Perjalanan Cinta Mikey

Tahun 2004 adalah tahun bersejarah di Republik Indokarr, dimana untuk pertama kalinya, presiden dipilih langsung oleh rakyat. Mikey waktu itu belum mempunyai hak pilih. Dia berharap presiden baru dapat memimpin dengan baik.

Dari acara pilpres itu ada satu acara yang sangat menarik dan mendidik rakyat Indonesia, yaitu debat capres. Dimana di dalamnya para capres beradu konsep bernegara dan saling menguji.

SMA Negeri 69 kota Garut ingin mengadopsi debat capres menjadi lomba untuk melatih kecakapan siswanya dalam menyusun konsep dan mengujinya.

Waktu itu setiap kelas harus ngirim minimal satu grup peserta debat untuk mengikuti lomba. Satu grupnya berisi dua orang. Di kelas Mikey yang ikut ada tiga grup, salah satunya Nita yang berpasangan dengan Erga.

Mikey pada awalnya tidak ingin mengikuti, tapi setelah menit-menit terakhir penutupan pendaftaran, Donnie mengajaknya untuk ikutan.

"Key... ikutan lomba debat yuk"

"Males Don, ngapain debat segala? Gak guna"

"Eeeh biar kita terkenal cuy"

"Gue mah gak mau terkenal, elu aja sendiri, atau cari pasangan yang lain"

"Elu harus ikut, soalnya wawasan elu luas, terus elu juga anak Rohis"

"Emang kenapa sama gue anak Rohis"

"Elu kan udah diajarin tausiyah, terus wawasan agama lu cukup bagus, nah gue pengen elu ngeluarin dalil-dalil agama pas kita debat, biar lawan debat kita mati kutu"

"Anjiir!! Pamali atuh Don, masa debat pake dalil? Agama jangan dijadiin senjata"

"Ehhh... tapi sekarang musimnya gitu, banyak tuh yang naik jadi pejabat gara-gara jual agama"

"Gak mau Don, gue gak setuju agama jadi alat debat"

"Yaudah deh... elu gak usah pake dalil agama, tapi elu tetep harus ikut!"

"Kenapa sih, elu ngotot banget pengen gue ikutan lomba ini?"

"Soalnya gue pengen buktiin sama Lina kalo gue ini hebat dalam berdebat, secara dia juga ikutan lho Key"

"Jadi elu pengen debat sama Lina?"

"Ya kalo sampe masuk final, semua orang di sekolah ini udah yakin banget kalo Lina pasti masuk final... nah berarti yang lain termasuk gue rebutan jadi finalis lainnya"

"Aduh gimana ya?"

"Udah ikutan Key... ini kesempatan buat ketemu Lina atau mungkin sekedar bertegur sapa"

Tawaran Donnie memang cukup menggiurkan karena dirinya bisa bertatapan muka lagi dengan pacarnya yang sesungguhnya.

Sejak Lina memergoki Mikey ciuman dengan Nita, dia sampe sekarang masih belum sekalipun bertemu. Dia selalu menghindar, bahkan setelah UAS berlangsung, Lina masih membencinya.

Akhirnya Mikey dan Donnie pun ikutan lomba debat. Lomba ini diadakan pas kegiatan PORAK atau pekan olahraga antar kelas yang diadain setelah UAS dan sebelum pembagian raport.

Format lomba itu adalah juri menentukan tema untuk diperdebatkan oleh peserta. Satu tim dapat menjadi pihak yang pro dengan tema itu dan satu tim lainnya kontra. Nah dari kedua tim itu harus saling beradu argumentasi dalam debat itu. Jadi kalo salah satu tim sudah tidak bisa membalikan argumen dari lawan, berarti dinyatakan kalah.

Di sekolah Mikey total ada 30 kelas. Peserta yang mendaftar ada 50 tim. Lomba ini dilaksanakan selama lima hari. Untuk penyisihan diadakan dua hari.

Dalam sehari, Mikey dan Donnie berdebat dua kali. Pertama Mikey melawan tim dari kelas dua belas. Tema yang diperdebatkan adalah pengembangan budaya sunda di sekolah.

