NovelToon NovelToon
Dicerai Karena Mandul

Dicerai Karena Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Hati wanita mana yang tidak akan hancur melihat sang suami sedang melakukan hubungan suami istri dengan perempuan lain di ruang kerjanya. Wanita itu bernama Sofia, istri dari Rico yang sudah dinikahi selama enam tahun namun belum diberi keturunan.

Sofia tidak pernah menyangka jika sang suami yang selama ini selalu bersikap baik, lembut dan romantis ternyata dia tega mengkhianatinya.

Apakah Sofia bisa mempertahankan rumah tangganya yang sudah ternoda...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Gara - gara sup ayam

Rico segera masuk ke kamar Viviana, dan di sana Viviana sedang duduk di atas tempat tidur ditemani oleh bu Irma.

"Baby, kau muntah lagi...?" tanya Rico lalu duduk di samping Viviana.

"Iya tapi nggak mau keluar, enek banget..." rengek Viviana.

Rico lalu mengusap- usap punggung Viviana.

"Baby, aku mau makan sop ayam..." Viviana merengek.

Rico menghela nafas.

"Sofia tetap tidak mau masakin buat Viviana...?" tanya bu Irma.

"Nggak mah, Rico udah bujuk dia tapi tetap nggak mau..." jawab Rico.

"Ya udah Vivi nggak usah makan aja..." Viviana membaringkan tubuhnya lalu memiringkan tubuhnya membelakangi Rico dan bu Irma.

"Baby, biar bi Iyam saja yang masak ya, masakan bi Iyam juga nggak kalah sama masakan Sofia kok..." ucap Rico berusaha membujuk Viviana.

"Nggak mauuu... Pokoknya kalau kak Sofia nggak masakin buat aku, aku nggak mau makan sampai kapanpun..." jawab Viviana.

Rico memijit keningnya, merasa bingung harus berbuat apa lagi. Di sini lain Viviana terus merengek ingin dibuatkan sop ayam oleh Sofia. Namun di sisi lainnya lagi Sofia menolak mentah- mentah untuk masak buat Viviana.

Bu Irama pun ikut bingung menghadapi keadaan ini. Lalu dia membalikkan badannya hendak keluar dari kamar Viviana. Namun langkahnya terhenti saat melihat Sofia berdiri di depan pintu kamar Viviana.

"Sofia..." ucap bu Irma.

Rico pun menoleh ke arah Sofia yang masih diam berdiri di depan pintu kamar yang terbuka sambil menatap ke arah dalam kamar. Bu Irma lalu berjalan menghampiri Sofia. Rico pun mengikuti sang mama.

Bu Irma berhenti tepat di hadapan Sofia.

"Sof, kamu lihat sendiri kan bagaimana Viviana. Dia bahkan tidak mau makan kalau bukan kamu yang masak.Lalu kami harus bagaimana Sofia...? Apa kami harus diam saja dan membiarkan Viviana tidak makan yang pada akhirnya bisa membahayakan bayi dalam perutnya...?" tanya bu Irma sambil menatap ke arah Sofia.

Sofia kembali hanya diam.

"Sayang... Aku mohon, kamu mau ya masak buat Viviana. Aku akan bantu kok, ya..." sambung Rico.

Tanpa berkata apapun Sofia membalikkan badannya lalu berjalan ke arah dapur. Rico dan bu Irma pun saling menatap satu sama lain.

"Rico, itu Sofia ke dapur, apa dia mau masak buat Vivi...?" tanya bu Irma.

"Nggak tahu mah..." jawab Rico.

Rico lalu menyusul Sofia ke dapur. Benar saja, di dapur Sofia sedang menyiapkan bahan- bahan untuk membuat sop ayam kampung. Melihat apa yang dilakukan oleh sang istri, Rico pun tersenyum. Dia lalu mendekati Sofia lalu memeluknya dari belakang.

"Makasih ya sayang akhirnya kamu mau masak buat Vivi. Kamu baik banget sayang, sekali lagi makasih ya..." Rico mencium leher belakang Sofia.

"Lepaskan aku mas, tolong jangan menggangguku, aku mau masak..." ucap Sofia dengan ketus.

Tentu saja Sofia merasa risi dengan tingkah Rico. Hatinya sedang tidak merasa baik- baik saja, kesal bercampur dengan muak, tapi tiba- tiba Rico bersikap manis padanya. Bukannya Sofia senang justru dia merasa bertambah muak.

"Iya sayang... Maaf ya, bukannya aku mau ganggu kamu masak, tapi aku kangen sama kamu sayang..." ucap Rico malah mengeratkan pelukannya.

