Terlahir dari keluarga kaya raya dan memiliki bakat yang terlalu sempurna bukannya membuat hidup Loren berjalan mulus, justru karena kelebihannya dia membuat sepupunya menjadi iri hingga membuang Loren ke luar negeri.
Semua orang mengejek dan menghindarinya karena tubuhnya yang gemuk dan kotor sebab dia berakhir menjadi gelandangan di luar negeri.
Namun tak disangka, ketika dia mengalami kecelakaan dan berpikir akan mati, ternyata dia malah dipertemukan dengan CEO kejam yang malah membantunya merubah takdirnya.
Bagaimanakah perubahan takdir Loren? Yukkk baca..!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#17. Tapi Boong!
Loren akhirnya memasuki ruang kerja Christian dan melihat pria itu baru saja keluar dari kamarnya yang tersambung dengan ruang kerjanya.
'Sepertinya dia habis mengganti pakaiannya. Kalau dilihat begini dia seperti orang yang sangat sempurna dan tidak memiliki satupun kelemahan atau sisi yang menyakitkan, tapi mengingat bagaimana wajahnya ketika membuat ulah di ruangan itu, aku jadi merasa kasihan padanya.' kata Loren dalam hatinya yang merasa sedih untuk Christian yang terus berpura-pura seperti orang yang tidak memiliki beban tetapi sebenarnya memiliki beban yang sangat berat.
"Berani menatapku seperti itu?" Suara Christian yang penuh ancaman membuat Loren tertunduk.
'Sial! Aku tarik semua kata-kataku tadi! Pria ini tidak di patut dikasihani dan tidak patut untuk di cemaskan!' gerutu Loren dalam hati yang merasa sangat kesal pada Christian.
Christian memperhatikan perempuan yang tertunduk tak berani lagi menatapnya lalu pria itu berjalan ke arah sofa dan duduk di sana bagai seorang raja yang melihat seorang budak yang sedang datang memberi salam kepadanya.
Sangat tidak layak, tapi harus diladeni karena memiliki informasi penting.
'Perempuan rendahan ini, apakah dia benar-benar berhasil menenangkanku?' Christian berpikir keras dalam hatinya sembari memperhatikan penampilan Loren.
Meski perempuan itu terlihat memakai pakaian yang bagus tetapi Christian tidak bisa melihat sisi mana yang bagus dari perempuan itu,,, kecuali kulitnya yang memang tampak sangat indah.
Loren merasakan setiap tatapan yang ditujukan Christian padanya dan perempuan itu mengepal kuat tangannya.
Situasi ini terlalu aneh, dia merasa sedang direndahkan oleh tatapan Christian.
"Apa yang bisa saya bantu hingga Tuan memanggil saya ke mari?" Tanya Loren setelah ia berhasil mengumpulkan keberaniannya untuk membuka mulutnya.
Mendengar pertanyaan Loren, Christian tersenyum menghina.
'Perempuan itu memang selalu memiliki keberanian yang tak terduga.' Pikir Christian yang merasa bahwa Loren tak akan berani berbicara, tapi ternyata...
"Jelaskan semua yang sudah kau katakan pada asistenku!" Perintah Christian.
'Apakah dia tidak mempercayai asistennya hingga dia menanyakannya secara langsung padaku?' Loren merasa aneh.
Apakah pria itu lebih mempercayai seorang gelandang ketimbang asistennya sendiri?
'Sebaiknya aku berkata jujur saja, dengan begitu pria itu tidak akan berani lagi menghinaku sebagai seorang gelandang yang jelek karena dia pun sudah memeluk gelandangan jelek itu!' Loren tersenyum dalam hatinya.
"Saya sudah menceritakannya pada Tuan Ransi bahwa saya hanya menemui Tuan dan menawarkan sebuah pelukan untuk Tuan lalu Tuan berhenti memecahkan seluruh barang. Tuan juga memeluk saya dengan erat lalu kita duduk di sofa dan--"
"Apa katamu? Menawarkan pelukan?" Tanya Christian sama sekali tidak mempercayai ucapan Loren.
Menyentuh gadis cantik dari keluarga kaya saja dia merasa jijik, apalagi perempuan seperti Loren? Mustahil!
"Itu benar, saya menawarkan pelukan lalu Tuan segera berlari ke arah saya dan memeluk saya." jawab Loren.
'Tapi boong...! Xixi.....' Loren merasa sangat bersemangat.
Hanya sedikit menambahkan bumbu pada kata-katanya dan membuat situasi berbalik, sekarang bukan Loren lah yang terdengar seperti merayu Cristian disaat pria itu dalam keadaan sekarat, tetapi Christian lah yang memanfaatkannya dalam keadaan sekarat nya!
"Jangan berbohong!" bahkan jika bumi menjadi datar, Christian tidak akan pernah percaya bahwa dia berlari memeluk seorang perempuan yang gemuk dan jelek seperti Loren!
"Saya tidak berani berbohong. kalau Tuan tid--"
"Keluar...!" Teriak Christian yang merasa muak mendengarkan Loren.
"Baik Tuan." Jawab Loren dengan langkah lemas meninggalkan ruangan Christian.
@Info
Yang minta up gila2an di novel ini sabar dulu ya... tunggu setelah novel Pernikahan Kedua Dengan CEO Kejam tamat baru kita gas di sini...🙏🙏
Christian tidak akan tutup mata.