NovelToon NovelToon
Cinta Di Raga Baru

Cinta Di Raga Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Mengubah Takdir / Transmigrasi
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Erunisa

Nayla hidup dalam pernikahan penuh luka, suami tempramental, mertua galak, dan rumah yang tak pernah memberinya kehangatan. Hingga suatu malam, sebuah kecelakaan merenggut tubuhnya… namun tidak jiwanya.
Ketika Nayla membuka mata, ia terbangun di tubuh wanita lain, Arlena Wijaya, istri seorang pengusaha muda kaya raya. Rumah megah, kamar mewah, perhatian yang tulus… dan seorang suami bernama Davin Wijaya, pria hangat yang memperlakukannya seolah ia adalah dunia.

Davin mengira istrinya mengalami gegar otak setelah jatuh dari tangga, hingga tidak sadar bahwa “Arlena” kini adalah jiwa lain yang ketakutan.

Namun kejutan terbesar datang ketika Nayla mengetahui bahwa Arlena sudah memiliki seorang putra berusia empat tahun, Zavier anak manis yang langsung memanggilnya Mama dan mencuri hatinya sejak pandangan pertama.
Nayla bingung, haruskah tetap menjadi Arlena yang hidup penuh cinta, atau mencari jalan untuk kembali menjadi Nayla..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erunisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

"Omong kosong!" kata Kanaya saat Arlena mengatakan kalau dirinya bukan Arlena.

"Memang mungkin terdengar hal ini tidak masuk akal, tapi aku baru memiliki keberanian saat kamu datang, dari aku sadar dan ternyata aku adalah seorang istri dari seseorang yang kaya raya dan juga seorang ibu, jujur aku kaget, tapi kamu bisa lihat apa yang saja yang aku lakukan? Kamu pasti tahu, ibu pasti sudah memberitahu kamu, aku sama sekali tidak ingat siapa Arlena, bagaimana kehidupan dia, bagaimana hubungan Arlena dengan Davin, dan aku juga syok saat aku sama Davin ke Bandara, ternyata didepanku ada mobil, dan katanya mobil itu adalah milik Roy, selingkuhan Arlena, kamu tahu? Jika bisa aku ingin keluar dari tubuh ini, malu rasanya menanggung dosa yang menjijikan!". Jelas Nayla dengan penuh penekanan.

"Ya sudah! kalau memang kamu bukan Arlena, kamu pergi dari sini, atau kamu keluar dari tubuh Arlena!".

"Bisa saja aku pergi, tapi bagaimana dengan Xavier? Jika bisa aku keluar dari tubuh Arlena."

"Kalau kamu bukan Nayla, lalu kamu siapa?" tanya Kanaya.

"Aku Nayla Pratiwi, tubuhku sudah mati dan sudah di kubur, aku ingat semua tentang Nayla, tapi aku lupa semua tentang Arlena." jawab Nayla.

"Bagaimana cara kamu membuktikan kalau kamu bukan Arlena, tidak usah banyak drama." kata Kanaya lagi yang masih belum percaya.

Nayla menggeleng cepat. “Aku serius, Kanaya, Aku… Nayla. Aku dulu punya suami yang tempramental. Aku tertabrak mobil, tubuhku mati, dan ketika aku sadar… aku sudah berada di tubuh Arlena.”

“Arlena… come on. Kamu ini drama banget! Ini bukan sinetron jam tujuh malam!”

“Aku serius!” suara Nayla gemetar. “Banyak hal yang tidak aku tahu tentang hidup Arlena, tentang keluarga ini! Kau pikir kenapa aku tidak bisa make up? Kenapa aku tidak bisa nyetir? Kenapa aku gugup kalau lihat suara keras? Karena itu… itu semua bukan kebiasaanku! Itu kebiasaan Arlena..aku!”

Kanaya berhenti tertawa, namun ekspresinya berubah menjadi curiga dan dingin.

“Kalau pun kamu berubah, itu karena kamu jatuh dari tangga lalu pingsan. Kak Davin juga bilang mungkin kamu trauma. Tapi kamu…” Kanaya menunjuk Nayla dengan wajah tak percaya.

