Gendis merasa jika hidupnya sudah hancur setelah mengetahui jika suaminya berselingkuh dengan teman semasa sekolah suaminya, dulu.
Gendis yang tidak terima dengan pengkhianatan itu pun akhirnya menggugat cerai Arya. Namun, disaat proses perceraian itu sedang berjalan. Arya baru menyadari jika dia sangatlah mencintai Gendis dan takut kehilangan istrinya itu.
Sehingga, Arya pun berusaha berbagai cara agar Gendis mau memaafkan nya dan kembali rujuk dengan nya.
Sayang, Gendis yang terlanjur kecewa dan sakit hati karena telah dikhianati pun tetap melanjutkan perceraian itu.
Hingga suatu hari, Gendis pun mendapatkan kabar yang mengejutkan. Dimana, dirinya dinyatakan hamil anak ketiga.
Lalu, apa yang akan Gendis lakukan? Akankah dia tetap melanjutkan perceraian itu? Atau memberikan Arya kesempatan kedua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.17
“Apa kamu yakin dengan keputusan yang kamu ambil ini? Setelah dilihat lihat, sepertinya Arya sudah menyesali perbuatan nya. Dia, bahkan terus datang kemari hanya untuk bertemu denganmu. Apa, kamu yakin tidak akan memberikan dia kesempatan? Setidaknya, dengarkan dulu penjelasannya, kenapa dia melakukan itu.” tanya Mama Dewi, sembari menatap seorang pria yang baru saja masuk ke dalam mobilnya dari balik tirai jendela rumahnya.
Mama Dewi pun langsung beralih menatap putrinya yang berdiri tepat di samping nya setelah pria itu pergi dari halaman rumahnya.
“Gendis pikir. Ini jalan yang terbaik untuk kami, Ma. Gendis, tidak mau menjalani pernikahan yang di dalam nya dipenuhi dengan kebohongan dan saling menyakiti satu sama lain. Justru, dengan perpisahan kami masih bisa berhubungan baik. Karena, untuk saling membenci pun tidak mungkin karena kami akan selalu terhubung dengan urusan anak anak,”
“Baiklah. Jika kamu sudah yakin dan keputusan ini adalah keputusan yang terbaik untuk kalian. Maka, Mama dan Papa akan mendukung semua keputusanmu, Nak.”
Setelah kejadian di restoran tempo hari. Gendis pun akhirnya memutuskan untuk menggugat cerai suaminya. Gendis pikir, sudah tidak ada lagi yang perlu dipertahankan disaat Arya lebih memilih untuk bersama dengan wanita itu daripada bersama dengan dirinya.
Dan itu terbukti disaat Arya mengikutsertakan Sharon dalam agenda pertemuan nya bersama dengan Gendis. Tampaknya, posisi Gendis di dalam hidup Arya sudah tidak benar benar tergantikan oleh Sharon. Begitulah pikiran Gendis saat ini.
Sehingga, Gendis rasa sudah tidak ada lagi yang perlu mereka bicarakan. Terkecuali masalah anak anak. Jujur, Gendis bukan tidak ingin mendengarkan penjelasan dari Arya. Hanya saja, Gendis merasa belum siap saat harus mendengar pengakuan suaminya jika dia sudah tidak lagi mencintai Gendis dan lebih memilih untuk bersama dengan Sharon.
Pengecut memang. Namun, Gendis tidak ingin semakin tersakiti dengan mendengar pengakuan langsung dari suaminya kalau Arya sudah tidak lagi mencintainya. Toh selama beberapa waktu ini sudah cukup bagi Gendis meyakini jika Arya lebih memilih Sharon dari pada dirinya.
Setelah mempertimbangkan dan berdiskusi dengan keluarga. Terutama dengan putrinya, Gendis pun akhirnya memantapkan hati untuk bercerai dari Arya dan akan memulai hidup baru bersama dengan kedua anaknya.
Sementara Arya. Hanya bisa pasrah menerima apa yang dia dapatkan saat ini. Berbagai cara sudah dia lakukan agar bisa bertemu dan bicara dengan istrinya. Namun, semua usahanya sia sia karena sejak kejadian di restoran tempo hari. Gendis benar benar menghilang bak ditelan bumi.
Berulang kali Arya pun mencoba mendatangi rumah mertuanya. Namun, tetap saja Arya tidak pernah mendapatkan hasil. Gendis tetap menolak untuk bertemu dengan nya dan kabar terakhir yang Arya dengar. Gendis tengah menyiapkan kepindahan nya ke luar negeri.
