🌸 Lanjutan cerita dari "Merindukan Rembulan" 🌸
Yang nungguin kisah Fabian dan Laras,yuukkk mampir kesini...
Karena tak kunjung memiliki seorang anak,pernikahan antara Fabian dan Laras yang sudah di jalin selama 5 tahun itu pun terpaksa harus di akhiri karena Laras merasa dirinya tidak mampu memberi keturunan untuk suaminya Fabian.
Dan berharap,kelak suaminya bisa mendapatkan seorang istri yang bisa langsung memberikan keturunan untuk suaminya itu.
Lalu bagaimana jika satu tahun pasca bercerai Laras malah hamil anak dari Fabian??karena kejadian tak terduga,membuat mereka melakukan ONS yang mengakibatkan Laras hamil.
Akankah Fabian mau bertanggung jawab pada anak yang di kandung Laras??
Atau malah membiarkan Laras menjadi orang tua tunggal karena meragukan anak itu sebagai anaknya??
Yuukkk simak kisanya Fabian Bagaskara Herlambang dan Larasati Dewi Adnyana
🌸.Jadwal up :
🌸.Senin
🌸.Rabu
🌸.Jumat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16.Meminta Restu Menikah
"Apa yang harus kita lakukan Bi?"tanya Laras saat keduanya dalam perjalanan menuju kembali kerumah Laras.
"Tentu saja menikah,apa lagi?"jawab Bian santai dan tetap fokus dengan jalanan yang dia lewati.
Sesekali tangan kiri nya akan terulur untuk membelai pucuk kepala Laras yang masih menampilkan wajah shock nya.
"Jangan takut,anak ini sudah kita tunggu tunggu.Jangan membuat kita kehilangan dia lagi dengan beban pikiran yang berat.Kamu ingat kata dokter kan?kalau kamu tidak boleh banyak pikiran dan stress,"
"Tapi aku takut Bi,"
"Takut kenapa?aku disini,aku bersama mu sayang,besok kita ke Bali.Kita temui Papah dan Mamah untuk meminta restu mereka dan kita akan menikah ulang disana,"
"Tapi,bagaimana dengan Mamah Sinta?aku takut jika beliau akan menentang pernikahan kita,aku tidak mau jika sampai kamu dimusuhi oleh Mamah hanya karena kamu kembali menikahiku,,"
"Sudahlah,untuk sekarang,lebih baik kamu fokus dengan kehamilan kamu saya dulu.Untuk urusan Mamah,biar aku yang urus beliau.Apapun yang terjadi nanti,itu sudah menjadi keputusanku.Aku sudah pernah kehilangan kamu dan aku tidak akan sanggup kehilangan untuk yang kedua kalinya,apalagi saat ini sudah calon anak kita,tidak aku lebih baik dimusuhi Mamah dari pada kehilangan kalian berdua,".
***
***
Setelah kondisi Laras cukup membaik pun,keduanya pun bertolek keBali untuk membicarakan kembali pernikahan ulang mereka.
Larsa tidak pernah melepaskan genggaman tangan nya ditangan Bian disepanjang perjalanan menuju rumah sang ayah.
Tidak disangka,jika saat ini di usia yang sudah tidak lagi muda.Laras kembali merasakan debaran yang dahsyat saat seseorang akan meminta restu untuk menikahinya.
Bagaikan dejavu.Dihari yang sama,dengan debaran jantung yang sama dan pria yang sama,Laras kembali mengulang kejadian 6 tahun yang lalu.
Dimana dia juga pulang keBali bersama dengan seorang pria untuk meminta ijin dan restu untuk menikah.
Kita memang tidak pernah tahu bagaimana cara berjalan nya takdir kehidupan yang akan kita jalani kedepan nya.
Laras yang sudah pasrah dengan hidupnya yang akan menghabiskan masa tua seorang diri tanpa anak dan suami.
Tiba tiba kini mengalami apa yang dinanti selama 5 tahun pernikahan mereka dan semua itu terjadi jauh diluar kendali dan pikirna Laras.
Laras tidak pernah berpikir akan kembali menikah dengan Bian,bahkan ajaib nya.Kini mereka akan menjadi orang tua.
Jika boleh memilih dan meminta,kenapa tidak dari 5,3,2 atau bahkan 1 tahun yang lalu janin itu hadir di antara mereka?
Kenapa harus saat ini?disaat pengadilan agama sudah mengabulakn gugatan cerai yang di ajukan oleh Laras satu tahun yang lalu.
Namun,semua kembali kepada jalan takdir kehidupan.Setiap manusia tidak akan ada yang bercita cita menjadi seorang pendosa dan penzina.
Namun semua kembali kejalan takdir yang kita jalani saat ini.Kehidupan kita itu bak sinetron yang sudah di atur skenarionya oleh sang maha pencipta.
Jadi,apapun yang kita alami dan kita jalani ingatlah,bahwa sudah ada yang mengatur semuanya.
Tuhan punya cara tersendiri untuk memberikan hambanya ujian,kebahagiaan,kesedihan,kekecewaan,kemarahan,keberkahan dan tentu semua itu juga disertai dengan sebuah kesalahan yang tidak pernah manusia bisa hindari.
Begitu pun dengan takdir yang dijalani oleh Fabian dan juga Laras.Dimana mereka harus menerima jalan takdir mendapatkan momongan dengan sebuah kesalahan dan dosa besar (*tidak untuk dicontoh ya guys ya...).
***
***
Jantung Laras kian berdetak dengan kencang saat mobil yang dia gunakan bersama dengan Bian mulai memasuki halaman rumah besar dan mewah milik sang ayah.
Brahma Dewa Adnyana,seorang pengusaha perhotelan yang memiliki beberapa hotel bintang 5 dan juga resort yang ada di pulai Bali dan sekitarnya.
Pria paruh baya yang kini memilih hidup menduda setelah di khianati istri keduanya itu kini hanya menghabiskan waktu di rumah bersama kedua cucunya yang beliau dapatkan dari pernikahan Abra putra sulung nya dengan seorang wanita Mentari.
Abra dan Mentari sudah dikaruniai dua orang anak dari hasil pernikahan mereka yang saat ini sudah memasuki tahun ke 8.
Tangan Laras semakin terasa dingin didalam genggaman tangan Bian saat keduanya sudah tiba didepan pintu utama rumah mewah itu.
Tok
Tok
Tok
Ceklek...
Deg...
Seorang wanita cantik tampak membukakan pintu saat Bian mengetuk pintu itu dengan penuh keyakinan nya.
"Laras,Bian?"tanya wanita berhijab syar'i yang tidak lain adalah kakak ipar Laras,yaitu Mentari.
Mentari menautkan dahinya saat melihat Laras datang ke rumah utama keluarga Adnyana bersama dengan mantan suaminya.
Dahi Mentari semakin mengernyit saat melihat jika tangan Laras dan Bian tengah saling bertautan,seolah tengah menguatkan satu sama lain.
"Siapa yang datang sayang?kok lama?"
Deg...
Laras semakin gugup dan juga takut saat mendengar suara bariton milik Abra,Kakaknya.Jantung nya kian bertalu talu hanya sekedar mendengar suaranya saja,padahal orang nya belum muncul.
Tapi rasa takut dan gugup sudah mendominasi didalam diri Laras.