"Aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...
Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"
"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....
Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"
Season 1 =
Night King: My Life Journey
Season 2 =
Night King: The God Of Death
Jangan lupa dukungannya ya...
IG= @zhie_n15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-17. Malam yang panjang 2
Setelah cukup lama mengawasi Lin Feng dan Luo Ning, sang pemimpin kelompok kemudian memerintahkan seluruh bawahannya untuk segera menyerang, namun tidak langsung menyerang secara terang-terangan, melainkan menyerang secara diam-diam dalam kegelapan malam, seperti seorang pembunuh bayaran yang ingin membantai mangsanya.
Semua orang dalam kelompok tersebut bergerak dengan kecepatan tinggi dalam kegelapan, bahkan gerakan mereka tidak menimbulkan suara sedikitpun. Bagi orang awam, akan sangat sulit untuk menemukan ataupun mendengar pergerakan mereka, bahkan bisa dikatakan bahwa gerakan mereka sangatlah sempurna untuk sekelas pembunuh, tapi bagi seorang raja pembunuh, justru merekalah orang awam itu.
Bagi seorang pembunuh seperti Lin Feng, selain kecepatan dan ketepatan serangan, pergerakan juga sangat penting, karena hal itulah yang akan menjadi penentu keberhasilan dalam setiap misinya. Semasa ia menjadi seorang pembunuh bayaran, Lin Feng selalu berambisi untuk melebihi seluruh batasan yang ada, termasuk batasan dalam pergerakan.
Batasan pergerakan tertinggi bagi seorang pembunuh adalah bergerak dalam diam dan sekelompok orang tersebut telah mencapai batasan tertinggi ini, tapi menurut Lin Feng, mereka semua masih jauh dari batasan itu, bahkan di mata Lin Feng, mereka tidak lebih dari sekelompok pembunuh amatiran, karena ia tidak hanya bisa merasakan niat membunuh mereka, tapi ia juga bisa mendengar dengan jelas pergerakan mereka semua.
***
Tidak lama kemudian, sekelompok pria tersebut akhirnya tiba di dekat Lin Feng dan juga Luo Ning, namun mereka masih bersembunyi di dalam kegelapan sambil memantau Lin Feng dan Luo Ning, tapi mereka masih belum menyadari bahwa mereka juga sedang dipantau oleh pemangsa yang jauh lebih kejam daripada mereka semua.
"Sepertinya mereka masih belum menyadari keberadaan kita" ucap salah seorang dari mereka.
"Tetap waspada, karena bisa saja ini adalah je..."
Slash!
Belum sempat sang pemimpin kelompok menyelesaikan perkataannya, kepala pria yang tadi berbicara dengannya tiba-tiba saja telah terpenggal dan menggelinding di tanah. Sang pemimpin kelompok tersebut sangat kaget, begitu juga dengan anggota kelompoknya yang tersisa, karena tidak seorangpun dari mereka yang melihat darimana datangnya serangan tersebut.
Sesaat kemudian, satu anggota kelompok tersebut kembali tersungkur di tanah dan mati seketika itu juga, namun keadaannya jauh lebih mengenaskan daripada pria sebelumnya, karena seluruh anggota tubuhnya telah terpotong menjadi bagian-bagian yang kecil, tidak lama setelah itu, anggota kelompok yang lainnya mulai mati satu-persatu, sampai hanya tersisa tiga orang, yaitu sang pemimpin serta dua anggota kelompoknya.
"Si-siapa, siapa kau?" tanya sang pemimpin, tubuhnya terlihat gemetaran karena takut.
"Siapa aku? Bukankah kalian datang untuk membunuh kami berdua?!" jawab Lin Feng, kemudian keluar dari kegelapan bersama Luo Ning.
Sang pemimpin serta kedua anggota kelompoknya yang tersisa sangat kaget, ketika mereka bertiga mengetahui bahwa yang menghabisi anggota mereka yang lain adalah Lin Feng dan Luo Ning, yang tidak lain adalah target buruan mereka sendiri. Selain itu, mereka juga tidak tahu kapan Lin Feng dan Luo Ning bergerak, karena beberapa saat sebelumnya mereka berdua masih duduk dengan tenang di atas pohon.
"Ka-kalian, ka-kapan kalian bergerak? Kenapa aku tidak merasakan pergerakan kalian?" tanya sang pemimpin kelompok.
"Hahahaha! Kau ini bodoh atau bagaimana? Bukankah kalian adalah pembunuh? Lalu kenapa kalian tidak bisa merasakan pergerakan orang biasa seperti kami?" jawab Lin Feng.
