NovelToon NovelToon
Dia Milikku

Dia Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Romansa / Putri asli/palsu / Chicklit
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: farhati fara

Sandrina nekad tidur dengan pria yang dijodohkan dengan kakaknya, Bastian Helford. Lantaran kakaknya telah tidur dengan tunangannya.
Semua miliknya direnggut, dan Sandrina berjuang untuk mendapatkan kembali yang menjadi miliknya
"Dia satu-satunya milikku yang kurebut kembali"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Buat aku agar tidak memikirkan apapun

Sandrina hanya terdiam ketika dengan lembut Bastian memapahnya ke sebuah tempat yang cukup layak untuk berteduh dari air hujan yang membasahi. Lalu keduanya duduk disana dalam keadaan kedinginan, bahkan baju kemeja putih yang dipakai Bastian sudah basah hingga membuat kain itu menempel dengan menggoda pada tubuh pria itu

"Apa kau benar-benar ingin menikah denganku? Sepanjang aku memikirkan, tidak ada untungnya bagimu dengan menikahiku," ujar Sandrina pelan membuka percakapan

"Bukankah aku yang memutuskan apakah ini untung atau tidak?" Bastian balik bertanya sembari tersenyum hangat pada Sandrina.

Bastian, dia tidak mungkin mengambil tindakan tanpa ada perhitungan sebelumnya. Jika dia sudah bertindak seperti ini, berarti ada keuntungan yang menantinya di masa depan. Pikirannya terancang untuk berbisnis bukan untuk bersimpati pada orang. Dan kebetulan saja sekarang Sandrina berada dalam daftar orang yang dibutuhkannya untuk suatu tujuan yang belum diketahui apa.

Tatapan Bastian menajam saat melihat pipi Sandrina yang bengkak dan memerah. Dia baru menyadarinya saat tadi tidak terlihat jelas karena terkena air hujan. Tangan pria itu reflek terangkat menyingkirkan anakan rambut Sandrina yang basah untuk melihat memar itu lebih jelas.

Melihat tindakan Bastian, Sandrina sudah bertekad. Dia akan mengambil taruhan ini untuk dipertaruhkan dalam papan pertarungan. Mungkin ada perangkap yang lebih mengerikan didepan menantinya. Tapi Sandrina sudah tidak peduli. Karena dia memang tidak pernah memiliki takdir yamg baik sejak umurnya 6 tahun hingga sekarang

Walaupun begitu, Sandrina akan berenang dalam takdir yang mungkin tidak baik itu

"Bastian, mari kita lakukan pernikahan itu" ucap Sandrina yang sudah dengan senang hati menjadi gila.

🍀🍀🍀

Distrik Bernabu. Tempat dimana perumahan elit berada dan juga tempat yang sudah puluhan tahun sudah tidak Bastian kunjungi. Jika pria itu tidak salah ingat, dia terakhir kali pergi ke tempat dimana kakinya berpijak sekarang adalah tujuh belas tahun lalu, dimana saat itu Bastian masih berumur 8 tahun

Tempat dimana Sandrina tinggal itu tidak berubah banyak dalam rentang waktu itu, hanya ada beberapa rumah yang mungkin sudah mengalami renovasi menjadi lebih modern dan mewah. Namun, ada satu yang cukup membuat Bastian tercekat. Yaitu kondisi Sandrina yang ditemuinya di gang yang akrab itu justru lebih kacau dari yang diperkirakannya.

Menyedihkan sekali. Itulah dua kata untuk menggambarkan bagaimana Bastian melihat Sandrina sekarang. Dia bahkan tidak percaya, dirinya ingin membuat wanita seperti itu menangis dibawahnya. Meski begitu, Bastian tidak ingin melewatkan kesempatan ini.

"Ikutlah denganku." ajak Bastian yang membuat Sandrina terdiam mendengarnya.

