NovelToon NovelToon
Lari Dari Jerat Presdir

Lari Dari Jerat Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Single Mom / Percintaan Konglomerat / Cinta Terlarang
Popularitas:35k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Katherine mencintai Ethan. Melakukan semuanya dengan nama cinta. Sementara Ethan hanya menjeratnya dalam hubungan tanpa nama.

Saat Katherine berusaha lari tali di lehernya semakin mengencang dan mengerat. Ketidak relaan Ethan semakin menjeratnya semakin dalam.

"Kamu hanya milikku, Kath!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketemu

Kath menatap bayi yang bergerak di ranjang kecil berjejer dengan bayi lain. Senyum Kath mengembang. Hilang sudah rasa sakit saat melahirkan beberapa jam lalu. Yang ada hanya rasa kagum saat melihat bentuk kecil itu benar-benar ada di dunia.

"Dia tampan, Kath."

Kath mengangguk menyetujui ucapan Firda. Matanya mengalirkan bulir bening karena rasa haru.

"Apa dia mirip ayahnya?" tanya Jason.

Kath memejamkan matanya sayangnya, iya. Bayi mungil itu menujukan wajahnya. Meski belum terlalu nampak, namun dia memang mirip Ethan.

"Kau akan beri nama apa, Kath?"

Kath menatap bayi itu dengan sayang. "Bagaimana dengan Nathan?"

Firda dan Jason mengangguk. "Nama yang bagus."

.....

Davin berjalan cepat memasuki ruangan Ethan. Nafasnya yang terengah membuktikan jika pria itu berlari sebelum benar-benar mencapai ruangan Ethan.

"Tuan, kami menemukannya." Gerakan Ethan yang tengah menandatangani sebuah berkas terhenti. Pria itu mendongak menatap Davin yang masih terengah.

"Dimana dia?" Seolah tahu siapa yang Davin maksud Ethan bahkan tak perlu repot bertanya siapa orang itu.

"Kath ada di sebuah desa di tepi pantai." Davin menunjukan sebuah vidio dimana menunjukkan Kath tengah bekerja di sebuah restoran kayu di tepi pantai.

Jantung Ethan berdebar kencang, tubuhnya terpaku dengan tatapan terkesima. Melihat bagaimana Kath saat ini setelah satu tahun wanita itu menghilang.

"Kita kesana sekarang." Ethan berdiri dari duduknya, dan dengan cepat meraih coatnya yang tersampir di sandaran kursi.

Davin mengangguk. Dia ikut senang karena setelah lama mencari kini mereka menemukan titik terang. Davin harap setelah benar-benar menemukan Kath Ethan bisa kembali memperhatikan dirinya terutama kesehatan. Sejak Kath pergi Ethan tak peduli dengan kesehatannya. Tak jarang Ethan bahkan tak makan seharian dan menghabiskan waktu dengan sibuk bekerja. Minum setiap malam, sebab jika tidak mabuk pria itu tidak akan bisa tidur semalaman. Dan akibatnya semua pekerjaan akan kacau keesokan harinya.

Ethan menempuh perjalanan menggunakan helikopter agar lebih cepat. Jarak tempuh yang membutuhkan waktu lama jika menggunakan kendaraan darat tentu saja tak membuat Ethan ingin membuang waktu untuk segera bertemu Kath.

Bahkan saat perjalanan yang akan terhitung cepat itu tetap saja Ethan merasa ini terlalu lama.

Ethan menatap sekitarnya. "Kenapa kita tidak langsung berhenti di tepi pantai?" Ethan berdecak kesal saat dia masih harus menempuh perjalanan menggunakan mobil sebelum benar-benar tiba di lokasi Kath berada.

"Tidak bisa, Tuan. Mereka tidak akan membiarkan kita mendarat." Davin melangkah lebih dulu, lalu membuka pintu mobil untuk Ethan.

"Hanya beberapa menit lagi, Tuan. Bersabarlah." Dan benar saja tak lama setelah mobil melaju Ethan bisa melihat restoran tempat Kath bekerja.

"Menurut informan kita Kath tinggal tak jauh dari sana, Tuan." Ethan bergeming dan hanya terus melangkah menuju restoran kayu tersebut. Banyaknya pelanggan membuat mereka nampak sibuk. Mata Ethan berpendar hingga dia melihat seseorang yang juga menatapnya terpaku.

