Kanza Olivia Millano, gadis cantik berusia 20 tahun yang harus berjuang sendirian untuk membiayai hidupnya sendiri, Kanza tinggal bersama Paman dan bibinya, tetapi mereka tidak memperlakukan Kanza dengan baik..
akankah kehidupan Kanza berubah?..
yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak ya:)
happy reading♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alsha13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Kini Kanza dan mahen memasuki kedai ice cream.
"aku akan menunggumu disini." ucap mahen dan di angguki oleh Kanza.
kanza berjalan untuk memesan smoothies favorit nya.
"mbak, aku ingin smoothies strawberry 2." ucap Kanza pada pelayan.
"baik kak, tunggu sebentar, saya akan mengambilkan nya." jawabnya dan di angguki oleh Kanza.
Mahen dia sibuk dengan ponsel nya, banyak wanita menatap mahen akan ketampanan nya.
"aku seperti pernah melihat nya." ucap salah satu wanita.
"iya ya, dia sangat tampan OMG." timpal wanita lain.
"what dia Mahendra Edgar Addison." ucap wanita yang setelah melihat beranda di ponsel nya.
"dia sangat tampan, tapi dia bersama siapa datang kesini?." ucap wanita itu.
Mahen hanya mendengar kan ocehan para wanita itu, Kanza yang sudah kembali dengan membawa smoothies itu, memicingkan matanya.
"banyak wanita yang menatap nya huftttt." batin Kanza.
Kanza mendekati mahen.
"ayo kita pulang, disini banyak mata yang nakal." ucap Kanza dengan melirik para wanita yang sedang menatap mahen.
"kau sudah membeli nya?." tanya mahen.
"sudah, kau tak lihat aku membawa 2 smoothies hah." ucap Kanza kesal.
"baiklah ayo kita pergi." ajak mahen.
Kini Kanza dan mahen melangkah keluar dari kedai ice cream itu dan kembali ke mobil.
"kau ingin pergi ke tempat lain lagi?." tanya mahen.
"tidak." jawab Kanza ketus.
Mahen tau Kanza kesal padanya karna wanita wanita itu.
"kau cemburu sayang." ucap mahen dengan jahil.
"tidak." jawabnya.
"kita akan segera menikah." ucap mahen tiba tiba,sontak membuat Kanza langsung menoleh pada mahen.
"apa kau sedang bercanda?." tanya Kanza yang masih terkejut.
"tidak, kita akan menikah besok." ucap mahen, lagi lagi Kanza melebarkan matanya.
"secepat itu?." ucap Kanza.
"lebih cepat lebih baik." ucap mahen.
"tapi aku masih dalam keadaan berduka." ucap nya dengan sedih.
"sayang, mau sampai kapan kamu berduka, aku tidak tega melihat mu bersedih terus, ini sudah 2 Minggu paman dan aunty pergi." ucap mahen.
Kanza hanya terdiam, pikiran nya sedang kalut saat ini.
"aku akan membicarakan nya dengan kakak dan grand pa." ucap Kanza.
"mereka sudah tau." ucap mahen.
"jadi kau sudah memberitahu nya lebih dulu dariku?." ucap Kanza terkejut.
"tentu saja." ucap mahen dengan tersenyum.
"baiklah jika mereka sudah tau, jadi kapan kita fitting baju pengantin nya?." tanya Kanza.
"sekarang." ucap mahen.
"hah? Terserah kau saja lah." ucap Kanza.
kini mahen melajukan mobilnya menuju butik, mahen sudah menyiapkan semuanya tanpa sepengetahuan Kanza. Setelah beberapa menit mereka pun sampai di butik langganan elena.
Mereka turun dari mobil dan memasuki butik itu.
"selamat datang tuan." sapa pelayan pada mahen.
"dimana aunty Risa." tanya mahen to the point.
"mari tuan." ajak pelayan itu.
Mahen dan Kanza mengikuti pelayan itu dan memasuki ruangan.
"silahkan duduk tuan, saya akan mengambilkan air untuk tuan." ucap pelayan itu.
Pelayan itu tidak menyapa Kanza, mungkin pelayan itu mengira Kanza adalah asisten nya.
mata Kanza tertuju pada satu buah gaun pengantin yang sangat indah dan elegan, tak lama kemudian Risa pun datang.
"maaf jika aku lama." ucap Risa.
"tidak apa apa aunty, apakah mommy sudah menghubungi mu tentang gaun pengantin?." tanya mahen.
"sudah, aku sudah menyiapkan nya." jawab Risa.
"apakah ini calon istri mu?." tanya Risa yang melirik Kanza.