Bastian bahkan tidak percaya pada dirinya sendiri yang khusus datang ke daerah ini hanya untuk melihat wajah Sandrina. Dia tidak punya tujuan khusus. Bastian hanya datang untuk melihat wanita yang telah menghabiskan malam dengannya. Dan Bastian merasa dirinya sudah benar-benar gila

"Kau bisa bangun?" tanya Bastian saat sebelumnya terlihat Sandrina yang kesulitan, mungkin karena gadis itu kedinginan.

"Iya," jawab Sandrina sembari bangkit, namun dengan cepat tangan Bastian merengkuh pinggangnya lalu dengan entengnya mengangkat tubuh Sandrina dan membawanya berjalan pada mobil pria itu yang terparkir sedikit jauh.

Air hujan yang jatuh mengenai tubuh tidak lagi terasa sakit, tubuh keduanya basah oleh air hujan hingga terasa begitu dingin

"Kau tidak apa-apa?" tanya Bastian lagi ketika mendudukkan Sandrina di dalam mobil dan telinganya mendengar desisan seakan menahan rasa sakit dari bibir Sandrina

"Apa keadaannya lebih buruk dari kelihatannya? Apa aku perlu membawanya ke rumah sakit?" Bastian bertanya dalam batinnya. Ragu dengan rasa sakit yang saat ini Sandrina rasakan. Mungkin tidak terlihat jelas, tapi gadis itu pasti merasakan sakit yang nyata.

Sandrina mendongak menatap pada wajah Bastian saat pertanyaan pria itu terlontar. Sungguh dia tidak percaya Bastian memilihnya saat ini. Namun, apa yang dia punya untuk memberikan balasan setimpal pada pria itu selain tubuhnya? Ya, hanya tubuhnya. Bukankah Bastian menyukai tubuhnya?

"Aku--" Sandrina menatap mata sang pria dalam untuk mendapatkan keyakinan kalau dia mampu melakukan ini semua.

"Bisakah kau membuatku agar tidak memikirkan apa-apa!" ucap Sandrina akhirnya yang membuat mata Bastian membulat serta pikiran cerdasnya yang langsung mengerti apa maksud ajakan itu

Tidak disangkanya, Sandrina akan mengajaknya duluan kembali bahkan sebelum dia bertindak. Sungguh, Sandrina adalah wanita menarik yang tidak bisa diprediksi.

Tidak ada jawaban jelas dari Bastian akan ajakan Sandrina, namun melihat dari tindakan pria itu yang segera melajukan mobilnya untuk pulang, sudah membuktikan kalau Bastian menerima ajakan sang gadis.

Didalam mobil hanya terdengar suara deru mesin mobil dan nafas mereka yang berhembus. Tidak ada percakapan yang terjadi. Bastian fokus menyetir sedang Sandrina hanya terduduk dengan pikiran yang tidak menentu.

Akhirnya mereka sampai di basement parkiran apartemen elit yang mungkin hanya khusus dihuni oleh orang-orang kaya saja. Bastian membawa gadis itu masuk kedalam apartemennya. Ini adalah pertama kalinya Bastian membawa orang lain ke apartemennya.

Begitu pintu tertutup, tidak berselang waktu ketika Bastian segera menarik dan merengkuh pinggang Sandrina. Membawa gadis itu pada ciumannya yang menggebu-gebu. Beginilah caranya membuat Sandrina agar tidak memikirkan apa-apa.

Bastian khawatir pada luka yang mungkin tertutupi pada tubuh Sandrina, namun dia tidak punya waktu luang untuk mengkhawatirkannya. Ada hal mendesak lain yang dibutuhkannya saat ini dan itu sesuai dengan permintaan Sandrina sendiri.

"Ngh..." lenguhan yang terjadi saat ciuman keduanya semakin rapat. Lupakan tentang tubuh basah keduanya dan rasa dingin yang tadinya menusuk kulit. Kini semua itu telah berubah menjadi rasa panas yang menjalar seakan ada pemantik yang menyala di dalamnya.