Kath yang baru akan memberikan pesanan terdiam saat melihat seseorang yang dia kenal berdiri di depan pintu.

Meski wajah itu nampak memiliki beberapa perubahan dari terakhir kali Kath melihatnya, Kath tetap mengenalinya.

Rambut tipis yang memenuhi rahangnya tak membuat ketampanan pria itu berkurang. Namun bukan itu yang menjadi fokus Kath sekarang

"Aku menemukanmu." suara itu terdengar dingin, dan menusuk. Tak ada senyum sama sekali membuat Kath mundur ketakutan. Nampan berisi makanan di tangannya pun bergetar lalu terjatuh dengan seluruh isinya berhambur di lantai.

"Kath, kau baik- baik saja?" Jason menghampiri dan menatap khawatir Kath terkena sup panas yang dia bawa.

"A—ku tak apa." Kath tersadar saat Jason menyentuh tangannya.

"Jangan berani menyentuhnya!" Ethan melangkah tegas, lalu menghampiri Kath yang berdiri terpaku. Tangan besarnya mencekal tangan Jason lalu memutarnya hingga Jason teriak kesakitan.

"Apa yang kau lakukan!" Kath menepis tangan Ethan hingga tangan Jason terlepas.

"Jason, kau tak apa?"

Jason menggeleng namun meringis. "Apa masalahmu, Tuan?" tanya Jason bingung. Datang- datang pria itu marah- marah.

Namun Ethan justru tak bergeming dan hanya menatap tangan Kath yang memegangi Jason.

"Lepaskan dia Kath!" Nafas Ethan memburu, rasa panas merambat dari hatinya saat Kath menyentuh pria lain di hadapannya.

"Apa maumu, Ethan?" Kath membantu Jason berdiri, lalu menempatkannya di belakang punggungnya.

"Menurutmu?" Ethan melangkah mendekat hingga tak berjarak.

"Kath, kau mengenalnya?" tanya Jason, namun Kath hanya melipat bibirnya tak berniat menjawab.

"Hubungan kita sudah berakhir. Untuk apa kau menggangguku lagi!" Kath menatap tajam. Kenapa dia harus takut. Dia tak bersalah.

Ethan terkekeh. "Kau mengatakan itu setelah meminta uang pada Ibuku?" Kath menelan ludahnya kasar.

"Kau pikir aku akan melepaskanmu begitu saja?" Ethan menggeleng. "Tidak, Kath. Kau milikku!" Kath menggigit bibirnya kuat, tatapan benci dia layangkan. Setelah apa yang pria itu lakukan, Ethan masih mengklaim dia miliknya?

Apa menurut Ethan dia masih seperti barang yang harus tunduk padanya.

"Kau lupa kau yang mengusirku?"

Etah menggeleng. "Kau tahu sendiri apa yang aku maksud saat itu Kath."

"Bahkan meski harus mati, kamu harus tetap berada di sisiku." Ethan menaikan tangannya hendak mengusap pipi Kath. Namun saat ini Kath justru memalingkan wajahnya.

"Berhenti menggangguku! Aku tidak ingin berhubungan lagi denganmu."

"Kamu pikir kamu bisa memilih?" Ethan mundur perlahan lalu duduk di sebuah kursi.

"Apa maksudmu?"

Ethan menengadahkan tangannya hingga Davin mendekat dan memberikan sebuah ponsel padanya.

Ethan menekan sebuah vidio hingga menunjukan seorang wanita paruh baya yang tengah menjalani kesehariannya di sebuah panti jompo.

"Meski hubungan kalian tidak dekat, aku yakin kau tidak akan mau sesuatu terjadi pada Ibumu, bukan?"

"Kau! Kau mengancamku?"

"Sama seperti kamu yang tega menukarku dengan 100 juta, Kath. Bagaimana pun caranya kau harus kembali padaku."

"Kalau aku menolak?"

"Tentu saja orang lain yang harus menanggung akibatnya."

Mata Kath bergerak gelisah. Dua tahun menjadi sekretaris Ethan dia tahu jika Ethan sudah bertindak pria itu tak akan main- main.

