Sungguh malang nasib seorang Mylea Canssandra Shin.
ia harus kehilangan bayi dalam kanduangannya dan menjalani perawatannya sendirian di rumah sakit paskah kegugurannya.
Tak cukup sampai di sana,
keluarga sang suami meminta suami Cassandra untuk menceraikannya.
dalam keputusasaannya, ia justru membuat seorang laki laki kehilangan istrinya dan seorang bayi kehilangan ibunya.
bagaimana nasib Cassandra ketika laki laki itu menuntut keadilan kepadanya tanpa mau mengerti kondisinya......
cerita baru aku.....
" SEBATAS IBU SUSU UNTUK ANAKMU "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21 kecelakaan
Dokter Tracy terus memeriksa kondisi wanita di hadapannya itu dengan seksama dan teliti.
" baiklah....
sepertinya semua sudah hampir stabil, kau pulih dengan cepat Lea " kata dokter Tracy.
diam diam dokter wanita itu merasa puas dengan hasil kerjanya dan timnya.
Pasien yang awal masuk dan kemudian di serahkan ke padanya mengalami luka yang sangat parah.
Ia bahkan di perkirakan memiliki kesempatan hidup hanya 20 persen saja.
Tapi lihatlah sekarang....
Dalam kurun waktu satu bulan lebih, pasien itu telah hampir kembali pulih dan semua organ organ tubuhnya pun normal.
Sungguh luar biasa, pasien itu jelas memiliki daya tahan tubuh dan kekebalan tubuh yang bagus hingga mampu menyerap obatan obatan untuk penyembuhan tubuhnya dengan baik.
" kenapa denganku ?! Apa yang sudah terjadi ?! Kenapa aku bisa ada di sini ?! " tanya Lea kemudian masih dengan wajahnya yang pucat dan cenderung seperti bingung.
" kecelakaan...." Dokter Tracy mengucap sebuah kalimat yang membuat Lea menatapnya dalam.
" ke..ce...lakaan....?! " cicit Lea, perlahan kening wanita itu berkerut kala ia mendengar kata kecelakaan yang di ungkapkan oleh dokter Tracy.
Samar tapi pasti sebuah bayangan mengerikan terekam dalam ingatannya.
Dan ketika ingatan itu terasa nyata, Lea sedikit mengalihkan pandangannya ke arah lain sembari memejamkan matanya.
Wajahnya nampak gelisah dan tidak tenang.
( itu bukan kecelakaan...ada yang mendorongku dari belakang ) bisik Lea di dalam hati.
" bagaimana...kau ingat sesuatu ?! " tanya dokter Tracy
Lea menundukkan kepalanya, jujur ia sangat ngeri mengingat kejadian itu.
Peristiwa itu masih terekam nyata di dalam ingatannya.
Lea memeluk erat dirinya sendiri kala benturan itu kembali ia rasakan.
" akhhh.....!!! " Lea berteriak tanpa sadar dengan panik. Dokter Tracy sontak memegangi tubuhnya.
" It's ok...semua sudah berlalu. Kamu sudah selamat sekarang..." kata dokter Tracy mencoba menenangkan wanita itu.
Nafas Lea seketika terengah, tubuhnya gemetar dan bulir bulir bening keringat dingin membasahi keningnya.
" Tenangkan dirimu Lea...kau harus bisa mengendalikan rasa itu.
Rileks...
kamu sudah selamat..." dokter Tracy kembali menenangkan Lea dengan sabar, tak lama kondisi tubuh Lea mulai membaik
" katakan kepada kami di mana keluargamu, mungkin kami bisa menghubungi mereka untukmu " kata dokter Tracy kemudian setelah Lea terlihat tenang.
" Keluarga.....?! " cicit Lea
Tatapan Lea menjadi sendu
Lea menelan ludahnya sendiri, perlahan ia menggeleng.
" apa maksudnya ?! " tanya dokter Tracy tak paham arti gelengan Lea itu.
" aku tak punya keluarga " jawab Lea singkat kemudian masih dengan menunduk.
" lalu...siapa yang bisa ku hubungi untukmu ?! "
Lea kembali terdiam mendengar pertanyaan dokter Tracy.
Perlahan ia kembali teringat dengan dokter Liam.
" dokter Liam...
tolong hubungi dia untukku " jawab Lea kemudian sambil mengangkat kepalanya menatap dokter Tracy. Tatapan Lea sarat akan permohonan.
Lea benar benar hanya mengingat laki laki itu.
" bagaimana kami bisa menghubunginya untukmu ?! katakan alamatnya atau berikan nomor ponselnya " jawab dokter Tracy.
Tanpa ia tahu,
Inisiatifnya kali ini akan membuatnya berada dalam masalah.
Seseorang yang duduk di depan sebuah meja komputer nampak mengeraskan rahangnya demi mendengar ucapan dokter Tracy kepada Lea.
Mata seseorang itu yang tidak lain adalah Ryuga nampak menyipit dengan kening yang berkerut dan wajah yang sudah memerah.
