NovelToon NovelToon
Hate You But I Love U

Hate You But I Love U

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan
Popularitas:126k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Fadel Arya Wisesa, salah satu pewaris grup Airlangga Wisesa bertemu lagi dengan gadis yang pernah dijodohkannya. Dia Kayana Catleya, salah satu cucu dari grup Artha Mahendra.

Gadis yang pernah menolak untuk dijodohkan dengannya.

Saat tau sahabat gadis itu menginginkannya, Fadel dengan terang terangan mengatakan kalo Kanaya adalah calon istrinya di acara ulang tahun sahabatnya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedikit saja

Mereka akhirnya tiba di apartemen Fadel.

"Tolong temani Fadel sebentar," ucap Jayden yang beranjak keluar bersama Erland.

Pintu kamar juga tidak ditutup rapat.

Kayana menatap Fadel yang sudah duduk di atas tempat tidur.

Ponsel Kayana bergetar.

Daddy memanggil.

"Dad.....," jawab Kayana sambil berjalan ke arah balkon.

"Kamu ngga apa apa?" Suara daddynya terdengar cemas.

"Aku baik baik saja, Dad."

"Kalo Fadel?"

"Bentar lagi dokter datang, dad."

Terdengar helaan nafas daddynya.

"Ya, ya. Sekarang kamu dimana?"

"Di apartemen Fadel, dad. Ada Jayden dan sepupu Fadel yang lain juga."

"Oooh....Ya, ya. Perlu daddy jemput sekarang?"

Kayana menatap Fadel yang juga menatap ke arahnya.

"Boleh, dad." Kayana mengalihkan tatapnya.

"Oke, sayang, sebentar lagi daddy datang."

"Ya, dad.".

Setelah daddynya mengakhiri telponnya, Kayana mendekati Fadel.

"Om, ya?"

"Iya. Nanti daddy mau jemput," ucap Kayana sambil duduk di samping Fadel.

Kayana menyelimuti tubuh Fadel dengan jas yang tadi dia kenakan ke tubuh laki laki itu yang masih menggigil. Padahal dia juga sudah menggunakan selimut.

Fadel mengeluarkan tangannya dari selimut yang menutupi dirinya. Kemudian meraih saku dalam jasnya

"Semoga ngga hilang," harapnya. Untungnya di sakunya ada risleting kecil.

Dia tersenyum lega ketika sudah meraihnya.

Kayana menatap Fadel heran. Pupil matanya membesar ketika melihat benda yang ditunjukkan Fadel dalam genggamannya.

Gelang kakinya yang hilang. Yang hampir membuatnya terlambat pada meeting dua hari yang lalu ternyata ada pada Fadel.

Bagaimana bisa?

"Aku menemukannya di karpet mobilku," jelas Fadel seakan mengerti apa yang ada di pikiran Kayana.

Oooh... Pantas ngga ada di rumah, tanpa sadar Kayana menggerutu dalam hati. Tapi dia merasa lega karena gelang kaki itu ngga jadi hilang.

"Gelangnya rusak, jadi aku perbaiki dulu," jelas Fadel.

"Terimakasih. Gelang kaki itu pemberian omaku."

Saat Kayana akan meraihnya, Fadel mengangkat tangannya lebih tinggi.

"Taruh kakimu di sini. Aku akan memasangkannya." Fadel menunjuk pahanya yang masih beralaskan selimut.

"Aku bisa pasang sendiri," tolak Kayana mulai kesal karena jantung murahannnya berdetak sangat cepat. Di luar batas normal. Pipinya terasa memanas.

"Aku ngga akan mengembalikannya. Lagi pula sudah kamu anggap hilang, kan." Fadel menyimpan gelang kaki itu ke dalam genggaman tangannya. Senyum jahil terukir di bibirnya.

"Kenapa kamu jadi menyebalkan," kesal Kayana.

Tinggal dikasihkan aja. Aku bisa pasang sendiri.

