NovelToon NovelToon
Jadilah Tulang Rusuk Ku

Jadilah Tulang Rusuk Ku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:2.5M
Nilai: 5
Nama Author: Naja

Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik untuk mu, dan boeh jadi kamu menyuki sesuatu padahal itu tidak baik untuk mu.


Tidak ada sebuah kebetulan, semua telah di tentukan, tidak ada perbedaan paham ataupun sudut pandang jika Allah sudah mengizinkan dan menjodohkan nya tulang rusuk pasti akan kembali pada sang pemilik nya.


"Apakah dunia sekecil ini samapai aku harus terus di pertemukan dan berurusan dengan nya...!?"
Decak kesal Ansell, yang menggerutu akan sebuah kebetulan yang terus terjadi pada nya.Namun ia tidak menyadari kalau itu bukanlah suatu kebetulan, melainkan suratan takdir yang telah tertulis kan dalam perjalanan hidup nya.

Ya dia adalah Ansell Arian Rendra, laki laki tampan nan kaya. Dengan segal kekuasaan dan kehormatannya, membuat Ansell hidup bebas sesuka hati menjalani kehidupan. Bar, Club malam, minuman, bahkan wanita penghibur pun menjadi kesenangan sebagai pemanis dalam kehidupan nya. Hidup bebas dalam kegelapan tanapa ada nya teguran dan bimbingan.
Namun suatu saat Dia malah di pertemukan dengan seorang wanita Muslimah.


*


"Sudut pandang semua orang memang berbeda...! dan dengan perbedaan itu bukan kah kita bisa memilih dan mengimbangi mana yang terbaik untuk kita...!?" ujar seorang wanita dengan reflek, bicara dengan tertunduk pada seorang laki laki yang baru di pertemukan dengan nya.



Wanita itu adalah Zahra. Lebih tepat nya
Aisyah Az Zahra. Dia tumbuh besar di lingkungan pesantren, walaupun keluarga nya bukan termasuk orang yang dekat dengan Agama,
namun semenjak ibunya meninggal dan Ayahnya memutuskan untuk menikah lagi,
kasih sayang Ayahnya terampas oleh ibu tiri dan adik tirinya,
hingga membuat nya memilih mondok di pesantren dan tumbuh besar menjadi wanita muslimah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

ومن يتصبر يصبره الله وما اعطي احد عطا ء.

جيرا واوسع من الصبر.

waman yatasobbar yusobarhu Allahhu wamaa u'tiya ahadun a'thoo a'n Khoiron wa aosa'a min sobri.

Siapa yang sungguh-sungguh untuk bersabar maka Allah akan memudahkan kesabaran baginya dan tidaklah seseorang di anugerahkan oleh Allah pemberian yang lebih baik dan lebih luas keutamaannya dari pada sifat sabar.

😊😊😊

"Ya Allah... Sesungguhnya Engkau yang mengatur dan merencanakan semua ini, Terimakasih atas segala nikmati dan karunia yang telah Engkau berikan pada hamba mu ini, dari arah manapun dan dari siapapun sesungguhnya ini semua atas kehendak Mu,"

"Alhamdulillah rabbil alamin."

Batin Zahra berucap syukur, dengan mata terus menatap tangannya yang menenteng sebuah papar bag, pemberian Alika.

Walaupun ada keraguan di hatinya, tapi Zahra dengan bersyukur menerimanya.

"Terimakasih Al, Jazakallahu khairon katsiran"

ucap Zahra dengan tersenyum manis menatap Alika.

"Iya sama sama Ra"

~

Ansell Alika dan Zahra, mereka kini mulai berjalan ke lantai paling bawah Moll itu, kerena urusan mereka sudah selesai, mereka langsung bergegas untuk pulang.

Alika kini berjalan beriringan dengan Zahra,

Alika sangat girang bisa makin dekat dengan Zahra, hingga membuat Alika makin nyaman berdekatan dengan nya.

"Huh.. giliran ada teman nya, lupa pada Kakak nya, dasar adik menyebalkan" batin Ansell menggerutu karena merasa terabaikan oleh dua gadis yang sedang berjalan di depan nya.

Saat mereka sedang berjalan akan keluar Moll, terlihat Jenika dan Kania memasuki Moll dan berpapasan dengan Zahra.

Zahra langsung terkejut melihat keberadaan Adiknya, dan Jenika pun sama sama terkejut melihat Zahra yang ada di sana.

Di tambah lagi Zahra yang sedang menenteng paper bag di tangan nya. membuat Jenika makin kesal pada Kakak tiri nya itu.

"Jen..!" panggil Zahra.

