NovelToon NovelToon
HAZIM

HAZIM

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Keluarga / Persahabatan / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Haryani Latip

Awal pertemuan dengan Muhammad Hazim Zaim membuat Haniyatul Qoriah hampir terkena serangan Hipertensi. Meski gadis itu selalu menghindar. Namun, malangnya takdir terus mempertemukan mereka. Sehingga kehidupan Haniyatul Qoriah sudah tidak setenang dulu lagi. Ada-ada saja tingkah Hazim Zaim yang membuat Haniyatul pusing tujuh keliling. Perkelahian terus tercetus diantara mereka mulai dari perkelahian kecil sehingga ke besar.

apakah kisah mereka akan berakhir dengan sebuah pertemanan setelah sekian lama kedua kubu berseteru?
Ataukah hubungan mereka terjalin lebih dari sekadar teman biasa dan musuh?

"Maukah kau menjadi bulanku?"

~Haniyatul Qoriah~

🚫dilarang menjiplak

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haryani Latip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Pelakunya?

Happy reading😉

Hari itu, tidak pernah terlintas sedikit pun di benakku. Bahkan tidak pernah terpikir sama sekali. Jika aku akan digosipkan dengannya, alias menjadi buah mulut orang.

Kami yang sering bersengketa dan memperdebatkan banyak hal, bisa-bisanya di katakan pacaran. Sungguh tidak masuk di akal sekali.

______________________________________________

"Ada postingan anonim yang beredar di beranda tiap siswa. Di postingan itu tertulis bahwa kau pacaran dengan Zaim, apa benar?" tanya Rosmita sekali lagi.

"Tidak! Kami teman saja bukan, apalagi pacaran," dalih Haniyatul.

"Ya, sudah Kalau begitu. Tapi, kamu tahu, kan, konsekuensinya jika gosip ini tersebar sampai ke telinga guru-guru. Kamu bisa dikeluarkan dari sekolah, Han," ujar Rosmita. Menambahkan lagi kepanikan Haniyatul.

"Kami akan cari tahu siapa pelakunya," sahut Ainul.

"Jika begitu kami duluan, makasih atas informasinya, Assalamualaikum," Ainul menggandeng tangan Haniyatul. Membawa gadis itu menuju ke ruangan kelas.

"Han, jangan khawatir, Allah Maha Tahu dan Maha Melihat. Kebenarannya pasti akan terungkap," ucap Ainul. Ia coba menenangkan Haniyatul.

Setibanya mereka di kelas, raut wajah kedua sahabat ini berubah kaget. Meja Haniyatul tampak berantakan sekali, dengan saus tomat di atasnya seperti darah, juga terdapat beberapa tulisan di atas kertas yang berserakan 'cewek genit.'

Tidak perlu waktu lama, Ainul dan Haniyatul langsung tahu siapa pelakunya. Siapa lagi jika bukan Fans Zaim yang beberapa bulan lalu menitipkan surat, bunga, dan cokelat untuk diberikan pada Zaim, Mukhlis, dan Aydan.

"Han," Panggil Ainul.

Haniyatul bergeming.

"Han," panggil Ainul sekali lagi. Tapi, kali ini lebih keras.

"Iya," sahut Haniyatul seraya menoleh kearah Ainul. Ia memaksakan sebuah senyuman tipis di bibirnya.

"Aku baik-baik saja," ucap Haniyatul.

"Ya, sudah. Kita bersihkan semua ini." Ainul mendekati meja Haniyatul lalu membersihkan beberapa kertas yang berserakan di atasnya. Sedangkan Haniyatul pula menuju ke toilet untuk mengambil air.

Yang ada di benak Ainul saat ini. Ia harus bertemu dengan Zaim sekarang. Lelaki itu pasti belum tahu tentang kejadian ini.

***

"Za, bagaimana ini?" tanya Ainul. Sedangkan, yang di tanya hanya diam membisu.

Mukhlis dan Aydan yang turut berada di situ, menghela napas panjang. Sungguh mereka tidak tahu siapa pemilik akun anonim itu. Dan tidak ada siapa pun yang bisa di curigai.

"Jika gosip ini diketahui oleh guru-guru bagaimana?" tanya Ainul sekali lagi.

"An, tidak usah khawatir, mereka tidak pacaran sama sekali dan tidak ada bukti," sahut Mukhlis.

"Tapi, tetap saja. Jika sudah banyak yang bercerita dan menambah-nambahkan cerita hoax ini. Maka kelak gosip ini akan di anggap benar pula. Kita harus segera mengambil tindakan," imbuh Aydan.

"Orang-orang bisa saja bilang mereka pernah melihatmu bermesraan dengan Haniyatul," ucap Aydan lagi.

