Ica seorang perempuan yang menjalani sebuah kehidupan tapi seakan sudah mati setelah mengalami kejadian buruk dalam hidupnya karna harga dirinya seolah telah hilang disaat kejadian buruk menimpanya, tapi itu semua ternyata hanya kesalah pahaman saja. Akan kah dia kembali seperti semula ?
Bab 4
Note ; sorry ya guys kalau selama pengetikan kalimatnya banyak yang typo dari yang bansebelumnya, ini dan yang akan datang. Insya Allah aku perbaiki lebih baik lagi. Makasih pengertiannya happy reading.
Karna udah ngantuk ica pun masuk ke dalam kamarnya, tapi belum langsung tidur.
Kekamar mandi menyelesaikan ritualnya gosok gigi laku kemeja rias dan mulai menggunakan skincare dan body care bobok dalam keadaan bersih dan harum itu enak banget.
Tapi dia belum langsung bobok ya guys dia beranjak ke sofa yang ada di kamarnya mengambil laptop nya melihat materi materi apa yang besok bakalan di pelajari selanjutnya serta sedikit menyelesaikan skripsinya.
Udah full banget mata gak bisa di kondisikan lagi langsung dia merenggang kan otot tangannya
“ ngghh “ ngumamnya
“ capek ah” lanjutnya lagi beranjak ke tempat tidurnya lalu bermimpi indah
Sedangkan Albern pun begitu turun dan lanjut istirahat.
Pagi menyapa, Ica bangun lebih pagi karna ingin joging di taman kota, sebelum nanti siang ada jadwal kuliah.
Menuruni tangga sudah dengan baju olahraga nya setelah celana pendek setengah paha dan baju lengan panjang tidak lupa dia pun membawa topinya menguncir rambut panjang nya .
“ kemana ca “ tanya mamahnya
“ adek pengen ke taman kota mah joging benter mumpung masih pagi, udaranya masih enak “
“ oh ya udah sana, jangan lupa bawa minum aja dari rumah tu kebelakang minta bibik isiin tumblernya “ mamah
Ica berlalu kebelakang meminta bibik yang bekerja di rumahnya mengisi jus jeruk ke dalam tumblernya
“ bik tolong isiin pakek jus jeruk ya bik “ suruhnya dengan nada pelan
“ baik non “ sang bibik pekerja rumahnya mengambil tumbler yang tadi di serahkan oleh Ica pun mengisi dan menyerahkan lagi ke Ica
“ sudah non “
“ makasih ya bik “ senyum Ica ramah
“ sama sama non “
Selesai itu Ica berjalan ke depan melihat mamahnya yang mengawasi tukang kebun dan sambil melihat tanamannya Ica pamit
“ berangkat mahhh “ sambil dadah dadah ke mamahnya
“ iya hati hati, itu mobil udah di panasin tadi sama mang ujang dek tinggal bawa aja “ mamah
“ okey mah “
Saat mobilnya memasuki area parkir taman kota mobilnya menjadi pusat perhatian orang karna mobilnya yang keren dan limitide di berbagai negara, apalagi setelah mobil itu terparkir keluar lah perempuan cantik
Seperti ini lah kira kira penampilan Ica
Di taman kota Ica memarkirkan kendaraannya, memakai topinya keluar dari mobil mulai memerhatikan sekitar dan memulai melakukan pemanasan sebentar memakai earphone lalu berjalan santai.
Sedangkan tanpa di sadari Ica pun ternyata Albern ada di sekitarnya tidak berjarak jauh dari dirinya.
Sedikit menajamkan penglihatannya “ tu kayaknya Ica deh” lebih menajamkan lagi penglihatannya “ cckk, beneran Ica itu “
Tersenyum senang lalu berjalan ke arah Ica
Ica masih belum menyadari karna emang banyak yang joging termaksud Ica dan Al
Dari jarak yang tidak begitu jauh lagi tapi di belakang ica Al memanggil Ica
“ Ca “ serunya
Ica yang tidak mendengar karna telinganya yang iya sumpal dengan earphone pun sama sekali tidak menoleh.