"Aku bilang lepaskan aku mas...!" ucap Sofia terlihat kesal.

Rico lalu melepaskan pelukannya. Kemudian Rico menghela nafas. Iya, dalam hati Rico sebenarnya dia begitu merindukan Sofia. Tapi keadaan yang membuatnya harus menjaga jarak dengannya. Rico benar- benar dilema. Dua perempuan cantik yang sudah dia nikahi secara sah, benar- benar membuat hatinya sulit untuk menentukan sikap.

Rico berharap dengan membawa Viviana tinggal bersama dengan Sofia, akan membuat mereka akur, namun ternyata tidak seperti yang Rico bayangkan. Keduanya punya pendirian masing- masing. Sofia tidak sudi ditempatkan satu atap dengan madunya. Sedangkan Viviana mencoba menguasai Rico dengan tidak mengijinkannya mendekati Sofia.

Tentu saja Rico menjadi serba salah menghadapi situasi ini. Di satu sisi dia begitu merindukan Sofia, namun di sisi lain dia harus menjaga perasaan Viviana yang sedang sensitif karena kehamilannya.

Iya, Rico akui kedua istrinya mempunyai tempat masing- masing di hati Rico. Sofia dengan segala kelembutannya dan kesetiannya sungguh tak bisa membuat Rico jauh darinya. Namun di sisi lain ada Viviana dengan segala kehebatannya ketika berada di atas ranjang. Viviana yang bisa dibilang begitu liar ketika berada di rajang sangat membuat Rico terkesan dan tidak ingin melepasnya.

Iya, intinya adalah Rico begitu puas dengan Viviana karena dapat memuaskan kebutuhan biologisnya dengan begitu luar biasa, namun sebagian besar hati Rico hanya ada nama Sofia. Ibaratnya bunga melati sudah ada di dalam genggaman, namun dia masih menyimpan bunga mawar di dalam pelukannya. Egois memang, tapi itulah kenyataannya yang sekarang dirasakan oleh Rico saat ini.

"Non Sofia, mau bibi bantu...?" tanya bi Iyam begitu Rico pergi dari dapur karena Viviana memanggilnya dan minta ditemani.

"Iya bi, tolong potong- potong sayurannya ya..." jawab Sofia.

Baik Non..." jawab bi Iyam.

Sekitar tiga puluh menit Sofia berkutat di dapur, akhirnya sop ayam pun matang. Sofia mengambil sop ayam dari dalam panci kemudian meletakkannya di dalam mangkok.

Setelah itu Sofia meletakkan sop ayam dan menyendokkan nasi di atas piring kemudian dia membawa ke kamar Viviana dengan menggunakan baki.

Sementara itu di dalam kamar, Viviana yang tadinya ngambek kini sudah bisa tersenyum lagi karena Rico sudah memberitahunya bahwa Sofia sedang masak sop ayam yang dia minta.

"Sekarang jangan ngambek lagi ya baby, sebentar lagi sop ayamnya matang. Nanti baby makan yang banyak ya biar adek bayi di dalam sini nggak kelaparan, baby juga sehat..." ucap Rico sambil mengusap perut Viviana.

"Iya baby..." jawab Viviana dengan senyum mengembang di bibirnya.

"Babyyy..." ucap Viviana dengan manja.

"Iya, ada apa...?" tanya Rico.

"Aku kangen..." Viviana meraba- raba dada Rico.

Rico pun tersenyum, dia paham apa yang dimaksud oleh Viviana. Dia pasti sedang menginginkannya.

"Sabar baby, kan kata dokter kita harus libur dulu karena kandungan kamu masih rentan..." sahut Rico sambil mengusap Rambut Viviana.

"Tapi sampai kapan...? Kita sudah satu minggu lebih lho tidak melakukannya, aku sudah tidak tahan lagi untuk menahannya babyyyy..." rengek Viviana sambil memeluk Rico.

"Memangnya perut kamu sudah tidak sakit lagi...?" tanya Rico.

"Nggak baby..."

"Ya udah, malam kita lakukan..." ucap Rico sambil mengusap pipi Viviana.

"Sekarang aja deh..." sahut Viviana.

"Jangan dong, katanya kamu mau makan. Lagian nggak enak kalau melakukannya siang- siang, di sini banyak orang kan..." jawab Rico.

Viviana memanyunkan bibirnya. Tiba- tiba Viviana langsung menyambar bibir Rico dan m*l*m*tnya dengan begitu bergairah. Mendapat serangan yang begitu mendadak Rico pun kaget, namun dia tidak bisa diam saja, bibir mereka saling m*l*m*t satu sama lain.

