NovelToon NovelToon
Suratan Hati Ismalia

Suratan Hati Ismalia

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Beda Usia / Romansa
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Idha_Whaty18

Mengisahkan seorang gadis Mengisahkan seorang gadis cantik bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian memilih dijodohkan oleh sahabat karibnya yang bernama Erika Dwi Bramantio untuk menjadi ibu sambungnya. Berbagai cara yang dilakukan Erika untuk mendekatkan sahabatnya dengan sang ayah yaitu Mandala Putra Bramantio.

Akankah Erika berhasil mendekatkan sahabatnya dengan papanya yang memiliki sifat yang super dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idha_Whaty18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Happy Reading🤗

...🌹🌹🌹...

Tiba di sekolah Ismalia memang datang lebih awal karena ia ingin ke perpustakaan terlebih dahulu. Bukan hanya ia ada beberapa siswa lainnya yang datang lebih awal. Ia langsung berjalan ke lorong perpustakaan terlihat baru saja pintu di buka oleh penjaga perpustakaan.

Ismalia mendekati rak buku yang akan menjadi tujuannya. Mengambil beberapa buku lalu mencari tempat duduk. Di ruang perpustakaan hanya tiga atau empat orang siswa saja yang membaca. Diliriknya jam dinding masih 25 menit lagi sebelum masuk.

Dret dret dret

Suara getar ponselnya di atas meja. Saat di perpustakaan Ismalia sengaja mematikan nada deringnya. Ismalia masih fokus dengan baca buku tanpa menoleh ke ponselnya. Kemudian ponsel bergetar kembali baru Ismalia mengangkat ponsel tercantum nama Erika yang memanggil.

Dret dret dret

"Hello, Assalamualaikum. Ada apa rik?" tanya Ismalia pandangan sambil melihat ke buku.

"Wa'alaikumussalam, Is. Lo dimana sih? Tadi gue ke rumah lo tapi tutup. Lo sudah berangkat ya?"

"Ya. Aku sudah berangkat 20 menit yang lalu. Sekarang aku lagi perpustakaan sekolah."

"Pantes. Ya sudah, gue akan temuin lo disana. Bye....Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam." meletakkan ponsel kembali fokus.

Beberapa menit kemudian Erika tiba di sekolah jalan lorong perpustakaan sekolah. Celengak-celenguk Erika mencari Ismalia. Ternyata Ismalia duduk paling belakang di pojok dengan posisi membelakangi pintu masuk.

Erika mengendap-endap mendekati Ismalia lalu mengagetkan. Ismalia jadi terkejut sedangkan Erika dengan raut wajah tidak bersalah hanya tertawa.

"Bahhh!"

"Astaghfirullah, Erika. Bisa gak sih bikin orang jantungan." ujar kesal Ismalia mengusap dada sambil menghela nafas.

"Habisnya serius amat. Belajar apa sih? Emang kita mau ulangan ya?" tanya Erika yang lupa kalau mereka hari ini ulangan harian Matematika.

Erika menarik kursi mendudukkan diri di hadapan Ismalia yang kembali serius belajar.

"Kamu tuh ya masih muda tapi sudah pikun. Kamu lupa hari ini kita memang ada ulangan harian Matematika Erika, sayang." ujar Ismalia penuh penekanan.

Erika berfikir sejenak kemudian kaget. Bagaimana bisa ia kelupaan fikirnya. Bergeges Erika mencari buku yang bersangkutan dengan ulangan nanti. Grasak-grusuk menulis dan mempelajari yang ada di buku.

Ismalia yang sedang menatap Erika hanya menggelengkan kepala dengan tingkah laku Erika. Sudah menjadi kebiasaannya kalau tentang ulangan harian pasti kelupaan. Syukur saja waktu masih cukup 15 menit lagi sebelum masuk. Jadi masih sempat untuk belajar monolog fikir Erika.

Tepat pukul 07.00 terdengar suara bel berbunyi menandakan sudah masuk kelas. Erika dan Ismalia mengemas buku-buku mengembalikan ke rak semula. Keluar meninggalkan perpustakaan menuju ruang kelas dan siap melaksanakan ulangan harian.

...🌹🌹🌹...

Di kediaman Mandala tampak ia sedang bersiap-siap berangkat ke kantor. Mandala hari ini agak siang berangkat. Karena tepat pukul 10 ia akan menghadari meeting di sebuah Cafe Fortune jaraknya yang agak jauh dari kantornya.

Mandala berangkat dikendarai oleh sang sopir Pak Rahmad. Ia memasuki mobil melaju sambil menanyakan ke sekretarisnya Ridwan mengenai persiapan untuk meeting siang ini. Ridwan yang juga dalam perjalanan juga telah memboking tempat VIP untuk meeting.

