NovelToon NovelToon
Gairah Tabu Tuan Sergio

Gairah Tabu Tuan Sergio

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Patahhati / Cinta Terlarang / Obsesi / CEO / Ibu Pengganti / Hamil di luar nikah
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: RYN♉

Lima tahun cinta Shannara dan Sergio hancur karena penolakan lamaran dan kesalah pahaman fatal. Bertahun-tahun kemudian, takdir mempertemukan mereka kembali di atas kapal pesiar. Sebuah insiden tak terduga memaksa mereka berhubungan kembali. Masalahnya, Sergio kini sudah beristri, namun hatinya masih mencintai Shannara. Pertemuan di tengah laut lepas ini menguji batas janji pernikahan, cinta lama, dan dilema antara masa lalu dan kenyataan pahit.
Kisah tentang kesempatan kedua, cinta terlarang, dan perjuangan melawan takdir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RYN♉, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB : Tangis di Balik Nama Besar

Gerimis kecil masih menempel di kaca mobil saat Karin memarkir sedan hitamnya di depan rumah besar bergaya kolonial milik orang tuanya. Lampu teras menyala hangat, tapi bagi Karin, cahaya itu sama sekali nggak berarti. Rumah itu terasa seperti museum penuh kenangan, tapi dingin dan sunyi.

Ia duduk beberapa detik di balik kemudi. Nafasnya berat, wajahnya letih. Makeup-nya mulai luntur, maskara hitamnya sedikit berantakan di bawah mata. "Aku bahkan nggak kelihatan kayak manusia lagi," gumamnya kecil, sebelum akhirnya membuka pintu.

Karin turun dengan mata sembab dan langkah gontai. Dia berdiri di depan pintu besar yang dulu terasa hangat waktu kecil, tapi sekarang cuma membuat dadanya sesak. Sekali ketuk, pintu terbuka, menampilkan sosok yang selalu tampak rapi dan berwibawa: Saras Dewi Kusuma, ibunya.

"Karin?" suara Saras datar, meski matanya sempat meneliti wajah anaknya. "Kamu kenapa? Baru pulang syuting? Mukamu kayak orang nggak tidur seminggu."

Karin nggak menjawab. Ia langsung memeluk ibunya erat, seolah berusaha menahan dunia biar nggak runtuh. Dan setelah beberapa detik, tangisnya pecah juga. "Mi ... aku nggak kuat lagi…"

Saras sempat menepuk punggung anaknya pelan. "Sst, udah ... jangan nangis di depan rumah begini. Ayo masuk dulu." Nada suaranya lembut tapi tegas, seperti bicara ke anak kecil yang baru jatuh tapi nggak boleh lama-lama menangis.

...----------------...

Aroma bunga segar dan kayu manis menyelimuti ruangan. Ruang tamu itu seperti galeri seni: terlalu rapi, terlalu sepi. Karin duduk di sofa besar berwarna krem, memeluk bantal, wajahnya sembab.

Ibunya duduk di hadapan, menyilangkan kaki, memandangi Karin seperti sedang menilai karakter di naskah sinetron.

"Sekarang jelaskan, apa lagi yang dilakukan Sergio?" Nada suaranya datar, tapi tajam.

Karin duduk di sofa, menunduk, mengusap air mata yang tak juga berhenti.

"Dia nggak pernah pulang, Mi. Dua hari di kapal, urusannya udah beres, tapi dia malah nginep di vila. Katanya mau ‘istirahat’. Aku datang ke sana, tapi dia cuma diem, ngelihat laptop kayak nggak ada aku di ruangan."

"Dan kamu ribut?" tanya Saras cepat.

"Aku cuma nanya kenapa dia nggak pulang, tapi dia diem aja. Terus aku bilang aku capek, Mi. Ibu mertua terus nyuruh aku makan yang aneh-aneh biar cepat hamil. Setiap hari sarang walet, sup jamur hitam, jus herbal yang rasanya kayak sabun. Aku muak!" Karin menepuk dadanya, suaranya meninggi. “Aku bahkan nggak tahu kenapa aku harus berusaha hamil kalau suamiku aja nggak pernah nyentuh aku!"

