NovelToon NovelToon
Love Me, Please

Love Me, Please

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Aluna sweet

Hana seorang kariawan biasa yang harus menerima perjodohan dengan anak atasannya yang bernama Rico. Hana pun menyanggupi meski tak ada cinta antara mereka berdua. Ia rela berkorban asalkan atasannya bisa sembuh dan mau di operasi.

Namun, harapan tak selalu sesuai kenyataan. Sang atasan meninggal dunia di saat pernikahannya yang belum genap 24 jam.


Karena merasa tak ada lagi alasan untuk bertahan, akhirnya Rico memutuskan secara sepihak untuk bercerai.

Hana merasa terluka dan di campakkan. Namun, ia juga tak bisa memaksa untuk mencoba menjalani pernikahan mereka. Putusan perceraian keluar. Hana harus menjadi janda perawan.


Tiga bulan setelah perceraian, nasib buruk menimpa Hana hingga membuatnya hamil dan pergi sejauh mungkin.


Mampukah Rico menemukan Hana dan bertanggung jawab. Atau hanya penyesalan yang menghantuinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aluna sweet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Tujuh Belas

Enam tahun kemudian.

.

.

"Daddy!"

"Daddy! Ayo kita main. Di sana banyak kupu-kupu."

"Daddy kenapa diam saja!"

"Daddyyyyyy!"

Tiba-tiba Rico terbangun dari tidurnya dengan nafas yang terengah, keringat membasahi keningnya. Jantungnya berdebar-debar.

Hampir setiap malam Rico mimpi seorang anak kecil memegang tangannya dan memanggilnya daddy. Dalam tiga tahun ini hampir setiap malam anak kecil itu masuk ke dalam mimpinya, dengan sikapnya yang polos, pipi tembem dan parasnya yang rupawan.

Jika Rico tak mengkunsumsi obat penenang maka akan di pastikan setiap malam ia akan bermimpi yang sama.

Jika sudah terbangun setelah mimpinya hilang maka di jamin Rico tak akan bisa tidur kembali.

"Siapa gerangan kamu anak kecil? Kenapa kau selalu hadir menjadi bunga tidur ku?" ucapnya pada diri sendiri.

Setelah merasa tenang Rico beranjak dari kamar, keluar menuju dapur mengambil air putih. Satu gelas besar habis tak tersisa.

Lama ia termenung memikirkan apa hubungan mimpi itu dengan dirinya. Apakah ia mempunyai anak? Tapi dengan siapa? Rico mengusap wajahnya frustasi. Bagaimana kerasnya pun ia memikirkan mimpi itu, tetap ia tak menemukan jawabannya.

Rico melihat jam di dinding apartemennya, waktu sudah menunjukkan pukul 2:30 malam. Akhirnya untuk mengusir kejenuhan karena tak bisa tidur, Rico memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya. Akhir-akhir ini kantornya sangat sibuk menangani banyaknya proyek kerja sama dalam pengembangan bisnisnya.

.

.

.

"Daddyyyyy!!" teriak anak kecil itu meski matanya masih tertutup rapat.

Mendengar teriakan anaknya, sontak membuat ibunya segera mendatangi ketempat tidur dan memeluknya memberikan ketenangan. Ia mengelus-elus punggung anaknya sampai dirasa tenang dan tidur kembali.

Hana menarik nafasnya panjang dan membuang lewat mulutnya. Hana merasa kasian dengan anaknya. Hampir setiap malam ia mendengar Aksa anaknya memanggil daddy.

Tentu hatinya sakit sebagai seorang ibu. Namun ia juga tak bisa berbuat banyak. Ia tidak mungkin mengungkapkan siapa ayah kandungnya.

Hana terlalu takut kalau Aksa tidak di akui oleh Rico sebagai anaknya. Dan ia juga takut Aksa akan di ambil paksa oleh Rico. Jadi biar bagaimana pun ia akan tetap merahasiakan identitas ayah kandung Aksa.

.

.

.

"Aksa?"

"Ya, mommy!"

"Ayo sarapan dulu!"

Lalu Hana mengoles roti panggang dengan selai stroberi kesukaan Aksa dan juga segelas susu hangat.

tiit tiiittt

Suara klakson mobil dari depan rumah mereka.

"Uncle Ry!" Seru Aksa.

"Habiskan sarapannya, nanti mommy yang buka."

"Oke, mom."

Hana keluar membukakan pintu rumah.

"Morning!" Sapanya dengan senyum hangat yang selalu setia ia tampilkan.

"Morning juga, Ryan." balas Hana. "Ayo masuk. Kamu sudah sarapan?"

"Belum." jawabnya

"Ya sudah barengan aja." Hana menyediakan lagi satu roti panggang kedalam piring dengan selai coklat dan segelas susu hangat juga.

"Hai jagoan. Gimana, siapkan hari ini?" tanyanya pada Aksa sembari mengelus kepala Aksa dengan sayang.

"Siap dong, uncle!" jawab Aksa dengan antusias.

"Ini sarapan dulu. Aksa cepat habiskan nanti terlambat."

"Yes mom!" jawab mereka berdua serempak.

Hana menyiapkan keperluan Aksa untuk pertunjukkan lomba melukis hari ini. Aksa sudah berlatih dan menurut pendapat ibunya, lukisan Aksa sudah cukup bagus untuk seumurannya.

"Uncle, nanti temanin masuk ya!" pinta Aksa dengan sepenuh hati.

Selama ini ia tak pernah mengadu pada mommynya kalau dirinya pernah beberapa kali di bully karena tidak memiliki ayah. Namun Aksa diam saja. Ia tidak ingin mommynya bersedih.