Serasa sudah cukup apa saja diperlukan, ia menyimpan ponselnya di saku jas hitam. Setelan Mandala yang ia kenakan jas hitam, celana kain hitam, dan kemeja abu-abu tak lupa memakai kacamata hitam. Sangat terlihat gagah dan berwibawa.

Sekitar 15 menit mobil Mandala sudah sampai terparkir di depan Cafe. Sang sopir membuka pintu. Sepasang kaki menyentuh tanah keluar dengan pesona yang cool. Mandala masuk ke dalam menuju ruang VIP. Sudah terlihat sekretaris dan rekan bisnis serta sekretarisnya juga.

Mandala berjabat tangan dengan rekannya yang bernama Rico pria bule kemudian ke sekretarisnya bernama Sofia yang berwajah cantik, mulus, tinggi, ramping, dan berpakaian seksi tersenyum ke arah Mandala. Tapi Mandala tidak menggubrisnya lalu mempersilahkan duduk.

Sebelum memulai Ridwan memanggil pelayan lalu memesan beberapa makanan dan minuman seperti cemilan dan kopi. Selesai pelayan pun meninggalkan mereka. Sambil menunggu pesanan datang. Mereka pun memulai presentasinya agar tidak membuang waktu.

Rico kemudian memerintahkan sang sekretaris Sofia untuk menjelaskan beberapa hal ke Mandala. Mandala hanya menyimak dengan seksama tanpa menatap Sofia. Sedangkan Ridwan menyimak dengan serius menatap Sofia sambil mencatat hal penting.

Setelah selesai menjelaskan beberapa tersebut ia kembali duduk. Pandangan Sofia tidak luput dari Mandala yang sedari tadi tidak menatapnya saat menjelaskan. Dari gelagatnya Sofia seperti tertarik dengan Mandala. Tapi Mandala tetap mengacuhkannya dan fokus ke bisnisnya.

1 jam kemudian meeting antara Mandala dan Rico akhirnya selesai serta mendapat persetujuan untuk bekerja sama dengan Perusahaan Bramantio Group milik Mandala Bramantio. Sebelum pulang mereka berjabat tangan tanda deal dan berpamitan undur diri.

Sofia terus memandang Mandala tidak melihatnya. Ia merasa tertantang untuk menaklukkan Mandala. Karena ia sangat menyukai pria yang super cuek seperti Mandala. Ridwan terus memperhatikan gelagat Sofia yang sedikit aneh dan beralih menoleh ke Mandala.

Mandala dan Ridwan tidak pulang. Mereka masih ingin bersantai sebentar sambil memeriksa berkas dari Rico tadi. Mandala tampak serius membolak-balikkan berkas tersebut. Saat berbicara Mandala tidak menoleh ke Ridwan.

"Tuan. Sepertinya Nona Sofia tertarik dengan Tuan." ucap Ridwan yang sedang memainkan tab nya.

"Benarkah. Tapi aku tidak tertarik dengan wanita seperti itu." jawab Mandala dengan dingin dan datar tanpa menoleh ke Ridwan.

Mandala masih fokus ke berkasnya.

"Benar, tuan. Kalau boleh tau kenapa tuan tidak tertarik. Bukankah sofia itu wanita yang cantik dan cerdas." ujarnya lagi.

Mendengar ucapan Ridwan tiba-tiba tangan Mandala terhenti lalu menatap Ridwan. Tanpa menjawab pertanyaan Ridwan, Mandala langsung mengajak pulang. Dengan alasan ia sungguh lelah.

"Kita pulang." ucap Mandala dengan suara tegasnya sambil menutup berkas tersebut langsung berdiri meninggalkan Ridwan yang masih stay.

Ridwan yang mendapat ucapan tegas seperti itu menelan saliva. Ridwan secepatnya merapikan berkas membawanya. Ridwan menyusul berjalan di belakang Mandala tertunduk. Ia sangat hafal kalau Mandala mengeluarkan suara tegas.

Mandala langsung masuk ke dalam mobil dan melaju meninggalkan Ridwan yang berdiri di depan pintu masuk. Sambil menatap kepergian Mandala lalu menghela nafas. Ia begitu bodohnya menanyakan pertanyaan seperti itu padahal ia sangat tahu. Kalau Mandala tidak akan melirik wanita manapun karena rasa bersalahnya pada almarhum istrinya di masa lalu.

Di dalam mobil Mandala mengingat kembali ucapan Ridwan dan teringat peristiwa di masa lalu. Mandala menghela nafas panjang lalu mendongakkan kepala ke sandaran mobil memejamkan mata sejenak. Sang sopir Pak Rahmad melirik sebentar di kaca spion merasa kasian.

