Arga.
“Istrimu yang mendekatiku!” erang Jade mencoba membela dirinya.
“Aku tidak peduli jika kalian mau bercinta sampai kalian mati lemas atau apapun itu. Tapi kau, kau sudah berani mengancam dan mempertaruhkan nama baik serta karirku. Aku tidak akan tinggal diam,” ujar Arga.
Jade pun ketakutan. Pria itu langsung bersimpuh di kaki Arga dan memohon ampun. Sementara Ellen, gadis itu hanya berdiri dibelakang pintu tanpa berani membuka suara sedikit pun.
“A-aku tidak akan melakukannya lagi. Aku mohon!” ujar Jade.
Arga pun memberi kode kepada anak buahnya. Para anak buahnya yang mengerti langsung mendekat dan mengangkat tubuh Jade kemudian mengikatnya. Arga pun duduk di ranjang yang langsung berhadapan dengan Jade yang terikat dikursi.
“Dengar, aku tidak peduli kau ada hubungan apa dengan Wanita itu. Tapi jangan sekali kali kau dan dia berani untuk membuatku malu. Apa kau paham?”
“Paham! paham! Aku tidak akan melakukannya lagi!”
Arga pun menghela nafasnya kasar. Ia kemudian membisikkan sesuatu pada anak buahnya dan berjalan keluar kamar. Tapi saat ia melewati Ellen ia berhenti.
“Kau benar-benar sahabatnya?” ucap Arga.
Ellen pun mengangguk. “Ouh persahabatan kalian cukup unik ya. Sampai rela untuk berbagi satu lelaki yang sakit jiwa sepertinya,” ketus Arga kemudian pergi.