Kata orang menikah adalah ibadah terpanjang. Betul itulah yang dirasakan Elmira. Masalahnya pernikahan yang dia rasakan bukan tentang bahagianya tapi tentang sakit hati saja. Selama 15 tahun menikah..selama itu pula suaminya berselingkuh.
"Maaf..maafkan aku sayang...aku berjanji kan menjadi suami yang lebih baik lagi untukmu"
Akankah Elmira memberi kesempatan lagi saat suaminya telah jauh melewati batas? Ataukah harus menjauh pergi menyambut cinta lain yang menunggu di depannya?
Ini karya pertamaku..dan ini tidak mudah..mohon dukungan dan sarannya yaa..terima kasih..I love u🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElHi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan Dari Maya
"A....apa???? Ha...hamil??? Kamu ini lagi nge-prank mas kan sayang? Kamu...Kamu pasti lagi becanda kan?" Andy bertanya bertubi-tubi menolak untuk percaya.
"Aku ini serius mas. Buat apa beginian dibuat becanda. Mas sih kalau main gak kira-kira. Ya jelas aja Maya cepet hamil kalau begini mas. Makanya ayo kapan mas nikahi Maya? Sebelum perut Maya besar loh.." Maya terus mendesak.
Andy merasa tubuhnya lemas seolah tak berdaya. Dia bingung bagaimana bila Elmira tahu ini semua. Padahal selama ini dia simpan rapi-rapi semuanya. Kenapa malah berakhir Maya hamil dan minta dinikahi. Cepat atau lambat orang-orang akan tahu permainan mereka berdua selama ini.
"Mm...mas akan coba pikirkan dulu bagaimana baiknya ini sayang. Tolong kasih mas waktu ya," mohon Andy".
"Tapi jangan lama-lama loh mas. Keburu perut Maya gede loh," rengek Maya lagi.
"I..iya...kamu tenang aja ya sayang," jawab Andy.
Andy pun berhari-hari memikirkan solusinya tapi tak kunjung menemukan jalan terbaik yang dia inginkan. Ingin mengirim Maya ke luar kota tapi dia masih tidak rela. Dia masih ingin bersama Maya yang sudah seperti candu baginya.
Dua Minggu setelah itu Andy harus menuruti keinginan Maya untuk menikah. Hari itu mereka berdua hadir di depan penghulu yang menikahkan mereka secara diam-diam dan sederhana dengan wali hakim. Karena Maya sudah tidak memiliki ayah dan laki-laki.
Maya senang sekali karena bukan hanya impiannya Andy sekarang menjadi miliknya tapi Andy pun sekarang membelikannya rumah dan sejumlah fasilitas untuknya. Tapi untuk sementara waktu mereka sepakat untuk tetap merahasiakan hal ini dulu kepada orang-orang di kantor.
Sekarang sudah tidak sama lagi untuk Andy. Dia makin jarang pulang dengan alasan perjalanan dinas. Elmira awalnya hanya menerima saja penuturan suaminya itu. Tapi semakin hari dia merasa semakin aneh. Hari hari dilaluinya dengan untaian doa untuk suaminya. Setiap hari dia pun tak tahu mengapa air matanya selalu mengalir, jantungnya selalu bergemuruh tanpa alasan yang tidak dia ketahui. Seolah-olah reflek saja.
Suatu pagi saat Andy mengatakan nanti malam takkan pulang karena akan langsung ke luar kota, Elmira mencoba mendatangi kantor suaminya. Sesekali main menemui karyawan-karyawan kantor yang selama ini membantu suaminya. Sudah lama Elmira tidak bertemu mereka sejak kedatangan mereka saat tasyakuran pindah rumah dulu saat pertama pindah.
Tak lupa Elmira membeli oleh-oleh dulu sebelum sampai di kantor suaminya.
Tiba disana, Elmira disambut karyawan-karyawan kantor dengan ramah.
"Bu Elmira tumben main kesini Bu?" celetuk salah satu staf admin.
"Iya sengajaaa...soalnya kangen sama kalian semua. Sudah lama gak ketemu kan. Kalian gak pernah main ke rumah lagi," jawab Elmira.
"Bu Elmira silakan menunggu di ruangan Bapak saja ya Bu. Kebetulan Bapak sedang tidak ada di kantor. Tadi diajak klien ketemuan di luar," asisten Andy mempersilahkan Elmira.
"Ah ya...makasih banyak mas Toni. Saya masuk ya," jawab Elmira.
Di dalam ruangan Andy, Elmira memandangi interior ruangan suaminya dengan takjub. Dia mengulas senyum. Merasa ikut bangga atas pencapaian sang suami. Karena itu juga berkat dirinya sebagai istri.
Setelah puas melihat-lihat interior ruangan, Elmira memilih untuk duduk di sofa. Tapi lalu beranjak bangun untuk melihat-lihat meja kerja suaminya. Dia tersenyum melihat foto pernikahannya dengan Andy terpampang di meja. Dari atas meja tatapannya langsung menuju laci meja di bawahnya yang terlihat tidak tertutup sempurna. Sepertinya Andy terburu-terburu berangkat meninggalkan lacinya yang agak terbuka. Baru saja tangannya akan menutup laci tersebut, tiba-tiba matanya menangkap sesuatu berwarna hitam sedikit menyembul ke atas.
"Apa ini?" Batinnya.
Yang tadinya dia akan menutup laci itu sekarang berubah pikiran menjadi membukanya lebih lebar lagi.
Seketika mulutnya menganga......
Kenapa coba tebak?
---------BERSAMBUNG---------