Ah apa tidak salah jatuh hati pada gadis kecil, tapi rasanya tak bisa berpaling dari gadis kecil itu.
Ah masa bodoh, tak perduli dia masih kecil tapi dia harus jadi milikku, tak perduli aku harus menunggu bertahun-tahun, kamu tetap harus jadi milikku karena kamu orang yang pertama membuatku terus memikirkan satu nama dalam kepalaku setiap hari.
"akan ku buat kamu hanya mengarah padaku saat kamu sudah dewasa" ucap seorang pria dengan seringaian tipisnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak menyangka
Dania menyipitkan matanya ke arah Vina "lah kata Ocean , dia sudah melamar anak kamu" tanya Dania yang cukup tercengang dengan jawaban Vina
"iya emang Ocean sudah ngelamar Neva tapi papanya Neva belum kasih kepastian karena orang tuanya belum datang kemari" balas Vina sedikit terheran dengan pertanyaan Dania
makin dalam saja kernyitan dahinya "kamu gak tahu orang tua Ocean siapa " tanya Dania
Vina menggelengkan kepalanya "belum lah kak, kan belum ketemu juga " balas Vina membuat ia kesal bukan main pada puteranya
"astaga Oce " geram Dania akan tingkah anaknya yang hanya di tanggapi dengan senyum kakunya
"loh kak Dania, kak Myles" Bram yang baru saja muncul dari balik pintu cukup terkejut akan kehadiran keduanya "kalian kapan datang " tanya Bram yang langsung menyalami Dania dan juga Myles
Bram menghentikan langkahnya ketika melihat Ocean "loh Ocean di sini juga " tanya Bram membuat kedua orang tua Ocean makin bingung saja
"kamu gak mengenali Ocean, Bram" tanya Myles yang belum paham arah pembicaraan istrinya, ia kira Bram tahu Ocean anaknya karena mereka kan pernah bertemu biarpun, itu dulu saat Ocean dan Keano masih kecil ketika Bram dan Vina menikah dulu
"aku kenal Ocean kok kak, dia kan pernah lamar Neva beberapa waktu lalu tapi orang tuanya belum kemari" balas Bram, cukup heran dengan pertanyaan Myles
"kami orang tuanya Bram, Oce anak pertama kami, masa kamu gak ingat dia, dia loh pernah kamu ajak ke pernikahanmu dan Vina dulu" sahut Dania membuat Vina dan Bram cukup terkejut
"Ocean anak kalian, kami gak tahu ini " balas Bram dengan wajah terkejutnya kala mengetahui Ocean anak Dania dan Myles "Ocean gak bilang sama kami" jujur Bram
Dania memberikan tatapan tajam untuk Ocean "kamu gak kasih tahu siapa orang tua kamu sama orang tua wanita yang kamu lamar" tanya Dania tak percaya dengan tingkah laku puteranya
Ocean hanya bisa nyengir kuda "belum sempat mom" balas Ocean membuat bantal sofa langsung terlempar ke wajah Ocean langsung dari tangan Dania
"dasar anak kurang ajar" umpat Dania
Dania kembali beralih ke arah Bram dan Vina "maafkan kami yang tidak bisa mendidik anak dengan baik" ucap Dania
"ah iya kak" Bram sebenarnya kesal tapi tak enak juga pada Dania dan Myles jiak harus memarahi Ocean di depan Dania fan Myles
"Begini Bram, kedatangan kami kemari untuk memastikan apakah kalian menerima lamaran Ocean atau tidak, sebab Ocean menyampaikannya dengan kurang jelas " tanya Myles sebagai perwakilan keluarga
"jawabanku masih sama seperti saat Ocean bertanya, aku menyerahkannya pada Neva, hanya saja aku ingin Neva menyelesaikan kuliahnya dulu baru memikirkan pernikahan, aku ingin anakku menggapai cita-citanya terlebih dahulu" balas Bram
"bisa ketemu sama Neva " tanya Dania
"sebentar kak, aku panggil Neva dulu" Vina segera naik ke lantai atas untuk memanggil Neva yang menempati lantai dua
Ocean merasa tangannya gemetar, takut Neva berubah pikiran dan menolak lamarannya biarpun kemarin Neva bilang akan menerimanya tapi Ocean tahu betul kalau cinta Neva belum ada untuknya