"Aydan, kau tahu, kan, Haniyatul gadis seperti apa!" Ainul mulai meninggikan nada suaranya. Tidak ingin jika sepupu dan sahabatnya dikatai seperti itu.

"Itu hanya pemisalan, An," ujar Aydan.

"Jadi, kita harus bagaimana?" tanya Zaim pula.

"Aku punya ide, tapi aku butuh bantuan Mukhlis,"

Mukhlis menunjuk dirinya sendiri setelah mendengar bahwa Aydan membutuhkan bantuannya.

***

"Aku benar-benar tidak menyangka jika Zaim pacaran dengan Haniyatul," ucap siswi pertama

"Aku juga, gosip itu benar apa tidak sih?" ujar siswi kedua pula.

Siswi pertama mengangkat kedua bahunya. Menandakan ia tidak tahu.

"Ehem," Mukhlis berdehem. Ia sedari tadi mendengar percakapan kedua siswi tersebut.

"Berani-beraninya ada orang yang berbuat gosip seperti itu, padahal tidak ada bukti," ucap Mukhlis seraya berjalan mendekati kedua siswi itu.

"Jika gosip itu diketahui oleh guru-guru. Zaim bisa dikeluarkan dari sekolah. Padahal, Zaim tidak bersalah sama sekali," lanjut Mukhlis. Kedua siswi tadi menundukkan wajah. Sudah tentu mereka tidak ingin lelaki yang mereka kagumi dikeluar dari sekolah hanya gara-gara gosip yang tidak jelas akan kebenarannya.

Mukhlis pun beranjak pergi meninggalkan kedua siswi tadi yang sedang merasa sedih. Harapan mereka untuk melihat Zaim setiap hari akan hancur berkeping-keping jika Zaim benar-benar dikeluarkan dari sekolah. Tiada lagi penyemangat mereka untuk tetap istiqamah menjadi wanita shalehah.

***

Beberapa jam kemudian.

Desas-desus kian beredar di bawa oleh sang burung. Tapi, kali ini bukan tentang gosip Haniyatul dengan Hazim Zaim, tetapi tentang si pemilik akun anonim yang menyebarkan gosip tentang Hazim Zaim dan Haniyatul Qariah.

"Berani-beraninya orang itu menjelek-jelekkan Zaim tanpa bukti yang kuat. Kita semua tau bukan, Zaim itu lelaki seperti apa?"

"Iya, sepertinya, orang yang menyebarkan gosip hoax itu iri deh dengan Zaim. Zaim, kan ganteng, baik, shaleh lagi,"

Sebagian siswi yang berkumpul manggut-manggut. Mengiyakan ucapan dan tanggapan yang diutarakan oleh teman segender dengan mereka.

Sore itu, mendadak kantin sekolah menjadi tempat diskusi bagi para siswi. Mereka semua tidak percaya dengan postingan yang beredar di beranda mereka. Dan berniat ingin meneror pemilik akun anonim tersebut.

Sepertinya ide Aydan berhasil. Ia meminta Mukhlis agar mendekati para siswi yang diam-diam menyukai Zaim. Lalu, meracuni otak mereka bahwa Zaim benar-benar tidak bersalah dan lelaki itu tidak pernah pacaran sama sekali dengan Haniyatul. Dan sudah tentu bukti yang Mukhlis berikan juga valid. Apalagi Mukhlis juga tak kalah populer di sekolah dan ramah pada setiap siswa. Jadi, kenalannya juga banyak.

Karena sikap Mukhlis yang ramah dan baik, orang-orang pun jadi mudah mempercayai kata-katanya. Lagian memang apa yang dikatakan Mukhlis benar. Dan sekarang situasi sudah berbalik. Dan sepertinya senjata sudah makan tuan. Si penyebar gosip hoax itu pula yang menjadi buah mulut orang. Dicerita kesana kemari.

Suraya yang sedang menyantap camilan yang di belinya tadi. Mendadak menghentikan aktivitasnya. Ia terlihat tergesa-gesa ingin pergi dari kantin. Dan menjauh dari kerumunan siswa-siswi yang membahas soal si pemilik akun anonim. Aydan melihat tingkah laku Suraya yang terlihat pelik. Dengan segera lelaki itu mengekori langkah kaki Suraya.

Suraya berjalan menuju ke belakang sekolah. "Sial," umpatnya.

Ia mengeluarkan benda pipi dari saku roknya. Menekan tombol ponselnya untuk mencari aplikasi kamera. Lalu, berjalan mengendap-endap ke kelas Haniyatul.

