NovelToon NovelToon
CRAZY GIRL

CRAZY GIRL

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Cintapertama / Mafia
Popularitas:497
Nilai: 5
Nama Author: Mulianah

ini kisah gadis psikopat yang mencari kebahagian melalui teriakan korban.


yang minat yok mampir😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mulianah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CG

aruna menoleh ke asal suara mendengarkan dengan seksama bersama yang lainnya

untuk adikku tercinta Aruna, tuan muda Romeo, Delano, dan carsen mungkin... aku sudah tiada saat kalian mendengarkan rekaman ini, aku merekam ini tepat di hari ulang tahunku, Terima kasih Romeo sudah memberikan rekaman suara ini, jujur aku ingin sekali cerita tentang mimpiku selama 5 tahun ini , tapi entah kenapa rasanya begitu berat.

Ibuku selalu datang dalam mimpiku dan sering bertanya apakah aku mau ikut dengannya setiap aku akan menjawab aku akan terbangun dengan terkejut.

Bahkan mimpiku ku artikan bukan mimpi biasa hingga suatu hari mungkin aku akan ikut dengan ibuku.

Aruna... Aruna menegakkan tubuhnya dengan air mata yang terus mengalir.

Kakak tahu kamu kuat, kakak harap kamu jangan kembali menjadi Aruna yang mudah di tindas, kakak ingin kamu seperti ini ceria dan selalu tahu cara menumbangkan lawan.

Aruna kakak titip kak lena dan kak disa kakak harap kamu mau menjaganya.

Aruna menganggukkan kepala

Aruna kakak harap kamu bisa waspada pada orang yang begitu dekat denganmu.

ucapan Azuma kali ini tak bisa di cerna oleh Aruna memang siapa orang dekatnya selain Romeo.

Aruna dan Romeo saling tatap dan kembali menatap radio

kakak tahu kamu pasti bertanya tanya kenapa kakak bicara seperti ini, karena terkadang orang terdekat kita lah yang bisa membunuh kita dalam hitungan detik.

kakak rasa ini durasinya sudah sangat lama, kakak pamit, ingat kakak menyayangimu dan kakak akan selalu melindungi mu.

Rekaman berakhir, Aruna masih terpaku di tempat satu kalimat waspada yang di katakan Azuma membuatnya menggeser tubuhnya menjauh dari ketiga tuan muda itu.

" tenang, Aruna kami bukan musuhmu lagi pula orang terdekat kamu juga bukan hanya aku dan Delano " tukas Romeo.

Aruna berpikir keras, siapa orang terdekatnya di saat ia sedang memikirkan siapa orang terdekat nya selain tuan muda, Delano menyodorkan piring ke depannya " makan dulu aruna " aruna menatap Delano " del, mm ya...aku makan kalian pulanglah nanti nyonya mencari kalian " mereka menggangguk dan pergi.

setelah mereka semua pergi aruna menggeser piring itu, dan berdiri ia menuju kamarnya ia teringat sesuatu saat Azuma masih ada.

Ingat buka kotak di bawah lantai kayu ini, bila aku sudah tidak bersama mu.

Aruna mengambil palu membuka besi lantai kayu itu dengan susah payah akhirnya besi besi di lantai kayu itu lepas , terdapat kotak di bawah sana, aruna mengambilnya " ukkhuk ukhhuk " banyak debu di atas kotak itu, aruna meniupnya dan batuk kembali ia membuka perlahan kotak itu.

Ada sebuah buku cukup tebal berwarna coklat tanah , aruna membuka buku, awalnya raut muka aruna bingung bercampur dengan rasa penasaran setelah selsai ia menutupnya dengan wajah datar tanpa ekspresi sama sekali.

Aruna kembali duduk di depan makanan yang tadi ia geser duduk lalu memakannya dengan sangat lahap, ia pastikan tak ada sisa makanan di dalam piring itu lalu mengguk habis air minum di gelas.

Ke esok kan harinya Aruna kembali bersekolah seperti biasa menjalani latihan setiap sorenya dan tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat sejak kematian azuma.

Dan selama itu pula ia menepati janjinya menjadi orang ceria dan tak mudah di tindas.

" hmm kasihan banget ya.. kakaknya udah meninggal pasti dia... ngerasa sendiri " kata zuya tertawa bersama dengan berly.

