"menikah lah dengan Khumairah"pinta seorang pria yang sedang kritis di ranjang pasien.
"tidak!, aku ke sini bukan untuk menikah tapi untuk menghadiri pernikahan mu!" tolak lelaki tinggi dengan wajah datar.
"hanya kamu yang bisa saya percaya untuk menjaga mereka." pinta nya dengan memegang dada nya yang begitu sakit.
"Ira tidak mau,,,, tolong bertahan lah mas!, .mas pasti bisa sembuh demi aku demi Kayla dia membutuh kan mu.!"tolak wanita yang terlihat menyedihkan itu.
degh....
jantung lelaki itu seperti ingin terlepas dari raga nya ketika mendengar nama yang di sebut oleh calon istri dari sahabat nya itu.
siapakah lelaki tersebut.?
apakah wanita itu mau menikah dengan pria tersebut.?
simak cerita selanjut nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5
Ke esokan hari nya Ira dan juga Arman telah kembali ke kota,setelah sampai di kota Arman langsung mengantar ira ke rumah nya.
karena pernikahan mereka akan di selenggarakan di hotel milik sahabat Arman jadi di rumah Ira tidak ada kegiatan apa-apa.
Apalagi mereka tidak memiliki keluarga di kota itu, karena dulu pak Malik pindah tugas di kota itu sehingga sampai sekarang mereka tinggal di kota itu.
saat Ira masuk ke dalam rumah Ira melihat Kayla yang sudah berada di ruang tengah keluarga.
"mama sudah pulang.?" tanya Kayla yang kebiasaan bertanya seperti itu.
"belum."jawab Ira yang langsung duduk di sebelah anak nya.
"mama kangen." ucap nya yang langsung memeluk kayla.
"ibu,,,,tolong mama sudah pulang." panggil kayla yang memanggil nenek nya dengan sebutan ibu.
"diam lah mama sangat kangen dengan mu,mama kangen ingin memeluk mu." ucap Ira yang mengencangkan pelukan nya dan itu dia sengaja.
"mama,,,,Kayla sesak nafas." protes Kayla tapi itu cuma pura-pura.
Ira melonggarkan pelukan nya mendengar Kayla yang mengeluh pura-pura.
"kamu tidak nakal kan di rumah Oma ayu.?"tanya Ira yang sudah melepaskan pelukan nya.
"tidak,,, mana ada kayla nakal,mama saja yang lebay." jawab Kayla.
"mama tidak percaya." ucap Ira.
"ibu,,,,maira sudah pulang.?"panggil Kayla.
"karena mama masih capek jadi kali ini mama biarkan saja kamu panggil maira tapi awas kalau keterusan." ucap Ira yang langsung meninggalkan Kayla yg menatap punggung nya.
"terimakasih ...kayla sayang sama mama,
terimakasih karena tidak malu membesarkan Kayla dan tidak membiarkan Kayla sendiri,terimakasih juga sudah menjadi teman sahabat dan juga mama untuk Kayla."ucap Kayla dalam hati.
tiba di rumah nya Arman langsung menuju ke lantai atas di mana kamar nya berada.
"tidak sabaran besok aku sudah menjadi suami dari orang yang sangat aku cintai. " gumam Arman sambil tersenyum
sebelum masuk kedalam kamar mandi,Arman merogoh saku celana nya dan mengeluarkan ponsel nya untuk menghubungi seseorang.
Di deringan pertama orang di sebrang sana langsung mengangkat telpon nya.
"di mana.?" tanya Arman to the poin.
",,,,,,."
"baiklah nanti kita ketemu di tempat biasa." kata Arman pada orang di sebrang sana.
",,,,"
setelah itu Arman mematikan sambungan telpon nya lalu dia kembali melangkah kan kaki nya masuk ke dalam kamar mandi.
Tidak terasa waktu begitu cepat dan sekarang Arman sedang menunggu seseorang yang di telpon nya tadi.
Suara hentakan sepatu terdengar di telinga Arman dan dia tau siapa pemilik sepatu itu.
"maaf kan aku,tadi ada sedikit kendala di perusahaan."ucap orang itu yang langsung duduk tanpa di persilahkan kan.
"tidak masalah dengan kamu ada di sini saja aku sudah senang."ucap Arman yang merasa senang melihat sahabat nya berada di hadapan nya.
orang itu tertawa mendengar ucapan Arman dan mengangguk -ngangguk kan kepala nya.
"kamu sudah pesan sesuatu.?"tanya orang itu.
"sudah, tapi masih seperti dulu kan."ucap Arman.
"masih."jawab orang itu tersenyum canggung.
setelah pesanan nya datang Arman dan orang orang itu pun mengobrol,terutama tentang pernikahan nya besok dengan wanita yang dia cintai.
Sampai sekarang orang itu tidak pernah melihat dan tau siapa wanita yang akan di nikahi oleh sahabat nya ini dan Arman juga tidak memberitahukan orang itu siapa wanita nya karena Arman ingin memberikan kejutan pada sahabat nya.