Suraya sembunyi-sembunyi membawa hp ke sekolah. Padahal benda itu di larang sama sekali untuk di bawa ke Madrasah Nurul Hidayah. Ia berusaha mencari bukti dengan memfoto Haniyatul dengan Zaim. Tapi, sangat di sayangkan, Haniyatul tidak pernah berduaan dengan lelaki tersebut. Selama di sekolah Haniyatul sering bersama Ainul dan jarang sekali bersua muka dengan Zaim.

"Bagaimana ini? Aku harus menemukan bukti," gumam Suraya sembari memegang ponsel di tangannya. Siap untuk mengambil foto Zaim dan Haniyatul jika mereka terlihat bersama.

"Ehem,"

Suraya menoleh ke sumber suara. Wajahnya terlihat kaget dan pucat. Saat ini Aydan sedang berdiri di hadapan Suraya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Aydan.

Suraya menggeleng. Gugup.

"Mau cari bukti?" tebak Aydan.

"Bu--bukti? Bukti a-apa?" ucap Suraya dengan suara terbata-bata.

"Bukti apa saja, atau mau membuat bukti palsu jika Zaim dan Haniyatul pacaran?"

Suraya gelagapan. Sepertinya sekarang ia sudah tertangkap basah.

"Ti--tidak, jangan asal tuduh," Suraya berkilah sembari ingin beranjak pergi.

"Kamu, kan, pemilik akun anonim itu?" Aydan mulai menginterogasi.

Langkah kaki Suraya terhenti. Ia menoleh kearah Aydan dengan raut wajah kaget.

"Hapus postingan itu, atau akan aku beritahu semua siswa bahwa kamu, lah pemilik akun anonim itu," ancam Aydan.

"Memang kamu punya bukti jika aku pemilik akun itu?" Suraya masih berdalih.

"Iya, sudah tentu," sahut Aydan seraya tersenyum sinis.

Suraya menelan salivanya. Tenggorokannya terasa perih. Wajahnya saat ini benar-benar pucat pasi.

"Aku memberimu waktu lima menit untuk menghapus postingan tersebut. Jika tidak, aku akan membeberkan semuanya pada seluruh siswa. Kamu tahu, kan, konsekuensinya jika menyebar fitnah. Tidak hanya di keluarkan dari Madrasah saja bahkan siswa yang dikeluarkan dari Madrasah Nurul Hidayah tidak akan bisa lagi bersekolah di mana-mana pun sekolah yang ada di Indonesia," ancam Aydan. Lalu, beranjak pergi.

Sontak Suraya membuka akun Facebook yang digunakan untuk membuat postingan tentang Zaim dan Haniyatul. Lalu, postingan itu dihapusnya tanpa berpikir panjang lagi.

***

"Makasih, Aydan," ucap Zaim. Berkat Aydan, masalahnya terselesaikan juga. Zaim teramat bersyukur karena memiliki teman yang selalu siap membantunya kapan pun.

"Sama-sama," balas Aydan.

"Kamu tau siapa pelakunya, kan, Aydan?" tanya Ainul.

"Hmmm, entahlah," jawab Aydan. Ia tidak ingin memberitahu teman-temannya bahwa pelaku tersebut adalah Suraya.

"Kamu tau pasti, iya, kan?" Ainul masih menyelidiki.

Bel sekolah berbunyi sebanyak tiga kali menandakan sudah waktunya untuk pulang. Hari ini terdapat rapat antara guru-guru. Jadi, guru pemangku matapelajaran jam terakhir tidak masuk ke kelas alias jam kosong secara serentak di setiap kelas X, XI, dan XII. Beberapa siswa ada yang memilih untuk pulang sebelum bel berbunyi. Dan ada juga yang menikmati jam kosong bersama teman-teman yang lain.

"Bel sekolah sudah berbunyi, ayo! Pulang," ujar Aydan. Ia membiarkan pertanyaan Ainul tak berjawab.

Dari kejauhan terlihat Haniyatul berjalan kearah tempat parkiran dengan membawa beberapa buah buku dalam pelukannya. Sesekali gadis itu terlihat menghela napas panjang. Kemudian, berhenti di depan sepeda santainya. Wajahnya terlihat kurang bersemangat, tidak seperti biasanya.

Aydan terus memperhatikan sosok Haniyatul. Sehingga tanpa sadar ia sudah melewati halte bus.

Ting!

Aydan tersentak. Tiba-tiba saja mobil berwarna hitam membunyikan klaksonnya. Ia tahu siapa pemilik mobil mewah tersebut. Siapa lagi jika bukan dirinya.

Pintu mobil terbuka, memperlihatkan seorang sopir berusia 30an. Tanpa berkata apapun, Aydan langsung memasuki mobil mewah tersebut diikuti oleh sang sopir.

