Sekuel dari novel Cintaku Dari Zaman Kuno
Azzura hidup dalam kemewahan yang tak terhingga. Ia adalah putri dari keluarga Azlan, keluarga terkaya dan paling berpengaruh di negara Elarion. Namun, dunia tidak tahu siapa dia sebenarnya. Azzura menyamar sebagai gadis cupu dan sederhana semua demi kekasihnya, Kenzo.
Namun, tepat saat perkemahan kampus tak sengaja Azzura menemukan sang kekasih berselingkuh karena keputusasaan Azzura berlari ke hutan tak tentu arah. Hingga, mengantarkannya ke seorang pria tampan yang terluka, yang memiliki banyak misteri yaitu Xavier.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Manusia Serigala
Mobil sport Xavier meluncur pelan di jalanan lengang yang membelah pesisir kota. Senja sudah terlihat mewarnai langit dengan semburat oranye keemasan. Di kejauhan, gemuruh ombak terdengar samar, berpadu dengan desir angin yang lembut menyapu kaca jendela.
“Berhenti,” kata Azzura tiba-tiba, suaranya pelan namun tegas.
Xavier menoleh sejenak. “Di sini?”
“Ya. Di jembatan itu.”
Tanpa bertanya lebih lanjut, Xavier menepikan mobil di sisi jembatan besar yang melintang di atas laut. Begitu mobil berhenti, Azzura membuka pintu dan keluar, langkahnya mantap meski angin laut bertiup cukup kencang.
Xavier menghela napas dalam, lalu ikut keluar.
Di atas jembatan, angin senja meniup rambut panjang Azzura, membuatnya tampak seperti sosok dari lukisan klasik dingin, misterius, dan tak tergapai. Matanya menatap lurus ke arah laut, tanpa berkata apa pun.
Xavier mendekat, berdiri beberapa langkah di belakangnya.
“Ada apa?” tanyanya pelan.
Azzura menoleh, menatapnya dengan sorot yang sulit diterjemahkan. Bukan marah, tapi penuh luka dan rasa curiga yang dalam.
“Siapa kau sebenarnya, Xavier?” tanyanya tajam.
Xavier terlihat terdiam.
“Sejak awal kita bertemu saat kau tiba-tiba muncul dan menggigit pundakku, semua terasa aneh,” lanjut Azzura. “Lalu pertemuan hari ini serangan itu … manusia berubah jadi serigala? Kau pikir aku bodoh?”
Xavier membuka mulut, tapi tak ada suara yang keluar dari mulutnya.
Azzura melangkah lebih dekat, berdiri tepat di depannya. “Kau berutang banyak penjelasan padaku. Dan aku sudah cukup bersabar.”
“Itu … belum waktunya,” ujar Xavier akhirnya. Suaranya pelan, nyaris seperti bisikan.
Azzura menyipitkan mata. “Lalu, kapan waktunya? Setelah aku jadi bonekamu sepenuhnya?”
“Azzura, bukan begitu—”
“Kau menyembunyikan semuanya dariku!” potongnya tajam. “Sampai kapan aku harus menebak-nebak, Xavier? Siapa kau sebenarnya?!”
Xavier menunduk, hatanya berkecamuk. Ia ingin berkata, ingin mengaku. Tapi ketakutannya lebih besar. Ia takut kehilangan Azzura jika Azzura tahu kebenarannya.
Yang tak Xavier sangka, Azzura perlahan mundur, langkah demi langkah menuju pagar pembatas jembatan.
“Azzura kau mau apa?” tanya Xavier waspada, tubuhnya langsung siaga.
Azzura tersenyum miring, senyum yang penuh luka dan dingin. “Membuktikan sesuatu.”
Dan tanpa peringatan, Azzura menjatuhkan dirinya ke bawah.
“Azzura!”
Tubuh Azzura menghilang dari pandangan dalam sekejap. Tapi Xavier tak menunggu sedetik pun. Dengan kecepatan mengerikan, ia melompat dari jembatan. Tubuhnya seolah menabrak angin, dan dalam satu dorongan tenaga, kakinya menapak permukaan air lautberlari di atasnya.
Ia menangkap tubuh Azzura sebelum menyentuh ombak. Memeluknya erat, lalu melesat menuju tepi pantai dengan kekuatan supernatural.
Begitu sampai di pasir basah, Xavier merebahkan Azzura perlahan. Azzura membuka mata, napasnya terengah-engah. Dan saat mata hijaunya bertemu mata Xavier yang kini merah menyala, bukan lagi cokelat gelap seperti biasa .
Mata mereka saling terkunci, seolah saling menyelami satu sama laim.
Azzura bersuara pelan, namun tegas, “Kau siapa, Xavier?”
Xavier menelan ludah, pria itu hanya diam.
“Kau bukan manusia biasa. Kau ... kau bukan dari dunia yang sama denganku, kan?” Azzura bangkit perlahan dari pelukannya, masih menatap mata merah itu. “Apa kau vampir atau manusia serigala?”
Xavier tak menjawab. Tapi keheningan itu justru mengonfirmasi semuanya.
Azzura tersenyum pahit. “Jawab saja, walupun itu pahit kenyataannya.”
Xavier menatapnya penuh rasa bersalah. “Aku ... ingin menjelaskan. Tapi aku takut kehilanganmu.”