"kamu sendiri kapan ingin menikah?, kasian nyokap mu .?" tanya Arman pada sahabat nya itu.
"belum ada yang cocok." jawab nya sambil menghisap nikotin yang ada di sela jari nya.
"belum ada, atau kamu yang tidak ingin mengenal mereka." ucap Arman yang mengenal sifat sahabat nya ini.
Yah...selama 10 tahun kenal sampai mereka menjadi sahabat Arman tidak pernah melihat sahabat nya itu berdekatan dengan perempuan apalagi bergandeng dengan perempuan manapun.
sempat Arman menuduh sahabat nya itu memiliki penyimpangan tapi malah diri nya yang di tertawa kan oleh sahabat nya itu,dan sahabat nya tidak permasalah kan tuduhan Arman karena itu bisa membuat para wanita menjauhi nya dan terbukti sampai sekarang wanita yang kenal dengan nya hanya melirik nya saja tanpa ingin mengejar nya walaupun sahabat nya itu kaya dan tampan tapi kalau memiliki kelainan untuk apa semua nya percuma.
walaupun Arman dan sahabat nya itu sudah jarang bertemu setelah Arman pindah ke negara I tiga tahun lalu tapi mereka sering menanyakan kabar masing-masing.
walaupun mereka bersahabat bahkan mengalah kan hubungan darah tapi sahabat nya itu memiliki satu rahasia yang hanya dia dan alm kakek nya yang tau.
"kenapa.?" tanya Arman yang melihat sahabat nya melamun.
"tidak apa -apa." jawab nya tersenyum.
Saat Arman ingin kembali bertanya ponsel nya berbunyi dan dia langsung mengangkat nya.
"om armannnnnn..?"panggil orang di seberang telpon dengan suara nya yang cempreng.
"assalamualaikum Kayla..." ucap Arman yang menyindir calon anak tiri nya itu.
"heheheh lupa."jawab nya tertawa.
"kenapa.?"Tanya Arman yang sudah mengalihkan panggilan nya ke panggilan vidio.
"ada apa.?"tanya Arman setelah melihat wajah cantik Kayla.
"om ada dimana.?" bukan nya menjawab Kayla malah menanyakan di mana Arman berada.
"om ada di luar sebentar kenapa.?" kata Arman
"maira....om Arman lagi ada di luar bukan di rumah." lagi -lagi kayla berteriak dan memanggil mama nya.
"biarkan saja,,tapi setelah dari sana suruh antar barang mama di mobil nya kalau tidak bisa biar kang Faisal yang pergi ambil."terang Ira yang juga berteriak tapi Arman bisa mendengar nya dan menggeleng kan kepala nya.
"om kata mama tolong bawakan barang mama di kursi belakang,kalau tidak bisa biar kang Faisal yang pergi ambil."ulang Kayla yang mengulangi ucapan mama nya.
"nanti om bawakan tapi sebentar lagi,om sedang bertemu dengan sahabat om."ucap Arman Memberitahukan calon anak tiri nya itu.
"kata mama jangan lama-lama." ucap Kayla.
"kayla tidak memesan sesuatu biar om bawa sekalian.?"
"tidak,,om hati-hati nyetir nya dan cepat pulang." kata Kayla yang sedang mencomot makanan nya.
sedangkan sahabat Arman hanya menyimak dan mendengar nya saja.
"sepuluh menit lagi om pulang." kata arman yang di iyakan oleh kayla.
"baiklah hati-hati di jalan jangan ngebut.!"kata Kayla yang cerewet seperti Mak tiri.
"baiklah tuan putri."ucap Arman yang langsung mematikan sambungan telpon nya setelah mengucapkan salam.
"calon anak tiri mu.?" tanya sahabat nya itu.
"iya."jawab Arman m ngangguk dan tersenyum.
"sepertinya anak nya cerewet tapi aku suka caranya jarang ada anak yang se care itu sama calon ayah tiri nya."ungkap sahabat nya.
"Kayla tidak seperti itu malah kalau di bandingkan dengan Ira, Kayla yang seperti Mak nya dan Ira anak nya."kata Arman yang mengingat kelakuan ke dua perempuan yang sudah menempati hati nya selain mama nya.
"mereka sangat beruntung memiliki mu.?" ucap sahabat nya.
"bukan mereka tapi aku yang beruntung,kamu tau sendiri betapa susah nya mendekati Ira butuh waktu bertahun -tahun baru bisa meluluh kan hati nya belum lagi mama yng tidak setuju."ungkap arman yang mengingat perjuangan nya mendekati Ira dan juga anak nya.
"yah aku tau karena kamu selalu memberitahuku dan aku sangat penasaran seperti apa wanita mu itu." ucap sahabat nya.
"setalah pernikahan ku apa kamu akan langsung balik ke negara S .?" tanya Arman.
"tidak ,,,ada suatu tempat yang harus ku kunjungi." kata orang itu
begitu banyak yang mereka bicarakan seperti tidak ada hari esok saja sampai malam semakin larut dan sekarang mereka sudah bersiap-siap untuk pulang.