Kabarnya, setelah putusan pengadilan atas gugatan cerainya terhadap Arya dikabulkan. Gendis merencanakan untuk pindah dan menetap di Australia. Selain untuk menemani si sulung yang akan melanjutkan sekolah di sana. Gendis pun ingin memulai hidup barunya di negara itu.
Jauh dari kota dan dari orang yang pernah menorehkan luka dalam di hatinya. Adalah salah satu jalan yang dipilih Gendis agar lebih cepat move on dari kisah masa lalu untuk melanjutkan hidupnya sebagai seorang single parent.
*
*
Arya tersenyum sumringah saat mendapat sebuah pesan dari putrinya, Gisya. Sebuah pesan ajak untuk bertemu di salah satu restoran siap saji yang merupakan restoran favorit sang putri.
Tanpa menunggu waktu, Arya pun bergegas pergi ke restoran itu. Dengan harapan, semoga putrinya bisa membantu membujuk ibunya untuk mengurungkan niatnya yang ingin bercerai darinya.
Setibanya di restoran itu, Arya langsung mempercepat langkahnya. Mencari orang yang selama beberapa minggu ini dia rindukan. Senyum Arya semakin mengembang saat melihat sosok putrinya tengah duduk disalah satu meja yang ada di dalam restoran siap saji yang dituju.
Akan tetapi, senyum Arya lenyap seketika saat melihat jika putrinya tidak duduk seorang diri. Ada seorang wanita yang sangat familiar tengah duduk bersama dengan gadis remaja itu.
Menyadari kehadiran nya, Gisya pun langsung menoleh ke arah Arya. Gadis itu menatap sendu sang ayah yang tengah berjalan mendekati mejanya.
“Sharon? Sedang apa kamu disini?” tanya Arya, dengan nada dingin dan datar.
“Sayang. Akhirnya kamu datang juga. Kenapa terlambat? Kami hampir saja kelaparan karena menunggu kedatanganmu.” jawab Sharon. Dengan wajah yang terlihat sangat bahagia.
Berbeda dengan Sharon yang sangat bahagia saat Arya datang. Gisya, yang memiliki janji dengan Arya malah terlihat sangat sedih dan kecewa.
“Sayang. Papa bisa jelaskan……..”
“Stop, Pa. Tidak perlu dijelaskan lagi. Gisya sudah tahu semuanya. Selamat, ya. Semoga Papa bahagia dengan pilihan Papa. Permisi, Gisya pulang dulu. Gisya sudah ditunggu oleh Mama di rumah.”
Arya tidak bisa melanjutkan ucapan nya disaat Gisya memotong nya. Gadis itu sudah terlihat sangat tidak nyaman ada di sana. Diantara ayah dan selingkuhan sang ayah.
Rasanya, sesak sekali saat tahu jika sang ayah lebih memilih selingkuhannya daripada keluarga yang selama belasan tahun ini membersamai dirinya. Melewati jatuh bangun nya sebuah jalan kehidupan.
“Sayang, tunggu. Kita belum bicara, kenapa sudah mau pergi?” cegah Arya, mencekal pergelangan tangan putrinya.
“Gisya sudah dengar semua yang ingin Papa sampaikan dari Tante Sharon dan itu, sudah cukup.” jawab Gisya, dengan nada yang sudah bergetar. Menahan tangisnya.
Gisya langsung melepaskan cekalan tangan ayahnya dan berlalu pergi meninggalkan Arya yang terlihat kebingungan dengan apa yang disampaikan oleh putrinya.
“Tunggu, Nak. Biar Papa antar kamu pulang, ya? Jangan pulang sendiri,” cegah Arya lagi, ditengah tengah kebingungan nya atas pernyataan yang disampaikan oleh Gisya.
“Gisya di temani sama Mang Tasim kok, Pa. Jadi, Papa tidak perlu khawatir. Gisya akan pulang dengan selamat bersama Mang Tasim,” tolak Gisya.
“Tapi, Nak……”
“Please, Pa. Jangan lukai hati kami lagi. Semuanya sudah cukup jelas. Jadi, biarkan aku pulang dengan Mang Tasim, ok.”
Lagi, Arya tidak bisa melanjutkan ucapannya saat Gisya menyelanya. Arya bahkan dibuat tertegun saat melihat putrinya sudah mulai menjatuhkan air matanya.
