Seorang inspektur kepolisian yang jujur dibuat pusing dengan kasus pembunuhan berantai yang melibatkan para pejabat negara. Abimanyu yang ternilai teliti dipermainkan dengan permainan pelaku yang sangat pintar dalam menyembunyikan jejak. Di tengah pemecahan kasus pembunuhan berantai, Abimanyu mendapatkan tugas untuk melatih anggota baru kepolisian, dan disinilah dia bertemu dengan Gaurav yang merupakan anak sebatang kara dari kota Jaipur.
- Update seminggu sekali, setiap hari kamis.
- Follow @mommess__ dan @flowersmommess__ untuk mendapatkan informasi mengenai update terbaru 'Last Punishment : DEATH'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MOM MESS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KABUR.
Meera dan Aarohi sangat suka sekali bermain. Terutama Meera, yang bisa sampai dua kali dalam sehari bermain. Mereka menikmati banyak sekali wahana permainan. Aarohi selalu di bantu Abimanyu ketika dia mencoba satu wahana permainan. Meera merasa Haus dan mengajak ayahnya untuk membeli minuman. Abimanyu juga mengajak Aarohi untuk ikut membeli minuman. Saat sedang menikmati minuman, tiba-tiba ponsel Abimanyu berdering. Karena suara yang begitu berisik, Abimanyu sulit mendengarnya. "Meera Aarohi, kalian tunggu sini ya! Ayah mau pergi angkat telpon terlebih dahulu." Abimanyu pun pergi mencari tempat yang cukup sepi untuk menelpon.
"Meera. Bisakah kau mengantarkan ku toilet?"
"Apa kau ingin buang air kecil?"
"Humm, "
"Baiklah." Meera merangkul Aarohi dan mengajaknya pergi ke toilet umum. Jarak toilet dari taman bermain sedikit jauh. Dan tanpa keduanya sadari seseorang sedang mengikuti mereka.
"Kau tunggu sini, " ucap Aarohi. Meera membantu Aarohi untuk masuk toilet lalu setelah itu menunggu di luar. Setelah beberapa menit, Aarohi selesai buang air kecil. Meera kemudian kembali merangkul Aarohi untuk keluar. Baru beberapa langkah kaki mereka keluar, seseorang yang tadi mengikuti mereka langsung menarik Meera. Mereka berdua berteriak meminta tolong. Karena suara yang begitu berisik, tidak ada yang mendengar suara teriakan mereka. Aarohi mencoba melawan dengan memberi pukulan pada pria itu menggunakan tongkatnya. Tapi pria itu hanya diam menatap Aarohi. Seperti ada sesuatu di diri pria itu yang membuat dia menatap Aarohi dengan begitu dalam. Pria itu lalu membius Meera. Setelah Meera tak sadarkan diri, pria itu menggendongnya dan membawanya pergi. Anehnya pria itu tidak membawa Aarohi bersama nya.
Setelah pria itu kabur membawa Meera, Aarohi langsung bergegas keluar meminta bantuan. Di saat yang bersamaan Abimanyu sudah berada di tempat tadi mereka minum. "PAMANN, " teriak Aarohi sambil berjalan mendekati Abimanyu. "Aarohi. Kau kenapa? Di-dimana Meera?" tanya Abimanyu yang mulai panik. "Tadi kami sedang ke toilet. Setelah dari toilet seorang pria langsung menarik Meera. Aku sudah berusaha menolong Meera paman, tapi pria itu berhasil membawanya kabur, " jelas Aarohi. Abimanyu langsung terkejut. Di saat yang bersamaan juga, seorang wanita lanjut usia berteriak histeris karena anaknya telah hilang. Bukan cuma wanita itu, bahkan satu persatu orang tua di tempat itu mulai berkeliling mencari putra putri mereka. Abimanyu yang kebingungan langsung menggendong Aarohi dan membawanya ke mobil. Baru saja keluar dari tempat tersebut. Abimanyu melihat seorang pria menarik paksa anak kecil untuk masuk ke mobilnya. Jumlah mobil mereka sekitar 4 mobil. Yang sudah pasti isinya adalah anak-anak yang mereka culik.
Melihat itu, Abimanyu meletakkan Aarohi di mobilnya dan mengejar mobil itu. Aksi penculikan di luar taman bermain sempat di rekam dan di sebarkan ke media sosial. Dengan cepat video itu menjadi viral. Bahkan Rasika yang baru saja istirahat bekerja, terkejut melihat video tersebut di tayangkan di televisi. Rasika merasa khawatir dan cemas. Ia langsung menelpon Abimanyu untuk memastikan keadaan Meera. Sementara Abimanyu karena fokus mengejar mobil para penculik dia tidak mendengar panggilan dari Rasika. Abimanyu berhasil berada tepat di belakang mobil penculik tersebut. Menyadari mereka sedang di kejar, beberapa penculik menembaki mobil Abimanyu.