Saat Arman ingin menaiki mobil nya dia langsung mengurut kan niat nya karena melihat sesuatu sangat menarik.
"mau kemana.?"tanya sahabat ya yang melihat Arman yang tidak jadi masuk ke dalam mobil nya.
"saya ingin membeli sesuatu di sebrang sana itu untuk kayla." ucap Arman yang tidak jadi menaiki mobil nya.
"naik mobil mu saja,nanti bisa berhenti di sana dari pada bolak balik dan nyebrang."kata sahabat nya yang menyuruh nya agar pake mobil saja.
"tidak usah lagian dekat." ucap nya yang langsung meninggalkan sahabat nya.
Saat Arman menyebrang tiba-tiba sebuah truk datang dari arah berlawanan dan tanpa bisa di hindari oleh Arman truk itu langsung menghantam tubuh Arman sampai suara tabrakan pun terdengar oleh sahabat nya yang masih berada di halaman restaurant.
"Arman." teriak orang itu padahal dia belum tau siapa yang di tabrak.
langsung saja orang itu keluar dari mobil nya dan berlari melihat kecelakaan itu.
Saat dia mendekat dia sudah melihat banyak orang yang kerumunan dan salah satu korban dan darah yang berceceran.
di antara mereka menelpon ambulance dan mencari identitas orang itu.
"permisi." ucap orang itu dengan meminta jalan di kerumunan orang.
Melihat siapa yang tergeletak dan bersimpuh darah orang itu gemetar dan langsung memanggil nama Arman.
"Arman...." panggil nya dengan keras.
"tolong ini sahabat saya,,tolong bantu saya bawa ke mobil saya tolong.!' ucap nya yang sudah mengangkat tubuh Arman.
Arman sempat sadar dan memanggil nama sahabat nya.
"Iyan." lirih nya setelah itu Arman tidak sadarkan diri.
"tolong kasih jalan.!"pinta Iyan sang sahabat.
Lalu mereka melewati kerumunan orang dan membawa tubuh lemah Arman ke rumah sakit terdekat.
"aku mohon bangun man,,jangan tutup mata mu,ingat Kayla dia sedang menunggu mu." kata Iyan yang mengingat nama Kayla dan membawa mobil nya seperti di kejar setan.
tidak perlu waktu lama Iyan telah sampai di rumah sakit dan berteriak memanggil petugas rumah sakit agar membawa kan bad Pasian.
"hati-hati dan tolong selamat kan sahabat saya. ucap Iyan panik dan mengikuti Arman.
dua puluh menit berlalu kini seorang dokter telah keluar dari ruangan itu dan menanyakan keluarga pasien.
"saya sahabat nya,tapi saya akan menelpon orang tua nya.
"secepat nya kabar kan keluarganya nya agar bisa secepat nya kami bertindak.
"apa tidak bisa kalian lakukan biar saya yang tanggung dok." ucap iyan.
"tidak bisa pak Haris dari pihak keluarga itu sudah ketentuan rumah sakit." kata dokter yang langsung di angguki sama Iyan.
"baiklah dokter.".
Untung ponsel nya Arman tidak memiliki pola atau kunci sehingga Iyan bisa menggunakan nya.
Saat Iyan ingin menghubungi mama nya Arman, nama" sayang" yang tertera di Layar ponsel yang menghubungi nya.
"om kenapa lama,kemana saja sih...kalau mau bertemu sama teman nya bisa besok-besok lagi ini sudah malam sebaik nya om pulang dan tidur yang nyenyak, oh ya om ,kata mama om jangan ke rumah barang nya sudah tidak penting lagi karena sudah ada yang lain. "cerocos nya tanpa memberi jeda sama orang di seberang sana.
"om....?' panggil Kayla karena Arman tidak menyahut.
"kayla om Arman..... om Arman...."
"ini siapa mana om Arman kenapa bisa ponsel nya bisa ada sama anda.!" ucap Kayla yang terdengar datar berbeda dengan yang tadi.
"saya sahabat nya om Arman, om Arman kecelakaan. Dan sekarang dia berada di rumah sakit pelita."ucap Iyan cepat takut nya anak yang bernama Kayla ini mematikan sambungan telpon nya.
"mama,,,,om Arman kecelakaan." ucap nya tanpa berterimakasih atau mengucap kan saya langsung saja kayla mematikan ponsel ha.
"apa.!" teriak ira yang langsung m ngambil switer nya.
"Kayla ikut."kaya Kayla yang juga mengambil switer nya.
tapi sebelum itu ira menelpon mama ayu memberitahukan tentang Arman dan juga nama
rumah sakit.
akhirnya Ira,Kayla dan juga ke dua orang tua Ira pun menuju rumah sakit dengan Ira dan Kayla yang sudah banjir air mata..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
blm move-on y kk
dari novel yg Ono.
orang tua ira nampaknya sudah memberikan kesempatan kedua buat adriann...
tinggal meluluhkan hati ira...