Sementara itu di depan pintu kamar yang terbuka Sofia berdiri sambil memegang baki berisi piring dan mangkuk berisi nasi dan sup ayam kampung. Melihat c*um*n panas yang di lakukan oleh suami dan madunya, Sofia mengeraskan rahangnya. Tentu saja dadanya begitu sesak. Tangannya pun mencengkeram baki yang sedang dia pegang dengan erat.

Sofia lalu mengela nafas, kemudian dia berjalan masuk ke dalam kamar kedua manusia yang sedang dimabuk cinta. Dengan sedikit kasar Sofia meletakkan baki di atas nakas hingga menimbulkan suara yang cukup mengagetkan buat Viviana dan Rico yang sedang berc*um*n panas.

"Sa...sayang..." ucap Rico langsung melepaskan c*um*nnya karena kaget Sofia sudah ada di belakangnya.

Sementara itu Viviana tersenyum puas mengetahui Sofia melihat kemesraannya dengan Rico.

"Silahkan dimakan sop ayamnya..." ucap Sofia dengan nada dingin.

"Makasih kak Sofia sudah mau direpotkan..." ucap Viviana dengan senyuman imut yang dibuat- buat.

Sedangkan Sofia tidak menyahut ucapan Viviana, dia hanya diam sambil berdiri di dekat nakas.

"Ayo baby, makan ya..." ucap Rico.

"Suapinnnn...." rengek Viviana dengan manja.

"I..iya..." jawab Rico terlihat grogi karena Sofia masih saja berdiri di dekatnya.

Rico lalu mengambil piring yang berisi nasi dan mengambil beberapa sendok sup ayam dan mencampurkannya bersama dengan nasi.

"Ayo makan..." Rico mengulurkan tangan yang memegang sendok ke arah mulut Viviana.

"Emmm....nggak mau pakai nasi... Enekkk...." rengek Viviana sambil menggeleng- gelengkan kepalanya.

"Mau sopnya aja...?" tanya Rico. Viviana mengangguk.

Rico lalu meletakkan piring berisi nasi di atas baki. Kemudian dia mengambil mangkok berisi sup ayam. Rico lalu menyendok daging ayam dan wortel dan menyuapkannya ke mulut Viviana. Tapi lagi- lagi Viviana menolaknya.

"Nggak mau pakai sayur... Aku nggak suka sayur..." rengek Viviana seperti anak kecil.

Sementara itu Sofia terlihat muak sekali dengan sikap Viviana yang manja dan kekanak- kanakan.

"Ya udah ayam aja ya..." ucap Rico mengembalikan wortel ke dalam mangkok.

"Nggak mau ayamnya...." sahut Viviana kembali merengek.

"Trus maunya apanya...?" terdengar suara Rico yang mencoba untuk tetap sabar namun sebenarnya di hatinya cukup emosi.

"Mau kuahnya aja..." jawab Viviana.

"Kok kuahnya aja sih, nama kenyang baby...?" tanya Rico.

"Ya tapi aku maunya kuahnya aja..." sahut Viviana.

Rico lalu menyuapkan kuah sop ke mulut Viviana. Sementara itu Sofia mengepalkan kedua jarinya.

"Enak...?" tanya Rico.

"Lumayan..." jawab Viviana.

Rico kembali menyuapkan kuah sup kepada Viviana , namun Viviana menggelangkan kepalanya.

"Kenapa...?" tanya Rico.

"Udah kenyang..." jawab Viviana dengan memasang wajah imut.

"Kenyang apanya baby, kamu baru minum kuah sop, dan itu pun cuma satu sendok...?" tanya Rico yang tidak mengerti dengan sikap Viviana.

"Ya aku sudah kenyangggg...." Viviana kembali merengek.

Rico pun menggelengkan kepalanya. Tentu saja Rico merasa tidak enak pada Sofia yang sudah repot- repot mau memasak buat Viviana namun hanya dimakan kuahnya, itu pun cuma satu sendok saja.

"Ayolah baby, dimakan dulu, kasihan adik bayinya, nanyi lapar dia..." Rico membujuk Sofia.

"Nggak mauuuu..." jawab Viviana.

"Kak Sofia, tolong bawa sop dan nasi itu ke dapur ya, aku sudah kenyang, takutnya kalau supnya sudah dingin aromanya akan membuatku mual..." ucap Viviana pada Sofia tanpa rasa bersalah.