Saras menghela napas panjang, nada suaranya tetap terkendali.

"Sayang, kamu nggak bisa hidup pakai perasaan terus. Dunia nggak kasih ruang buat itu. Lihat sekelilingmu ... semua orang main peran. Bedanya, yang pintar nggak pernah lupa naskahnya."

Karin tertawa hambar, matanya memerah.

"Berarti aku gagal ya, mi? Aku nggak cocok jadi boneka."

"Kamu bukan boneka," jawab Saras cepat. "Kamu aktris. Dan aktris hebat tahu kapan harus menangis, kapan harus tersenyum."

Karin menatap ibunya lekat-lekat. "Jadi selama ini mami bangga aku bisa menipu dunia?"

"Aku bangga kamu bisa bertahan," jawab Saras datar. "Itu jauh lebih sulit."

"Mami tahu nggak, Mi, ibu mertua tuh udah mulai gila. Tiap hari nanyain kenapa aku belum isi. Dia kasih vitamin-vitamin, terus nyuruh aku belajar ‘cara berhubungan yang benar’. Aku bener-bener muak. Aku pengin teriak, ‘Bu, anaknya aja nggak pernah mau tidur sama aku!’ tapi aku tahan. Aku cuma senyum dan pura-pura ngerti."

Saras mendengus kecil. "Kalau dia nyuruh kamu cek kesuburan, lakukan aja. Tunjukkan kamu nurut, supaya mereka tenang."

Karin menatap ibunya kaget. "Mi, aku udah di ambang gila, dan Mami nyuruh aku pura-pura lagi?"

"Kamu mau semuanya hancur?" balas Saras cepat. "Kamu mau orang-orang tahu rumah tanggamu cuma sandiwara? Mau kariermu jatuh karena gosip?"

"Aku cuma mau hidup, Mi!" Karin nyaris berteriak. "Aku cuma pengin tenang, pengin dicintai tanpa harus dihitung untung-ruginya!"

Saras berdiri perlahan, matanya tajam seperti bilah kaca.

"Cinta nggak kasih kamu kontrak. Cinta nggak kasih kamu popularitas. Cinta nggak jamin kamu bertahan. Anak, posisi, reputasi ... itu yang melindungi kamu, Karin."

Karin menggeleng pelan. Air matanya jatuh lagi.

"Kalau begitu … buat apa semua ini, Mi? Buat apa rumah besar, uang, nama besar … kalau tiap malam aku nangis sendirian?"

Saras menatapnya tanpa menjawab. Tatapannya seperti sedang melihat sesuatu yang jauh di masa lalu.

"Kamu nggak akan mengerti sekarang," katanya akhirnya. "Tapi suatu hari kamu akan sadar, bertahan lebih penting daripada bahagia."

Hening.

Hujan makin deras di luar.

Karin menatap jendela, lalu bersuara pelan.

"Mi … aku rasa Sergio tertarik sama seseorang."

Saras langsung menoleh cepat. "Apa?"

"Aku lihat fotonya. Dia sama cewek di kapal pesiar. Jalannya beriringan, kayak … ada sesuatu."

Saras mengerutkan kening. "Siapa perempuan itu?"

"Aku nggak tahu. Tapi … aku lihat dari cara Sergio liat dia. Itu bukan tatapan ke rekan kerja."

Saras berdiri, berjalan pelan ke arah anaknya.

"Kita nggak bisa biarkan itu. Kita harus tahu siapa dia."

Karin menatap ibunya lesu. "Mi, tolong jangan mulai. Aku nggak mau terlibat lagi dalam permainan kayak gini."

"Kamu pikir aku bakal diam kalau ada perempuan lain mau ngambil posisi kamu?" suara Saras meninggi. "Kamu istri sah-nya, Karin. Kamu punya hak."

"Hak tanpa cinta nggak berarti apa-apa." balas Karin cepat.

