Cinta Alea
Harus kuat dan sabar itulah yang di katakan oleh bibiku, ibu dari Clara yang merupakan sepupuku sendiri.
Memang mudah untuk mengatakan kata-kata itu, tetapi bagiku yang harus menjalaninya itu sangatlah berat dan sangatlah menyakitkan.
Bagaimana tidak? Aku harus merelakan kekasihku yang telah bersamaku lebih dari 3 tahun untuk menikah dengan sepupuku sendiri gara-gara dia sedang hamil anaknya.
Apakah ada hal yang lebih membagongkan dari hal itu? Mereka berdua ternyata menjalin hubungan di belakangku.
Ternyata selama 1 tahun lebih mereka membodohiku dan selalu membohongiku.
Selama ini Clara selalu menunjukkan kebencian dan juga amarahnya kepada Robin setiap kali bersama denganku.
Kerap kali setiap kali berbicara denganku, Clara selalu memintaku untuk memutuskan Robin. Karena menurutnya, Robin adalah seorang laki-laki playboy yang tidak layak untuk aku cintai sampai kapanpun juga.
Sekarang baru aku ketahui alasan mengapa Clara selalu membuat aku merasa tidak nyaman dengan hubunganku bersama Robin.
Ternyata itu adalah cara Clara agar dia bisa memiliki Robin sendiri, tanpa harus bersaing denganku. Tanpa harus melakukan usaha lebih untuk mendapatkannya. Sungguh cerdik dan sangat hebat bukan sepupuku yang cantik itu? Selama setahun lebih aku dibohongi olehnya.
Bagaimanakah perasaan kalian, kalau berada di posisiku saat ini? Dikhianati oleh orang-orang yang benar-benar aku percayai, di tusuk oleh ribuan belati orang-orang yang benar-benar aku cintai sepenuh hati.
" Maafkan aku Alea, bukan maksudku untuk menghianatimu. Akan tetapi kau yang selalu menolakku ketika aku memintamu untuk bercinta. Hanya Clara yang selalu mau dan memberikan semua yang kuinginkan. Aku seorang pria normal Alea, yang memiliki kebutuhan hasrat dan gairah yang harus aku salurkan. Berkali-kali aku memintanya darimu tetapi kau tidak pernah mau memberikannya untukku." ucap Robin ketika dia menemuiku.
Aku hanya bisa tersenyum sinis mendengarkan semua perkataan Robin pada hari itu.
" Jadi aku harus melepaskan cintamu untuk Clara, karena aku selama ini selalu berusaha mempertahankan kesucianku untuk malam pernikahan kita nanti?" tanyaku seakan berada dalam mimpi.
Aku benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Robin yang lebih memilih sesuatu yang haram daripada sesuatu yang terjaga dengan baik.
" Aku tidak pernah menyangka kalau aku selama 3 tahun ini mencintai seorang laki-laki yang lebih memilih daging busuk daripada daging yang halal untuk dia nikmati!" ucapku dengan suara gemetar, ketika aku harus melepaskan Robin untuk menikah dengan Clara karena sepupuku itu sedang hamil 3 bulan. 3 bulan woi!!! Bisa kalian bayangkan berapa kali mereka melakukan hubungan suami istri di belakangku sehingga bisa menghasilkan kandungan berusia 3 bulan?
Sungguh kalau ada hati yang hancur, sehancur-hancurnya, itu pasti adalah hatiku saat ini. Ketika aku harus melihat prosesi pernikahan antara Robin dan Clara di depan mataku sendiri.
Dengan langkah terkulai lemas, Aku pergi dan meninggalkan kediaman Bibiku yang telah aku tempati sejak 10 tahun lamanya. Tepatnya setelah kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan mobil.
Sejak kedua orang tuaku meninggal Bibiku lah yang mengurus semua aset meninggalkan kedua orang tuaku.
Sekarang aku akan mendatangi pengacara keluargaku untuk mengambil hak-hakku sebagai keturunan Andalas.
Aku akan mengambil semua aset yang seharusnya sudah menjadi milikku sejak dulu tetapi masih selalu ditahan oleh Bibi Aisyah.
" Maafkan saya Paman tapi saya ingin mengambil semua aset yang ditinggalkan oleh kedua orang tuaku yang telah diwakilkan kepada Bibi Aisyah sebagai waliku!" ucapku ketika aku bertemu dengan pengacara keluargaku yang selama ini mengurus harta kekayaan peninggalan ayahku.
