NovelToon NovelToon
Cinta Pertama Sang Ustadz

Cinta Pertama Sang Ustadz

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: She_Na

Baru kali ini Ustad Fariz merasakan jatuh cinta pada lawan jenisnya. Akan tetapi, dia tidak bisa menikah dengan gadis yang dicintainya itu. Dia malah menikah dengan wanita lain. Meskipun begitu, dia tidak bisa menghapus nama Rheina Az Zahra si cinta pertamanya itu dari hatinya. Padahal mereka berdua saling mencintai, tapi mengapa mereka kini mempunyai pasangan masing-masing. Bagaimanakah mereka bisa bersatu untuk bersama cinta pertama mereka?

Ikuti kisah Ustaz Fariz dan Rheina Az Zahra untuk bisa bersama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon She_Na, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Sebuah kejutan

Pembicaraan Ustad Fariz dan Mirna berjalan sangat lama. Mirna masih tetap membenarkan sikapnya karena dia merasa berhak melakukan itu karena dia istri dari Ustad Fariz.

Mata Ustad Fariz terpejam meredam emosi dalan hatinya. Sungguh sikap Mirna yang seperti inilah yang membuat Ustad Fariz malas untuk berdebat dengannya. Jika diingatkan pun tetap saja tidak bisa.

"Jadi mau kamu apa Mirna?" ucap Ustad Fariz geram dengan nada biasa namun penuh penekanan

"Pokoknya aku tidak mau dicerai," ucap Mirna ketus.

"Siapa yang akan menceraikan mu? Apa karena itu kamu menyakiti Rhea? Harusnya kamu tanya dulu padaku Mirna, aku ini suamimu," tutur Ustad Fariz.

"Aku tau mas sangat mencintainya, jadi tidak mungkin kalian tidak ingin bersatu setelah sekian lama. Dan pastinya aku akan kamu ceraikan," tuduh Mirna pada Ustad Fariz.

"Kamu jangan asal tuduh Mir. Selama bertahun-tahun kita hidup bersama, apa kamu tidak merasakan ketulusanku?" ucap Ustad Fariz.

"Karena kewajiban kan?" jawab Mirna enteng dengan senyum di sudut bibirnya.

Ustad Fariz menunduk. Dia tidak bisa mengelak karena memang rasa itu bukan sesuatu yang bisa dia kendalikan.

"Terserah kamu Mir mau ngomong gimana, kamu sendiri tau jika aku tidak pernah lalai dalam hak dan kewajiban ku sebagai suamimu," ucap Ustad Fariz seraya berdiri dari duduknya.

"Apa Mas akan menikahinya?" tanya Mirna menghentikan langkah kaki Ustad Fariz.

"Bukannya kamu yang minta aku menikah dengan Rhea waktu itu asalkan aku tidak menceraikan mu?" ucap Ustad Fariz dengan kesal.

"Jadi kamu benar-benar akan menikahinya Mas?" tanya Mirna kaget.

"Kamu yang sudah memaksaku waktu itu Mir, dan kamu sudah mengijinkannya," ucap Ustad Fariz sebelum pergi meninggalkan rumahnya menuju rumah Umi Sarifah.

Sampai di rumah Umi Sarifah, Ustad Fariz memeluknya dan menumpahkan tangisnya di pelukan Umi Sarifah.

"Assalamu'alaikum.... Umi....," Ustad Fariz menemui Umi Sarifah dan memeluknya, dia menangis di pelukan Umi Sarifah.

"Ada apa Le? Apa sudah diputuskan?" tanya Umi Sarifah heran melihat air mata Ustad Fariz yang mengalir di pipinya.

Ustad Fariz mengangguk dan menatap Umi Sarifah.

"Jadi...," Umi Sarifah penasaran akan keputusan Ustad Fariz.

"Bismillah.... Insya Allah Fariz siap Umi," Ustad Fariz memandang wajah Umi Sarifah dengan tersenyum, tangannya mengusap air matanya yang ada di pipi.

