NovelToon NovelToon
Sonev

Sonev

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Umu Salma

Seotang gadis masih duduk di bangku SMA terpaksa menikah karena sebuah insiden yang tidak terduga. Sonev seorang gadis yang hidup berdua dengan ibunya yang seorang buruh pabrik. Baca karya ini untuk selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umu Salma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di sidang

"Sekarang siapa yang mau menjelaskan, awal mulanya?" Pak Gunawan melihat ke empat anak muda yang ada di sana. Mereka berempat saling memandang, dan akhirnya Sonev yang mulai berbicara.

"Awalnya.begini om....."

Sonev menjeda kalimatnya, lalu menelan salivanya kemudian melanjutkan ucapannya.

"Semuanya berawal ketika saya sedang bersih bersih taman, karena saya.bekerja di sebuah taman kota setiap pulang sekolah untuk keperluan hidup saya, karena ibu hanya seorang buruh pabrik yang gajinya hanya cukup untuk makan saja."

Di saat saya membersihkan bagian kolam.saya tidak melihat kalau putra bapak ada di sana, saya terpeleset saat berjalan, karena kaget saya memegang apa saja yang ada di sana. Ternyata baju putra bapak yang saya pegang dan akhirnya kami berdua tercebur ke dalam kolam tersebut. Kami basah kuyup."

Setelah kami masuk ke.kolam, kedua sahabat saya datang kemudian membawa.kami.untuk.segera pulang, karena sahabat saya tahu kalau saya akan sakir kalau badan saya basah."

"Iya om, kami membawa Sonev pulang ke rumah dan.juga membawa putra om ke sini. Setelah memberikan obat dan bubur, Sonev tidur. Kami.memutuskan untuk pulang setelah melihat Vano..juga tidur mungkin. Dab kami.tidak tahu lagi apa yang terjadi selanjutnya."

"Mungkin anak.om.yang lebih tahu apa yanh sudah terjadi saat kami.sudah pulang. Om bisa tanya pada putra om. Karena dia yang tidur di ruang tamu."

Pak Gunawan tampak mengangguk angguk, kemudian bertanya kembali pada Sonia dan David. "Kenapa kalian meninggalkan Vano di ruang tamu sendirian?"

"Karena Kami mendapatkan telpon dari orang tua untuk segera pulang, karena memang hari sudah malam." David yang menjawab pertanyaan dari pak Gunawan.

"Seharusnya kalian membangunkan Vano sebelum.kalian berdua pulang, sehingga hal seperti ini tidak akan pernah terjadi."

"Kami sudah mencoba untuk membangunkan Vano, mungkin karena pengaruh obat yang di minumnya sebelum tidur, Vano sangat sulit untuk di bangunkan."

"Jangankan minum obat, tidak minum.obat saja Vano memang sulit untuk bangun." Celetuk bu Kania keceplosan.

"Nah itu tante tahu kalau anaknya sudah di bangunkan." Serang Sonia.yang tidak mau di salahkan sepenuhnya.

Sedangkan bu Kania hanya bisa terdiam saja saat pak Gunawan menatapnua dengan tajam.

Ehhheeemmmm

Pak Gunawan berdehem kemudian melanjutkan bicaranya. "Lalu bagaimana dengan kamu Vano, mengapa kamu bisa sampai berada di dalam kamar Sonev di dan tidur di ranjangnya?" Pak Gunawan menatap kesal ke arah Vano.

Vano yang di tanya oleh pak Gunawan secara tiba tiba gelapan karena saat itu Vano sedang mengupil dan hal itu membuat semua orang yang di sana menjadi kesal karena ulah Vano.

Vano tidak langsung menjawab pertanyaan papahnya karena semua orang memandang dirinya dengan jijik karena ketahuan sedang mengupil di saat situasi sedang tidak kondusif.

"Vano ayo cepat jawab, jangan malah bengong.!"

"Jangan marah marah pah, kasian Vano, sepertinya sedang tertekan." Kania membela anaknya.

Pak Gunawan hanya diam saja, tidak mendengarkan apa yang di ucapkan oleh istrinya.

"Iya pah, Vano akan menjelaskan kenapa Vano bisa ada di kamarnya Sonev."

Semua orang memandang Vano.untuk mendengarkan Vano bicara. "Saat itu Vano bangun dari tidur, melihat sekeliling rumah nggak ada siapa siapa. Perut Vano lapar dan juga haus. Niatnya ingin mencari makanan, tapi setelah di cari tapi tidak ada makanan, di kulkas hanya ada minuman, Vano tidak tahu kalau.Ternyata minuman yang Vano.minum mengandung alkohol. Kepala Vano pusing, kemudian masuk ke dalam kamar untuk tidur biar nggak pusing, Vano.tidak tahu kalau kamat itu ada Sonev, sampai akhirnya bu Maria membangunkan Vano sambil teriak teriak."