Fadel tertawa dengan menekan has ratnya yang tambah tinggi. Gila, jantungnya seperti akan meledak. Dia butuh setidaknya, sedikit saja untuk meredakan gejolak jaha nam ini dalam dirinya.

"Ya, sudah, kalo ngga mau" Fadel bersiap menyimpan gelang itu ke dalam saku jaketnya.

Kayana mendengus kesal.

"Oke , oke...."

Fadel tersenyum miring melihat wajah putus asa Kayana.

"Aku akan melakukannya dengan cepat," ucap Fadel tenang.

Kayana terdiam, tapi detak jantungnya semakin cepat.

Haruskah aku ikuti keinginan anehnya. Dia juga lagi ngga stabil, batin Kayana ragu.

"Jangan khawatir. Aku masih kuat nahannya, kok."

Kayana mencoba percaya. Dengan sungkan dia mengangkat kedus kakinya yang masih menggunakan sepatu, menahan ujung gaun selututnya agar ngga naik lebih tinggi saat akan meletakkannya di atas pangkuan Fadel.

DEG DEG DEG DEG

Jantungnya seperti mau melompat karena debaran yang sangat kencang ketika kakinya sudah berada di sana.

Padahal ada lapisan selimut tebal dan jas Fadel, tapi Kayana merasakan seolah sudah terjadi pertemuan antara skin mereka secara langsung.

Dinginnya rantai kaki yang menyentuh pergelangannya membuat Kayana menahan nafas. Tangan Fadel sesekali terasa di sana. Mengusap pelan.

Kayana menggenggam ujung gaunnya erat erat sambil terus menatap ke arah kakinya. Dia mendadak jadi kaku.

"Su sudah?" tanyanya sambil berpaling pada wajah yang ada di depannya.

Katanya sebentar? Mengapa terasa lama sekali?

"Sudah." Tatap keduanya bertemu. Dalam dan lekat.

Panasnya nafas Fadel mengenai wajahnya. Kayana tau laki laki ini seperti sedang menahan sesuatu yang menyakitkan.

Ketika wajah mereka semakin dekat, Kayana memberanikan bibirnya menyentuh bibir Fadel.

Pupil mata elang di depannya membesar, kaget mungkin dengan tindakannya. Tapi hanya sesaat. Setelahnya yang dirasakan Kayana, bibirnya dihis ap dengan sangat lembut.

Tangan kiri Fadel memegang tengkuk Kayana, merengkuhnya hingga ci uman mereka semakin dalam. Sedangkan tangan kanannya mengusap lembut gelang di kaki Kayana..

Kayana merinding tapi kedua tangannya malah melingkari leher Fadel.

Fadel tertegun. Dia tau, has ratnya sudah sangat naik. Matanya melirik pintu kamar yang terbuka cukup lebar. Dalam hati mengumpat tapi juga bersyukur.

Kalo saja tertutup rapat, mungkin Kayana akan ditidurinya di ranjangnya sekarang. Gadis itu juga terlihat tidak menolak.

Kemudian Fadel menjauhkan bibirnya ketika mendengar leng uhan pelan Kayana.

Mata gadis itu yang tadinya terpejam kini terbuka perlahan. Fadel tersenyum melihat rona pipi kemerahan dan penuh damba itu.

Dia beruntung karena obat ini membuatnya berani melakukan hal yang sudah lama dia inginkan. Apalagi gadis itu yang memulainya.

Fadel suka melihat tatapan mata sayu itu, karena biasanya selalu bersinar galak. Gadis itu sudah dia taklukkan.

Sekarang Fadel yang mendekatkan bibirnya lagi. Dia masih punya waktu sebelum dokter datang.

Fadel tau, kedua sepupunya memberikannya kesempatan.

Sambil me l um at bibir Kayana, Fadel terus menatap mata sayunya hingga terpejam lagi.