"Tunggu sebentar," titah Aydan. Ia menunggu Haniyatul keluar dari gerbang sekolah. Begitu sosok gadis itu terlihat sambil mengayuh sepeda. Senyuman Aydan pun mengembang. Sang sopir memperhatikan tuan mudanya dari kaca spion. Dan menyadari bahwa tuan mudanya itu sedang jatuh cinta.

Haniyatul melewati mobil Aydan. Wajah gadis itu terlihat sedih. Ia masih memikirkan tentang hinaan dan cibiran orang-orang padanya tadi.

"Ikuti sepeda santai itu, Pak," titah Aydan sekali lagi.

Tanpa banyak bertanya, sang sopir langsung menekan pedal minyak. Mengekori sepeda santai berwarna oranye.

Jilbab Haniyatul bergerak perlahan. Gadis itu mengayuh sepedanya dengan perlahan sambil menikmati langit yang kian berwarna jingga. Ia berharap langit petang ini bisa menghiburnya, namun ternyata hatinya tetap merasa sedih. Ia tidak pernah dihina selama ini. Dan ini pertama kali ia diperlakukan begini.

Sepeda Haniyatul mendadak berhenti. Diikuti oleh mobil Aydan. Di hadapannya terdapat beberapa orang siswi memakai baju seragam sekolah SMK dan SMA. Di tangan mereka ada yang memegang telur, dan ada yang memegang tepung. Mereka menghalangi jalan Haniyatul.

"Ini dia, cewek genit itu," teriak seorang siswi.

Aydan terlihat panik di dalam mobil. Ia tidak menduga hal seperti ini akan terjadi.

"Lempar!" Perintah seorang gadis tak berjilbab. Sepertinya gadis itu yang menjadi ketua diantara kelompok itu.

Haniyatul menunduk seraya memejamkan kedua matanya. Kedua tangannya dirapatkan ke depan untuk melindungi wajahnya.

Beberapa butir telur sempat mendarat di badan Haniyatul, dan mengenai tangannya yang dijadikan benteng. Namun, beberapa saat kemudian, butiran telur itu tidak lagi mengenainya. Haniyatul membuka matanya. Dilihatnya Aydan berdiri jauh darinya. Melindungi Haniyatul agar gadis itu tidak terkena lemparan telur dan tepung.

"Aydan," gumam Haniyatul.

Sontak beberapa siswi yang melempar telur dan tepung tadi menghentikan aktivitasnya.

Wajah mereka terlihat kaget, mereka tidak menduga sama sekali jika lelaki yang mereka kagumi selama ini, kini berada di hadapan mereka. Sungguh ketiga lelaki itu mereka kagum-kagumi setiap hari.

Sekumpulan siswi tadi lari terbirit-birit. Mereka tidak ingin wajah mereka terlihat oleh Aydan.

Haniyatul menangis. Rasa kesal, marah, dan sedih menyelubungi hatinya. Ia juga malu ketika Aydan melihat kondisinya yang sedemikian rupa.

Tidak! Jangan lihat aku seperti ini.

Ku mohon!

________________to be continue_______________

1
Ai
mampir, Thor
Tetesan Embun: terima kasih 🥰🙏
total 1 replies
👑Queen of tears👑
bakal sad boy ini zaim 🥴
👑Queen of tears👑
aku bersama mu aydan,,sm² penasaran 🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑
nyeeessss/Brokenheart/
👑Queen of tears👑
huhf,,,😤
👑Queen of tears👑
ehmmm🧐
👑Queen of tears👑
kannnn rumit cinta segi delapan itu🧐😎
👑Queen of tears👑
menyukai dalam diam itu sungguh menyiksa kantong
👑Queen of tears👑
temannya aydan,,,mmm cinta segi delapan ini🧐
👑Queen of tears👑
banting Hani🤣🤣
👑Queen of tears👑
nikotin mulai keluar🤣🙈
👑Queen of tears👑
no Hani
but Honey hehehe gak sayang juga sih tapi madu hahahahaha 🤣✌️
👑Queen of tears👑
dingin..dingin tapi peduli m kucing😍
mmm...jdi pengen dipeduliin 🙈
👑Queen of tears👑
hmmmm,,aku mulai menemukan radar disini🧐🧐😎
👑Queen of tears👑
cinta pada pandangan pertama,,dari merangkak naik kemata/Drool/
Rinjani Putri
hallo KK author ijin tinggalkan jejak bintang ya disini
Tetesan Embun: silakan kak, makasih🤗
total 1 replies
Floricia Li
ketat bgt aturannya 😭
Floricia Li
lucu bgt hani 😭😭
Floricia Li
heh ngapain ditarik 🤣🤣
Floricia Li
lucuu bgt masi ada kunang kunang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!