Vano mengakhiri ceritanya kemudian memandang kedua orang tuanya dan juga bu Maria.

"Pah, Vano masih sekolah dan belum mau menikah, masa depan Vano bagaimana pah?"

"Yah kamu harus tetap bertanggung jawab terhadap anak saya, karena kamu sudah tidur.satu ranjang." Bukan pak Gunawan yang menjawab tapi bu Maria yang bicara dengan nada tinggi.

"Bu Maria, bisa nggak jangan membentak anak saya, bagaimana pun Vano itu putra saya satu satunya, yanh selama ini saya tidak pernah membentaknya, tiba tiba sekarang anda berbicara dengan keras terhadap anak saya."

"Hei ibu Kania, seandainya posisi anda di posisi saya saat ini, mungkin saja bu Kania akan bersikap seperti saya, karena saya tidak ingin anak saya tidak bisa mendapatkan suami karena anak.saya sudah pernah tidur dengan laki laki lain sebelum menikah." Bu Maria berkaca kaca.

"Sudah bu Maria, kita selesaikan masalah ini dengam kepala jernih, dan akan saya pastikan kalau putra saya akan bertanggung jawab dengan perbuatannya." Pak Gunawan yang tahu bagaimana kesedihan bu Maria.

"Tapi pah, tidak bisa begitu dong, bagaimana dengan nasib Vano, masih kecil harus menikah." Bu Kania tidak terima dengan ucapan suaminya.

"Vano sudah dewasa mah, kita tidak bisa membiarkan Vano lari dari tanggung jawab."

"Tapi pah....."

Bu Kania tidak melanjutkan bicaranya, tatapan tajam dari suaminya membuat Bu Kania terdiam.

"Sonev, bagaimana menurut kamu?" Pak Gunawan menatap Sonev.

"Bagaimana apanya om?" Sonev terlihat ragu dan juga bingung dengan pertanyaan yang di ajukan pak Gunawan terhadap dirinya.

"Maksud om, dengan tanggung jawab Vano terhadap kamu, walaupun om percaya kalau kalian tidak melakukan hal yang lain selain kalian tidur bersama dalam satu ranjang karena pengaruh obat karena sakit dan juga alkohol, tapi tetap saja hal itu adalah sebuah aib yang harus di tutupi dengan jalan menikahkan kalian berdua."

"Pah......" Bu Kania dan juga Vano serempak.

Tatapan tajam pak Gunawan terhadap keduanya membuat mereka hanya menelan saliva merema saja, karena Pak.Gunawan orang yang sangat jarang marah, namun jika marah tidak ada yang bisa menahan nya.

Akhirnya diputuskan kalau Sonev dan Vano akan menikah malam itu juga dengan pernikahan siri, setelah keduanya lulua sekolah menengah, makan pernikahan mereka akan di urus ke KUA, Karena saat ini.keduanya masih berstatus pelajar sekolah menengah atas kelas dua belas semester ganjil.

Dengan melalui koneksinya, pak Gunawan memanggil penghulu untuk menikahkan Sonev dan Vano, dengan mengundang pak Rt sebagai pejabat yang berwenang di wilayah tempat tinggal Sonev dan bu Maria tinggal.

Di bantu Sonia dan juga bu Maria, Sonev di rias dengan polesan yang sederhana, namun tidak menghilangkan aura kecantikan dari wajah Sonev yang cantik dengan kulit yang putih dan bersih. Menggunakan wali hakim, karena ayah Sonev yang sudah lama meninggal dunia, dan tidak memiliki saudara yang lainnya.

Sedangkan bu Kania terlihat uring uringan karena putra kesayangannya harus menikah dengan cara yang seperti ini.

Selesai di rias, Sonev kemudian di bawa ke.depan, di mana Vano sudah duduk di depan penghulu dan juga pak Rt yang menjadi saksi dan juga beberapa warga yang mengenal keluarga bu Maria.

...****************...

Hai Reader jangan lupa baca terus karya aku ya, happy reading

1
Renji Abarai
Menyentuh hati ❤️
Umu Salma: terima kasih,
total 1 replies
Mamimi Samejima
Karya indah dengan plot yang tak terduga!
Umu Salma: Terima kasih/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!