bagaimana jadinya jika tidak ada lagi keadilan di dunia ini,bagaimana lagi kita yang tidak bersalah jadi bersalah dan yang bersalah jadi tidak bersalah.
bagaimanakah seorang Ananda yang berprofesi sebagai jaksa bisa menuntaskan kematian orang tuanya.
hukum hanya berpihak pada yang kaya dan berkuasa,jadi bijaklah dalam berhukum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya LGa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 17
Ananda dan Jeremy langsung pergi dari dari kawasan lapas tersebut,mereka berdua berencana ingin ke kantor.
Sesampainya di kantor,Ananda dan Jeremy langsung masuk ke kantor mereka masing-masing.
Saat baru mendaratkan bokongnya di kursi,tiba-tiba seorang karyawan mengetuk pintu ruangan Ananda.
"Maaf Bu,pak Duke menyuruh anda keruangan nya" kata karyawan tersebut.
"Baiklah" jawab Ananda.
"Merepotkan sekali" kata Ananda pada dirinya sendiri sembari bangkit dari duduknya.
Sesampainya di ruangan Duke,Ananda langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Ada perlu apa memanggil saya pak" kata Ananda langsung pada intinya,karena sebenarnya Ananda sudah sangat muak melihat orang yang ada di depannya ini.
"Begini kah kelakuan seorang jaksa,bagaimana kamu berperilaku pada atasanmu seperti ini,lihat dia,apakah menghargai ku sebagai atasannya" kata Duke pada orang yang sedang duduk di kursi yang ada di ruangan Duke.
Saat Duke berbicara begitu,Ananda baru menyadari ternyata Jeremy sedang berada di ruangan tersebut.
Ananda melihat kearah Jeremy,dan Jeremy menganggukkan kepalannya pertanda Ananda tenang dulu.
Saat Ananda melihat Jeremy,Ananda langsung duduk di sebelah Jeremy dan siap mendengarkan kemarahan dari pria yang ada di depannya ini.
"Kenapa kamu tidak mendengar perintahku tadi,apa susahnya" kata Duke pada Ananda.
Saat Ananda ingin menjawab pertanyaan dari Duke dengan marah juga,tiba-tiba Jeremy memegang tangan Ananda,menandakan Ananda harus tahan jangan sampai marah lagi.
Melihat itu,Ananda langsung mengerti,walaupun ada kebingungan di hati Ananda.
"Maaf pak,tadi kami ingin melihat si pelaku mendapat hukumannya" kata Ananda dengan suara khas dirinya.
"Aku tidak mau hal seperti ini terjadi lagi,apa kalian berdua paham" kata Duke pada mereka berdua.
"Baik pak" kata mereka berdua bersamaan.
"Presiden ingin bertemu kalian berdua besok,kuharap kalian berdua tidak mengecewakan pak presiden" kata Duke pada mereka.
"Baik pak" jawab mereka berdua tanpa mau melawan.
"Kalau begitu kalian boleh kembali,karena sudah ada banyak kasus yang menanti" kata Duke.
"Kalau begitu kami permisi pak" kata Jeremy dan Ananda bersamaan sambil menundukkan kepala dan langsung keluar dari ruangan tersebut.
Saat Jeremy ingin masuk kedalam ruangannya,Ananda juga ikut menerobos masuk ke ruangan Jeremy,ada kekesalan mendalam di hati Ananda tentang sifat yang di tunjukkan Jeremy.
"Apa maksud yang tadi" kata Ananda langsung pada intinya.
"Emang aku kenapa" tanya Jeremy lagi seperti tidak terjadi apa-apa.
"Jangan sok bodoh" kata Ananda dengan wajah kesal.
"Tidak apa-apa,aku hanya takut pada Duke,takutnya saat kita berdua melawan dia bisa menghajar kita,dan itu sangat mengerikan bagiku" jawab Jeremy santai sambil duduk di bangku kerjanya.
"Aku habis pikir melihatmu,aku tau kamu bukan orang yang suka memperpanjang masalah,tapi jangan hentikan aku,biarkan aku menyelesaikan ini semua" kata Ananda kesal.
"tenanglah,jangan marah-marah terus,kamu nanti cepat tua,lihat saja wajahmu sudah sangat jelek" kata Jeremy untuk mengalihkan perhatian Ananda sambil membawa Ananda ke tempat duduk yang ada di ruangannya dan memijat kepala Ananda.