Umi Sarifah tersenyum mendengar keputusan Ustad Fariz. Dia begitu bahagia dan tidak sabar menjadikan Rhea sebagai menantunya.

"Alhamdulillah... bagaimana dengan Rhea? Apa dia sudah tau?" tanya Umi Sarifah.

"Belum Umi, mungkin besok Fariz akan beri tahu dia," Ustad Fariz menaruh kepalanya di pangkuan Umi Sarifah, sedangkan dia duduk di lantai.

"Besok insya Allah Umi akan ada kejutan untuk mu," Umi Sarifah tersenyum mengingat rencananya untuk Ustad Fariz.

"Apa itu Umi?" Ustad Fariz mendongakkan kepalanya melihat wajah Umi Sarifah yang teduh.

Umi Sarifah tidak menjawab, dia hanya tersenyum dan mengusap-usap rambut Ustad Fariz dengan sayang layaknya anaknya sendiri.

Setelah pembicaraannya dengan Umi Sarifah selesai, Ustad Fariz kembali ke rumah. Ternyata Mirna sudah menunggunya di kamar mereka. Ustad Faris segera ke kamar mandi untuk membersihkan badannya dan mengganti bajunya.

"Mas, besok kita disuruh Paman ke rumahnya, ada acara pengajian," Mirna memulai percakapan mereka.

"Baiklah, tapi aku tidak bisa lama-lama di sana, karena banyak yang dipersiapkan untuk tahun ajaran baru dan bulan ramadhan," jawab Ustad Fariz.

"Emm... tentang... tentang yang tadi itu.... apa jadi Mas?" tanya Mirna gugup.

Ustad Fariz memandang Mirna dengan sangat intens. Sebenarnya dia juga tidak mau menyakiti hati istrinya, namun hatinya dan semua petunjuk dari Allah lah yang meyakinkannya untuk berani mengambil keputusan ini.

"Bukankah waktu itu kamu yang menyuruhku Mir? Dan kamu sudah menyetujuinya kan? Maafkan aku Mirna jika ini membuatmu terluka, tapi di setiap aku meminta petunjuk-" ucapan Ustad Fariz terpotong oleh suara Mirna.

"Cukup mas. Aku tau semuanya. Tapi aku tidak akan kamu ceraikan kan Mas?" tanya Mirna dengan memandang balik mata suaminya.

Ustad Fariz menggeleng dan tersenyum.

"Kamu tetap istriku, kamu yang menemaniku selama ini. Tapi aku mohon padamu Mirna, tolong kendalikan kembali sikap dan amarahmu yang akan menghancurkan mu sendiri nantinya," Ustad Fariz mengusap lembut rambut Mirna dan mengecup dahinya.

Kemudian mereka tidur dengan posisi Mirna memeluk tubuh suaminya.

Keesokan paginya, Rhea sibuk membuat kue untuk dibawanya ke Pondok Pesantren Al-Mukmin. Semalam Umi Sarifah menghubunginya untuk meminta tolong Rhea mengajari dan membantu Umi membuat kue untuk acara pengajian siang di rumah Umi Sarifah.

Rhea mengatakan bahwa dia akan membuatkannya di rumahnya saja karena takut alat dan bahan di rumah Umi Sarifah tidak lengkap. Umi mengijinkannya Rhea untuk membuat kue di rumahnya sendiri, namun Umi kembali meminta Rhea untuk menginap di rumahnya. Umi sangat ingin sekali mempunyai anak perempuan, jadi sebelum dia meninggal, dia ingin merasakan tinggal bersama anak perempuan.

Hal itu membuat Rhea tidak bisa lagi menolak nya. Rhea segera bersiap-siap ketika sudah selesai membuat kue. Dan ketika kue sudah matang, Rhea sudah selesai berganti baju dan berkemas.

Seperti biasa, Rhea diantar Pak Sardi ke Pondok Pesantren Al-Mukmin. Rhea turun dari mobil dengan membawa bungkusan plastik besar yang berisi beberapa box kue yang dia buat tadi pagi. Rhea dibantu Pak Sardi membawa kue-kue tersebut ke dalam rumah Umi Sarifah.

