Lintang, seorang gadis dari keluarga kaya yang harus menjalani hidupnya bersama sang kakak setelah rumah tangga orang tuanya hancur karena ulah sang mama. Namun seiringnya bejalan sang kakak tertimpa masalah dengan keluarga sang mama membuat hidupnya tidak tenang dan akhirnya sang kakak memberikannya Bodyguard.
Disini lah kisah Lintang di mulai, Bodyguard yang di berikan sang kakak ternyata merupakan mantan kekasihnya saat kuliah.
Lintang yang masih memiliki perasaan pada laki-laki itu berusaha untuk menutupinya namun hati tidak dapat berbohong. Begitu laki-laki itu.
Sampai akhirnya mereka berusaha bersama namun semuanya tidak berjalan mulus masalah demi masalah mulai datang.
Bagaimana kan kisah mereka?... yu simak cerita di bawah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Darius tau.
Pesta syukuran yang di adakan Darius akhirnya tiba dan semua anggota keluarga sudah bersiap untuk menyambut para tamu. Lintang dia baru selesai dan langsung turun ke aula hotel. Di sana para tamu sudah hadir bahkan penjagaan pun ketat karena Darius gak mau acaranya kacau. Lintang dan Kevin di kenalkan pada pengusaha yang hadir dan Lintang hanya mengikuti apa yang di perintahkan Darius. Tiba saatnya Darius mengenalkan semua anggota keluarga dan Lintang sangat bersyukur karena Darius mengenalkan dirinya sebagai anaknya juga walau sebenarnya Lintang hanya anak tiri. Setelah itu semua tamu di persilahkan untuk menikmati hidangan. Karena bosan Lintang pun hendak mencari tempat yang sepi namun tiba-tiba Audi menghampirinya.
"Jadi lo di angkat anak sama pak Darius, " ucapnya.
"Terus? " tanya Lintang.
"Gue pikir lo jadi simpanan om-om, " jawabnya.
Lintang hanya mengangkat bibirnya sedikit lalu mendekati Audy.
"Asal lo tau, yang bikin keluarga lo hancur itu gue, " bisik Lintang membuat Audy kaget.
"Lo, " marahnya.
"Sebaiknya lo jangan cari masalah sama gue, lo tau kan status gue sekarang apa, " lanjut Lintang lalu pergi dengan menabrak bahu Audy.
Lintang pun meninggalkan tempat ramai itu dan masuk ke sebuah ruangan yang tembus ke balkon hotel.
"Ngapain kesini? " tanya Zyan tiba-tiba muncul membuat Lintang kaget.
"Kapan lo kembali? " tanya Lintang dengan ketus.
"Kemarin, karena aku takut kamu kangen aku, " jawab Zyan langsung dapat tatapan tajam.
Zyan dia hanya tersenyum melihat Lintang marah.
"Gimana kerja di kantornya? " tanya Zyan.
"Bosen, " jawab Lintang tanpa melihat Zyan.
"Ibu titip pesan buat kamu, " ucap Zyan.
"Makasih, " balas Lintang.
"Ibu berharap kalau kamu bisa jadi menantunya, " ucap Zyan dan Lintang hanya tersenyum.
"Aku gak bisa menentukannya, jadi kalau kamu memang ingin mengabulkan nya, lamar aku langsung ke ke orang tua ku, " balas Lintang lalu pergi.
Zyan dia hanya menatap lintang pergi dan tersenyum. Zyan pun mengikuti Lintang dari belakang dan kembali ke tempat acara.
"Zyan, " panggil Ciko dan Zyan pun melirik Ciko.
"Lo di panggil pak Darius tuh, " beritahu Ciko.
"Dimana? " tanya Zyan.
"Di ruangan itu, " tunjuk Ciko dan Zyan pun langsung pergi menuju ruangan itu.
Zyan mengetuk pintu setelah di perbolehkan masuk barulah Zyan masuk. Namun Zyan kaget saat melihat Audy di ruangan itu bersama keluarganya.
"Zyan, kamu kenal dengan gadis anaknya pak Herman? " tanya Darius.
"Kenal pak, dia temannya non Lintang, " jawab Zyan.
"Oh, jadi kamu kenal dia karena Lintang? " tanya Darius pada Audy.
"Enggak pak, kita dulu pernah satu kampus dan Zyan kakak tingkat saya, " jawab Audy.
"Oh berati Zyan juga kakak tingkatnya Lintang dong, " ucap Darius dan Zyan hanya mengangguk.
"Saya gak bisa memberi keputusan karena keputusan ada di tangan Zyan, jadi silahkan kamu bicara sama Zyan, " ucap Darius pada papanya Audy.