"Jangan menyentuh rambutku,nanti berantakan,aku sudah menatapnya dengan susah payah" kata Ananda dan menepis tangan Jeremy dan langsung merapi-rapihkan rambutnya.
"Aku lebih suka melihatmu seperti ini" kata Jeremy.
"Sudahlah,aku mau keruangan ku" kata Ananda dan langsung keluar dari ruangan Jeremy.
Saat melihat Ananda sudah keluar dan hanya Jeremy yang tinggal sendiri di ruangannya.
"Kamu akan mengerti nanti" kata Jeremy pada dirinya sendiri.
Sedangkan di tempat lain,tepatnya di sebuah mobil,Axel,Samuel dan Daniel sedang pergi ke sebuah tempat.
Ada kabar dari bawahannya,barang ilegal mereka sudah sampai,dan Axel ingin melihat langsung barangnya,karena kata nya barang ini barang bagus dengan kualitas paling baik di dunia,harga nya pun lumayan menguras harta Axel.
Setelah mereka sampai di tempatnya,yaitu di pinggir laut,ini bukan sembarang pinggir laut,tapi pinggir laut ini sangat jauh dari kata ramai,jangankan ramai,orang-orang saja mungkin belum ada yang pernah kesana,kecuali klan atau anggota-anggota the devil mafia'.
Saat barang di bongkar,Axel langsung melihat semua barang yang sudah dikirim dan Axel mengangguk,pertanda barang yang dikirim sesuai dengan apa yang dia minta.
"Berikan bonus untuk barang ini" kata Axel pada Samuel.
"Baik tuan" jawab Samuel sambil mengikuti langkah Axel.
"Masukkan semua barang,jangan sampai ada yang sisa,jangan sampai tinggalkan jejak" perintah Daniel pada semua bawahannya.
"Baik bos" jawab mereka serempak.
Saat mendapat perintah dari bos nya,Samuel langsung melaksanakan tugas tersebut,karena moto Samuel,jangan sampai menunda pekerjaan.
"Baik,katakan saja pada bos anda" kata Samuel yang sedang berbicara pada orang di sebrang telpon.
"Baik,akan saya sampaikan pada bos saya" kata Samuel dan langsung mematikan ponselnya.
Sedangkan Axel langsung masuk kedalam mobil,dan menunggu sang asisten di dalam mobil sambil memantau semua bisnis yang dia punya.
"Maaf menunggu lama tuan" kata Samuel sambil masuk kedalam mobil.
"Jalan",hanya itu kata yang keluar dari mulut Axel.
Mendapat perintah,Samuel langsung melakukan mobilnya dan meninggalkan lokasi tersebut.
"Tuan Arnold meminta seorang gadis untuk bonusnya tuan" kata Samuel memberi tahu tentang permintaan Arnold.
Mendengar permintaan Arnold,Axel mengerdit kan keningnya.dia heran,kenapa Arnold meminta seorang gadis,Arnold bukanlah orang sembarangan,dia bisa mendapat wanita dari kalangan apapun pun dan umur berapa pun.
"Kenapa" kata Axel pada Samuel.
"Tidak ada penjelasan lanjut terkait itu tuan,mungkin tuan Arnold ingin langsung membicarakan hal ini langsung pada anda" kata Samuel.
Tidak ada jawaban lagi dari Axel,dia sibuk dengan iPad di tangannya.
Setelah malam,Ananda sedang sibuk di kamarnya dengan kasus tebal yang sedang dia pegang.
"Aku akan langsung pergi kelokasi,aku akan melihat langsung kondisi yang terjadi di lokasi" kata Ananda pada dirinya sendiri.
Karena Ananda sedang menangani kasus tentang orang-orang menghilang,jadi ada yang melaporkan bahwa di sebuah desa,ada orang asing dari tempat lain datang ke desa tersebut untuk membantu desa itu agar berkembang,tetapi mereka membutuhkan orang-orang di desa untuk mengikuti mereka ke kota,agar mereka bisa di sekolahkan disana,agar orang-orang yang tinggal disana tidak ketinggalan dari desa-desa lainnya.
Tapi sudah berbulan-bulan,tidak ada kabar dari orang-orang yang diberangkatkan ke kota tersebut.
Jadi para orang tua yang cemas,langsung melaporkan semua nya agar pihak yang berwajib bisa menangani kasus tersebut.
🌾🌾🌾🌾
Jangan bosan-bosan baca karya aku yah,kalau ada yang kurang cocok bisa langsung di komen aja guys.
Jangan lupa like,komen dan subscribe yah guys😊
Happy reading All 💜