Opps, I Married ?!

“Wooaaahhh” aku akhirnya bisa menghembuskan lega, sejak tadi aku takut Keputusan Arjuna untuk menjadikanku sebagai pemimpin desain interior gagal, klien tidak suka dengan hasil rancangan ku, tapi Arjuna begitu membantuku dan rapat berakhir sempurna.

Sekarang adalah jam istirahat, aku sudah tidak memiliki tenaga untuk pergi ke kantin, jadi begitu keluar dari ruang rapat aku langsung menuju samping ruang rapat dimana ada ruang istirahat bagi karyawan, ada sofa dan juga kantin kecil. Aku memilih sofa panjang dan langsung menenggelamkan tubuhku di sana.

Akhirnya aku bisa merasa lega, aku merasa beberapa hari ini hidupku kacau, rapat tadi seperti mulai mengakhiri penderitaanku satu persatu.

‘Aku butuh gula’ pikirku tiba tiba. Aku melirik kantin kecil yang memang tersedia untuk semua karyawan di kantor, kebetulan ada beberapa cemilan di sana, aku mengambil satu buah cake dan langsung kembali ke tempat dudukku semula.

Setelah memasukkan sepotong cheese cake ke dalam mulutku, aku tersenyum senang, “ini baru namanya hidup” gumamku pelan.

“Naura, itu kamu?” Andre tiba tiba muncul dan duduk di sampingku. “kamu terlihat pucat, apa rapatnya gagal?” tanya andre.

“tidak, hanya saja aku baru mengalami beberapa masalah” balasku.

“hmmm, aku mengerti, kau pasti kelelahan karena menikah, pindah rumah dan menjadi pemimpin desain secara tiba tiba, minggu yang gila ya? Ngomong ngomong, bagaimana kehidupan pernikahanmu, ayolah kasih tau temanmu ini” goda Andre sambil menyenggol lenganku dan mengedipkan sebelah matanya.

“…” aku diam mengingat kehidupanku selama pernikahan, tidak ada kebahagian selain barang barang canggih yang aku temui di apartemen milik Arjuna, satu satunya kesenanganku adalah mendapati barang barang itu, selebihnya aku ingin berteriak keras, apa lagi mengingat saat aku pertama pindah, aku melihat arjuna yang bertelanjang dada, dia sangat hot. Oh sial apa wajahku memerah sekarang?

Oh ada satu lagi yang membuatku tenang setelah menikah, Ayah dan Bunda tidak lagi bertanya kapan aku menikah, mereka bahagia mendengar aku sudah menikah, walau mereka sempat mengirimiku pesan tentang kapan kami akan mengunjungi mereka, tapi selebihnya mereka tidak akan memaksa aku untuk cepat cepat menemui mereka.

Ayah dan bunda tau kesibukan seorang direktur, jadi mereka tidak mau menyusahkan menantu mereka yang seorang direktur. Ayahku juga bilang dia sudah tidak sakit lagi, begitu hebatnya pernikahanku hingga bisa membuatnya langsung sembuh.

Hanya itu keuntungan yang aku dapat dari pernikahan, aku bisa menjalankan hidupku dengan normal tanpa gangguan dari orang tuaku, hidup normal seperti biasanya tanpa arjuna, mengingat pria itu lagi aku kembali mengingat kejadian dia yang bertelanjang dada, kenapa ingatan itu terus yang aku pikirkan apa aku menjadi wanita mesum dalam sekejap?

“Hmm… fantastis, aku sangat menyukainya, kau coba saja menikah, kau akan tau bagaimana rasanya” balasku.

“Akkhh! Menyebalkan, melihat tawa bahagiamu, itu membuatku iri” sungut Andre disertai tawa.

Pernikahan membuat orang tuaku bahagia, pandangan orang orang di sekelilingku mulai berubah, dan pernikahan juga membuat para pria yang selalu memandangku dengan tatapan merendahkan menjadi hilang, tapi apa yang akan terjadi jika kami nanti bercerai? Apakah aku masih bisa menikmati kehidupanku yang sekarang?