Ga ir ahnya meminta lebih. Tapi Fadel melawannya dengan ci um an bibir yang makin dalam dan panas.

De s ah halus mereka susul menyusul. Hanya bibir saja sudah membuat Fadel merasa jauh lebih baik.

Kali ini Kayana yang menjauhkan bibirnya ketika Fadel akan mengeksplor bibirnya lebih dalam lagi.

Kayana tersadar, dia takut mereka akan melakukan hal yang lebih jauh lagi. Sekarang saja dia sudah hanyut dengan perlakuan Fadel.

Fadel mengerti. Tapi dia ngga akan minta maaf, bahkan tangan kurang ajarnya pun masih terus mengusap pergelangan kaki Kayana membuat gadis itu bergerak resah.

"Thank's."

Kayana mengangguk kaku, kemudian drngan agak cepat menurunkan kedua kakinya. Dia merasa salah tingkah dan bingung, kenapa tadi berani melakukannya lebih dulu.

Debar jantungnya juga masih belun normal.

Ngga lama setelah itu wajah Jayden melongok ke dalam.

"Dokter datang, Del."

"Ya... "

Kayana menghembuskan nafas panjang. Untung saja mereka ngga ke gep tadi.

Kayana masih merasakan debar jantung yang ngga menentu, juga rasa lain di bibirnya.

Dia sudah berci uman dengan tunangan orang lain. Bagaimana ini? Kayana jadi panik sendiri.

Apalagi Fadel sedang dalam keadaan keracunan obat. Laki laki itu pasti ngga akan merasa bersalah.

Kayana merasa dirinya sudah melakukan hal yang sangat bodoh dan memalukan.

Apa tadi katanya? Thank's? Terimakasih?

Kayana memejamkan mata.

Bukannya harusnya maaf?

1
Lusi Hariyani
emang gila itu nensy...ayo thor up y rajin dong belskangan ini sering absen
Tri Handayani
next thorrr'semangat up
Tri Handayani
g usah takut kayana kamu punya keluarga besar yg sllu melindingimu dan fadel dr ular betina.
Aisyah: kk aku nya mkin pnasaran ama si nathali ne kk🤭🤭🤭
mdh2n kay ama fadel aman2 aja smpai hri H x yaa gk ada lagi mslh apa2
total 1 replies
Tri Handayani
nathalia q doakan kamu berjodoh dgn naresh
Zea Rahmat
buat cerita ini next nya ya🤣😂
Zea Rahmat
untung ada yg bener otaknya🤭😂🤣
anggita
like 👍 3 iklan👆👆👆.
Rahmawati
keren nih, suaminya act of servis semua
Sleepyhead
Naaahkan... 🤭
Sleepyhead
Emang enak jadi wadah samsak nya mamih² kece ni 😂
Sleepyhead
Eheheheheh...
Agni : Boleh juga ntar malam aku mau coba 🤭😆
Sleepyhead
Haykal kompor 😂
✨@dian_$💫
aahh... ku rasa cuma di negeri toon aja, ada suami-suami kayak mereka wkwkwkkkk mau dong satuuu ajaa authoorrr🤣
🔵 ◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻: Semoga Nensy mendapat hukuman yg berat
Om ocong ngasih iklan
total 3 replies
Lusi Hariyani
kaum konglo mah g tkut nyeker krn tlp lansg dtg he..he...wah otw nikah nich fadel&kinara
Tri Handayani
Next thorrr'semangat up
Tri Handayani
Beruntung kamu fadel bisa lepas dr nensy'coba klu g ada mereka kamu g jdi nikah sama kayana.
Tri Handayani
makanya nensy obsesi gila jangan d pelihara bukan'nya tinggal berdua d vila mlh mendekam d penjara.
Tri Handayani
emang y orang kaya'habis penyergapan langsung borong sepatu d tempat lagi.
Sleepyhead
wkkwkkkk
Sleepyhead
Berasa reunion yah wkwkkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!