"Maaf ya sayang..." ucap Rico mengembalikan berisi sup ayam ke atas baki. Rico tentu saja merasa tidak enak pada Sofia.

Tanpa bicara apapun lagi Sofia lalu mengambil baki berisi nasi dan sup, kamudian membantingnya ke lantai sehingga menimbulkan suara yang cukup keras dan membuat kaget seisi rumah.

"Pranggg...!!!!! " pecahan piring dan mangkuk serta nasi dan kuah sup berserakan di atas lantai.

"Sayang..." ucap Rico terkejut.

Begitu juga dengan Viviana yang kaget karena dia sama sekali tidak menyangka Sofia akan melakukan hal itu.

" Kamu sengaja mengerjaiku kan Viviana...! Dasar perempuan menyebalkan kamu...!!'' seru Sofia sambil menunjuk ke arah Viviana.

Viviana terlihat takut sambil memeluk Rico. Bersamaan dengan itu datanglah bu Irma. Beberapa waktu lalu bu Irma sedang berada di ruang tengah, karena kaget mendengar suara benda jatuh, bu Irma kaget dan langsung lari ke kamar Viviana.

"Ya ampun Sofia...! Apa yang terjadi...?" bu Irma melihat ke arah lantai yang dipenuhi oleh tumpahan sup dan pecahan beling.

"Baby..." Viviana menangis.

Tanpa mau bicara lagi Sofia langsung pergi dari kamar Viviana dengan perasaan jengkel.

Iya, Sofia benar- benar jengkel dan muak melihat sikap Viviana. Padahal beberapa waktu lalu Sofia mencoba untuk bersabar dan mengalah. Dia rela membuatkan sup ayam untuk Viviana karena kasihan dengan calon bayi yang ada di dalam perut Viviana.

Sofia memang membenci Viviana, tapi dia tidak membenci calon bayi yang ada di dalam perutnya. Dia justru mengkhawatirkannya karena Viviana tidak mau makan jika bukan dia yang memasaknya. Sofia tidak mau bayi yang ada di perut Viviana akan kekurangan gizi.

Namun kebaikan hati Sofia ternyata tidak dihargai oleh Viviana. Sudah capek- capek memasak ditambah lagi suasana hati Sofia yang tidak enak, belum lagi dia harus mengumpulkan kesabarannya karena dia tidak mau terbawa emosi.Tapi setelah masakannya matang, Viviana hanya mencicipi satu sendok kuahnya saja.

Tentu saja Sofia jadi berpikir jika Viviana hanya sedang mengerjainya saja.

Iya, Sofia sadar dia belum pernah mengalami hamil dan ngidam, tentu saja Sofia tidak tahu rasanya orang ngidam seperti apa.Tapi Sofia tidak pernah mendengar ada orang yang ngidam yang menyebalkan seperti Viviana.

"Rico, siapa yang melakukan semua ini...? Apakan Sofia...?" tanya bu Irama menunjuk ke arah lantai begitu Sofia keluar dari kamar. Sementara itu Sofia langsung naik ke lantai dua menuju kamarnya.

"I..iya mah..." jawab Rico.

"Awas mah hati- hati, takut kakinya kena beling..." ucap Rico.

" Kenapa Sofia melakukan itu...?" tanya bu Irma.

Rico pun menceritakan pada sang mama jika Sofia marah dan menuduh Viviana hanya mengerjainya untuk membuat sup ayam. Karena Viviana hanya mencicipi kuahnya saja tidak makan ayam atau pun sayurnya.

Mendengar cerita Rico, bu Irma pun menggeleng- gelengkan kepalanya.

"Tapi Vivi maunya kuahnya aja mah. Vivi nggak bisa makan ayam ataupun sayurnya. Rasanya enak dan bikin Vivi ingin muntah. Vivi nggak tahu kenapa bisa begitu...." Viviana menangis sambil terus memeluk Rico.

"Nggak papa sayang, namanya juga orang ngidam, memang suka aneh begitu. Dulu juga mama waktu ngidam Rico begitu..." ucap bu Irma lalu ikut duduk di tempat tidur menghadap Viviana.

Lalu bu Irma menceritakan pada Viviana kalau dulu waktu ngidam bu Irma pernah minta dibelikan manggis oleh papa Rico. Begitu papa Rico membawakan manggis ke rumah bu Irma tidak mau memakannya. Dia hanya mengcium aroma manggisnya saja.

"Oh, jadi mama juga pernah seperti itu...?" Viviana tertawa mendengar cerita sang ibu mertua.

"Iya sayang aneh kan...?" sahut bu Irma.