"Tapi mengaku jadi orang lain? Itu gila.”

"Jangan harap dengan kamu yang pura-pura gila seperti ini, kamu bisa seenaknya banyak melakukan banyak hal." kata Kanaya.

“Kanaya! Tolong dengarkan aku sekali lagi!” Nayla memegang lengan adik iparnya itu.

Kanaya menepisnya kasar. “Cukup, Arlena. Aku sudah sabar banget. Tapi kalau kamu terus ngomong hal aneh begitu… aku nggak bisa tinggal di sini.”

“Aku Nayla! Aku benar-benar Nayla!” suara Nayla pecah. “Aku bukan Arlena. Aku nggak ingat masa lalu Arlena. Aku nggak tahu kebiasaan dia. Aku nggak bisa pakai heels dia, nggak bisa make up, aku bahkan—”

Kanaya memutar badan, menatap Nayla tajam. “Kamu tahu nggak, kamu kedengeran kayak orang yang… tersesat di pikirannya sendiri.”

Nayla menggeleng keras, air matanya jatuh. “Aku cuma minta kamu percaya—”

“Kenapa aku harus percaya? Kamu nggak punya bukti! Kamu cuma ngomong hal-hal yang nggak masuk akal!” Kanaya menaikkan suaranya. “Kalau kamu Nayla, mana buktinya? Mana identitasmu? Mana keluargamu? Mana apa pun yang bisa bikin aku percaya kalau kamu Nayla, nyatanya, wajah kamu saja Arlena."

Nayla terdiam. Tidak ada foto. Tidak ada KTP. Tidak ada orang yang bisa memverifikasi.

Dan yang paling menyakitkan, Nayla tidak memiliki apa pun dari hidup lamanya kecuali ingatan yang hanya ada di kepalanya sendiri.

Kanaya menghela napas, lelah. “Kamu berubah. Aku tahu. Kamu jadi lebih lembut, lebih baik… tapi ini?” Kanaya menggeleng kecewa.

“Ini bukan perubahan. Ini menakutkan.”

“Kanaya, awalnya aku bahagia hidup jadi Arlena, tapi setelah tahu seperti apa hidup Arlena, aku jadi takut Kanaya, aku takut.." kata Nayla dengan nada takut.

Kanaya membeku sesaat… lalu wajahnya mengeras.

“Aku harus pergi. Kak Davin berhak tahu kalau istrinya bicara hal-hal yang nggak waras.”

“Silahkan, bicarakan dengan Davin, aku sudah pernah bilang dan jawabannya sama kaya kamu, kalau aku ini gila." jawab Nayla.

 Kanaya berjalan cepat, menuruni tangga, mengambil kunci mobil, dan membuka pintu depan.

“Kamu mau menghancurkan rumah tanggamu sendiri? Silakan. Tapi jangan libatkan Kak Davin.” Mata Kanaya basah, tapi tatapannya dingin.

“Aku pergi dulu.”

Pintu tertutup.

Mobil Kanaya melaju keluar halaman.

Nayla berdiri mematung, nafasnya tersengal. Jantungnya seperti diremas.

Kanaya akan menemui Davin.

Dan Nayla tahu… kalau Davin mendengar cerita Kanaya, Davin mungkin akan panik. Atau takut. Atau menganggap Arlena benar-benar mengalami gangguan serius.

Nayla memeluk dadanya sendiri. Wajahnya pucat.

Nayla hanya tidak sanggup menerima kenyataan, setelah mengetahui masa lalu Arlena, seorang istri yang selingkuh dan menggunakan uang suaminya untuk bersama pria lain, dan yang membuat Nayla lebih sakit, setelah dia masuk ke tubuh Arlena hanya dengan perubahan sedikit, Davin dan ibu mertua Arlena tidak mempermasalahkan hal itu.