"loh kak Oce" Neva cukup terkejut dengan kedatangan Ocean bersama Dania dan Myles
Biarpun Neva tidak terlalu mengenal siapa Dania dan Myles tapi tentu ia mengenal kalau Dania itu kakak dari Adara, ibu dari Lyka
"kok kak Oce datang sama tante Dania dan om Myles" tanya Neva penasaran
"duduk dulu nak" Vina mengajak Neva untuk duduk di sebelahnya berdampingan dengan Bram
"mereka itu orang tua Ocean dan juga adik Ocean " tunjuknya pada keluarga Ocean yang ikut datang "mereka ingin melamar kamu " ucap Bram sesuai dengan yang di sampaikan Myles dan Dania
"loh kak Oce itu sepupu kak Lyka" betapa terkejutnya Neva akan kebeneran yang baru ia tahu
Ocean nyengir kuda di depan Neva "iya Neva, maaf ya gak kasih tahu kamu sejak kemarin " ucap Ocean dengan wajah penuh sesal
"apa alasannya kakak gak kasih tahu Neva, kita sudah dekat selama tujuh tahun, eh.. " Neva baru teringat kalau dirinya sudah pernah bertemu 11 tahun lalu" ah kita sudah pernah bertemu 11 tahun lalu, berarti di depan rumah kakak bukan pertemuan pertama kita " ucap Neva yang sedikit kurang nyaman karena Ocean membohonginya
"ah kakak juga selalu mempunyai alasan setiap bertemu kak Reno " ah Neva baru sadar kalau Ocean selalu menghindari bertemu Reno
"maaf Neva " Ocean langsung gemetaran karena Neva langsung membuka kartunya
"apa alasannya " tanya Neva
Ocean menoleh ke arah orang tuanya untuk meminta bantuan tapi tentu saja keduanya memilih diam sebab yang memulai adalah Ocean jadi Ocean lah yang harus menyelesaikannya
"kakak gak ingin kamu menjauh dari kakak" balas Ocean membuat dahi Neva mengernyit heran
"kenapa itu jadi alasannya, rasanya itu tak masuk akal" Neva rasa jawaban itu kurang sesuai dengan pertanyaan Neva
Ocean menatap lekat wajah Neva "kalau kamu tahu kakak itu saudara Lyka pasti kamu menjaga jarak dari kakak, dengan Luka saja kamu selalu segan karena menurut kamu keluarga kami terlalu tinggi sehingga kamu selalu membatasi diri ketika berkumpul bersama kami" jelas Ocean
"tapi bukan berarti kakak bisa membohongi ku " protes Neva
"kakak tidak membohongi ku Neva, kakak hanya belum menyampaikannya saja " ralat Ocean mencoba meluruskan pemahaman Neva , sebab Ocean memang tidak berbohong hanya tidak memberitahu saja secara jelas
"bukankah aku bilang padamu kalai orang tua ku bekerja di Korea dan aku punya adik laki-laki yang berusia tiga tahun dariku, aku juga bilang padamu kalau kakak punya saudara sepupu yang ada di Indonesia " terang Ocean akan hal apa saja yang pernah Ocean ceritakan pada Neva
Neva tak menampik kalau Ocean menceritakan hal itu padanya "tapi tetap saja kakak membohongi ku " ujar Neva
"kakak sudah berniat jujur ketika melamar kamu, karena kita akan menikah jadi kita harus jujur satu sama lain " ungkap Ocean
ah kenapa Ocean selalu membuatnya tidak bisa berkata-kata, pria ini memang berbahaya katena pintar sekali bicara
"kakak mohon kamu masih mau menerima kakak. jadi calon suami kamu, kakak benar-benar cinta sama kamu dan ingin kamu jadi istri kakak" ucap Ocean dengan tulus akan seberapa besar ia mencintai Neva
Ocean terkekeh sejenak " kakak akui mungkin kakak gila" Ocean menatap lurus ke arah Neva "kakak gila karena jatuh hati pada anak usia 6 tahun, tapi sungguh kakak gak bisa melupakan kamu selama itu, kakak selalu menyibukkan diri untuk melupakan kamu yang masih lah seorang anak kecil, kakak juga gak menyangka kalau kita di pertemukan lagi setelah empat tahun, dan biarpun kakak berusaha menampik perasaan kakak tapi nyatanya perasaan itu makin besar setiap harinya " ungkap Ocean dengan bersungguh -sungguh tentang perasaannya pada Neva