Apakah mereka akan tetap sopan dan hormat padaku, tentu saja semua pandangan itu aku dapatkan karena Arjuna yang menjadi suamiku, kalau kami bercerai mereka pasti akan mulai menggunjing ku, jika arjuna juga bukan suamiku, aku juga tidak bisa senyaman ini, walau ada beberapa orang yang memandangku tidak suka tapi mereka tidak berani menghinaku secara langsung karena Arjuna adalah suamiku.

“Kau tau ra, banyak pria yang sebenarnya mengejar mu, tapi kau tidak sadar, mereka semua tampak kecewa mendengar berita kau sudah menikah” ujar Andre dengan pandangan sendu, aku menatap pria itu heran.

“Haa? Yang benar saja, tidak pernah ada satupun pria yang mengatakan suka padaku” bantahku.

Andre lagi lagi tersenyum aneh, “hahaha kau benar, kau tau kau itu sangat susah di dekati, bahkan saat aku mencoba dekat saja kau langsung memberikan pagar pembatas yang sangat besar, kau tidak ingat malam saat pesta itu kan?” andre menjeda ucapannya dan mengambil minuman di dekat kantin kecil.

“Kau itu ibarat seperti landak, yang sangat susah untuk di dekati, saat Rina mengatakan kau sedang mencari pasangan hidup, banyak pria yang meminta nomormu padaku, karena aku sahabat priamu” lanjut Andre.

“Wow, aku gak tau apapun tentang itu, hehehe”

“Itulah dirimu, kamu tidak pernah melihat orang lain yang ada disekitarmu dan focus dengan pekerjaanmu, bahkan kau tidak ingat pernah ada pria yang mengajakmu berkencan tapi aku tolak karena kau sedang buru buru pulang ke rumah karena mau mengerjakan sesuatu” kata Andre, lagi lagi pria itu tersenyum dengan ekspresi yang aneh menurutku.

“maaf, aku tidak mengingat apapun” sahutku.

“Makanya aku bilang, kau itu landak, kau melihat dunia dengan pandanganmu sendiri, kau sibuk dengan duniamu sendiri, orang lain sibuk dengan menjatuhkan orang lain tapi kau sibuk berusaha sendiri untuk naik tanpa bantuan orang lain, itulah yang aku suka darimu” kekeh Andre.

Aku terdiam memikirkan ucapan Andre. Tidak sengaja aku melihat orang yang melintas di depan pintu, dia adalah Arjuna, sepertinya pria itu sedang sibuk, padahal masih jam istirahat, kapan aku bisa berbicara lancar dengannya, gara gara malam itu aku dan dia belum sempat berbicara apapun.

“Apa itu suamimu?” Andre melirik ke arah pandanganku.

“hmm.. mungkin saja” balasku acuh.

“Kenapa tidak mengejarnya?”

Aku menghela nafas panjang, “disini kantor, aku harus professional dengan pekerjaanku, aku tidak mau mengikuti dia terus” bohongku, ngapain juga aku mengikutinya, mau bicara apa juga, minta maaf karena sudah melihat tubuhnya? Gak mungkin kan, pasti jika aku melakukan itu kami akan semakin canggung.

“Aku heran, bagaimana bisa kalian selama ini saling kenal dan punya hubungan, kau dan Arjuna sangat hebat dalam menyimpan rahasia, aku tidak pernah berpikir kalau arjuna adalah salah satu pria yang juga mengejarmu” gumam Andre.

“kitakan harus professional hubungan hati dan pekerjaan itu berbeda”.

“kalau wanita lain yang menikah dengan arjuna pasti dia akan terus menempel dan tidak mau membiarkan arjuna sendirian atau bertemu dengan wanita lain, kau tau aku mendengar banyak wanita yang masih mencoba mendekati arjuna”.

“biarkan saja, toh dia sudah menjadi milikku” jawabku asal.

“kau tidak takut dia direbut wanita lain?”

“Udah aku bilang aku dan dia sudah menikah, apa lagi yang aku takutkan, dia tidak akan berpaling dariku” balasku sedikit kesal, percuma aku cemburu, karena arjuna bebas menyukai wanita lain, kami hanya menikah kontrak. Sial, kenapa aku kesal sekali mendengar ucapan Andre.

...🎀🎀🎀🎀🎀...