Bismillah,
Kisah ini sekuel dari Pengobat Luka Hati Sang Letnan (Kisah Maslahat).
Ikuti FB Lina Zascia Amandia
WA 089520229628
Patah hati karena cinta dan hampir saja bunuh diri. Nyawa Aika hampir saja melayang, kalau saja tidak ada seorang pria arogan dan kasar menolongnya.
"Gila, kamu mau bunuh diri? Patah hati karena lelaki. Lelaki mana yang telah menghamilimu, biar aku kejar supaya menikahimu?" Serka Lahat menarik tubuh gadis itu ke dalam mobil bututnya.
Mobil itu berlari kencang menuju sebuah klinik. Tidak disangka penemuan itu, benar-benar merubah hidup Maslahat yang monoton dan betah membujang.
Lalu apa yang membuat Maslahat berubah, menemukan jodohnya, atau justru menikahi gadis putus asa yang diduganya hamil oleh pacarnya atau mendapat jodoh lain yang lebih baik? Temukan jawababnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Bila Kau Tak Di Sampingku, Aku Berhenti Berharap
"Akkhhhh."
Aika terkejut, jantungnya dag dig dug tidak karuan saat Lahat sudah berada di depannya. Ia menatap lekat wajah Aika yang risau.
"Jadi ikut?" tanyanya lirih. Mengandung makna keragu-raguan. Aika mengangguk pelan disertai mengusap bening yang tadi sudah jatuh sebagian.
Lahat masih menatap, balutan pakaian sederhana yang menutupi tubuh Aika, membuat Aika terlihat sangat cantik dan menarik. Dia fresh dan terlihat sangat muda. Wajar saja jarak perbedaan usianya dengan Aika hampir sepuluh tahun.
"Ayo," ajaknya membiarkan Aika duluan menuju mobil, sementara Lahat harus menutup dulu pintu pagar.
"Serius, malam ini? Apakah Aika sudah siap menerimaku? Tapi, ini baru permulaan," gumamnya belum sepenuhnya percaya diri.
Lahat buru-buru menutup pagar rumah, lalu segera menuju pintu mobil. Kini mereka sudah berada di dalam mobil. Jangan ditanya seberapa gugup dan canggungnya Aika berada di samping Lahat untuk pertama kalinya, dan ini juga malam minggu pertama mereka keluar sejak menjadi suami istri.
Mesin mobil mulai menyala, derunya terdengar. Mobil itu sekilas terlihat sedikit rapi, mungkin karena Lahat sudah membawanya ke bengkel waktu itu.
Hening, hanya ada suara desahan dan deru mesin mobil. Lahat menekan tombol car audio, dia menghidupkannya. Kemudian lantunan sebuah lagu lawas milik SOS dari sebuah gelombang radio terdengar.
"Takkan kubiarkan kau menangis, takkan kubiarkan kau terkikis, terluka perasaan oleh semua ucapanku. Maafkanlah semua sifat kasarku, bukan maksud untuk melukaimu, aku hanyalah orang yang penuh rasa cemburu. Bila kau tak di sampingku."
Sebuah penggalan lirik lagu milik Sheila On Seven itu menggema, tepat di reff nya, seakan sedang menyindir Lahat. Tepat banget menghujam ulu hatinya. Dia merasakan lagu itu ada dalam dirinya, di dalam jiwanya.
"Ya ampun, ini lagu seperti sedang menyindirku. Kebetulan banget," gumam Lahat dalam hati, merasa menyesal karena sudah menyetel car audio.
Sementara Aika, terbawa dengan arus lagi. Dia seperti sedang menikmati lagu itu. Lagu di dalam car audio itu mengobati dirinya dari perasaan canggung yang dalam.
Lagu SOS berhenti dan sudah habis, kini langsung disambung dengan sebuah lagu masih band yang sama, judulnya tidak kalah mengena, tapi mengena pada Aika.
Sebuah judul yang apik dan sangat mellow 'Berhenti Berharap', kini diperdengarkan. Meskipun nadanya slow, tapi mellownya dapat. Dari lirik awal Aika sudah larut dalam ke dalam lagu itu. Lagu itu seperti jiwanya yang kini sedang mengalami seperti itu.
Yoda membuatnya berhenti berharap, seketika harapannya pupus dan hancur. Rasa sakit hati itu kembali menguap kepermukaan, terlebih ketika lagu itu tiba di reff, ini lirik yang begitu menyentuh Aika. Ia seperti ingin menangis, akan tetapi ditahan.
Aku berhenti berharap dan menunggu datang gelap. Sampai nanti suatu saat tak ada cinta kudapat. Kenapa ada derita bila bahagia tercipta? Kenapa ada sang hitam bila putih menyenangkan?
Aku pulang tanpa dendam, kuterima kekalahanku. Aku pulang tanpa dendam,
kusalutkan kemenanganmu, wooo.
