NovelToon NovelToon
Rahasia Antara Kita

Rahasia Antara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Arip

"Rahasia di Antara Kita" mengisahkan tentang seorang suami yang merasa bahagia dengan pernikahannya, namun kedatangan sahabat masa kecilnya yang masih memiliki ikatan emosional kuat membuat situasi menjadi rumit. Sahabat masa kecilnya itu mulai mendekatinya dengan cara yang tidak biasa, membuat suami tersebut merasa tidak nyaman. Sementara itu, istrinya yang selalu menuntut uang dan perhatian membuatnya merasa terjebak dalam pernikahannya. Bagaimana suami tersebut akan menghadapi situasi ini? Dan apa yang akan terjadi jika rahasia sahabat masa kecilnya dan perasaannya terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Arip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Dia selalu menatapku dengan mata yang meminta." Beri aku uang, aku akan membalasnya dengan cara yang manis."

Namanya Saras, dia memiliki postur tubuh yang anggun, dengan lekuk tubuh yang feminin dan gerakan yang lembut. Setiap langkahnya memancarkan kepercayaan diri dan keindahan alami.

Aku sangat menyukai semua yang ada pada Sarah, kecuali satu hal. Setiap kali aku memberikan uang, dia tersenyum manis dan memeluku erat. Tapi ketika aku tidak bisa memberikannya, dia menjadi dingin dan menjauh.

"Aku merasa kehilangan kehangatan dan kebaikan yang dulu ada dalam hubungan kita. Apa yang terjadi, Sarah? Apakah ada sesuatu yang membuatmu berubah?"

Duduk di ujung kasur yang terasa empuk, aku mulai memandang perlahan ke arah jendela kamar yang belum tertutup oleh gorden sepenuhnya. Malam semakin larut, tak ada tanda tanda sarah menghampiriku, membuat pikiran ini semakin berkelabu.

Mengacak-acak rambutku dengan kasar, seketika kurebahkan seluruh tubuh ini, melihat langit langit kamar. Dan isi ruangan terasa begitu sunyi sepi.

Kret.

Suara pintu terdengar di buka, berusaha kututup kedua mata ini. Berpura-pura tidur, dengan harapan Sarah mendekat menghampiriku.

"Ternyata sudah tidur."

Hanya kata-kata itu saja yang terdengar dari telingaku, Kini langkah kaki Sarah semakin terdengar menjauh, ternyata ia hanya melihatku sebentar, tanpa ada keinginan menemaniku tidur.

Krit, Sarah kembali menutup pintu. Dan kini suara pintu terdengar begitu pelan, seakan tak ingin melihatku bangun.

Setelah pintu tertutup dengan rapi, aku mulai bangun dengan helasan napas yang terasa sesak, menjalar ke dada. Mengusap berulang kali, rasa kecewa dengan sikap Sarah yang akhir-akhir ini berubah.

Pikiranku sekarang semakin tak menentu, aku berusaha bangkit dengan kaki yang terasa lemas. Mencoba memberanikan diri untuk bertanya pada istriku.

Setelah kaki ini sampai di depan pintu, aku mulai membuka perlahan cop pintu, terdengar suara Sarah sedang tertawa kecil dibalik pintu kamarku.

Memberanikan diri membuka pintu, namun sialnya tanganku seketika kaku, entah perasaan macam apa ini. Sampai tubuhku ikut merespon sesuatu yang membuaku penasaran.

Pintu akhirnya terbuka , perlahan ku lihat Sarah tengah berbicang, dimana tangannya memegang ponsel yang sengaja ia tempelkan pada telinganya.

"Sayang."

Wanita itu seakan terkejut dengan panggilanku, ia membalikkan badan, menjauhkan ponsel dari telinganya.

Bibir tipisnya kini mulai melebar, Sarah memperlihatkan senyumannya.

"Loh, kamu bangun mas?"

Sarah kini menggerakan kedua kakinya, melangkah mendekat ke arahku, tangan lembutnya kini merangkul bahu.

"Kamu sedang mengobrol dengan siapa di telepon?"

Belum aku menjawab pertanyaannya, aku sudah bertanya balik.

"Oh, i-tu!"

Sarah terlihat ragu ragu menjawab pertanyaaku.

"Siapa?" Bertanya kembali, Sarah malah memutarkan posisi tubuhku ke depan pintu. Dengan tangannya yang masih merangkul pundak, Sarah menggerakan tubuhnya untuk membuat aku mengikuti langkah kakinya.

"Kita masuk dulu, biar aku jelaskan."

Mendengar ucapannya membuat aku menurut, kami masuk ke dalam kamar.

Sarah mengerakan lagi kedua tangannya, untuk membuat aku duduk.

Aku yang masih penasaran, mengambil ponsel Sarah dari saku bajunya. Sarah yang terlihat panik, mencoba merebut kembali ponselnya.

"Mas, ini ponselku."