Ustad Fariz melihat Pak Sardi pada saat keluar dari rumah Umi Sarifah dan berjalan menuju mobilnya. Ustad Fariz berlari kecil untuk menghampiri Pak Sardi.

"Assalamu'alaikum Pak...," salam Ustad Fariz ketika berada di dekat Pak Sardi.

"Wa'alaikumussalam... eh Kyai, apa kabar?" tanya Pak Sardi ketika dia sudah berbalik badan menghadap Pak Sardi.

" Alhamdulillah baik Pak. Emm Pak Sardi ada perlu apa sampai datang kesini? Apa ada perlu dengan saya?" tanya Ustad Fariz.

"Tidak Kyai. Saya hanya mengantar Non Rhea karena diundang Umi Sarifah untuk ikut pengajian nanti siang. Umi tadi pesan banyak kue bikinan Non Rhea," jawan Pak Sardi.

"Oooh begitu.... jam berapa Pak Sardi nanti akan menjemput Rhea kembali?" tanya Ustad Fariz ingin tahu.

"Belum tau Kyai. Nunggu telepon dari Non Rhea. Soalnya rencananya Non Rhea akan menginap disini," jawab Pak Sardi.

Ustad Fariz tidak sadar bibirnya terangkat. Dia tersenyum mendengar Rhea akan menginap di rumah Umi Sarifah.

Ah Umi.... apa ini yang semalam Umi bilang akan memberikan kejutan untukku? batin Kyai Fariz melambung senang.

"Emm... maaf Kyai, tentang video yang saya kirimkan waktu itu... saya minta maaf Kyai. Saya tidak bermaksud mengadu domba Kyai Fariz dengan Bu Mirna. Saya hanya tidak suka melihat semua orang menghina Non Rhea yang hatinya sangat baik itu," ucap Pak Sardi sungkan.

"Saya malah sangat berterima kasih pada Bapak. Insya Allah nanti saya akan membawa kabar bahagia Pak. Saya mohon doanya Pak," ucap Ustad Fariz dengan senyum bahagia yang terukir di bibirnya.

"Pasti akan saya doakan. Saya mau pamit pulang dulu Kyai. Assalamu'alaikum....," pamit Pak Sardi.

"Wa'alaikumussalam...," jawab Ustad Fariz.

Setelah itu Ustad Fariz masuk ke rumah Umi Sarifah berniat untuk menyapa Rhea yang akan segera menjadi Zahra nya.

"Kamu cantik sekali Nduk... Umi serasa punya anak perempuan jika kamu tinggal disini," ucap Umi Sarifah sambil memeluk Rhea.

"Rhea nanti kan akan menginap disini Umi..," jawab Rhea dengan tertawa kecil.

"Iya, Umi sangat senang sekali. Terima kasih ya Nduk....," Umi memeluk sekali lagi Rhea.

Dari pintu masuk, Ustad Fariz melihat keakraban Rhea dan Umi Sarifah membuatnya tersenyum bahagia. Apalagi mereka terlihat begitu akrab dan menyayangi, berbeda dengan istrinya yang agak acuh dengan Umi Sarifah.

Jika ditanya Ustad Fariz mengapa dia acuh pada Umi Sarifah, pasti jawabannya karena dia tidak mau ditanya soal keturunan. Memang benar Umi Sarifah sangat mengharapkan cucu dari mereka, tapi Umi Sarifah tidak pernah mengungkit masalah tersebut. Bahkan Umi Sarifah yang menenangkan dan memberi semangat pada mereka agar tidak bersedih mengenai keturunan mereka.

"Ehem, Assalamu'alaikum...," ucap salam Ustad Fariz dari arah pintu masuk.

"Wa'alaikumussalam...," jawab Umi Sarifah dan Rhea bersamaan.

"Loh Le, belum berangkat?" tanya Umi Sarifah pada Ustad Fariz.

"Belum Umi, rencananya sebentar lagi berangkatnya," jawab Ustad Fariz sambil melirik Rhea.

