NovelToon NovelToon
LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: GadisBodoh

Disclimer ⚠️ kalo misalnya ada yang ga sesuai kenyataan mohon untuk di mengerti. ini cerita hanya mengalir sesuai fantasi di otak saya jadi kalo banyak kejadian aneh bin ga masuk akal mohon dimaafkan. sekali lagi ini hanya Fiksi. Terima kasih. 🙏🙏

but , happy Reading guys

Arbian , pemuda tampan dan juga mapan yang dulu hidup dengan rasa nyaman kini berubah setelah kepergian sosok yang berarti baginya.

Dia terpaksa harus menjaga seorang gadis karena permintaan konyol adiknya saat akan menghembuskan napas terakhirnya. Di satu sisi , Arbian sudah memiliki seorang gadis yang ia sukai.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah Arbian ? terus ikuti kekanjutan dari cerita ini yaa ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadisBodoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 17 - LunArbi

Happy Reading..

..

...

Flashback

Diruangan yang cukup menenangkan dengan buku buku berjejer pada rak yang menempel pada dinding. Seorang anak dan ayah kini tengah duduk saling berhadapan tatapan keduanya sama sama menajam.

" Jadi , benar yang daddy katakan ? Kamu kembali dekat dengan perempuan ular itu bahkan kamu meninggalkan Luna demi dia. Di mana otak kamu Arbian ?" Naufal menatap nyalang putranya.

Setelah makan malam berlangsung Naufal memang langsung meminta Arbian untuk menemuinya di ruang kerja miliknya. Bukan tanpa alasan , Naufal hanya ingin membahas sesuatu yang mungkin akan menyesakkan bagi istrinya makanya dia hanya ingin membicarakannya berdua dengan Arbian.

" Dad , come on ini pilihan Arbian. Arbian cinta Sisil bukan Luna , lagi pula daddy tentu tau kan hubungan Arbian dengan Luna itu seperti apa selama ini." Jawab Arbian dengan nada kesal.

" Daddy tau , sangat tau mungkin. Tapi , dari awal kamu yang sudah membawa Luna masuk kedalam kehidupan kamu. Andai dulu kamu tidak berpura pura menjadi Albian dan lebih jujur dengan Luna. Mungkin gadis itu akan mengerti. Jika seperti ini kau sama saja menyakitinya Arbian , dia gadis yang baik makanya kembaran mu saja meminta kamu untuk menggantikan dia agar menjaga gadis itu. Tapi apa yang kamu lakukan ? Dari sekian banyak cara agar kamu bisa menjaga gadis itu . Kamu justru dengan bodohnya memilih cara yang seperti itu." Naufal menjeda ucapannya sejenak.

" kalian berdua jelas berbeda . Albian yang hangat tiba tiba berubah menjadi sosok yang dingin seperti seorang Arbian. Kamu pikir daddy tidak tau cara kamu memperlakukan Luna selama ini ? Kamu meninggalkan dia dijalanan saat sedang kencan dan itu terjadi berkali kali bukan ?" Lanjutnya.

" lalu Daddy ingin Arbian melakukan apa ?" Tantang Arbian .

" pertama, jujur pada Luna , jika selama beberapa bulan ini bukan Albian yang selalu bersama dia. Jangan buat adik kamu yang sudah tenang dialam sana menjadi gelisah karena tiba tiba mendapat kebencian dari wanita yang dia cintai."

" oke Arbian akan lakuin itu tapi tidak dalam waktu dekat." Jawabnya yakin . " lalu selanjutnya apa ?"

" tentu saja , jujur pada mommy kamu. Kamu tahu bukan, mommy terlanjur menyukai Luna ia selalu berharap kamu dan dia benar benar berjodoh. Makanya mommy kamu selalu optimis kalo di dalam hati kamu pasti juga akan mencintai gadis itu seperti Albian. Kamu bayangkan jika nanti semua perbuatan buruk yang kamu lakuin pada Luna , didengar oleh mommy mu . Sebesar apa rasa kecewanya nanti padamu." Ucap Naufal.

Deg !!

Jantung Arbian serasa di remas. Dia baru ingat jika ibunya itu benar benar menyukai Luna. Bahkan kerap sekali memanggil gadis itu dengan sebutan menantu.

Astaga , apa yang akan Arbian lakukan jika Ibu nya tau perlakuan nya pada Luna sebenarnya. Sebesar apa kecewa nya nanti ? Yah , menjaga Luna ia lakukan bukan sekedar permintaan terakhir dari Albian - adik kembarnya . Tapi karena dia ingin melihat senyuman di bibir ibunya itu setiap berada dekat dengan Luna.

" kenapa diam ? Daddy hanya ingin kau lakukan dua hal itu saja. Setelahnya , kau bebas melakukan apapun juga. Termasuk memilih wanita kebanggaan mu itu. Tapi , tentu saja kau harus mempersiapkan diri jika suatu saat kau mengetahui siapa sebenarnya wanita itu." Ujar Naufal.

Flashback off .

Kembali ke masa kini , Sisil merasa kesal sendiri sejak tadi Arbian terus saja bungkam bahkan makanan yang pemuda itu pesan hanya dia aduk aduk tidak jelas.

" sialan tau begini , mending gue makan bareng Riko aja lah." Gadis itu bergumam dalam hati.

" kamu kenapa sih Ar, dari tadi diem aja . Kamu terpaksa ya makan siang bareng aku ?"

Mendengar keluhan itu , sontak saja Arbian sadar dari lamunannya. Ia kaget melihat makanannya yang sudah tak terbentuk itu. Ia lalu menoleh kearah Sisil yang kini tengah menatap dirinya dengan mata yang berkaca-kaca.