Nayla juga merasa jijik, bayangan Davin bilang kalau mobil yang waktu itu Nayla lihat adalah mobil yang Arlena beli untuk pacarnya, dan apalagi setelah Nayla membuka pesan yang disimpan rapi di ponsel Arlena, banyak pesan yang menurut Nayla membuat Nayla mual membacanya.

Kanaya sampai di kantor Davin, Kanaya langsung buru-buru menemui Davin, beruntung Davin sedang istirahat.

"Kamu kenapa? Kayak buru-buru banget?" tanya Davin saat Kanaya sudah duduk di hadapannya.

Kanaya mengatur nafas dan akhirnya mulai bercerita, Kanaya menceritakan semuanya apa yang terjadi di rumah Davin tadi bersama Arlena.

"Kak, jujur aku datang memang untuk bicara sama Arlena, tapi jujur, dengan mendengar apa yang tadi dia katakan, kita perlu membawa Arlena berobat, aku takut gilanya tambah parah." kata Kanaya.

Davin terlihat berpikir sebelum menjawab apa yang dikatakan Kanaya. "Kata dokter semuanya baik-baik saja, tapi jujur kaka suka istri kakak yang sekarang, entahlah dia mau mengaku siapa, yang penting dia tetap istri kaka." jawab Davin yang tidak mau memperbesar masalah.

"Tapi..untuk apa yang kamu katakan tadi memang sedikit masuk akal. istri Kakak yang sekarang lebih ingat sama masa lalu Nayla, tentang keluarga Nayla, tetapi lupa dengan keluarganya sendiri, kemarin dia juga baru aja minta kakak untuk membayar tanah sama bangunan yang katanya itu adalah tempat tinggal Nayla dulu bersama suaminya, dan sekarang suaminya masih ada di tempat itu, malah istri Kakak meminta merobohkan bangunan itu, dan kakak juga pernah diajak kok ke makam Nayla."

Kanaya sibuk dengan ponselnya, tetapi telinganya tetap bisa mendengar penjelasan Kakaknya dengan baik.

"Kak, temannya Arlena itu tidak ada yang namanya Nayla." kata Kanaya setelah mencari tahu.

"Entahlah Nay, yang penting sekarang kaka bahagia dengan perubahan Arlena." Davin akhirnya memutuskan seperti itu.

"Tapi aku takut kalau ini cuma permainan Arlena saja, aku takut ini akan jadi bom waktu dan saat bom ini meledak, dia pergi meninggalkan kaka dengan luka yang lebih sakit." kata Kanaya.

Davin terdiam, ada rasa takut dalam diri Davin, tapi entah kenapa Davin merasa kalau Arlena yang sekarang tidak akan pergi meninggalkannya.

"Kita bawa Arlena ke psikiater kak." kata Kanaya.

"Jangan sembarangan Kanaya, kamu tidak takut Arlena tersinggung, pergi ke psikiater bukan hal yang mudah." jawab Davin.

Kanaya semakin kesal dengan kakaknya, karena Kanaya merasa yakin kalau Arlena sedang berpura-pura.

"Kalau begitu, biar aku yang akan membuktikan sendiri kalau Arlena ini hanya pura-pura." kata Kanaya di dalam hati.

1
Yuni Anto
🥰KKA author 🥰 tersayang mkasih update nya 🥳🥳🥳🥰bulan ini di kasih update terbaru 2x🤩🤩🥳🥳🥰🥰🥰💪 semangat terus ya Thor 💪😍 sehat selalu Bwt kka/Determined//Angry//Determined//Angry/😍
Erunisa: terima kasih kaka, semoga kaka juga sehat
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
mantab Nayla
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Putra Satria
🥰wah my 🩷 Thor 🩷 cinta banyak 2 bwt kka🥰 mkasih update terbaru hari ini 💪💪💪 terus y
Yuni Anto
🥰 makasih 🥰 update terbaru nya 💪💪💪 terus y Thor 🥳🥳🥳🥳🥰
Yuni Anto
next Thor 🥰
kawaiko
Gemes deh!
Rizitos Bonitos
Plot yang rumit tapi berhasil diungkap dengan cerdas.
Re Creators
Wah seru banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!