"Jangan berbohong, jika kau memang orang bisa, lalu kenapa kau bisa bergerak dalam diam?" tanya sang pemimpin kelompok.
"Untuk pertanyaan mu itu, kau bisa mencari jawabannya di neraka!" jawab Lin Feng, lalu menghilang dari pandangan.
Mereka bertiga nampak kebingungan, karena tidak seorangpun dari mereka bertiga yang bisa melihat gerakan Lin Feng, jangankan melihat gerakannya, mereka bahkan tidak bisa merasakan aura keberadaan Lin Feng, meski dalam keadaan bingung dan juga takut, mereka bertiga tetap terlihat waspada dan selalu mengawasi sekitar mereka, agar saat Lin Feng muncul nanti, mereka bisa langsung menyerang ataupun menahan serangannya.
Saat mereka bertiga sedang sibuk mengawasi keadaan disekitarnya, Lin Feng telah muncul di belakang mereka tanpa diketahui, bahkan mereka benar-benar tidak menyadari kalau Lin Feng sebenarnya ada di belakang mereka bertiga, lalu dengan gerakan yang sangat cepat, Lin Feng langsung menebaskan pedangnya dan membunuh mereka bertiga secara bersamaan.
"Dasar amatir!" gumam Lin Feng, lalu meletakkan pedang emas hitam di punggungnya lagi.
Lin Feng kemudian meninggalkan mayat tiga pria tersebut, namun langkah kakinya tiba-tiba saja terhenti ketika melihat lambang yang ada di pakaian sang pemimpin kelompok, Lin Feng mengamati lambang tersebut dengan seksama, karena ia merasa pernah melihat lambang tersebut di suatu tempat, lalu setelah beberapa saat berpikir, Lin Feng akhirnya berhasil mengingat tentang lambang tersebut, yang tidak lain adalah lambang iblis petir.
"Lin Feng, ada apa? Apa yang kau lihat?" tanya Luo Ning.
"Bukan apa-apa, aku hanya sedang mencoba mengingat lambang ini" jawab Lin Feng.
"Jadi, apa kau berhasil mengingatnya?" tanya Luo Ning.
"Tentu saja, lambang ini adalah lambang yang sama dengan yang dimiliki oleh kelompok iblis petir, jadi aku sangat yakin kalau mereka semua adalah anggota kelompok tersebut. Dan sepertinya aku juga tahu kenapa kelompok mereka dinamakan iblis petir" jawab Lin Feng.
"Kenapa?" tanya Luo Ning penasaran.
"Karena mereka semua adalah anjing peliharaan dewa petir" jawab Lin Feng.
Disisi lain.
Ketiga bawahan Lin Feng yang sejak tadi hanya mengawasi, cuma bisa berdecak kagum dengan kemampuan yang ditunjukkan oleh Lin Feng dan Luo Ning, karena dari segi manapun mereka berdua sudah bisa dikatakan sangat setara dan saling melengkapi satu sama lain, bahkan keduanya begitu kompak saat sedang melakukan pembunuhan bersama.
"Tuan dan Nona benar-benar pasangan yang sangat serasi" ucap Yin Ouyang.
"Tentu saja, dengan hanya melihat saja orang pasti sudah kau kalau tuan dan nona adalah pasangan serasi, tuan sangat hebat dan juga tampan, sementara nona sangat cantik dan kemampuannya tidak kalah dari tuan" sahut Lang Diyu.
"Yang kau katakan itu memang benar, tapi maksudku adalah, tuan adalah sosok yang sangat mengerikan bagi siapa saja yang berhadapan dengannya, sementara nona adalah sosok yang juga sangat kejam kepada musuh-musuhnya" ucap Yin Ouyang.
"Aku jadi penasaran akan seperti apa sosok tuan muda kita nanti?" lanjutnya.
"Yang pastinya kombinasi dari semua yang kalian katakan tadi" ujar Huise.
"Dan sudah pasti akulah yang akan jadi pengawalnya, hahahaha!" sahut Lang Diyu.
"Teruslah bermimpi!" ujar Yin Ouyang, lalu mereka bertiga datang menghampiri Lin Feng dan Luo Ning.
"Dewa petir sudah melakukan pergerakan, jadi besok kita akan langsung berangkat saat matahari terbit!" ucap Lin Feng.
"Baik tuan!" jawab ketiga bawahannya serempak.