Alea harus menerima kenyataan bahwa kisah cintanya bersama Robin harus berakhir karena sepupunya yang telah hamil gara-gara Robin.
Perasaan hancur dan merasa di sakiti benar-benar membuat Alea harus berjuang mati-matian untuk terus kuat menahan cibiran dan hujatan orang-orang yang mengatakan kalau Alea menjadi orang ketiga yang mengambil cinta Robin dari Clara yang telah menyebarkan fitnah kepada warga desa bahwa dia telah menggoda Robin kekasihnya.
Kecewa dan kesedihan di hati Alea tidak bisa di obati lagi, sehingga akhirnya Alea memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan memulai bisnis sendiri di sana.
Siapa yang tahu, hidup Alea berubah drastis dari tenang menjadi super rempong gara-gara seseorang yang sangat menyebalkan bernama Meyer, pria remaja yang selalu mengganggu dan mengejar dirinya setiap pulang sekolah.
Siapakah yang akan berhasil menaklukan hati Alea? Baca novelnya sampai tamat ya, dan jangan lupa dukungan pembaca semua dengan like, favorit, vote dan gift semampu kalian
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur hapidoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Makan Malam Romantis
Aku pun tidak tahu. Sejak kapan aku mulai jatuh cinta kepada Meyer tapi yang jelas, aku tidak tega kalau harus membiarkan dia tidur di kolong jembatan ataupun hidup di luar tanpa sebuah rumah yang bisa dia Jadikan untuk tempat dia pulang.
" Ayo makanlah makananmu. Aku akan mentraktir kamu malam ini!" ucap Meyer penuh percaya diri.
Mataku membola mendengarkan Meyer mengatakan hal tersebut. Bagaimana tidak? Restoran ini sangat mewah. Bagaimana caranya dia bisa membayar semua makanan ini? Sementara aku tahu kalau dia tidak memiliki uang maupun tempat tinggal.
Tetapi aku pun tidak mengatakan apa-apa. Karena aku tidak mau kalau sampai Meyer merasa kalau aku menyepelekannya atau tidak percaya kepadanya. Aku hanya tersenyum dan menghabiskan makanan yang tadi dipesan oleh Meyer sebagai menu makanan kami berdua.
Setelah selesai makan, aku pun kemudian minta izin kepada Meyer untuk ke toilet.
" Aku ke toilet sebentar ya!" dustaku kepada Meyer padahal sebenarnya aku ingin pergi membayar makanan itu tanpa sepengetahuan Meyer yang aku takut melakukan hal buruk hanya untuk terlihat keren di mataku.
" Apa kau bisa sendiri? Perlukah aku untuk mengantarkanmu sayang? Kalau kau mau aku bisa ikut bersama kamu!" ucap Meyer.
Aku langsung menolak tawaran tersebut. Bagaimanapun aku tidak mau kalau sampai dia melihat apa yang akan aku lakukan. Dia bisa tersinggung nanti.
" Tidak usah! Aku bukan anak kecil. Aku bisa pergi sendiri. Kau kelanjutan lah makanmu." ucapku sambil tersenyum kepada Meyer yang langsung mengangguk dan patuh padaku.
Begitu aku keluar dari ruangan yang disewa oleh Meyer, aku langsung pergi ke bagian depan. Tepatnya bagian kasir tepatnya untuk membayar makanan tersebut.
" Makanannya sudah dibayar Mbak!" ucap kasir tersebut kepadaku.
Aku sangat terkejut mendengarkan itu. Ko bisa ya? Bagaimana bisa? Bukankah Meyer mengatakan kalau dia tidak mempunyai uang? Aku pun kemudian mengambil Bill yang harus dibayarkan untuk makan malam kami yang super mewah.
" 5 juta?" aku terkejut setengah mati melihat harga yang tertera di sana. Tentu saja ya dong aku terkejut. Bagaimana mungkin anak muda yang mengaku kepadaku tidak memiliki uang dan juga rumah bisa membayar tagihan sebesar itu hanya untuk satu kali makan? OMG! Mustahil bagiku.
" Bagaimana caranya pemuda ini membayar tagihan sebesar ini?" tanya aku kepada kasir.
" Restoran ini adalah milik Tuan Meyer Clarkson. Jadi dia bisa makan di sini setiap kali dia menginginkannya dan pembayaran akan otomatis masuk ke dalam tagihan miliknya!" aku sontak terkejut sekali mendengarkan pengakuan dari kasir yang mengatakan bahwa restoran ini adalah milik laki-laki yang mengaku tidak punya apa-apa padaku itu.
" Terima kasih Mbak. Tolong___ Ah, sudahlah lupakan!" Aku kemudian meninggalkan kasir dan dengan linglung Aku duduk di hadapan Meyer.