Wanita itu kembali menaruh ponselnya pada saku baju, " Mas, yang tadi nelepon itu-"

Belum perkataanya terucap sepenuhnya, aku kembali mengambil ponsel Sarah, melihat layar ponsel menyala itu dengan kedua mataku.

Ada satu pesan yang belum Sarah buka. Dan pesan itu ternyata? Tagihan sebesar lima juta tiga ratus lima puluh empat ribu rupiah! Tagihan apa ini.

"Mas, kamu baca apa?"

"Ini apa?"

Aku menunjuk ponsel miliknya, ia hanya tersenyum kecil. Matanya terlihat sayu.

"Tagihan mas, ya apalagi!"

"Tagihan sebanyak ini?"

"Ya. Apalagi, siapa suruh kamu buka ponselku?"

Bukannya aku sudah memberikan semua gajiku padanya, uang hasil bisnisku pun aku serahkan padanya, tapi kenapa dia masih punya tagihan.

Sarah terlihat marah, ia merebut ponselku. Berdiri, lalu pergi begitu saja.

"Kemana kamu Sarah?"

Ia tak merespon panggilanku sama sekali, pergi begitu saja. " Sarah." Berulang kali memanggil namanya, tetap saja dia tak membalikkan wajahnya atau menjauh sedikit panggilanku.

Setelah kepergian Sarah, tanpa sengaja aku melihat sebuah lembar kertas berada di atas lantai, mengambilnya.

Kedua mataku seketika membulat, kertas itu hasil dari transfer Sarah pada nomor bank yang tak aku kenal.

"Aldi. Siapa Aldi, apa hubungan istriku dengan orang ini? Apa tagihan sebayak itu karena ini?"

Aku masih bertanya tanya pada diriku sendiri, sedangkan aku belum mendapatkan bukti sepenuhnya.

Menyimpan kertas putih itu dalam saku celana, aku mencoba menghampiri kembali Sarah.

Keluar dari kamar, Sarah terlihat duduk di atas kursi, sembari menonton tv.

Aku mencoba mendekatkan diri tanpa menyalahkannya atau membahas kejadian tadi.

Duduk di samping Sarah, wanita itu begitu fokus menatap siaran kesukaannya.

"Ngapain kamu ke sini?"

Mengambil uang dari saku celana, lalu memberikan pada Sarah. " Ini, untuk kamu melunasi tagihan."

Kedua mata istriku berbinar-binar, ia terlihat bahagia. Setelah aku menunjukkan berberapa lembaran uang padanya. Dengan rasa bahagianya, ia mengambil uang itu tanpa bertanya.

"Ah, gini dong jadi suami itu harus ngerti. "

Aku hanya mengangguk tersenyum, saat ia tersenyum lebar dengan kebahagiannya ketika memegang uang dariku.

Memeluk erat tubuhku, Sarah kini berdiri. Ia manarik tubuhku. " Ayo mas, kita ke kamar. Kamu mau apapun akan aku berikan."

Sampai di dalam kamar, rasa nafsu itu hilang. Sarah membelai wajahku berulang kali dengan tangan lembutnya.

Menjauhkan diri dari dekapannya.

" kenapa sayang?"

"Sepertinya nggak dulu deh, aku pengen tidur. "

"Ow, ya udah. Mau aku pijitin."

Sepertinya aku tidak boleh menampakan wajah kesalku, sebisa mungkin membuat dia percaya.

Berusaha menunjukkan ekspresi bahagia di depan Sarah." Boleh."

Sampai larut malam, Sarah berhasil membuat aku terlelap tidur dengan pijitan lembutnya, ia memang pandai merayu ketika uang sudah ada di depan matanya.

Terbagun di pagi hari, aku tak melihat Sarah tidur di sampingku. Mengusap ngusap kedua mata, bangkit dari tempat tidur mencari keberadaan Sarah.

"Sayang." ucapku memanggil.

Aku lihat keadaan rumah begitu sepi, tak ada suara anak-anak. "Loh semua pada kemana?"

Mencoba menghampiri meja makan, aku lihat tak ada sedikit pun makanan untuk sarapan di pagi hari.

Hanya sebuah kertas berisi tulisan dari istriku.

(Mas, aku pergi dulu sama anak anak. Kalau kamu mau makan, masak mie aja sendiri ya. Soalnya kamu kan belum kasih aku jatah dapur, cuman kasih buat tagihan doang.)

Meremas kertas putih yang baru saja aku baca, melemparkannya pada tong sampah. Mendudukan tubuh, menahan rasa kesal setelah membaca tulisan kertas dari istriku.

"Sebenarnya mereka pergi ke mana?" ucapku dalam hati.

1
Amilawati
jelek ceritanya, dialog di ulang2 terus bikin pusing bacahya.. penulis pengen banyak bab tpw ndk materi mnkin jadinya dialog ya di ulang2 tetus
Amilawati
dialog yg jelk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!