" Kenapa kaget seperti itu.!" ucap Jenika dengan sinis nya.

" Apa kau malu karena aku ada di sini, kau malu setelah apa yang kau lakukan pada ku, kau memblokir kartu kredit ku, menjatah uang jajanku, tapi kau malah seenaknya berbelanja, dan bersenang senang di balik penderitaan ku, Kau ini Kakak macam apa si, sok baik padahal hatimu kotor." Ucap kesal Jenika sambil berjalan ke arah Zahra.

"Astaga... Dia ini adik macam apa kenapa dia kasar sekali pada Zahra," batin Alika kaget saat melihat kedatangan Jen, yang langsung berbicara kasar. Tanpa mengetahui yang sebenarnya.

"Astagfirullah... Jenika pasti mengira ini semua aku yang membeli nya" Batin Zahra.

"Tenang Jen... ini tidak seperti yang kau lihat" ucap Zahra menenangkan ke salah pahaman adiknya.

" Alesan apa lagi, sebenarnya Kau sirik kan pada ku, kau kesal pada ku karena Ayah lebih menyayangi ku, sehingga kau menghasut Ayah, sampai dia jadi memperlakukan ku seperti ini. sekarang kau puas kan melihat ku menderita seperti ini, dan kau sendiri malah bersenang senang," teriak Jenika makin kesal.

membuat suasana di sana makin menegang.

Ansell yang berdiri di belakang Zahra dia bisa dengan jelas melihat perdebatan adik Kakak itu. Begitupula dengan Alika dia hanya bisa menatap heran, tidak bisa membantu Zahra.

"Apa sebenarnya permasalahan mereka? kenapa adiknya seperti kesal sekali pada dia"

batin Ansell merasa heran saat melihat mereka berdua saat bertemu pasti saja bertengkar.

"Jen...Kakak bukan bermaksud seperti itu, dengarkan Kakak dulu!!"

"Akh sudah... aku benar benar muak pada mu, jangan pernah so alim lagi di depan ku, penampilan mu, hanya kedok untuk menyembunyikan kebusukan mu kan!" ucap Jen dengan amarah nya.

"JEN..." teriak Zahra marah, karena perkataan Jen sudah melewati batasan nya.

Ansell dan Alika langsung tertegun kaget mendengar kemarahan Zahra.

"Kenapa...?! kau marah pada ku hah, kau kira hanya kau yang bisa marah,! aku juga bisa marah Zahra" teriak Jenika, yang sudah di buta kan oleh amarah sampai ia berani mendorong badan Zahra, sampai Zahra terdorong ke belakang.

" Bruug "

Suara papar bag yang di pegang Zahra terjatuh keras ke lantai.

Zahra yang di dorong keras oleh Jenika membuat nya terpental ke belakang sampai kakinya terkilir, dan dengan keras menubruk badan Ansell yang sedari tadi berdiri di belakang Zahra.

Hingga membuat badan mereka bersentuhan.

Ansell yang kaget melihat Zahra yang hampir terjatuh, dengan refleks langsung memegang pinggang Zahra, sampai punggung Zahra menempel pas di dada bidang nya.

Deg Deg. Deg

Detak jantung Ansell serasa berdenyut dengan kencang, ada perasaan aneh yang muncul di hatinya.

" Kenapa perasaan ku menjadi aneh, padahal sering sekali aku bersentuhan dengan banyak wanita, kenapa saat bersentuhan dengan nya terasa berbeda " batin Ansell, yang masih sempat sempat nya berpikiran aneh di situasi genting seperti ini.

"Astagfirullah..." batin Zahra terkejut saat sudah sadar kalau badan nya di tahan oleh Ansell.

"Maaf Kak!" dengan cepat Zahra langsung menegakkan badan nya, dan menjauh dari badan Ansell.

"Awww," Zahra meringis sakit saat melangkahkan kakinya yang terkilir sampai ia akan terjatuh lagi.

"Hati hati" ucap Ansell refleks ingin membantu Zahra, Sudah menggerakkan kedua tangan nya ingin menyangga beban Zahra.

"Maaf... tidak apa-apa Kak.." ucap cepat Zahra, tidak ingin Ansell sampai menyentuh badannya lagi.

Ansell pun langsung menurunkan lagi tangannya. sudah tau kalau Zahra tidak ingin dia menyentuh nya.

"Hei... Jen! dia itu Kakak mu, apa kau tidak punya hati, kenapa kau memperlakukan nya seperti itu!" teriak geram Alika, merasa kesal melihat tingkah Jen.