Dua buah lagu itu meresap pada dua jiwa yang kini larut dalam pikirannya masing-masing. Baik Lahat maupun Aika, merasa lagu itu sedang menyindir nasib yang menimpa dirinya.
Sampai tidak terasa, mobil Lahat sudah tiba di depan sebuah kafe tepat di alun-alun kota. Lahat mencari parkiran yang kira-kira masih kosong. Beruntung masih ada yang kosong beberapa. Suasana kafe sudah ramai, maklum malam minggu, banyak pasangan muda-mudi yang datang ke kafe maupun ke alun-alun kota yang sangat indah dipandang jika malam hari.
Pesona air mancur yang warna-warni dari kolam buatan di tengah-tengah taman alun-alun, membuat suasana hati yang tadinya temaram, kini sedikit terobat.
Lahat membukakan pintu mobil untuk pertama kalinya untuk Aika, dia begitu bersemangat, hatinya mulai menghangat dan bahagia.
"Turunlah, kita mencari kafe yang lesehan saja," ujar Lahat. Jemarinya sudah merekat ke dalam jemari Aika, sesaat setelah ia menutup pintu mobil lalu menguncinya.
Jiwa muda Lahat tiba-tiba menyala, Lahat merasakan seperti sebuah gelombang cinta pertama. Genggaman tangannya pada Aika langsung bagaikan setrum yang menggetarkan seluruh sendi-sendi jiwa.
"Apa ini yang dinamakan jatuh cinta, padahal aku pernah merasakan cinta pertama jauh hari sebelumnya?" Hati Lahat bertanya-tanya.
Rematan jemari Lahat, seketika bagai sengatan listrik untuk Aika, ada rasa hangat dan gairah di dalam jiwa Aika menyala. Gairah cinta yang sebelumnya tidak ada.
"Apakah ini perasaan jatuh cinta?" batin Aika.
"Di sini, sepertinya bagus," seru Lahat menatap kafe lesehan yang viewnya menghadap langsung menuju taman alun-alun, yang malam ini benar-benar ramai.
"Kamu mau di atas?" tunjuk Lahat menuju tempat makan lesehan yang berada di atas. Aika mengangguk, dia setuju, terlebih kalau malam begini memang viewnya sangat indah, dia bisa melihat indahnya taman sekaligus kerlap-kerlip danau buatan yang mancur warna-warni.
Tangan Lahat tidak berhenti meremat sampai tiba di atas, baru ia melepaskan rematan itu. Mereka duduk bersisian dengan menghadap arah yang sama, menuju taman dan air mancur warna-warni.
Seorang pelayan menghampiri, menawarkan menu yang ada. "Kamu mau makan apa?" Lahat memperlihatkan buku menu pada Aika.
Aika bingung, dia seperti ingin makan seafood, tapi takut Lahat tidak doyan. "Apa? Seafood? Nasi goreng spesialnya juga enak," timpal Lahat menebak dan menyarankan.
Aika mengangguk, "Aku mau seafood."
"Ok. Kita pesan seafood sama nasi goreng spesial. Kamu pasti akan menyukai nasi gorengnya," balas Lahat setuju.
Pelayan itu pergi, debaran jantung Aika kembali berdebar, sama sekali tidak bisa disembunyikan, terlebih Lahat yang berada di sampingnya tiba-tiba mendongak lalu menatap ke arah Aika dengan tanpa segan.
"Ingin aku genggam malam ini perempuan di sampingku. Apakah aku bisa? Aku sudah tidak bisa membendung gejolak rasa ini. Aku ingin memiliki Aika malam ini," tekadnya dalam hati.
Ting.
Pesan WA masuk di Hp Lahat. Lahat segera meraih Hpnya, dan melihat siapa yang mengirimkan pesan untuknya.
"Ini aman, ini hanya kopi yang kandungannya ginseng, telur dan madu. Meningkatkan vitalitas dan ketangguhan saat di atas ring." Lahat tersenyum setelah membaca pesan itu. Hampir semua teman-temannya mendukung Lahat, setelah tadi ia sempat menghubungi rekan-rekan yang telah berkeluarga.
"Cantik," cetus Lahat mengundang kegugupan di wajah Aika yang sejak tadi ditatap Lahat tidak berhenti. Aika menyusup memalingkan muka ke samping, jujur dia sangat gugup.
"Silahkan dinikmati." Pelayan kafe itu membawa pesanan Lahat dan Aika. Lalu meletakkan di atas meja. Seketika wangi dari nasi goreng tercium sangat enak aromanya.
Ada yang berbeda dari pesanan minumnya Lahat. Di sana ada jus dan juga kopi. Lahat menatap penuh senyum pada kopi yang masih ngebul itu.
"Malam ini harus ada yang berubah," gumamnya dalam hati penuh harap.
Apa sih maksud dalam hati Lahat itu? Hayo apa?
coba komunikasi yg bener..kata BPK jgn egois kan??
Luluhkan bang hati istrimu...
raihlah kebahagiaan mu bang, buat aika tergila-gila padamu 😄😄😄