Karna tidak mendapat respon tanggapan Al pun menepuk bahu Ica dari belakang.
“ Ca “
Ica yang kaget pun mendadak berhenti dan menoleh, wajahnya yang kaget dan sedikit tegang setelah melihat muka Al pun langsung tersenyum lega dan manis
“ hmft, kirain siapa “ menghela nafas lalu membuka earphone nya
Melihat respon Ica yang seperti itu pun Al tersenyum hangat tapi sedikit kikuk.
“ kirain gue siapa Al Al ngagetin “
“ sorry sorry ca gak maksud gitu, tapi lo gue panggilin gak denger denger ca “ Al mencoba menjelaskan.
Eca melepas earphone nya
“ hehehhe gak papa Al, lo lagi joging jugak “ karna melihat pakaian yang di gunakan Al setelan jersye pendek
“ hek’ekh “ Al mengangguk anggukan kepalanya
Mereka pun berjalan beriring iringan seperti sepasang kekasih yang benar benar couple goals
Sekedar basa basi Al pun bertanya “ rumah lo dimana Ca deket sini kah? “
karna si Ica orang yang gak menyombongkan diri dia hanya menganggukan kepala dan tersenyum, tidak menyebut alamt ataupun komplek perumahannya. Karna bisa di pastikan jika orang mengetahui alamat ataupin kompleks rumah Ica sudah di pastikan orang orang pun akan tau kalo ica bukan anak orang sembarangan. Karna kompleks itu memang untuk orang orang yang memang sudah sangat old money
“ iya Al, lo sendiri “
” sama Ca paleng 15menitan dari sini “ jawab Al
“ sama dong Al “
Al tersenyum melihat tingkah dan jawaban dari Ica dia sudah bisa menilai bahwa Ica bukan lah oramg yang gampang membanggakan diri dan sombong tidak seperti perempuan perempuan lain yang sering dia temui.
“ lo kesini tadi naik apa Ca, pulangnya gue anter ya “
“ eh gak usah Al gue bawa kendaraan sendiri kok “
“ hm sayang banget, padahal kan kapan lagi mau nganterin cewek cakep “ goda Al sambil tersenyum
Ica yang mendengar gombalan Al pun terkekeh “ bisa aja lo Al “
“ kapan kapan jalan yok Ca “
“ boleh ayok Al, ntar info info aja ya “
Al yang melihat ada lampu hijau pun bersorak hore di dalam hatinya dan menjawab dengan nada senang “ siaap “ mengajungkan dua jempolnya ke arah Ica
“ gue barengin lo kek gini gak papa kan Ca, lo merasa ke ganggu gak gue temenin gini “
“ gak papa lah, malah enjoy gue gak sama sekali merasa terganggu malah gak kerasa banget capeknya kalo ada temennya “
“ lo sering kesini ca? “
“ enggak jugak sih Al cuman kalo lagi pingin aja keluar cari angin “ kekeh Ica
“ cari angin lo positif banget ya ca kek gini, keknya yang jadi cowok lo harus bersyukur banget deh kalo cewek nya bosen di rumah tinggal ajak aja joging kek gini gratis gak modal banyak cuman bayar parkir doang “ gurau Albern
Ica yang mendengar pun ketawa dan membalas “ iya sih gampang banget kalo jadi cowok gue, asal gak ketauan selingkuh aja atau main serong sama ketauan nyipok orang depan gue “ sarkas Ica sambil ketawa
Al pun tertawa renyah dan menjawab “ orang goblok Ca yang mau nyeligkuhin elo, cewek perfect kek elo “ jawabnya
Ica yang mendengar itu pun tersenyum “ gue lama lama bisa melting deket lo Al lo godain terus “
“ gak salah lo Ca, gue deh yang bisa baper lo kasih gue senyum yang manisnya kek madu gini “
Mereka pun tertawa bersama.