Rhea menatap ke bawah. Dia tidak ingin jantungnya berdetak lebih kencang lagi ketika melihat Ustad Fariz.

"Zahra, kamu apa kabar?" tanya Ustad Fariz basa-basi.

Umi Sarifah tersenyum melihat dua sejoli di hadapannya ini sedang malu-malu seperti anak remaja yang baru saling berkenalan.

"Ba-baik Ustad," Rhea menatap Ustad Fariz sebentar dan tersenyum kemudian dia kembali menatap ke arah bawah.

"Udah sana kamu berangkat aja dulu, biar Rhea bantuin Umi siap-siap buat acara nanti," ucap Umi dengan senyum menggoda pada Ustad Fariz.

"Acara apa Umi?" tanya Ustad Fariz.

"Tasyakuran untuk berita baik yang akan segera terlaksana," jawab Umi yang masih dengan senyum menggoda.

Ustad Fariz tersenyum malu mendengar godaan Umi Sarifah. Rhea hanya diam karena dia tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.

"Ya udah Umi, Fariz berangkat dulu. Assalamu'alaikum...," Ustad Fariz mencium punggung tangan Umi Sarifah dan berbisik di telinganya.

"Umi, Fariz titip bidadari Fariz disini."

Umi Sarifah tersenyum dan mengangguk.

Kemudian Ustad Fariz mendekati Rhea dan berkata,

"Rhea, aku tinggal dulu sebentar ya. Assalamu'alaikum..."

Rhea kaget dan mendongak, wajah Ustad Fariz terlihat jelas di pelupuk matanya dengan senyum manisnya yang membuat kadar ketampanannya bertambah.

Rhea mengangguk dan menjawab, "Wa-waalaikumussalam..."

Kemudian Ustad Fariz melangkahkan kakinya keluar dari rumah Umi Sarifah dengan iringan pandangan mata Rhea yang selalu menatapnya sampai badan Ustad Fariz tak terlihat lagi.

Malam harinya, Ustad Fariz segera mengajak Mirna untuk pulang. Mirna menolak karena dia masih ingin berada di rumah Pamannya. Namun, Ustad Fariz mengatakan bahwa dia akan pulang sendiri jika Mirna tidak mau ikut pulang bersamanya. Dengan berat hati Mirna mau pulang bersama dengan Ustad Fariz.

Sesampainya di Pondok Al-Mukmin, mereka melihat Rhea yang sedang duduk di taman bersama dengan sosok lelaki.