"Kenapa kau membelanya, apa istimewa nya dia sampai kau membelanya, lagi pula dia bukan Kakak ku, kalau dia Kakak ku dia tidak akan memperlakukan ku seperti ini" ucap ketus Jenika sambil beranjak pergi meninggalkan Zahra,

"Ayo pergi Kan, kesal sekali aku melihat dia,!"

ajak Jen pada Kania temannya.

" Kau mau ke mana Jen?!" tanya Zahra.

" Bukan urusan mu " jawab Jen dengan ketusnya.

Mereka pun langsung beranjak pergi masuk ke dalam Moll.

"Liat saja aku akan berbelanja sesuka ku, meminjam uang dari Kania, dan kau yang harus membayar nya Zahra" batin Jen, berucap puas ingin mempersulit Kakaknya.

Zahra kini hanya bisa menatap kepergian adiknya, dengan mata sayu menatap Jen, setelah apa yang ia lakukan.

"Astagfirullah... ampunilah segala kesalahan adik ku, jika ini memang cobaan untuk ku kuatkan lah aku" batin Zahra, berusaha menghilangkan kekesalan nya, atas apa yang telah adiknya lakukan pada nya.

"Kenapa masih ada orang seperti dia di dunia ini, menjengkelkan sekali" batin Alika sambil memungut papar bag milik Zahra yang terjatuh.

"Sini... biar Kakak yang membawa barang barang mu, kau bantu dia jalan, kita duduk dulu di kursi di sana" seru Ansell sambil mengambil papar bag di tangan Alika, dan langsung berjalan ke sebuah kursi.

"Ayo Ra aku bantu!!"

"Terimakasih.."

Alika dan Zahra pun langsung berjalan mengikuti Ansell, Dengan kaki yang sakit Zahra perpegangan erat pada tangan Alika.

"Duduk lah mungkin kaki mu terkilir!" seru Ansell pada Zahra.

Zahra pun mulai mendudukkan badannya dengan perlahan. di bantu oleh Alika.

"Ya Allah, kenapa setiap aku bertengkar dengan Jen, mereka berdua selalu ada dan melihat semuanya. lagi lagi harus merepotkan mereka.

Dan Jen mau apa dia di sini,

Ya Allah kenapa harus seperti ini"

batin Zahra mengeluh, rasanya cobaan nya tidak henti di saat dia harus menghadapi adiknya itu, bahkan sekarang Jen sudah berani berbuat kasar pada nya.

Zahra memang sadar sudah barang tentu dia akan menghadapi cobaan dalam kehidupan di dunia, boleh jadi cobaan itu menimpa langsung pada diri nya ataupun anggota keluarga yang lain, ataupun dari arah lain.

Tetapi disitulah akan tampak kadar imanmu Apakah engkau akan sabar ataukah engkau akan marah-marah dan Apakah engkau akan ridha terhadap takdir Allah.

Mengucapkan sabar mungkin mudah saja di lisan, namun dalam prakteknya tidak semudah mengucapkannya, karena sabar menuntut kesungguhan jiwa pemiliknya.

Zahra mulai mengusap wajahnya, tergambar jelas kegelisahan di sana. Menghembuskan napas panjang sambil menundukkan kepalanya. Meratapi apa yang barusan terjadi pada nya. dan menghilangkan semua beban dalam pikiran nya.

Ansell dan Alika hanya bisa terus melihat Zahra, walaupun mereka merasa kasihan, tapi mereka merasa canggung untuk bertanya dan berkata kata.

"Kaki mu terkilir, kalau tidak di benar kan, kaki mu akan makin parah dan membengkak" ucap Ansell memberi saran.

"Apa kau biasa membenarkan nya Kak?!" tanya Alika.

"Jika dia mengijinkan nya akan ku coba!" ucap datar Ansell. sambil melihat ke arah Zahra, seolah meminta jawaban dari Zahra.

Zahra yang kesakitan bahkan tidak bisa berjalan dengan baik, mau tidak mau menerima tawaran Ansell.

Dan langsung mengangguk kan kepalanya.

Dengan perlahan Ansell langsung mengangguk kan badannya, menekuk kan lutut nya, dengan tangan perlahan meraih kaki Zahra.

"Maaf" ucap Ansell menghargai keyakinan Zahra yang tidak ingin di sentuh oleh orang yang bukan makhram nya.

Sambil perlahan membuka sepatu Zahra, dan mulai membenarkan kaki Zahra yang terkilir.

"Awww sakit." karena menahan sakit, Zahra tidak sadar bibirnya merengek kesakitan.

"Jangan cengeng, setelah ini akan lebih baik" gerutu Ansell, sambil terus memijat kaki Zahra.