Bagaikan terhipnotis, Arya pun akhirnya melepaskan sang putri dan membiarkan nya pergi begitu saja. Tanpa mendengarkan penjelasan dari nya.
ini juga bisa tau arya ada dirumah sakit dari mana ? kayanya pergerakan arya selalu terpantau oleh sharon 🤔🤔 berarti bener dugaanku kalo sharon pasang GPS kayak nya dihp arya,karna kemana saja arya pergi pasti sharon tau bodoh kamu arya /Curse//Curse/
pasti arya akan mengusirnya dengan kasar..soalnya ada mama dewi..coba kalau gak?😏 secarakan arya begitu terpesona dengan gundiknya sampai spek bidadari istrinya kalah dengan sharon😌
perkataan arya yg mengatakan memperbaiki kan semuanya karena ketahuan bukan emng niatnya dan sadar akan kesalahannya waktu masih berselingkuh dengan sharon.
gw cuman bilang, sebelum seorang suami berselingkuh bahkan semenntara menjalankan hubungan itu, adakah dia memikirkan keluarganya terutama ANAK. ..GAK SAMA SEKALI, kalau dia memikirkan istri trrutama anaknya..gak akan ada namanya SELINGKUH..
trus setelah mereka ketahuan..lalu mudah mengatakan maaf dan meminta kesempatan?
gw kau jadi gendis..gak ada namanya kesempatan kedua. kalaupun ada, gw gak akan memberinya jalan yg mulus dan mudah apalagi membiarkan arya memgantongi satu saja dukunhan dari keluarga lain..misalnya apa yg dilakukan mamanya gendis..itu udah kesalahn fatal sih menurut gw, dia memberika kesempatan buat menantunya untuk memperbaiki...kalau emng arya mau memperbaiki, dia akan melakukanmya sebelum ketahuan lah ini ,udah ketahuan bilang memperbaiki..bukankah kesannya dia gak tulus😌
btw arya bilang gak akan memgulangi lagi?
coba deh thor kasih pertanyaan buat arya nanti entah dari istrinya kah atau mertuanya. kasih pertanyaan gini KALAU GAK KETAHUAN, ADA GAK DIA NGOMONG KHILAF, ADA GAK DIA AKAN BILANG GAK AKAN MENGULAMGI LAGI, ADA GAK DIA BILANG ITU TDK PERNAH TERENCANAKAN.
ayok, apa yg akan dikatan arya dari pertanyaa itu?
DIA GAK TAU CINTA ATAU GAK, TAPI SDH MEMASTIKAN HANYA MERASA NYAMAN...🙃
DIA GAK TAU PERASAANYA SAMA SHARON ARTINYA DIA GAK BENER" MENCINTAI ISTRINYA KAN. KAN KALAU ORANG YG PERNAH JATUH CINTA YA PASTI TAU RASANYA JATUH CINTA..LAH SI ARYA MALAH GAK TAU CINTA SHARON ATAU GAK..ARTINYA DIA GAK PERNAH MERASAKAN JATUH CINTA PD SIAPAPUN SEBELUMNYA🙂
lalu pertanyaan gw thor? knp arya bisa mengatakan bahwa dia merasa nyaman pd sharon baru sekarang? bukankah mereka sdh lama bersahabat?😏 lagiam kalau.merasa nyamam knp harus selingkuh? kam masalahnya nyaman di pekerjaan doang, bisakan hanya dekat sebagai atasan dan bawahan...
maaf ya thor dengan terpaksa gw bilang, problem lu bagus dalam cerita lo ini, tapi alasan" yang lo berikan dari sudut pamdang arya itu sangat tdk masuk akal dengan cerita sebelumnya..dan lo juga sering lupa dengan kalimat lo sebelumnya.
kasoh fix aja perasaan arya yg sebenarnya thor..jangan yg gak pasti gini terkesan plinplan dan gak nyambung.
disini kamu nulisnya arya gak tau kenapa sampai terpesona dengan sharon..coba baca kata TERPESONANYA..udah? ada apa didalamnya? gw kasih tau aja...disitu secara tdk langsung arya mengakui bahwa emng dia terpesona dengan sharon...artinua dia tau alasannya bukan. gak mungkin orng yg terpseona dengan sesuatu entah itu barang atau makhluk hidup, gak akan tau alasannya😪