Darius pun duduk dan hanya diam memperhatikan mereka.
"Zyan, saya minta kamu datang karena atas permintaan anak saya Audy, " ucap papanya Audy.
"Apa yang mau kalian bicarakan? " tanya Zyan.
"Audy anak saya menyukai kamu, dia ingin kamu jadi suaminya" beritahu papanya Audy.
"Maaf pak, saya gak bisa mengabulkan permintaan anak bapak, " tolak Zyan membuat Darius tersenyum.
"Kenapa? " tanya Herman.
"Saya udah punya cewek yang di suka jadi harap pak Herman dan Audy mengerti, " jawab Zyan.
"Lintang ? " tanya Audy.
Darius dia hanya tersenyum karena dia sudah tau semaunya.
"Dia itu anak majikan kamu dan kamu berani menyukainya, " ucap Herman.
Zyan dia hanya diam saja karena dia kaget juga jika Audy bakal membongkarnya.
"Emang salah jika Zyan menyukai anak majikannya? " tanya Darius tiba-tiba membuat Audy dan sang papa kaget.
"Zyan ini, memang anak buah saya sekaligus calon suaminya Lintang, " beritahu Darius membuat semua orang di ruangan itu kaget termasuk Zyan.
"Lalu kenapa pak Darius menyetujui kami untuk bertemu Zyan dan bicara dengan nya? " tanya Herman.
"Karena aku sudah tau jawaban Zyan apa dan kalian yang memaksa saya untuk bisa bicara dengan Zyan, " jawab Darius membuat Herman dan Audy terdiam.
"Ayo Zyan, " ajak Darius lalu mereka pergi dari tempat itu.
Zyan yang merasa di bantu oleh Darius langsung mengucapkan terimakasih.
"Terimakasih pak, sudah bantu saya, " ucap Zyan membuat Darius menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap Zyan.
"Saya sudah tau semuanya, kamu mantan Lintang saat kuliah, saat ini kamu sedang berusaha mendekati Lintang namun Lintang selalu menolak kamu dengan alasan status sosial kalian berbeda, " balas Darius membuat Zyan kaget dan Zyan lupa jika Majikannya ini bukan orang biasa pasti setiap gerak-geriknya di pantai.
"Saya sudah sepakat buat mengabulkan ke inginkan kalian. Mulai besok kamu bantu Lintang di perusahaan. " ucap Darius.
"Baik pak, " jawab Zyan.
"kamu tenang saja, kami semua dukung kamu dengan Lintang, " ucap Darius sambil menepuk pundak Zyan.
Darius langsung kembali ke tempat acara begitu pun Zyan. Acara pun selesai dan semua anggota keluar masuk kamar di hotel ini. Zyan masuk ke kamarnya dengan senyum di wajahnya.
"Lo kaya yang senang gitu, ada pa? " tanya Daren.
"Mau tau aja lo, " jawab Zyan lalu menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur.
"Yang jaga malam siap? " tanya Ciko yang baru keluar dari kamar mandi.
"Gue bentar lagi, " jawab Daren.
"Bukannya Lo Zyan, " ucap Ciko pada Zyan.
"Gak jadi, dia besok harus temani pak Darius ke proyek, " jawab Daren.
Zyan langsung memandang Daren dan berkata "sana pergi gue mau tidur, ".
" Dih sombong lo, "umpat Daren lalu pergi ke luar.
Lintang dia hendak sarapan lalu ke luar kamar namun baru saja keluar Lintang sudah melihat Zyan berada di depan kamar orang tuanya.
" Pagi, "ucap Zyan.
"Pagi juga, " balas Lintang lalu pergi begitu saja. Zyan hanya tersenyum.
Lintang sudah memilih makanan dan dia langsung duduk sambil menikmati makanannya.
"Sayang, " panggil sang mama menghampirinya.
"Pagi ma, " ucap Lintang.
"Loh papa mana? " tanya Lintang karena tidak melihat Darius.
"Papa harus pergi ke proyek buat ngecek, " jawab sang mama.
"Pantes tadi Zyan udah berdiri di depan kamar mama, " ucap Lintang.
"Zyan itu anak buah kesayangan papa kamu, bahkan mama dengar dia udah di carikan jodoh sama papa kami, " ucap sang mama membuat Lintang kaget dan tersedak.
"Hati-hati dong sayang makannya, " ucap sang mama sambil memberikan minum.
"Makasih ma, " ucap Lintang lalu meminumnya.
Lintang pun langsung melanjutkan makannya dan sang mama bisa lihat jika Lintang tidak senang mendengar berita jika Zyan di carikan calon istri sama Darius.
"Lintang udah selesai ma, aku duluan, " ucap Lintang lalu pergi.