Reinkarnasi Jenderal Padang Utara

Merasakan orang-orang yang telah datang ke arahnya, Adelia kemudian berkata, "Aku ingin rusa ini dipanggang sampai dagingnya sangat empuk!! Diberi bumbu yang banyak dan saus yang pedas!!!"

Ucapan Adelia langsung membuat semua orang tercengang.

Mereka telah berpikir bahwa perempuan itu hendak melarikan diri, tapi ternyata malah pergi menangkap seekor rusa untuk makan malam mereka!!!l

Maka dengan segera sang ketua perampok turun dari kudanya dan menghampiri Adelia.

Dilihatnya perempuan itu berlumuran keringat dan rambutnya sampai menjadi sangat basah hanya karena berkeringat.

"Kami akan mengurus rusa ini sesuai dengan permintaanmu, tapi,,, kapan kau melihat rusa ini?" Tanya ketua perampok yang saya dari tadi dia juga sedang mencari sesuatu untuk menjadi makan malam mereka, tetapi dia tidak menemukan sesuatu apapun.

Bagaimana bisa rusa sebesar itu lolos dari pandangannya???

Adelia hanya tersenyum dan tidak mau menjawab ucapan pria itu, karena dia merasa terlalu lelah untuk mengeluarkan satu pata-kata pun.

Ketua perampok bisa membaca ekspresi Adelia yang begitu malas jadi dia hanya menoleh pada anggotanya sembari memberi perintah, katanya: "Cepat bawa rusa ini, Malam ini kita akan makan daging rusa sampai kenyang!!"

Maka dengan segera, beberapa anggota perampok itu turun dari kuda mereka dan melaksanakan perintah dari pria itu.

Sementara Adelia, perempuan itu juga akhirnya membuka matanya lalu dia duduk sembari menatap rumput yang bergoyang-goyang karena hembusan angin.

"Hah,,,, Ayo kita lanjutkan perjalanan kita." Kata Adelia sembari berdiri lalu berjalan ke arah kudanya.

Ketua perampok yang mendengar ucapan Adelia merasa begitu aneh dalam hatinya, sebenarnya, diakah ketua dari rombongan mereka, ataukah Adelia?

Hingga malah Adelia yang kini memberi perintah untuk melanjutkan perjalanan!!

Namun begitu, sang ketua perampok tidak mengatakan apapun dan hanya mengikuti Adelia lalu saat itu juga Adelia tidak lagi dikepung oleh mereka.

"Tuan, Apa kau sudah mempercayai perempuan itu?" Tanya seorang bawahan pada ketua perampok ketika dia melihat Adelia menunggangi kuda dengan santai.

Ketua perampok mengangkat bahunya lalu berkata, "kau lihat rambutnya yang basah oleh keringatnya sendiri? Dia tahu kemampuan dirinya sendiri, makanya dia tidak bisa melarikan diri dari kita."

Ucapan ketua perampok langsung membuat para bawahannya menganggukkan ketua mereka lalu mereka dengan tenang mengikuti Adelia sampai akhirnya mereka berbelok ke sebuah kaki gunung.

Ketua perampok langsung menghampiri Adelia yang berjalan dengan santai hingga kuda mereka bersebelahan.

"Perjalanan kita masih membutuhkan satu malam lamanya, jadi kita akan makan malam dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Kuda-kuda ini juga perlu untuk diistirahatkan." Ucap pria itu langsung diangguki oleh Adelia.

"Kalau begitu cepat buat kemah dan api!" Kata Adelia menghentikan laju kudanya lalu perempuan itu turun dari kuda sembari berjalan ke arah sebuah pohon yang daunnya cukup rindang.

Perempuan itu lalu duduk sembari bersandar ke batang pohon dengan mata terpejam seperti seorang bos yang baru saja memberi perintah dan hanya menunggu anak buahnya menyelesaikan perintah darinya.

Ketua perampok tidak mengatakan apapun, pria itu hanya turun dari kudanya lalu mengatur seluruh bawahannya agar segera membuat kemah.

Sementara para bawahan, mereka merasa sangat heran.

"Apa kau berpikir bahwa tawanan kita itu sedang memerintah kita? Bahkan pemerintah ketua kita!!!"

"Iya, kau benar,, Mengapa aku merasa bahwa perempuan itu bukan perempuan biasa-biasa saja? Padahal umurnya masih sangat muda, tapi dia bisa menunggangi kuda dan juga bisa menangkap kuda hanya menggunakan sebuah tali."

"Ah,, kau benar,, padahal menggunakan tali untuk menangkap rusa begitu sulit, karena rusa yang berlari dengan cepat dan angin yang berhembus di padang rumput akan sulit membuat talinya dikendalikan mengenai rusa yang berlari."

"Kau benar," semua orang berbisik-bisik dengan rasa heran mereka terhadap Adelia.