"AAROHI TUNDUK!" perintah Abimanyu. Aarohi yang panik langsung menundukkan kepalanya. Abimanyu yang sudah semakin kesal semakin melakukan kendaraannya dan langsung menabrak mobil yang ada di depannya. Mobil itu berkali-kali Abimanyu tabrak, sampai mobil itu mengalami kerusakan di bagian belakang. Abimanyu lalu melaju kencang untuk menyalip semua mobil tersebut. Setelah berada di bagian paling depan, Abimanyu langsung memblokir jalan. "Aarohi. Kau tetap di sini, dan jangan mengintip sedikit pun. Kau mengerti?" Aarohi mengangguk paham. Abimanyu mengambil pistol yang ia simpan di belakang kursi mobil. Ia lalu turun untuk menghadapi mereka semua. Abimanyu menghadapi kurang lebih 7 penculik bersenjata tajam. Sebelum pisau mereka menusuk Abimanyu, pelurunya sudah lebih dulu menembus jantung mereka satu persatu. Di tengah perkelahian itu, Aarohi yang penasaran sedikit mengangkatkan kepalanya. Dia menyaksikan aksi perkelahian antara Abimanyu melawan para penculik tersebut.
Sekilas, Aarohi melihat penculik yang membawa Meera sudah turun. Penculik itu memanfaatkan ketidakfokusan Abimanyu untuk melarikan diri. Aarohi yang melihatnya membuka kunci mobil dan perlahan keluar. Aarohi perlahan-lahan pergi untuk mengejar penculik yang membawa Meera. Tak berselang lama kepolisian tiba. Tersisa satu penculik. "ABIMANYU HENTIKAN!" teriak Prathap yang menghentikan Abimanyu. "Jika kau bunuh dia, kita tidak bisa mendapatkan informasi apapun." Abimanyu langsung mendorong penculik itu. "Tenanglah. Kau sudah berhasil menyelamatkan anak-anak yang di culik." Mendengar itu, Abimanyu bergegas ke mobil penculik. Dia mengecek satu persatu dari mereka untuk mencari keberadaan Meera. Namun dia tidak menemukan adanya Meera di antara anak-anak yang di culik.
"Abimanyu ada apa?"
"DIMANA PUTRIKU PRATHAP, "
"Apakah mereka juga menculik Meera?"
"Iya.. Mereka membawa putriku juga, "
"Tapi di sini tidak ada Meera sama sekali, "
"SHIT!" ketus Abimanyu keras sembari menendang sisi lain mobil. Abimanyu langsung ke mobilnya. Dia ingin menanyakan kepada Aarohi siapa yang sudah menculik Meera. Namun ketika mobil di buka, Aarohi sudah tidak ada di mobil. "Aarohi?" Abimanyu mengecek bagian belakang mobil, namun Aarohi sama sekali tidak ada di mobil. "AGHHHH" teriak Abimanyu kesal setelah tau Aarohi juga tidak ada di mobilnya. "Abi ada apa?" Abimanyu hanya diam. Dia langsung menghampiri penculik yang tersisa. "KATAKAN DI MANA MEREKA MEMBAWANYA?" penculik itu tidak bisa menjawab.
"CEPAT KATAKAN ATAU KU HABISI KAU DI SINI!"
"Ka... Kami hanya menerima perintah melalui telpon. Se-setelah itu, di... Dia yang akan membawanya ke pelanggan, "
"SIAPA YANG AKAN MEMBAWANYA? SIAPA DIA?"
"Fa..Faisal..."
Seketika Abimanyu teringat dengan perkataan Joseph beberapa hari lalu. Faisal merupakan penculik terbesar yang sedang di cari-cari tim kepolisian dan tim khusus India. "Prathap. Bawa dia.. Aku memang bukan rekan kerja mu lagi. Tapi aku minta tolong untuk beri aku informasi mengenai dengan siapa dia bekerja. Dan yang pasti... Dimana Faisal berada, " perintah Abimanyu. "Baik Abi." Prathap lalu membawa penculik tersebut untuk di periksa. Sementara Abimanyu langsung bergegas pergi. "Hallo Gaurav. Bisa kau jemput Nainaa dan bawa dia ke rumah? Jemput juga Rasika. Ada yang mau aku sampaikan, " gumam Abimanyu di telpon.
good job💯👍👏