Apa jadinya jika Alice gadis manis tapi buta,harus bertemu dengan tuan muda kaya raya tapi arogan dan sombong??
Alice sangat membenci sosok Dion,karna diawal pertemuannya ia harus menerima penghinaan hanya karna dia buta.
Begitu juga dengan Dion sendiri,menganggap Alice hanya penipu yang memanfaatkan kebutaannya.
Tapi siapa sangka jika Dion telah mengetahui Alice ternyata adalah saksi bisu kematian kedua orang tuanya dimasa lalu.
Akankah Dion bisa meluluhkan hati Alice yang sudah terlanjur membenci dirinya??
Follow IG : Mitha_shin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ovelia.shin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
"Tidak apa-apa pak Ken,saya bisa sendiri..nanti saya bisa tanya pelayannya ." jawab Alice tetap menolak,karna dia benar-benar tidak ingin merepotkan Ken atau pun Cecilia.
"Biarkan saja pak,Alice memang tidak mau merepotkan siapa pun." sahut Cecilia yang memilih membiarkan Alice pergi sendiri Karna dia tahu kalau Alice memang lah bukan gadis yang mau merepotkan siapa pun,terlebih memiliki kekurangan fisiknya.
"Ya sudah..hati-hati kalau gitu Alice." jawab Ken yang menuruti perkataan Cecilia.
Alice hanya tersenyum dan berjalan perlahan sambil tetap mengarahkan tongkatnya kearah toilet.
Ken dan Cecilia hanya menunggu Alice sampai datang.
Setelah bertanya pada sang pelayan,Alice akhirnya sampai ditoilet.Selesai dari toilet Alice pun keluar dari toilet dan berjalan kembali kemeja,tempat dimana Ken dan Cecilia menunggunya.
Namun,baru akan melangkah keluar dari toiletnya.Tiba-tiba saja seseorang datang dan sengaja menghadang kaki Alice,hingga membuat Alice terjatuh.
Brukk..
Sontak membuat Alice terkejut dan panik mencari tongkatnya.
Beberapa saat ia menyadari seseorang menghampirinya.
"Berani sekali kau mengadu dengan bosmu??apa kau sengaja ingin berurusan denganku gadis buta??" sahut suara seseorang yang tidak asing didengar oleh Alice.Suara tersebut tak lain adalah Dion.
Yang secara tidak sengaja melihat Alice dan Ken yang sudah bertemu dengannya direstoran tersebut.Alice begitu terkejut kaka harus bertemu dengannya dan mendapatkan perlakuan kasar dari Dion.Terlebih Dion langsung mengapit kedua pipi Alice kearahnya.
"Dengar,ini belum seberapa yang kau dapat..Aku bisa membuatmu menyesal kalau bos mu itu berani mengusik ku lagi..Dan jangan pernah coba lagi kau muncul dihadapan ku..Apa kau paham gadis buta??" ucap Dion dengan nada dingin dan langsung meninggalkan Alice begitu saja.Setelah ia membuang tongkat Alice menjauh darinya.
Alice cuma bisa mengepalkan kedua tangannya dan berusaha menahan tidak ingin menangis.Walaupun hatinya begitu sakit saat Dion memberinya ancaman dan dihina lagi.Alice berusaha bangkit dan mencari dimana tongkatnya.
Seorang pengunjung yang kebetulan lewat,langsung menghampiri Alice dan mengambil tongkat yang dicari Alice.
"Ini tongkatmu nona.." sahut pengunjung tersebut sembari memberikan tongkatnya pada Alice.
"Terima kasih nyonya.." jawab Alice tersenyum.
"Apa kau mau kembali kembali ketempat dudukmu??"tanya pengunjung itu.
"Iya nyonya.." jawab Alice.
"Ayo,aku antarkan." ujar pengunjung itu menawarkan bantuannya pada Alice.
"Tidak usah nyonya,saya bisa jalan sendiri..Terima kasih." jawab Alice menolak kebaikan pengunjung itu.
"Iya,sama-sama." kata pengunjung itu sambil memperhatikan Alice yang meninggalkannya.
Alice pun kembali ketempat duduknya bersama Ken dan Cecilia.
"Kenapa kau lama sekali??"tanya Cecilia penasaran.
"Maaf,tadi ditoiletnya sangat ramai jadi aku harus antri." jawab Alice terpaksa berbohong karna tidak ingin Cecilia dan Ken mengetahui apa yang terjadi padanya.
"Ah begitu..ya sudah ayo kita makan.." ujar Cecilia mengajak Alice untuk mulai makan.
Alice hanya mengangguk.Dan mereka pun mulai menikmati makan siangnya bersama.
Tapi saat Ken mulai akan menikmati makanannya,tanpa sengaja ia melihat pipi Alice yang memerah.
Seketika Ken berhenti dan menatap terus wajah pipi Alice.
Akibat cengkraman tangan Dion pada wajah Alice.Ternyata meninggalkan bekas di pipi Alice,karna Alice memiliki wajah yang putih dan sedikit sensitif.
Hal itu membuat Ken menjadi merasa curiga dan penasaran.
nyuruh orang ngaca sendirinya ga bisa ngacaaa 😒
gw mah ogah ma orang kek gitu...
ga punya empati. ntar kalo butuh aja mohon²...