...🌹🌹🌹...

Di sekolah Erika dan Ismalia serta siswa yang lain sudah berhamburan menuju pintu gerbang. Ismalia seperti biasa ia akan menemani Erika ketika belum di jemput oleh sang sopir.

"Ehm....Is. Boleh gak gue minta tolong sama lo?" tanya Erika ragu.

"Minta tolong apa?" tanya balik Ismalia.

"Boleh gak gue minta masakin semur ayam lagi. Hehehe... " jawab Erika sambil ketawa terkekeh.

"Ehmm... boleh. Kapan?"

"Terserah lo saja deh kapan. Besok juga boleh kan libur juga. Tapi lo antar ke rumah gue ya? Please....." ujar Erika memohon menampilkan muka imutnya.

"Kok di antar. Kirain kamu yang ke rumah." ujar Ismalia kesel.

Dengan menghela nafas dengan berat hati Ismalia lalu menyetujuinya.

"Ya sudah. Besok aku antar." Jawab Ismalia nada berat.

"Makasih Cinta..." ujar Erika sambil memeluk Ismalia.

Ismalia hanya pasrah saja dipeluk oleh si anak manja Erika dan tersenyum.

Tit tit tit

Suara klakson mobil jemputan sudah datang. Erika berpamitan sama Ismalia sambil cupika-cupiki. Ketika mobil Erika sudah menjauh kini giliran Ismalia yang pulang mengayuh sepedanya.

Sesampai Ismalia di rumah meletakkan sepedanya di teres lalu masuk mengucap salam menuju dapur. Ismalia sepanjang mengayuh sepeda sedikit haus. Ibu Mastiara yang keluar dari kamar menjawab salam. Ismalia mengulurkan tangan menyambut tangan sang ibu mencium takzim.

Ismalia duduk sebentar di meja makan ditemani sang Ibu Mastiara.

"Kenapa?"

"Capek buk haus juga." ucap Ismalia dengan nafas ngos-ngosan.

"Ya sudah kamu mandi dulu sana terus makan siang. Nanti ibu siapkan makan siang untuk mu baru boleh kamu istirahat." ucap Ibu Mastiara beranjak dari kursinya sambil mengusap kepala sang putri.

"Baiklah, buk. Is mandi dulu."

Berjalan gontai menenteng tasnya menuju kamar mandi. Seperti yang diperintahkan sang ibu. Ismalia mandi terlebih dahulu apabila sudah selesai mandi. Ia menuju ke dapur mendudukan diri terlihat sang ibu sudah menyiapkan makan siang untuk sang putri.

Ismalia langsung menyantapnya sangat lahap. Di karenakan mengayuh sepeda sepulang sekolah tadi haus dan lapar bercampur menjadi satu. Ya Ismalia tiba di rumah sekitar pukul 14.00 wib sore. Wajar ada sedikit rasa lapar juga.

Sang ibu Ibu Mastiara duduk menemani Ismalia yang sedang makan. Sang ibu sebelumnya sudah makan ketika di rumah makan mereka. Ia pulang duluan karena anak-anak pasti sudah pulang sekolah. Si kembar sedari tadi sudah pulang dijemput sang ayah Mardian lalu mengantarkan mereka ke rumah.

"Buk. Besok pagi Ibu sibuk gak." tanya Ismalia.

"Gak sih. Emang kenapa?"

"Erika mau minta dibuatin semur ayam katanya. Jadi besok pagi temenin Is ke pasar ya buk."

"Boleh. Kalau gitu sekalian saja masak banyak. Kan Erika mau ke sini kan?"

"Gak buk. Erika nya gak ke sini. Cuman minta diantarin ke rumahnya besok siang."

"Ohh...Ya sudah besok pagi kita ke pasar buat beli bahan-bahannya."

"Baik, buk."

Ismalia menyelesaikan makan tidak lupa membasuhi bekas makannya. Lalu menuju ke kamar untuk beristirahat memejamkan mata lama kelamaan memasuki alam mimpi.

...🌹🌹🌹...

Erika yang sudah tiba di rumah dengan pakaian santainya melihat sang ayah sedang menonton tv. Ia menghampiri duduk bersandar di bahu sang ayah di sofa

"Yah. Nenek kapan pulang ya? Apa kakek masih sakit?" tanya Erika menatap tv kepala di elus Mandala.

"Ayah gak tau kapan nenek akan pulang mungkin kakekmu belum sembuh."

Erika tidak berkata lagi ia hanya memangut saja tanda mengerti.