" lancang...." umpat Ryu lirih sambil semakin mengeratkan kepalan tangannya.
Saat ini,
Ryu memang sedang mengawasi ruang perawatan Lea dari ruangannya yang ada di rumah sakit ini melalui layar komputer yang tersambung dengan cctv di ruang perawatan wanita itu.
Samy menghela nafas berat demi melihat kelakuan sang atasan yang sangat mencurigakan itu.
Sungguh saat ini Ryu nampak seperti penguntit di hadapannya.
Satu hal yang tak pernah ia lihat sekalipun dari sosok atasannya itu.
Ia bahkan tak tahu apapun tentang alasan sang atasan melakukan hal itu.
Meski demikian,
Pria berwajah Indo itu masih setia berdiri tegak di belakang kursi Ryu.
Sama seperti Ryu, Samuel juga turut mengawasai layar persegi empat di hadapan sang atasan.
" alamat...?! Nomor ponsel....?! " cicit Lea chengo, bersamaan dengan itu ia teringat ponselnya dan tablet yang ia beli saat itu.
Sontak kepalanya melihat ke kanan dan kekiri mencari sesuatu itu.
" ada apa ?! " tanya dokter Tracy
" di mana ponselku ?! "
" ponsel...?! "
" iya...ponselku "
" suster Sarah...kau melihat ponsel Lea ?! " tanya dokter Tracy kepada suster Sarah.
" maaf dokter...saya tidak melihat apapun sejak nona ini masuk ke ruangan ini dan di percayakan dalam perawatan saya " jawab suster Sarah jujur.
" kau dengar Lea...tidak ada ponsel mu bersamamu " kata dokter Tracy lagi dan seketika tubuh Lea melemas.
Mungkin ponselnya hancur dalam kecelakaan itu. Pikir Lea kemudian.
Pundak Lea seketika turun ke bawah dan ia semakin putus asa
Hilang sudah...
Hilang sudah semua uangnya, bagaimana ia akan hidup selanjutnya....
Cicitnya di dalam hati.
Lea menunduk lesu,
Ia tak tahu lagi harus berbuat apa, kepalanya terasa mau pecah kala mengingat biaya perawatan rumah sakit ini.
Bagaimana ia akan membayar biaya rumah sakit ini...cicitnya di dalam hati.
" Lea...
apa kau baru saja melahirkan ?! " tanya dokter Tracy yang sontak membuat Lea kembali menatapnya.
Tatapan mata Lea tiba tiba berubah sayu dan berkaca kaca.
" kenapa ?! Di mana anakmu ?! "
Lea tak menjawab pertanyaan dokter Tracy, wanita itu malah membuang pandangannya ke tempat lain demi menyembunyikan air matanya yang meluncur begitu saja membasahi pipinya.
Dokter Tracy tiba tiba merasa trenyuh melihat kondisi Lea itu.
Seolah ia bisa merasakan beban berat yang saat ini tengah di tanggung wanita di hadapannya itu.
Cklek...
Tiba tiba pintu ruangan perawatan Lea terbuka.
Seseorang berjaz hitam nampak masuk ke dalam ruangan itu.
" dokter Tracy....anda di tunggu presdir di ruangannya " kata pria itu.
Dokter Tracy mengerutkan keningnya mendengar itu.
Namun tak lama kemudian ia segera bangkit.
" dokter Emma periksa rahim dan produksi asi nona Lea..." perintah dokter Tracy sebelum ia berjalan mengikuti seseorang yang tadi memanggilnya.
Sementara itu, sesuai perintah dokter Tracy selaku ketua tim dokter yang bertanggung jawab atas perawatan Lea yang telah di tunjuk langsung oleh kepala rumah sakit yakni dokter Wiguna.
Dokter Ema segera melaksanakan perintah dokter Tracy,
dokter Emma memeriksa kondisi rahim dan produksi air susu Lea.
Tubuh Lea seketika membeku ketika dokter itu memeriksa rahim dan ketersediaan asinya.
" ketersediaan asinya mulai sedikit, dia membutuhkan sesuatu untuk memancing ketersediaan asinya lagi " kata dokter Ema kepada asistannya.
" ada apa ini ?! Kenapa kalian memeriksa asiku ?! Aku tidak sedang dalam kondisi menyusui.
Wajar jika asiku semakin menipis " sergah Lea bingung dengan percakapan dokter dan assistannya itu.
" maaf nona saya tidak punya kewenangan lain selain melakukan yang di perintahkan kepada saya " terang dokter Emma yang kian membuat Lea bingung.
Jangan Nyesel ya ryu km nanti,belum tahu dia caca itu siapa??
balas aja..
biar tau rasa..
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
crash damuel sedang disiksa ama Ryu...
❤❤❤❤❤❤❤
❤❤❤❤❤
apakah mereka pernah bertemu sebelumnya???!???
Penasaran siapa yg ndorong dia,sampai jatuh gini?