" ya Ampun Sil maaf , aku emang lagi banyak fikiran jadi kurang fokus . Maaf kamu jadi aku abaikan." Sesal Arbian.

" iya gapapa" jawab Sisil pelan.

" sekali lagi maaf banget ya sil." Lagi , Arbian mengulang permintaan maafnya.

Sialan sekali Arbian ini , hanya karena tak sengaja mengabaikan gadis itu saja dia sudah meminta maaf berkali kali tapi dengan Luna yang dia abaikan dengan sengaja malah tak sekalipun dia meminta maaf.

" iya gapapa Ar aku maklum kok , btw kamu lagi ada masalah apa ?"

" hanya masalah kerjaan kok , kamu ga usah khawatir." Sisil mengangguk.

    Tak lama Sisil terlihat resah dan itu terlihat jelas di mata Arbian.

" kamu kenapa ? Kok gelisah ?" Sisil hanya menggeleng.

    Arbian tersenyum lalu menggenggam tangan Sisil.

" ngomong aja , aku dengerin." ucapnya lembut.

" Ar , sebenernya kamu cinta gak sama aku ?"

    Arbian mematung , genggamannya pun tanpa sadar melemah. Dia hanya merasa tidak yakin dengan perasaannya kali ini.

" Ar , kok kamu diem ?"

" maaf , tadi kamu tanya apa ?"

" kamu cinta gak sama aku ?"

" memangnya kenapa ? Tumben kamu tanya kayak gitu"

" jawab aja " kesal Sisil.

" aku sayang sama kamu , tapi kalo cinta aku juga ga tau Sil . Rasanya masih denial." jawab Arbian jujur.

   Jadi , dia belum cinta sama gue ?

" oh jadi gitu ya Ar " wajah Sisil menurun , ia terlihat menyedihkan.

" memangnya kenapa Sil ? Ada masalah apa ? Kenapa wajah kamu murung begitu?"

    Sisil menggeleng , air matanya jatuh begitu deras . membuat panik Arbian.

" heii kamu kenapa sih Sil?" Arbian membawa tubuh Sisil kedalam pelukannya.

" aku pikir kamu juga cinta sama aku Ar . Aku pikir aku bisa bicara kepapa untuk menolak permintaan papa yang maksa aku buat nikah sama rekan kerjanya yang udah tua itu. Ternyata kamu ga cinta sama aku .. Hiksss .. alasan apalagi Ar supaya papa ga jadi nikahin aku sama pria tua itu .. Hikss."

" kamu di jodohin sama pria tua ?"

" iya . papa bilang dia bisa batalin kalau aku membawa calon pilihan aku sendiri atau minimal pacar. kalau enggak papa akan nikahin aku dengan pria itu, pria yang lebih pantas menjadi ayah aku Ar .. Aku ga mau." sisil menangis tersedu membuat Arbian menatap nya iba.

" aku mungkin belum yakin dengan perasaan aku. Dan mungkin untuk menjadi calon suami kamu aku belum siap , bagaimana jika kamu katakan saja pada papa mu kalo kita berdua sudah resmi berpacaran" tawar Arbian.

" kamu yakin ?" Sisil menatap Arbian dengan polos yang terlihat menggemaskan dimata Arbian.

" kalau gitu boleh aku panggil kamu sayang ?" tanyanya pada Arbian.

" tentu dong , apapun aku pasti suka asal itu kamu." ucap Arbian tulus.

   Cihh ,, segampang ini buat jadi pacar kamu ? Dasar bodoh , sejak dulu kau emang bodoh Arbian .

●●●

Di kafe Nino , seperti yang diucapkan sebelumnya Dean sungguh kini tengah makan siang bersama Luna. Dokter muda itu rupanya bersungguh sungguh dengan ucapannya yang ingin mendekatkan diri pada Luna.

Mereka kini tengah duduk disalah satu meja yang berada di rooftop kafe milik Nino. Tentu saja Nino yang memilih tempat itu karena dia tau Luna menyukai tempat itu.

Anak rambut Luna yang tak bisa diam karena hembusan angin membuat kecantikan Luna bertambah berkali kali lipat. Bahkan Dean saja kini dibuat tak berkedip melihat gadis di hadapannya itu.

" hallo .. kak Dean ? Kak Dean kenapa liatin aku kayak gitu terus sih ?" Luna melambai lambaikan tangannya tepat di depan wajah Dean yang terbengong.

" hah ? Apa ? Aduh maaf Lun , kakak jadi ga fokus liat kamu kok cantik banget hari ini" jawab Dean jujur.

Luna tersipu mendengar jawaban Dean yang justru tengah memuji dirinya itu. Kedua pipinya berubah merona saking malunya.

" kak Dean apaan sih." Ujar Luna malu malu.

" dih , kamu malu yah ? Wajah kamu merah gitu" Dean gencar menggoda.

" ih , apaan sih kak Dean."

Sial , Luna benar benar salah tingkah . Kenapa juga wajahnya bisa memerah seperti ini. Apalagi Dean bisa mengetahuinya dengan cepat. Malu sekali rasanya ini , oh Tuhan rasanya Luna ingin tenggelam saja.

Bagaimana tidak salah tingkah , Dean ini tipe pria yang dingin nan datar dengan wajah tampan sebelas dua belas dengan Arbian pembedanya Arbian memiliki wajah tampan dengan kesan manly sedangkan Dean justru tampan dengan kesan imutnya. Jarang sekali terdengar dekat dengan seorang wanita tap ini pria itu secara terang terangan justru memujinya.

" udah ih sana makan makanan kak Dean , jangan liatin aku aja loh."

" iya iya ini juga mau makan kok."

Dean mengulum senyumnya melihat tingkah Luna yang tak hentinya salah tingkah karena tatapannya. Dan itu membuat Dean senang bukan main.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!