Kedua, Mikey melawan tim sesama kelas sepuluh dengan tema konflik Amerika dan Irak. Kebetulan, timnya selalu kebagian menjadi pihak yang pro dengan tema yang ditentukan.

Ketika lomba, Mikey tidak terlalu banyak omong, karena Donnie yang maju di depan karena dia memang jago banget soal urusan debat. Dia baru ikutan ngomong kalo Donnie sudah mulai terpojok.

Diluar dugaan, Mikey dan Donnie berhasil melaju sampai ke babak final. Padahal sejauh ini dia cuman ngomong edikit, tapi tim mereka bisa menang. Donnie memang jago sampai akhirnya dia mulai terkenal dan disukai para cewek di sekolah.

Sesuai prediksi banyak orang, tim Lina lolos ke babak final. Dia memang sempurna dalam segala hal. Sudah cakep, pintar di hampir setiap pelajaran.

Tim Lina terdiri dari Lina dan Astrid. Mereka berdua ini sama-sama orang jenius yang kebetulan berada di kelas yang sama.

Acara final diadakan di gedung olahraga. Suasana di sana ramai sekali, sudah seperti pasar malam. Hampir semua siswa mendukung tim Lina menjadi juara.

Dari sekian banyak suporter, cuman segelintir orang yang mendukung tim Mikey dan Donnie. Mereka terdiri dari teman-teman sekelasnya.

Juri yang memimpin babak final langsung dipegang oleh kepala sekolah. Dia pun langsung mengumumkan tema yang akan menjadi bahan debat.

Tema itu adalah kebijakan pemerintah yang memberlakukan darurat militer di Daerah Istimewa Aceh. Apakah cara ini tepat untuk menghentikan konflik atau jadi ajang pelanggaran HAM?

Begitu pengundian, tim Mikey untuk pertama kalinya mendapat bagian kontra dengan tema itu. Dia cukup deg-degan dengan tema ini, soalnya Aceh baru saja dilanda bencana besar tsunami, tapi sekarang malah disuruh memperdebatkan kebijakan darurat militer yang terjadi pada tahun 2003.

Mikey melempar senyuman ke Lina, namun dia sama sekali tidak membalasnya. Mukanya ketus dan seakan-akan menganggap Mikey ini musuh abadinya.

Debat pun dimulai, dua orang jenius melawan dua orang konyol. Lina dan Astrid adalah wakil Jawa Barat untuk mengikuti olimpiade sains tingkat nasional. Waktu itu mereka baru pulang dari Jakarta. Lina sudah berhasil masuk peringkat tiga nasional dalam olimpiade sains cabang biologi sedangkan Astrid peringkat sembilan dalam cabang matematika.

Tentunya hasil di atas adalah pencapaian luar biasa bagi mereka, terutama Lina. Dengan hasil itu, dia bisa mewakilkan Indonesia dalam olimpiade sains se-Asean.

Dibanding mereka, prestasi Mikey dan Donnie tidak ada apa-apanya. Satu-satunya prestasi yang bisa dia banggakan sampai sekarang adalah bisa menaklukan cewek hebat seperti Lina dan menjadikannya pacar.

Selama lomba berlangsung, perdebatan panas terus terjadi. Donnie yang selama ini selalu jadi yang terdepan, kelihatannya mulai terpojok sama argumen Lina.

Suasana di sana pun sangat tegang. Setiap kali Lina menang beradu argumen, para penonton bersorak-sorai. Lama kelamaan Donnie pun menyerah oleh serangan Lina yang bertubi-tubi. Dia tidak bisa membalikan argumentasinya.

"Key, gue serahin sama elu, hadapin Lina"

"Oke Bro... percayakan sama gue"

Mikey menatap wajah Lina dengan serius. Kali ini dirinya bener-bener termotivasi untuk mengalahkannya. Mikey ingin Lina menerimanya kembali sebagai pacarnya dan menghentikan semua kebodohan ini.

"Baiklah Mikey... apa kamu bisa mengcounter argumen Lina tentang tujuan operasi militer adalah jalan damai?" tanya juri.