1
Vindi Anisa
stress kali mirna
Erniati Filiang
asyiiik,lanjut Tor....m
Nurhayatins Aqil
Luar biasa...crtx
She_Na: 🥰Terima kasih😍💜
total 1 replies
Nurhayatins Aqil
mawar untkmu thor ngakak abis😂😂😂
She_Na: 🥰makasih😍💜. Kalau bisa kopi dan vote juga dong😂😂😂
total 1 replies
Galuh Setya
kok kesel ma rhea, uda tau ada gosip gitu. tp kok oon nya gak ketulungan.
Dianherlina Siswoyo
jadi istri wong kok gitu kelakuan nya si mirna
private
sangattttt bagus,ana pas baca tulisan kata "TAMAT" kok rasa mau nangis yh,KK author please sambung lagi cerita nya😭🙏🙏
She_Na: follow akun aku kak biar ada notifikasi karya baru.belom kak. masih ada 3 novel ongoing. bentar dulu ya kak. yang lain juga pada minta lanjut season 2 untuk judul novel lainnya😁
private: lanjutt😭
total 4 replies
Hajja Uni Haerunnisang
8
Dianherlina Siswoyo
et istri seorang ustad tdk bs menjaga nama baik suami nya biarpun kamu sakit hati tapi tdk di benarkan untuk berbuat kasar Disni kan rhea tdk selingkuh sama ustad dia cuma mendem perasaan nya aja malah di maki² yg ada di Mirna malah di tinggal sama suami klo bgini mah
She_Na: disini saya tuangkan banyak sifat dari tokoh yang memang sering kita jumpai. semoga bisa jadi pembelajaran kita semua 🙏🏻
total 1 replies
Dianherlina Siswoyo
tetap aja menurut ku semua tersakiti biarpun Mirna istrinya ustad kurang baik tetap aja disini sakit hatinya dan rhea sama ustad sakit juga karena kasih tak sampai...gak tau dah bela kemana🤭😅
She_Na: wkwkwk
makasih kak udah baca🙏🏻
total 1 replies
Dianherlina Siswoyo
sebenernya kasian juga sih sama istrinya udh menikah lama tapi masih belum di cintai suaminya dan suaminya pa ustad masih terbelenggu masa lalu nya
Dianherlina Siswoyo
cintaku pun tak berjalan mulus dengan bang ustad waktu SMA dulu ternyata kita tak berjodoh kadang suka keki kalo ketemu pas dia jadi imam atau pengisi kultum saat tarawih dan sampai skrg pun suamiku masih suka cemburu klo bang ustad ketemu aku di masjid🤭😂
Dianherlina Siswoyo: ok siap
She_Na: beneran kak? wah bisa dong cerita²😂😂😂
follow aku kak, biar kita bisa ngobrol😁
total 2 replies
Dianherlina Siswoyo
Aku mampir ya Thor
Dianherlina Siswoyo: sama2
She_Na: makasih kak💜
total 2 replies
Imas Daryati Anhar
aduh ceritanya udah bagus tapi kok kelakuan yg lempar lempar sendal gitu kayanya nya ga pantas utk karakter seperti ustadz & keluarga nya apalagi ini sampai ke muka, itukan sangat tidak sopan masa kelakuan ustadz apalagi kiai sprti itu, harusnya bercandanya yg wajar jangan sampai menodai karakter tokoh yg harusnya bersikap panutan
She_Na: kyai juga manusia kak. Sifat mereka yang seperti itu hanya di dalam keluarganya saja dan tidak dipertontonkan di luar rumah. kita juga gak tau kan kalau di dalam keluarga ustadz/kyai yang lain juga seperti itu😁
Hanya candaan dan tidak dipertontonkan pada anak-anak mereka, jika pada saat itu ada anak mereka tinggal diberi pengarahan saja agar bisa membedakan yang mana candaan dan yang mana hal serius.
ini hanya opini saya saja kak. mohon maaf jika ada yang salah🙏🏻
total 1 replies
Hawa zaza
aku mampir lagi nih kak, semangat ya😍🤩
salam kenal dan jika berkenan mampir juga di cerita aku
She_Na: makasih kak💜
total 1 replies
harie insani putra
Salam knal Thooorrrr, ijin berjejak di sini
harie insani putra: makasih Kak
She_Na: salam kenal juga kak😊
total 2 replies
Riry Kasyry Lily
aku gk suka,sama ustad Faris nya gak tegas ah,kasihan Mirna, itu salah bukan nya dia seorang ustadz,tapi kok kaya gak paham agama harus nya menjauhi bukan malah mendekati,kan sudah dengan pilihan nya sendiri,menjauhi rea dan memilih menikahi Mirna sebagai wanita gak suka dan merasa sakit loh, di sini yang salah kan si Fariz, yang jadi korban Mirna,apa lagi umi dan si temen nya malah ngomporin gitu,bukan nya nyadarin, kalau Samapi Mirna di ceraikan ini cerita gak baik, apa lagi Samapi nikahin rea.. si Fariz plin plan...
Sri Wahyuni
alhamdulillah selesai.,mksh thor
Sri Wahyuni: terserah thor aja
She_Na: makasih banyak atas dukungannya😘
mau season 2 gak nih?😁
total 2 replies
Ummy Ryd
lho lho lho kq udh tamat cihhh
She_Na: mau season 2 gak?😁
total 1 replies
Novi triatika
Ada season ke duanya gk kak?
She_Na: follow aku ya, nanti kalau ada season 2 pasti ada notifnya😁
She_Na: mau season 2 gak?😁
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!