Pengacara paruh baya itu menatapku dengan lekat dia seperti tidak percaya dengan apa yang aku katakan baru saja kepadanya.
" Apakah non Alea yakin bisa mengurus aset keluarga Andalas sendirian? kalau non Alea sanggup maka saya akan segera mengatur semua pengembalian aset dan harta kekayaan keluarga Andalas atas nama Non Alea!" ucap pengacara itu dengan mimik wajah serius ya menatapku.
Aku mengingat kembali semua perlakuan Bibi Aisyah dan juga Clara yang selalu membuatku merasa seakan berada di rumah orang lain padahal itu semua adalah milikku.
Aku sudah membulatkan tekadku, bahwa aku akan merebut semuanya. Apa yang menjadi milikku tidak akan kubiarkan direbut oleh siapapun.
" Saya sangat yakin Paman. Bahwa saya ingin mengelola semua aset dan perusahaan milik Ayahku dengan tanganku sendiri. Bukankah usiaku sekarang sudah 25 tahun secara hukum aku sudah memiliki hak untuk mengelola harta kekayaan milik keluargaku sendiri. Sesuai dengan wasiat yang ditinggalkan oleh kedua orang tuaku!" ucapku dengan penuh kemantapan tanpa keraguan sama sekali.
Pengacara itu menatapku dengan lekat dan dia kemudian tersenyum kepadaku penuh dengan kebanggaan.
" Katakan padaku apa yang membuatmu berubah pikiran? Sehingga membuatmu menginginkan kembali semua aset dan kekayaan milik keluarga Andalas yang selama ini dikendalikan oleh Aisyah dan suaminya?" tanya sang pengacara menatap tajam padaku.
Aku Tersenyum menatapnya yang begitu ingin tahu tentang alasanku untuk kembali mengambil alih perusahaan kedua orang tuaku yang selama ini dipegang oleh Paman Albert, suami Bibi Aisyah yang merupakan adik kandung dari ayahku.
" Segera balik namakan semuanya kepadaku dan usirlah keluarga Paman Albert dari kediamanku. Karena aku tidak mau melihat mereka berada di kediamanku lagi! Oh ya Paman, jangan lupa, kau harus membekukan semua rekening dan juga tabungan atas nama mereka. Ok? Karena aku tidak rela sama sekali, sedikitpun harta kekayaan milik kedua orang tuaku dibawa pergi oleh mereka!" setelah memberikan pesananku kepada pengacara tersebut aku pun kemudian meninggalkan kantor pengacara dan pergi ke makam kedua orang tuaku.
" Pah, Mah! Tolong maafkan Alea, Alia terpaksa melakukan kekejaman ini kepada keluarga Bibi Aisyah. Karena mereka selama ini telah zalim kepada Alea dan selalu memanfaatkan harta kekayaan keluarga kita untuk kesenangan mereka sendiri. Alia sudah tidak tahan Pah hidup di belakang layar sementara mereka selalu diluluhkan di masyarakat sebagai pemilik dari harta kekayaan keluarga kita!" ucapku sambil menangis di hadapan pusara kedua orang tuaku yang sudah meninggal sangat lama.
Setelah merasa puas mengadukan tekanan batinku saat ini kepada kedua orang tuaku, aku pun meninggalkan pemakaman. Aku akan pergi ke rumah Maura dan menginap di sana. Karena aku tidak mau melihat drama menyedihkan saat pengacara keluargaku besok mengusir keluarga Bibi Aisyah dari Mansion keluarga Andalas.
" Yang sabar ya Alea. Aku yakin pasti Allah akan menyediakan jodoh yang lain untukmu yang akan memberikan kebahagiaan dan cinta tulus untukmu. Yakinlah selalu bahwa orang baik pasti akan dijodohkan dengan orang baik!" ucap Maura mencoba untuk menghiburku yang saat ini sedang sedih karena penghianatan dari Robin dan juga Clara, sepupu jahanamku itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-08-10
0
վմղíα | HV💕
saya suka cerita nya. jangan lupa
mampir juga kecerita ku semoga kita bisa saling mendukung untuk
kedepan nya.👃👃
2023-03-15
0
Anis Sulis
saya suka MC ceweknya tegas ....semangat thor lanjutkan...😁😁😁
2023-03-10
1