"Sudah..!" seru Ansell, dengan tangan perlahan mengambil sepatu Zahra bermaksud untuk memakaikan nya lagi.

"Tidak usah biar aku saja yang memasang kan nya!!" ucap Zahra dengan reflek membungkuk kan badannya, mencegah pergerakan Ansell, membuat Ansell langsung mendongkangkan wajahnya melihat Zahra, hingga membuat jarak wajah mereka sangat dekat dengan mata yang saling menatap.

"Akhm"

Tidak sadar dehem an itu keluar dari mulut Alika melihat pemandangan langka di depannya.

"Astagfirullah"

Membuat Zahra terkejut dan langsung menegakkan kembali badannya.

"Terimakasih Kak, dan biar aku aja yang memasang kan sepatu ku!" seru Zahra sambil membungkuk kan wajah nya. tidak berani lagi menatap wajah Ansell.

"Iya... dan coba berdiri, kalau masih sakit, kau harus ke rumah sakit untuk memeriksanya"

seru Ansell sambil menjauhkan badannya dari Zahra, karena dia sendiri merasakan debaran yang aneh di dalam hati nya, saat bisa dengan jelas melihat wajah cantik Zahra, membuat jantung nya berdetak tidak karuan.

Setelah memakai lagi sepatu nya.

Kini Zahra mulai beranjak berdiri, bergerak perlahan merasakan kakinya sekarang.

"Alhamdulillah, sudah lebih baik" batin Zahra.

"Terimakasih ini sudah lebih baik" ucap syukur Zahra, dengan sedikit menganggukkan kepalanya, lagi lagi harus merepotkan Ansell.

"Mana kunci mobil mu, biar kita mengantar mu pulang!" seru Ansell.

"Tidak apa apa Kak, aku bisa pulang sendiri..!"

tolak Zahra merasa tidak enak.

" Kenapa kau keras kepala sekali, apa kau ingin kaki mu makin parah karena harus membawa mobil sendiri" gerutu Ansell menceramahi Zahra.

"Iya... baik, " Zahra pun langsung mengambil kunci mobil nya. Mau tidak mau menuruti perkataan Ansell, karena ini memang untuk kebaikan nya.

"Ini... maaf lagi lagi harus merepotkan kalian!"

ucap keluh Zahra sambil memberikan kunci mobil nya pada Ansell. dengan menundukkan kepalanya.

"Ayo Al, bantu dia berjalan..!" seru Ansell sambil mulai berjalan, dengan tangan menenteng belanjaan Alika, dan juga papar bag milik Zahra.

"Cie... makin perhatian ya, jangan bilang kau suka pada Zahra Kak, awas saja akan ku ledek dia nanti kalau sudah di rumah" batin Alika dengan tersenyum cengengesan melihat Kakaknya.

Kini Alika mulai membantu Zahra untuk berjalan mengikuti Kakaknya.

.

.

.

.

.

.

1
Nurmiati Aruan
Ya Allah naniss aq😭😭 sedih x
Nurmiati Aruan
baca ini dulu....seru kayaak nya
Lilik Farihah
Aamiin ...
Ai Holilah
👍👍🥰
Ai Holilah
makin,,, seru aja......👍👍🥰
Ai Holilah
awal yang sangat baik, membuat penasaran
Naja: Teh hehe selamat membaca 🤗
total 1 replies
Nelly oktavia
Ansel dapat hidayah ni😍🤩😍😍
Nelly oktavia
itu lah ibu tiri
Elena Sirregar
maaf ya saya baru baca novel ni. kalau menceritakan kejahatan orang itu bukan dosa. kalau cerita pada umi kan bisa dituntut kejahatan ibu tiri dan adiknya Zahra. rasanya itu bukan dosa bagi hukum Islam sebab untuk menegakkan kebenaran
Yoel's Yuliana
bagus
Tri Sulistiorini
Alhamdulillah suka ceritanya..
Kawaakibul Qalbii Asy - Syariifah
maaf kak untuk ayat al quran tolong perhatikan lg hurufnya...🙏🙏
ellis siti aisyah
bagus novelnya bun
V
setelah 2th rehat qu donload lg kangen bca karyamu ka'naja😊
Dida Sa'diah
Alhamdulillah aku seneng baca nya kakak Thor makasih
Dida Sa'diah
bantu Aamiin kan buat bang Ansell
teti kurniawati
saya mampir. semangat thor!

Mampir juga yuk kakak yang baik hati di novel saya

"Cinta berakhir di lampu merah."
Rifa Talaohu
bagus banget
Dewi Nurlela
emang kalian itu berjodoh
Raynafsir Nafsir
biarkan zahra menjadi tulang rusuk si ansell. Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!