"Davin berapa kerugian yang akan di tanggung jika kita hancurkan restoran ini?"

"Yang pasti kurang dari 100 juta, Tuan." Ethan menggeleng mendramatisir, sementara Davin menyeringai membuat Kath semakin muak.

"Jangan beraninya kau! Mereka tak ada hubungannya dengan ini," desis Kath.

"Pilihan ada di tanganmu, Kath. Ikut pulang bersamaku, dan aku akan lepaskan mereka."

Kath menggigit bibirnya keras. "Dan kau!" tunjuk Ethan pada Jason yang masih berdiri di belakang Kath. "Menjauh darinya!"

Jason menelan ludahnya kasar. Saat tatapan Ethan terasa menusuknya. Dengan perlahan Jason mundur dua langkah dari belakang Kath.

"Apa maumu sebenarnya, Ethan? Kenapa kau terus menggangguku?"

"Sudah aku bilang, Aku mau kau tetap di sisiku, Kath. Tidak kah kamu berpikir, satu tahun aku mencarimu. Kau membuatku kerepotan."

"Aku tidak mau!"

Ethan mengangguk. Wajahnya masih nampak tenang. "Kalau begitu, ini pilihanmu?"

Mata Ethan tetap menatap Kath, namun suara dinginnya dia tujukan untuk Davin. "Davin ratakan restoran ini. Lalu buat Lily merasakan hukuman atas tindakan yang di buat putrinya."

"Kau, kejam Ethan!" Kath meneteskan air matanya.

"Selama aku bisa membuatmu tetap bersamaku?"

Kath hendak kembali bicara, namun saat ini langkah kaki mendekat. "Kath Nathan sepertinya mengantuk—" Firda menghentikan ucapannya saat melihat semua orang nampak memperhatikan Kath yang sedang berdiri di depan seorang pria yang kini menoleh padanya.

"Kath—"

"Bibi, maafkan aku, aku tak bisa membantumu kali ini." Kath berkata dengan panik dan segera menghampiri Firda.

"Bibi aku mohon bantu aku," Kath menoleh sebentar pada Ethan. Pria itu tak boleh melihat Nathan.

Firda terkekeh. "Oh, hoho ... tak masalah, aku akan pulang sekarang." Firda berbalik hendak pergi, namun saat ini suara Ethan menghentikannya.

"Tunggu! Siapa kau?" Ethan berdiri dan hendak menghampiri Firda. Tatapan pria itu memperhatikan Firda dimana wanita paruh baya itu menggendong bayi berusia sekitar 4 bulan.

Ethan berjalan mendekat, wajahnya menampakkan rasa penasaran membuat Kath ketakutan.

Tidak! Jangan sampai Ethan melihat Nathan.

1
Dewi Lestari
Kya ny eps nya gk lama ya kk
Dewi Lestari
di sini keterlaluan banget kk
Dewi Lestari
ya ampun Ethan gila emang
Dewi Lestari
makin seru kk
Dewi Lestari
sepi sekali kk padahal bagus alur ny
Dewi Lestari
egois gk sihh si Ethan
Dewi Lestari
lanjut kk banyak novel yg cerita nya ngambang gk sampai happy ending
Reni Anjarwani
lanjut thor
Ayesha Almira
ternyata etan selalu dtng..g bnr2 melepaskn..
ollyooliver🍌🥒🍆
ethang ngomong aja kagak berperasaan tapi tau"nya nyuri start tiap malam🙂
Reni Anjarwani
lanjut thor semanggat doubel up
ollyooliver🍌🥒🍆
plinplan
Inara Khimar
ayo Ethan kejar Kath
ollyooliver🍌🥒🍆
lanjuttt
ollyooliver🍌🥒🍆
muka dua😒
ollyooliver🍌🥒🍆
karna uang?..wanita bodoh aja yg mau tingga dengan makluk egois kayak lu..hidup dlm ketidakpastian lagi😒
ollyooliver🍌🥒🍆
kau?
ndk sopan
LB
jadi kematian Theresa ada kaitannya dengan Serena? pantesan mati mendadak.
Ita Putri
syukaaaa
Ita Putri
jangan" Andreas lagi......
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!