' Siapa kau sebenarnya Meyer? Aku saat ini benar-benar sangat penasaran. Apakah kau sedang menipuku ataukah kau sedang bermain-main denganku dan mengolok-olok aku? Apa kau sedang mencari tahu? Siapakah wanita yang mau menerimamu ketika kau tidak punya apa-apa?' ah gara-gara masalah ini Otaku jadi tercemar banyak hal-hal negatif tentang Meyer yang ada di kepalaku saat ini.
Aku terus menggelengkan kepalaku berusaha untuk menepis semua pikiran buruk tentang Meyer. Laki-laki yang sudah mulai mengisi hatiku dan juga hari-hariku dengan cinta.
" Kamu kenapa sayang? Kembali dari toilet kok kayak orang kesambet gitu sih? Apa ada masalah sayang?" tanya Meyer sambil terus menatapku dengan lekat.
Aku terus menatap mata biru itu. Mata yang seperti lautan yang begitu tenang dan dalam.
" Aku sudah kenyang. Aku ingin pulang!" ucapku gugup.
Lalu dengan tergesa aku pun kemudian pergi dan meninggalkan tempat itu. Jujur ya, saat ini Aku merasa seperti sedang dibohongi dan seperti dipermainkan oleh Meyer.
Meyer langsung mengejarku. Ketika dia melihat aku meninggalkannya begitu saja.
" Sayang tunggu dulu. Aku harus pergi dulu ke kasir untuk membayar ini semua!" ucap Meyer tetapi aku sudah tidak peduli dengan apapun yang dia katakan padaku. Aku sudah pergi meninggalkanya dengan emosi yang ada di hatiku saat ini.
' Tunggu dulu. Aku harus melihatnya. Apa yang dia lakukan untuk membayar itu?' bathinku mulai penasaran tingkat dewa.
Karena rasa penasaran yang ada di dalam hatiku yang lebih besar daripada kemarahan di hatiku, aku kemudian secara diam-diam memperhatikan Meyer yang saat ini sedang berdiri di depan kasir.
" Selamat malam Mbak. Seperti biasa, untuk bill nya langsung ditulis ketagihan milik saya ya? Terima kasih!" ucap Meyer sambil tersenyum kepada kasir itu kemudian dia pun meninggalkannya begitu saja.
" Seperti biasa? Berarti dia bukan hanya satu dua kali makan di sini. Siapakah perempuan itu yang biasa makan bersamanya di sini?" Tanyaku seakan mulai merasa cemburu di dalam hatiku. Ketika membayangkan Meyer membawa perempuan lain makan di sini dengan harga makanan yang super mahal.
Aku sontak menggelengkan kepadaku untuk mengusir semua perasaan yang aneh yang benar-benar mulai menggerogoti hatiku.
" Ya Allah kalau lama-lama begini, bisa-bisa habis semua amal perbuatanku. Karena selalu berpikiran negatif tentang Meyer!" aku mulai kesal dengan diriku sendiri yang mulai lemah hati dan imanku hanya karena masalah sepele seperti ini.
Sepele? Tidak! Hal seperti ini bukanlah hal yang sepele. Jelas-jelas di sini Meyer sedang membohongiku tentang kehidupannya, tentang identitasnya dan tentang semua hal tentang dirinya. Ketika sebuah hubungan sudah diawali dengan kebohongan maka tidak akan ada kebaikan di dalamnya.
Kepalaku mulai terasa pening. Ketika aku mulai memikirkan semua hal tentang Meyer yang sekarang entah kenapa, sudah mulai membuat dadaku terasa sesak. Membuat darahku mulai mendidih ketika mengingat dan membayangkan semua kebohongan yang dia berikan padaku.
Aku melihat Meyer yang datang ke arahku dengan senyumnya yang sumringah.
" Kamu kenapa sih sayang? Dari tadi tingkah Kamu aneh loh. Kamu lagi sakit atau ada masalah?" tanya Meyer sambil menatapku dengan penuh pertanyaan dan juga rasa khawatir yang jelas tergambar di wajahnya.
Aku menghindari tatapan mata birunya yang benar-benar menusuk jantungku dan mulai melumpuhkan sel-sel saraf yang mulai tergoda dan terpesona padanya.
' Tidak! Mulai sekarang aku harus menghapus semua itu. Aku tidak tahu siapa Meyer dan aku tidak mau hidup dalam kebohongannya selamanya. Aku harus mulai melupakan dan menghapus dia di dalam hatiku!" aku sudah memutuskan untuk mulai bisa melupakan perasaanku yang mulai jatuh cinta padanya.
" Tidak apa-apa. Aku cuma lelah saja kok. Aku __Aku ingin pulang!" ucapku gugup sambil meninggalkan Meyer begitu saja yang masih bingung dengan sikapku malam ini.
moga2 enggak yaa thorr.....