"Kenapa, hmm?" tanya unclenya.

Aksa menunduk tidak menjawab pertanyaan Ryan. Ada perasaan sedih dan tertekan yang ia rasakan selama ini.

Ryan menunduk mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan Aksa, ia menepuk pelan bahu Aksa "Uncle tau, kamu jangan sedih lagi. Nanti akan uncle temani sampai selesai. Oke!"

Mata Aksa seketika berbinar bahagia mendengar penuturan Ryan.

"Terima kasih, uncle!" ucap Aksa memeluk Ryan dan di balas oleh Ryan.

"Ada apa ini?" tanya Hana bingung melihat adegan berpelukan di depan rumahnya. Hana baru keluar karena persiapan Aksa belum selesai tadi.

"Tidak apa-apa. Hanya memberikan semangat untuk jagoan ini!" ucap Ryan.

Kini Hana yang kembali memberikan pelukan sayang pada Aksa. Ia tahu, Aksa melewati masa kecil yang berat.

"Ayo kita berangkat!" seru Ryan.

"Lets go, uncle!" balas Aksa semangat.

"Dah mommy. Aksa berangkat dulu." melambaikan tangannya meninggalkan rumah.

.

.

Kini Rico sudah tiba di sebuah mall besar di Surabaya, ia di rencanakan akan ikut dalam pembukaan taman edukasi anak. Acara itu akan di meriahkan beberapa artis cilik dan juga berbagai macam perlombaan.

Rico berjalan masuk dengan di ikuti asistennya Davin. Di dalam taman itu sudah di padati anak-anak yang akan ikut lomba. Ada beberapa sekolah taman kanak-kanak yang di undang untuk meramaikan acara.

Sementara itu, Ryan dan juga Aksa berjalan dengan cepat masuk kedalam mall. Mereka terjebak macet karena ada sebuah kecelakaan kecil membuat mereka hampir terlambat.

"fiuh." Aksa menyeka keringat di dahinya "Untung belum mulai ya, uncle!" ucapnya senang.

"Iya. Ayo kita gabung dengan teman-teman kamu di sana." Ujar Ryan menunjuk kerumunan di salah satu pojok panggung tempat satu sekolah Aksa. Mereka berdua berjalan menuju tempat yang di tunjuk Ryan tadi.

"Nah, kamu gabung dengan yang lain. Uncle tunggu di kursi itu ya!"

"Iya uncle!" Aksa bergabung denga yang lain, sementara Ryan berjalan menuju kursi untuk para orang tua yang menunggu anaknya.

Tidak lama acara pun di mulai. Dengan bantuan MC acara pembukaan berjalan dengan lancar. Kini masuk sesi lomba melukis bagi anak-anak TK. Semuanya antusias. Dan untungnya tema yang di berikan bebas. Mereka hanya di tuntut kreatif dan imajinatif.

Meski ada beberapa anak yang membuat drama, namun sejauh ini acara berjalan dengan lancar.

Hari ini Hana memang tidak bisa ikut menemani Aksa, karena ada pekerjaan yang mengharuskannya berangkat. Awalnya Aksa ngambek tidak mau ikut, dengan berbagai bujukan dan juga di temani oleh unclenya barulah ia mau ikut.

Aksa melukis dengan serius. Bakat di bidang melukis sepertinya sudah terlihat jelas. Dari segi memilih warna, coretan lukisannya di atas kertas juga rapi.

Akhirnya waktu yang di berikan oleh panitia telah habis. Semua anak-anak mengumpulkan hasil karyanya. Setelahnya mereka di persilahkan kembali duduk sambil menunggu hasil pemenang lomba.

'brugh'

"Aksa!" teriak Ryan melihatnya terduduk di lantai akibat jatuh menabrak seseorang.

Melihat seorang anak kecil terjatuh akibat menabraknya, ia pun membantunya untuk berdiri lagi.

Aksa mendongakkan wajahnya untuk melihat siapa yang ia tabrak. Ia ingin meminta maaf. Hana memang sangat ketat mengajarkan Aksa untuk selalu mengucapkan maaf jika bersalah, terima kasih jika di tolong dan selalu memaafkan jika seseorang meminta maaf.

"Daddyy!"

Bersambung

Jangan lupa reviewnya ya guys.

1
Afrina Wati
Luar biasa
Sutan Dillak
Trimksh enak crt nya dan happy ending 😊suka kecewa kl endingnya jelek 🙄 puas bacanya
Sri Isdiyati
kenapa nggak jujur aja pelan pelan
Sutan Dillak
tmksh crt nya enak dan happy ending. suka kecewa kl endingnya jelek😊puas bacanya
Sri Isdiyati
iya ini cerita nya kok udah di surabaya
Sri Isdiyati
Luar biasa
Sri Isdiyati
kok nggak ketemu Rico sih
Susilawati Almira
cape2 baca endingnya engga banget,,
Wy Ky
keren
Aghnia Raina
Luar biasa
Etti Endang
Kecewa
Etti Endang
Buruk
Kadek Eni
sedih sekali aku sampek nangis😭😭😭
Mer Merry
Biasa
Kenzi Kenzi
bukan budek,.... bu dan dek
Kenzi Kenzi
pirrrr... mampir
penikmatkopi: wah kak ken,bsa dong mampir di crta baruku salam dari Archer/Drool/
total 1 replies
Nina Isyana
termasuk aku😭😭😭😭😭
Nina Isyana
permintaan yg jelas singkat dan padat..waaw
RithaMartinE
luar biasa
Akun Tiga
pemeran ceweknya terlalu lebay banyak mewek nya padahal di dunia nyata gak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!