"Iya, mama aneh banget...." jawab Viviana.

Bu Irma dan Viviana pun tertawa. Sedangkan Rico terdiam masih memikirkan Sofia. Dia merasa tidak enak dan kasihan pada Sofia.

Bersambung....

1
watini
semoga Rico segera tau kebenarannya,kalo Vivi sengaja gugurin kandungannya.kasih jodoh terbaik buat Sofia thor.biarkan dia bahagia ...lanjutlah semangat thor
sutiasih kasih
klo cinta tak akn ada yg nmanya trgoda rico....
Mommy Almira: cinta palsu
total 1 replies
Ma Em
Rico menyesal karena sdh menjatuhkan talak pada Sofia dan kamu Rico akan lbh menyesal lagi setelah tau kebenaran yg membuat Viviana keguguran bkn karena Sofia tapi karena Viviana sengaja menggugurkan kandungannya.
sutiasih kasih
smoga othor double up😘😘
Mommy Almira: sebenarnya setiap hari niatnya double up tpi terhambat sama kerjaan di rumah 😁maklum lah ibu rt kerjaan nggak abis" 🫢
total 1 replies
sutiasih kasih
semoga setelah ketok palu....
smuanya trbongkar.... viviana sndiri yg menggurkn kndungannya...
& tak ada lgi ksempatan buat rico kmbali dgn sofia...
watini
penyesalanmu gak guna Rico.sekarang tunggu saja kehancuranmu bersama istri licikmu yg manja dan hyper itu.nikmati penyesalanmu sepanjang hidup Rico.,.lanjut thor.semangat
Yantizha
up lg dong Thor
Salsabiela
baguslah mau gugat cerai
Salsabiela
pdhl Viviana yg minum pil aborsi
Wang
semoga proses perceraiannya berjalan lancar tidak ada hambatan. setelah cerai Sofia bisa menemukan kebahagiaan
Ma Em
Semangat Sofia bangkitlah buat si Rico menyesal karena sdh menyakiti dan menceraikan kamu, semoga Sofia segera move on dan cepat dapat gantinya yg sukses dan kekayaannya melebihi si Rico.
Mommy Almira: pasti akan menyesal Rico...
total 1 replies
Farid Atallah
lanjut dong Thor ☺️
sutiasih kasih
sofiaaa lgi sofia lgi yg di salahkn....
ya g pp wes.... klo utuk mnjemput bahagia yg akn datang.... hrus lewat pnderitaan hidup dgn rico trlbh dahulu....
Mommy Almira: bersakit" dahulu bersenang" kmdian 😁
total 1 replies
sutiasih kasih
ntar viviana kguguran.... yg di salahin sofia.....
pdahal viviana hbis minum obat penggugur janin.... sengaja cari ribut dgn sofia...
cinta semu
baru kalo dah di campakkan ,,,u bebas Sofia ...smg u tetap waras Sofia setelah dpt talak dari Riko
Ma Em
Itulah akibat kebodohanmu Sofia yg bertahan dgn Rico akhirnya kamu diceraikan dan dipermalukan didepan orang banyak, mungkin yg menolong Sofia adalah Satria mungkin Satria suka Sofia tapi Sofia jgn mau sama Satri lelaki yg menyebalkan karena terlalu sayang sama adiknya sehingga didikannya juga salah adik jadi pelakor malah didukung.
watini
oo dan ternyata Sofia hamil pemirsa....Vivian sengaja gugurin kandungan dan mengkambing hitamkan sofia.moga rahimnya bermasalah dan gak bisa punya anak lagi.lanjut thor,semangat
Farid Atallah: bagus sekali ceritanya ☺️
Farid Atallah: lanjut Thor ☺️
total 2 replies
watini
aku diem ya thor.takut emosi gak ketahan.mau liat sampe mana Sofia bertahan.huh tari nafas......lanjut thor
Mommy Almira: emosinya sama Sofia aja ya jangan emosi sama Authornya ya, aq takut 😂😂
total 1 replies
Ma Em
Biarkan saja si Sofia disiksa tdk apapa emang dia pantas wanita bodoh meskipun sdh disakiti dan selalu dihina apalagi tinggal serumah sama madunya diam saja emang itu maunya Sofia masa jadi perempuan bego banget.
Mommy Almira: gregetan ya mam 😂😂
total 1 replies
Farid Atallah
KLO aku jadi Sofia , dari kemarin kemarin aku prgi dari rumah
Mommy Almira: masih betah di rumahnya Rico kali kak, jd blm mau pergi
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!