"Ada Pak... jadi menurut saya, pendapat tentang perang membawa perdamaian itu adalah argumen terbodoh dan kejam yang pernah saya dengar"

Mendengar omongan Mikey yang pedas, Lina langsung melotot. Dia kelihatannya mulai tersulut emosinya.

"Bodoh?? Maksud anda apa?" tanya Lina dengan nada nyolot.

"Ya bodoh banget, emang bunuh orang dan melukai orang bisa membawa perdamaian?" balas Mikey yang gak kalah nyolotnya.

"Kalo argumen anda begitu, berarti anda nyebut pemerintah ini bodoh juga? Terus PBB juga bodoh? Karena PBB juga sering ngirim pasukan militer untuk misi perdamaian"

"Perang, gak akan menciptakan perdamaian, perang cuma menyisakan penderitaan dan kesedihan yang berujung dendam... pemerintah pusat sejauh ini terlalu kejam memperlakukan rakyat Aceh, seperti contohnya kekayaan alam di sana dikeruk habis, tapi uangnya malah ngalir ke pusat, sedangkan Aceh sendiri masih miskin... jadi wajar kalo mereka meminta keadilan? Karena lewat cara damai gak berhasil, jadi mereka memberontak"

"Berarti anda mendukung gerakan separatis kalo begitu? Anda bisa di cap pengkhianat negara dan perusak NKRI"

"Ya bukan begitu, saya hanya melihat dari perspektif orang Aceh itu sendiri, apakah anda tau sejarah Aceh?"

"Saya sangat tahu sejarah Aceh, di sana dari dulu suka memberontak sejak zaman Bung Karno"

"Aceh ini adalah wilayah yang paling sulit ditaklukan Belanda, mereka bangsa yang kuat dan memegang teguh syariat islam, ketika Indonesia merdeka, orang-orang Aceh ini bahkan menyumbangkan harta mereka dalam jumlah banyak kepada Bung Karno, tapi sepertinya pemerintah pusat berlaku tidak adil dengan ketimpangan pembangunan"

Debat semakin panas. Mikey dengan lancar jaya terus mengcounter argumen-argumen Lina. Mungkin karena dia sudah marah dan kesal duluan, jadi dia gampang banget untuk kepancing dan menunjukkan kelemahannya.

Tak cuma di atas panggung, tapi di barisan penonton pun mulai gaduh. Banyak orang yang meneriaki Mikey supaya mengalah dan tidak sedikit pula yang memakinya.

"Jadi kesimpulan saya adalah perdamaian itu bisa tercipta karena keadilan bukan peperangan, makanya pendapat anda yang tadi dilontarkan sangat lah bodoh"

"Bodoh!!! Kamu yang bodoh Key!! Dasar kurang ajar... aku benci kamu!! Kamu adalah orang terbodoh yang pernah kukenal!! Tolol kamu ya, ****** anjim!!"

Lina menggila, dia melempar mikrofon ke arah Mikey sambil berteriak. Astrid pun berusaha mencegahnya untuk menyerang Mikey. Bahkan beberapa siswa naik ke panggung untuk melerai. Juri dan para guru pun berusaha menenangkan suasana dengan teriakan pada mikrofon.

Akhirnya kondisi arena kembali kondusif setelah Lina dan Astrid meninggalkan panggung. Juri langsung mengumumkan hasil lomba di depan. Tim Mikey dan Donnie yang keluar sebagai juara. Tim Lina dan Astrid di diskualifikasi karena telah melanggar aturan yaitu menyerang pribadi peserta.

Banyak orang yang menyoraki Mikey, mereka bilang kalau dirinya berbuat curang. Hanya temen-temen sekelasnya yang berjingkrak merayakan kemenangan. Mereka mengelu-elukan namanya dan Donnie.

Mikey terharu melihat hal itu, secara dia berhasil mengalahkan orang paling cerdas dan populer di sekolah.

Akan tetapi, waktu pembagian hadiah, dirinya tidak melihat kemunculan Lina, yang ada hanya Astrid sendirian. Mikey jadi merasa tidak enak hati dengan Mitha, apa dia terlalu berlebihan ketika berdebat tadi?

Mikey pun menjadi kepikiran. Selama liburan semester, dirinya tidak bisa tidur karena mikirin Lina.

#Bersambung