"Sial! Bagaimana bisa seseorang memiliki tubuh yang manis seperti ini?" batin Bastian bergejolak dalam nafsu yang ingin rasanya menelan Sandrina bulat-bulat.

Ditengah ciuman yag semakin menuntut kearah yang lebih privasi, Bastian merasa kehilangan akalnya saat ini. Tangannya bergerak liar menyentuh paha Sandrina dan membawa sebelah kaki sang gadis untuk melingkar di pinggangnya. Seakan memberitahu sang gadis bagaimana dia begitu berhasrat saat ini dengan bahasa tubuhnya. Itu jelas karena Sandrina juga merasakan sesuatu yang cukup menonjol bergesekan dengan pahanya. Sesuatu yang mungkin minta untuk dilepaskan dari kandangnya.

"Ah.." de sah Sandrina saat Bastian semakin erat menempelkan pusat dirinya pada Sandrina tanpa sedikit pun melepaskan pagutan yang terjadi antara mereka.

"Sial, apa yang kau pakai ditubuhmu?" tanya Bastian dengan suara dalam penuh hasrat saat bibir mereka terlepas dan kini pria itu beralih menciumi gundukan gunung kembar didepan Sandrina

"Haa, a-aku tidak memakai ap__" ucapan Sandrina terhenti saat Bastian semakin bergerak lancang merobek pakaian Sandrina yang memang sudah duluan robek ketika dia dipukuli oleh Meisha

"Bisakah kita pergi ke tempat tidur?" kata Sandrina pada Bastian yang mungkin tidak lagi dikendalikan akal sehat. Sandrina tidak ingin ditelanjangi pria itu di depan pintu seperti ini. Sebegaimana Bastian yang juga tidak peduli dengan memar yang terlihat jelas ditubuh Sandrina saat baju gadis itu terlepas. Jangan salahkan Bastian yang menggila layaknya binatang sekarang, tapi salahkan Sandrina yang sudah dengan berani mengajak macan kelaparan sepertinya.

.

.

.

1
wiemay
si drama queen
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto: 👌👍 mantul.....
Fara F: Makasih sudah mampir🙏🏻😘
total 2 replies
wiemay
ayo Sandrina jgn mau ditindas
Adek Abang
lanjut kakak 😁
Fara F: oke siip👍🏼... ditunggu ya lanjutannya🤗😘
total 1 replies
Adek Abang
gak sabar deh pengen lihat kehancuran para ulat ulat bulu itu dan si tua bangka setan 😈😈😈
Adek Abang
isi basbas memang gak akan lelah kalo ada kamu sandrin di samping nya
Adek Abang
ternyata si basbas diam diam menghanyutkan /CoolGuy//Pooh-pooh/
Adek Abang
si basbas udah mulai posesif kayaknya sama sandrina 😁😄
Adek Abang
semangat kakak 😁
Adek Abang
kesel banget deh sama keluarga licik itu 😡
untung ada si basbas yg masih peduli sama sandrina
Adek Abang
sandrina yg malang 😞
kamu terima aja pernikahan sama basbas pasti kamu akan jauh lebih baik nanti
Adek Abang
dasar lintah darat muak aku sama si odette dan ibunya itu 😡😡😡🤬
wiemay
ayo bas selidiki lagi kebenaran tentang Sandrina..
dan buat hancur keluarga setan itu
sari
lnjut kak semangat/Determined//Determined/
tdk sabar pen lihat kehancuran si tua bangka dan kluarga setan@
sari
itu sandrin jd makanan@ babas lalu di sntap di meja makan
good bg babas👍
sari
wuih gercep nih bg babas. suka deh😘😘
sari
Yaelah bg segapung amat ya sama sandrn🤣🤣
Fara F: segapung apaan ya🤔
total 1 replies
sari
macan nafsuan mah si babas/Facepalm/
sari
buapak anjeng nih si gery tua bangka😡😡
Fara F: sabar sabar dilarang mengupat🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!