Azzura berdiri, angin senja kembali meniup rambutnya. Ia menatap laut, suaranya rendah namun tegas. “Kalau kau benar-benar mencintaiku maka kau tak akan pernah menyembunyikan siapa dirimu.”
Xavier berdiri juga, wajahnya tegang. “Aku memang mencintaimu, Azzura. Lebih dari yang bisa kau bayangkan. Tapi dunia ini dunia kami bukan tempat aman untuk manusia sepertimu.”
Azzura menoleh, menatapnya lurus. “Tapi aku bukan manusia biasa, bukan?”
Tubuh Xavier membeku mendengar ucapan sang kekasih.
Azzura mengangguk kecil. “Aku bisa merasakannya, sejak lama. Kau memang bukan manusia biasa tapi bodohnya aku selalu menepis hal itu.”
Azzura melangkah menjauh dari Xavier, lalu duduk di sebuah batu besar sambil memandangi laut. Xavier masih berdiri menatap punggung Azzura.
Setelah lama terdiam, akhirnya Xavier bersuara.
“Aku manusia serigala, Azzura.”
Azzura menoleh pelan, menatapnya. Ada keterkejutan yang jelas di matanya, namun ia tetap tenang. Ia hanya diam, menunggu Xavier melanjutkan.
Xavier melangkah lebih dekat, suaranya rendah namun mantap. “Enam tahun yang lalu, sebuah celah dimensi terbuka di wilayah kami. Aku ... bersama beberapa pasukanku, tidak sengaja terhisap ke dalamnya.”
“Celah dimensi?” ulang Azzura pelan.
Xavier mengangguk. “Kami terlempar dan tahu-tahu kami sudah berada di negeri asing ini, dunia kalian. Tidak ada jalan kembali. Kami terdampar.”
Azzura menarik napas dalam. “Kau berasal dari mana sebenarnya?”
Xavier menatapnya dalam. “Kami berasal dari zaman kuno. Dari dimensi lain, yang tidak tercatat dalam sejarah, jauh di luar jangkauan manusia modern. Di sana, berbagai ras hidup berdampingan … manusia, manusia serigala, vampir, goblin, raksasa, bahkan kurcaci.”
“Dan kalian, hidup berdampingan?” tanya Azzura, tak yakin.
Xavier menggeleng pelan. “Tidak damai. Kami saling membenci, saling menyerang. Tapi kami semua tahu batas wilayah masing-masing. Dunia kami terbagi dalam lima benua utama. Masing-masing dikuasai oleh ras yang berbeda.”
“Lalu kenapa kalian bisa masuk ke sini?”
“Kami tidak tahu pasti,” jawab Xavier. “Yang kami tahu, ada sebuah ritual kuno yang dibuka oleh sekelompok penyihir pemberontak dari wilayah vampir. Mereka ingin membuka dimensi lain untuk melarikan diri dari perang. Tapi justru mengacaukan aliran dimensi. Portal itu terbuka dan menyedot apa pun di sekitarnya. Termasuk aku dan pasukanku.”
Azzura menunduk, mencerna semuanya.
“Kau tidak bisa kembali?” tanyanya lirih.
Xavier menatap langit yang mulai gelap. “Tidak tahu bagaimana caranya. Tidak ada portal yang terbuka sejak saat itu. Kami mencoba mencari tapi nihil. Aku pikir, daripada terus tersesat, lebih baik berbaur, hidup dengan identitas baru. Dan aku bertemu kau.”
Azzura terdiam.
Xavier melangkah lebih dekat, suaranya pelan namun dalam. “Kau mungkin berpikir aku hanya makhluk asing yang penuh rahasia. Tapi semua yang kulakukan karena aku takut kehilanganmu.”
Azzura akhirnya berdiri, menatapnya lurus. “Jadi semua ini nyata. Semua dongeng yang kudengar sejak kecil, semua makhluk yang kupikir hanya fiksi ternyata benar-benar ada.”
Azzura benar-benar syok, dulu sang ayah dan ibunya sering membicarakan hal itu waktu dia masih kecil. Tapi Azzura pikir itu hanya dongeng untuk anak-anak.
“Ya,” bisik Xavier.
Azzura menatap laut sekali lagi. “Jadi selama ini kau menyimpan semua itu sendiri?”
“Aku tidak bisa membebanimu dengan dunia yang kau bahkan tidak tahu ada,” kata Xavier. “Tapi sekarang semuanya berubah. Dan kau harus menghadapi semuanya.”
Azzura menoleh cepat. “Apa maksudmu?”
Xavier menatapnya, lama. Lalu dengan suara dalam dan berat, ia berkata, “Karena kau bukan manusia biasa, Azzura. Orang tuamu bukan orang biasa, mereka adalah Raja dan Ratu di zaman kuno.”
Azzura menaikan salah satu alisnya. “Lalu?”
“Dan itulah alasan kenapa aku takut,” lanjut Xavier. “Karena jika mereka tahu siapa aku sebenarnya, mungkin mereka akan menyuruhmu untuk menjauhiku.”
Kenzo anak vampir..?? apa Stela pernah berhubungan ama Vampir..?? 🙄🙄🤔🤔
ini ada misteri apa ini kok bisa kenzo anak si vampir🤔