Aruna yang lewat menghentikan langkahnya kala mendengar suara zuya ia memundurkan langkahnya melipat kedua tangannya menatap angkuh kedua gadis yang beda 2 tahun dengannya ia menaikkan alisnya " gue ngak sendiri kok, gue kan sama Romeo, Delano, carsen hmmm" Aruna menatap ke atas dengan jari nya mengetuk dagu lalu tersenyum manis fi depan kedua gadis yang wajahnya sudah memerah padam " dan Michael, Meiji daaan mario " bertepatan saat aruna menyebut nama nama tersebut mereka datang dari arah berlawanan " Hai aruna pagi " sapa Romeo dari arah barat.

" Hai aruna pagi " sapa Michael dari timur, aruna tersenyum senang lalu tersenyum manis kepada 6 bocah itu.

Ya aruna dan Michael menjadi teman saat aruna membantu Michael melawan 9 orang dewasa saat pulang sekolah, sejak kematian azuma ia memutuskan untuk berangkat sekolah sendiri dengan sepeda.

Zuya dan berly menoleh ke arah barat dan timur " ngapain disini, mereka gangguin kamu " tanya Romeo menatap nyalang kedua gadis yang menunduk, aruna menggeleng " ngak kok, aku cuman nyapa mereka aja ya kan " bukan hanya Romeo yang menatap tajam zuya tapi berly juga di tatap begitu tajam oleh Michael.

" oh ya udah, ayo kita ke kelas " ajak Delano merangkul aruna mereka berjalan melewati Michael hanya aruna yang menyapa Michael dan anak buahnya, sedangkan Romeo dan dua saudaranya cuek.

Selepas kepergian aruna dan ketiga saudara itu, Michael kembali melayangkan tatapan mautnya " ingat ya, berly saya masih baik sama kamu selama ini, awas kalau mengganggu dia " tunjuk Michael " udahlah bos, lagian kan aruna bilang dia cuman nyapa mereka " bela mario di sambut tatapan tajam Michael " kamu ngak tahu apa apa mario, jadi sebaiknya kamu diam " Michael melenggang pergi ke kelas.

mario menghampiri berly " kamu tenang aja aku akan selalu di pihak kamu kok " kata mario sambil menepuk pelan bahu berly yang langsung di hempaskan empunya.

" apaansih ngak usah pegang pegang, ayo kita ke kelas " tarik berly meninggalkan mario dan meiji yang menggeleng " ngapain sih, masih di kejar dia ngak suka sama kamu, jadi berhenti buat kejar dia sebelum kamu menjadi stress" peringat meiji menepuk pelan bahu mario dan pergi menyusul Michael.

" kesel banget gue, awas aja sepulang sekolah gue bakalan bikin pelajaran sama dia " gumam berly sambil menyeringai, zuya menatap berly dengan rasa penasaran yang sangat kuat.

Tak terasa sudah sore, aruna mengayunkan sepedanya menuju kediaman keluarga harlen " sendirian aja " aruna menoleh " Michael ngapai kamu pakai sepeda " Michael terkekeh " sengaja supaya bisa nikmatin semilir angin " aruna mengangguk kembali fokus pada jalan.

Selama perjalanan mereka sering tertawa dan ngobrol panjang mereka begitu akrab " aruna, besok hari ulang tahun aku, kamu mau ngak dateng " aruna menoleh " hmm Romeo dan dua saudaranya di undang juga " Michael mengerutkan kening ia hanya ingin mengundang aruna tanpa ketiga orang yang tak di sukainya.

" hmm iya, aku undang semua orang " aruna menggangguk dan kembali fokus di jalan dalam diam.

" cepetan udah belum, entar keburu dateng orangnya " kata zuya melihat berly menaruh paku di tengah jalan, " iya ini udah bakalan selsai ".

" tuh dia dateng dia dateng cepat sembunyi " kata zuya menarik berly mereka bersembunyi di balik pohon besar dengan semak semak di sekitarnya.

Sekitar 2 meter mata tajam Michael melihat paku berserakan tepat di depan sana " aduh Aaaaa" Michael menghentikan sepedanya seraya memegang perutnya .

" kamu kenapa " aruna menghentikan sepedanya juga tinggal 2 langkah paku akan mengempiskan ban sepeda aruna.

" perut aku aa arrrggghhh"

1
Asiih Imuet
mantap
liyana: thanks kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!