"Jangan pernah berharap jika Saya akan mencintai Anda, Tuan! Karena pernikahan ini hanyalah bentuk penebus hutang-hutang Ayah."
Naura Sandrina, gadis 19 tahun yang dijadikan sebagai penebus hutang-hutang sang Ayah. Seorang Tuan muda yang buruk rupa menawarkan kepada Ayah Naura untuk melunasi hutang-hutangnya dengan syarat Ia harus menjadikan putri satu-satunya itu sebagai istri Tuan muda Samuel.
"Aku tidak perduli dengan ucapanmu, sekarang kamu adalah istriku, dan Kamu akan melahirkan anak dari benihku, suka atau tidak, setelah anak itu lahir, kamu bisa pergi."
Samuel Alfonso, pria yang terkenal dengan wajahnya yang buruk rupa akibat luka bakar permanen, Ia sengaja tidak merubah bentuk wajahnya, karena sang Tuan muda sedang mencari wanita yang ikhlas melahirkan anak untuknya.
Akankah Naura berkenan melahirkan anak dari pria buruk rupa itu? Dan bagaimana kisah selanjutnya? Yuk ikuti cerita romantis mereka 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak kita
Mendengar ucapan dari Sam, Naura spontan mendorong tubuh pria itu, tapi rupanya Sam tidak akan melepaskan Naura begitu saja. Semakin Naura ingin pergi darinya semakin erat Sam memeluknya.
"Lepasin! Apa yang kamu mau dariku?" tanya Naura sembari menahan dada Sam agar tidak terlalu dekat dengannya.
"Kamu bertanya apa yang aku mau? Iya ... aku mau kamu." Balas Sam dengan tatapan matanya yang tajam.
"Kamu gila! Bukankah semalam kamu sudah mendapatkan semuanya? Apa masih kurang? Sekarang aku hanya tinggal menunggu garis dua, dan semoga saja tidak sampai tiga bulan lagi aku sudah mengandung, setelah itu tugasku adalah membesarkan bayi itu dalam kandunganku. Kemudian aku akan melahirkan anak untukmu, dan di situlah perjanjian kita berakhir. Jangan pernah berharap besar untuk pernikahan ini, karena pernikahan ini tidak akan pernah ada cinta di dalamnya, semua karena kesepakatan." Ungkap Naura.
"Iya kamu benar, tapi apa salahnya jika kita mencobanya lagi, supaya garis dua itu segera terlihat di bulan depan, dan setelah itu anakku tumbuh di dalam rahimmu, iya ... anak kita." Seru Sam dengan suaranya yang parau, entah kenapa tiba-tiba saja Naura merasa mulai sesak di dadanya.
"Anak kita? Bukankah kamu yang menginginkannya? Jadi, kamulah orang tuanya, bukan aku." Sahut Naura.
"Apapun alasannya anak itu adalah anak kita, anakku dan anakmu ..." bisik Sam sembari mendorong tubuh Naura hingga bersandar pada dinding. Kini Naura tidak bisa lagi pergi kemana-mana, karena Sam telah mengunci tubuhnya dengan dengan menahan tangan Naura pada dinding.
Wajah buruk rupa itu berada tepat di depan wajah Naura, tak ada rasa takut yang berarti pada diri Naura saat Sam mulai mendekati dirinya.
"Ya Tuhan! Bagaimana bisa aku sedekat ini dengan Sam, tujuanku datang ke sini hanya untuk melahirkan anaknya, bukan bermain hati seperti ini, aku tidak mau terjebak dalam perasaan ini, apa yang sudah terjadi padaku?" batin Naura sembari merasakan hangat nafas Sam yang mulai menyapu wajahnya.
Sam semakin mendekati bibir mungil itu, entah kenapa dirinya merasa ingin sekali berada di dekat istrinya, Sam merasa Naura bukan hanya sekedar ibu dari anak-anaknya kelak, tapi lebih dari sekedar itu.
"Selama kamu menjadi istriku, kamu adalah milikku, dan sebelum perjanjian itu berakhir, aku bebas melakukan apa saja kepadamu, termasuk mencium bibir ini." Ucap Sam sebelum dirinya menyentuh kembali bibir Naura.
Bibir itu saling bersentuhan, Naura reflek memejamkan matanya, seolah-olah dirinya menerima apapun yang Sam berikan termasuk ciuman itu.
Kedua tangan mereka saling merremas, keduanya menikmati sentuhan masing-masing sehingga ciuman itu semakin panas. Hingga tanpa sadar Sam merebahkan tubuh istrinya di atas sofa di dalam ruangan itu, kembali mereka melanjutkan aktivitas mereka.
Tak terasa, ciuman itu terlepas karena Sam mulai menjelajah ke tempat lain, Naura membusungkan dadanya karena Ia merasa Sam sudah menyentuh sesuatu yang teramat menggairahkan, entah itu apa.
"Sam jangan!" pekik Naura kala Sam mencoba melepaskan sesuatu yang menutupi tempat terindah miliknya. Lagi-lagi Sam menyeringai, ada sesuatu yang menegang di sana, mungkin itu adalah semangat Sam yang ingin merengkuh kembali keindahan surga dunia bersama istrinya.
Manusiawi, mereka bukan pasangan haram, keduanya sah sudah terikat hubungan pernikahan meskipun secara agama, apa salahnya kesalahan semalam terulang kembali, karena Sam merasa Naura tidak pernah menolak apapun sentuhan yang diberikan olehnya.
"Sam plis! Aku mohon jangan teruskan." Seru Naura sembari menahan rasa yang sudah menguasai dirinya.
...BERSAMBUNG ...
Hades Mengejarku by Nons a
Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak
Judulnya : Hades Mengejarku by Nons a
Jangan lupa buat mampir sama kasih like dan comment nya
Hades Mengejarku by Nons a
Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak
Judulnya : Hades Mengejarku by Nons a
Jangan lupa buat mampir sama kasih like dan comment nya
Hades Mengejarku by Nons a
Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak
Hades Mengejarku by Nons a
Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak semuanya
Hades Mengejarku by Nons a
Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak
Judulnya : Hades Mengejarku by Nons a
Jangan lupa buat mampir sama kasih like dan comment nya