"ya dia calon istriku aunty." jawab mahen.
"kau sungguh cantik na, seperti mommymu." ucap Risa dengan tersenyum.
"kau mengenal mommy ku?." tanya Kanza pada Risa.
"aku tidak terlalu akrab, tetapi mommy sangat baik dan juga ramah, aku turut berduka cita, maaf aku tidak ikut saat pemakaman mommy mu." ucap Risa.
Risa adalah sepupu elena, dan Risa tau pada zela karna zela teman elena.
"terimakasih aunty, tidak apa apa ko." ucap Kanza dengan tersenyum.
"ayo Kanza kamu coba baju nya." ajak Risa pada Kanza.
Kanza pun mengangguk dan mengikuti Risa masuk ke dalam ruang ganti, sedangkan mahen dia sibuk memainkan ponsel nya.
Setelah beberapa menit, Kanza pun keluar dan memperlihatkan nya pada mahen.
"apa kau tidak akan melihat calon istri mu mahen." ucap Risa membuat Kanza tersenyum.
Mahen langsung menoleh pada Risa dan Kanza, mahen semakin terpesona pada Kanza.
"sudah jangan di tatap terus, ayo sayang kita ganti lagi." ucap Risa.
Risa mengambil gaun yang tadi di tatap oleh Kanza.
"memangnya ada berapa gaun aunty." ucap Kanza.
" ada tiga sayang." jawabnya yang sedang membantu Kanza.
"baiklah aunty." ucap Kanza.
Kini Kanza memakai gaun yang dia tatap tadi, dan memperlihatkan nya pada mahen.
"kalau yang ini gimana?." tanya Kanza tiba tiba.
"cantik." ucap mahen dengan menatap Kanza.
"oke, kita coba yang terakhir." ucap Risa.
Kanza mengganti gaun itu dengan yang terakhir, Kanza melebarkan matanya, gaun yang terakhir sangat cantik, dari pada yang dia kira, lalu Kanza memakai nya.
"ini sangat cantik di tubuhmu, kamu seperti ratu saja." ucap Risa kagum melihat Kanza.
"terimakasih aunty." ucap Kanza.
Kini Kanza memperlihatkan nya pada mahen, mahen melongo, dia lebih cantik menggunakan gaun itu.
"cantik, ini sangat cantik aunty." ucap mahen yang terus menatap Kanza, pipi Kanza bersemu saat mahen yang terus menatap nya.
"ini sengaja aku membuatkan nya khusus Kanza, gaun ini akan menjadi hadiah untuk Kanza dariku." ucap Risa.
"aunty serius?ini sangat indah aunty." ucap Kanza dan langsung memeluk Risa.
"kau akan semakin cantik besok." ucap Risa.
"terimakasih aunty, aunty aku ingin memakai ini saja, untuk gaun yang tadi aku ambil yang kedua dan ini saja ya." ucap Kanza.
"baiklah aku akan membungkusnya untukmu." ucap Risa.
Kini Kanza melepaskan gaun itu dan gaun itu segera di bungkus untuk di bawa pulang.
"aunty aku sudah mentransfer uang nya." ucap mahen.
"terimakasih." ucap Risa.
"apakah semuanya sudah selesai?." tanya mahen.
"iya sudah." jawab Risa.
"baiklah kalau begitu kami pamit aunty." pamit mahen pada Risa.
"aunty besok harus datang ya." ucap Kanza dan memeluk Risa.
"iya aunty pasti akan datang." jawabnya.
Kini mahen dan Kanza keluar dari butik itu, mahen mengantarkan Kanza pulang,kini mobil Lamborghini itu pun melaju.
"apa kau lelah?." tanya mahen.
"ya ini sangat melelahkan kan." jawab Kanza.
"yasudah lebih baik kau tidur saja." ucap mahen.
Kini Kanza mendengar kan musik dengan memakai earphone, dan tak lama dia bersenandung kini hanya terdengar dengkuran halus dari bibir Kanza.
"kau sangat lelah baby." gumam mahen dengan mengelus rambut Kanza.
setelah 1 jam perjalanan, mereka pun sampai di kediaman Doni.
"baby girl, ini sudah sampai apa kau masih ingin tertidur?." bisik mahen.
"eunghhh, cepat sekali." ucap Kanza.
Mahen dan Kanza pun keluar dari mobil itu, dan memasuki mansion.
"KANZA."
hey hey gays, maaf ya kalo masih banyak kekurangan dalam penulisan nya, jangan lupa tinggalkan jejak:)
kn udah d suruh panggil mommy