Saras mendekat, suaranya berubah tajam.

"Kalau kamu diam, perempuan itu akan menang. Kamu mau lihat fotomu dihapus dari semua acara gala karena dia yang duduk di samping Sergio?"

Karin menunduk, suaranya hampir berbisik.

"Mi ... aku rasa mereka udah tidur."

Saras terpaku. Tatapannya kosong sesaat, lalu mengeras.

"Apa kamu yakin?"

"Aku nggak tahu," jawab Karin cepat, "tapi kalau iya, aku rasa semua ini nggak akan bisa diselamatkan."

Saras menggenggam tangan anaknya erat-erat.

"Kalau benar, kita harus bergerak sekarang. Kita cari tahu siapa dia. Kita pastikan dia nggak sampai hamil. Sekarang banyak perempuan gila yang rela ngelakuin apa pun demi uang. Jangan kasih celah sedikit pun, Karin."

Karin menatap ibunya lama-lama, matanya basah, wajahnya lelah.

"Mi, kenapa semua selalu tentang menang dan kalah? Kenapa nggak ada yang pengin sembuh?"

Karin akhirnya berdiri, menatap ibunya dengan wajah penuh luka.

"Kalau gitu, mungkin aku emang udah kalah dari awal, Mi"

Saras tak menahan. Ia hanya memandangi punggung Karin berjalan ke arah kamar lamanya, langkah yang berat tapi penuh keputusan.

Dan saat pintu kamar tertutup, Saras baru menghembuskan napas panjang. Ia tahu malam itu, putrinya sedang runtuh. Tapi dalam hatinya, ia juga tahu, besok pagi permainan harus tetap berlanjut.

1
Saras Pitria
mana tahan🤪🤪🤪 gaspoll ajayakaan
Saras Pitria
malu ih gaya gayaan pamer kemersaan pdahal laki loe french Kiss sm mantan omygotttt
Moyu
kyknya si Karina sadar dech siapan nara🤔 cm dia lg pura pura gak tau
Moyu
maen raba raba aje lu pak🤣
Moyu
lu mah pak emng ngincer itu dari tadi kan gak tahan
Moyu
si bapak ini sepertinya sagapumg🤭🤭🤣
Moyu
lalat lalat eh pak gio lu juga lalat minimal cere dulu lah 🤭
Moyu
anjay dilan lagi lu can i be him dalem bet etdahh jadi sadboy lu 🤣
Ali
idih najis idih si najiss beban keluarga sesungguhnyaaa🤣🤣🤣
Ali
Sakit anj soalnya pernah d gituin jg mama masak cumi item gua g suka trs dia jwb dgan enteng kan kakakmu suka 🙃
Ali
seneng sih mereka bsa berhubungan baik lagi tp si laki kan dah kawin
Ali
ga kebayang pertama kali tapi d tidurin dngan brutal pasti sakit bgtt
Ali
sebetulny udeh muak sm cerita modelan begini tp tetep baca karena penasaran🤣
Ali
dari awal udah tau gak setara knapa dilanjut ampe 5 tahon pula
Moyu
thor pls tetep semangat jangan SMP ini novel ga lanjut aku suka bgtttttttt🥺🥹🥺🥺🙏🏼🙏🏼🙏🏼
Moyu
pepet terus pak 😃
Moyu
oh si nara tuh pernah kepergok selingkuh gitu ya thor d kamar hotel sm cowo makanya hubungan mereka renggang kirain abis di tolak lamarannya sergio langsung nyerah keknya dia dendamnya disitu merasa dihiatin
Moyu
suka gereget klo fl nya begoohh terlalu baik 😃😃😃😃
Moyu
pasangan stress..... bayu n risa
Moyu
demi anak sih demi anak pa bu tapi kalian hianatin nara jahat bgt lo tapi karena itu jg nara berhubungan lg sm mantan tercinta sih xixixi mau bilang makasi tp gugup 🤭🤭🤭 maap nara 🤣😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!