"Ayah hari ini gak ke kantor ya?"

"Ke kantor tapi tadi sekitar pukul 10 ada meeting. Karna sudah selesai ya ayah langsung pulang soalnya kepala ayah sedikit pusing." ujar Mandala yang memang sedikit pusing.

Mandala sepulang dari meeting di Cafe sedikit pusing dan tiba di rumah sebelum. sang putri pulang dari sekolah. Ia langsung masuk ke kamar minum obat untuk meredakan pusing lalu tidur sejenak.

"Ayah sakit. Kok gak bilang sama Erika." tanya Erika khawatir menatap Mandala yang tampak sedikit pucat.

"Cuman sedikit. Tadi ayah sudah minum obat tapi sekarang sudah mendingan." ujar Mandala menenangkan Erika yang khawatir.

"Tapi muka ayah keliatan pucat loh. Kita ke rumah sakit ya atau Erika panggil Dokter Bagas saja."

"Gak usah, sayang. Nanti juga baikan. Jangan khawatir ya?"

Kekhawatiran Erika sedikit berkurang karena Erika menyuruh ayahnya minum obat lalu berbaring istirahat di kamar Mandala. Di karenakan efek obat tersebut Mandala akhirnya tertidur.

Erika meninggalkan sang ayah yang sedang istirahat lalu kembali ke ruang tengah duduk santai menonton tv. Ponsel Erika berbunyi tercantum nama sang nenek memanggil. Ia dengan cepat mengangkat panggilan sang nenek karena ia sangat merindukan sang nenek.

"Hello Assalamualaikum, nek? Kok baru sekarang hubungin Erika sih nek? Apa nenek gak kangen sama Erika?" tanya Erika semangat mengajukan pertanyaan ke sang Nenek Rita.

"Wa'alaikumussalam, cucuku. Satu- satu tanya Erika. Maaf nenek baru sempat kasi kabar soalnya nenek sedang kalut ngurus kebutuhan kakek kamu ini dan itu jadi kelupaan. Kalau kangen, nenek sangat kangeeennn sama kamu. Kamu dan ayahmu apa kabar?" jelas Nenek Rita panjang.

"Terus kondisi kakek gimana? Erika ayah Alhamdulillah baik kok nek. Tapi ayah sekarang kurang enak badan nek dari siang tadi."

"Alhamdulillah kamu baik-baik saja. Kondisi kakek mulai sedikit membaik."

"Ayah kamu pasti kecapean kerja tuh mangka nya seperti itu. Ayahmu memang kayak gitu kalau terus-terusan kerja."

"Tapi sudah dikasih obat belum." timpal Nenek Rita lagi.

"Sudah nek. Baru saja."

"Oh ya besok kan hari Minggu. Gimana kalau kalian besok ke sini diantar sopir. Soalnya nenek kangen?? "

"Sama nek aku juga kangen sama nenek. Tapi kan ayah lagi gak enak badan?" ujar Erika suara manja.

"Oh iya ya."

"Tapi Erika tanya ayah dulu deh. Apa ayah bisa ke sana atau gak."

"Ya sudah. Nanti kamu tanya dulu ke ayah kamu."

"Sayang, nenek tutup dulu ya. Nenek mau siapin sarapan malam buat kakek kamu. Ayah kamu jangan lupa dimakan obatnya.

"Iya, nek. Titip salam sama kakek ya nek." ucap Erika.

"In syaa allah akan nenek sampaikan. Nenek tutup ya, Assalamualaikum sayang."

"Wa'alaikumussalam, nek." ujar Erika ketika panggilan berakhir.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Erika menutup tv beranjak dari duduknya melesat ke atas menuju ke kamar untuk mandi dan wudhu melaksanakan shalat ashar.

...Bersambung.......

Jangan lupa jempolnya dan juga vote, komem, follow, dan subscribe reader🤗

1
Mukmini Salasiyanti
panjang juga ya thor pendahuluannya...
😁😄💪
Mukmini Salasiyanti
percakapannya banyakin, thor.. m
0v¥
yang di tunggu tak kunjung up2
Supiah Susilawati
Luar biasa
0v¥
lanjut thor mau lihat mandala manja 2 sama is, semangat thor
0v¥
thor up lagi dong, ceritanya balik awal nih, pada hal sdh senang cerita diawal tinggal menunggu detik detik kebucinan semangat thor
IW: Memang cerita balik awal karena mau ganti judul. Judul awal gak bisa diubah sama sekali. Jadi nanti akan penyalinan semua, otomatis judul awal akan dihapus akak 😊 In Syaa Allah setelah penyalinan akan sering up. Sekarang lagi fokus ke novel saya yang lain 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!