Tidak terasa sudah beberapa kali puteran taman kota yang mereka putari sambil sesekali mengobrol ringgan dan mereka pun memutuskan beristirahat dan ternyata mobil mereka terparkir tidak terlalu jauh.
Mereka yang baru sampai parkiran pun mendudukan diri di batas trotoat parkiran tapi sama sama belum sadar kalo mobil mereka terparkir tidak terlalu jauh hanya berjarak beberapa mobil.
“ Capek ca, gue beliin minum dulu ya “ tanya Al ke ica
“ eh gak usah Al, gue bawak minum kok ada di mobil gue, gue ambil benter ya “ Ica pun beranjak ke arah mobilnya hendak mengabil tumblernya
“ loh Ca mobil gue tu sebelah situ, ternyata kita deketan parkirnya gak sadar gue kalo ada mobil lo di situ “ Al yang melihat ica berjalan ke arah mobilnya baru sadar kalau mereka parkir berdekatan
“ oh iya Al “ akhirnya mereka berjalan lagi ke arah mobil Ica dan berhenti di depan mobil ica.
Ica membuka mobilnya sedangkan Al pamit buat beli minuman
“ gue beli minum dulu ya Ca benter “ langsung berlalu tidak menunggu jawaban dari ica.
Ica yang melihat itu pun hanya tersenyum sambil mengeleng gelengkan kepalanya dan bergumam “ dasar “ gumamnya pelan dan membuka mobilnya mengambil tumblernya yang tadi dia bawa dari rumah dan menutup pintu mobilnya lagi duduk di trotoar pembatas parkir antara mobil satu dengan mobil lain menunggu Al kembali.
Al yang sedikit berlari kecil ke arah Ica dan mrmbawa minuman isotonik mendudukan diri di seblah ica menghela nafas pelan
” akhh “
“ Kirain gue udah lo tinggalin Ca “ sarkasnya
Aroma parfum yang maskulin menli yang tercium dari aroma tubuh dan parfum Al ketika hendak duduk tadi membuat segar hidung Ica dan meninggal kan rasa dan kesan yang susah di jelaskan seperti aroma nya ingin selalu dia cium. Menghirup udara tersebut dengan dalam lalu membuangnya perlahan.
“ hmmmfft “
setelah itu dia menoleh dan tersenyum manis ke arah Al, Al yang melihat senyum itu udara seperti berhenti slowmotion dan matanya terkunci di wajah cantik Ica tersenyum dan bergumam pelan tapi masih bisa di dengar oleh Ica
“ Cantik “ gumamnya
Ica menundukan kepalanya karna malu san pipinya jadi beruam merah
“ Al “ setelah menunduk sebentar tadi dia mengangkat kepalanya menoleh lagi ke arah Al
“ hm “ saut Al dengan senyum tampannya
“ makasih ya udah temenin gue “
“ gue yang makasih Ca, lo mau gue kintilin dan gak ngerasa risih “
Ica tersenyum dan menganguk anggukan kepala “ sama sama kalo gitu Al “
“ kapan pun lo mau minta temenin kalo lo mau gue temenin ca “ Albern
“ kayak lo gak punya kesibukan aja Al, gue minta temenin lo terus “ Ica
“ kesibukan gue gak ada artinya Ca kalo lo yang minta temenin lo gue utamain “ goda Al
“ ya ampun Al Al lo bisa aja “ ica tersenyum manis dan meminum jus jeruk nya tadi
Al pun tersenyum malu dan membuka minuman isotonik nya tadi.
Ketika dia meminum minumannya Ica sudah selesai minum dan tanpa sengaja dia menoleh ke arah Al dan melihat jangkun Al yang naik turun karna minum, seketika dia menelan ludah dan jantungnya pun ikut berdetak cepat serta seperti ada yang berdesir di dalam hatinya. Perasaan yang aneh.