Jian Wuyou adalah"Jenius Seribu Tahun"yang dielu-elukan,hingga sebuah pengkhianatan keji dari sekte dan sahabat terdekatnya merenggut segalanya. Dituduh mencuri artefak suci, ia dihina di depan umum, kehilangan lengan kanan andalannya, dan dilempar ke Jurang Pembuangan untuk membusuk.
Namun, di kedalaman jurang, keputusasaan Wuyou mengkristal menjadi dendam yang membara. Dengan satu tangan yang tersisa dan ditemani pedang karatan yang memalukan, ia melakukan hal yang mustahil: memindahkan inti Dantian ke lengan kirinya, terlahir kembali sebagai kultivator di Tahap Penyatuan Roh.
Kini, dengan wajah renta, tekad baja, dan julukan barunya yang mematikan,'Hantu Pedang',Wuyou memulai perjalanan balas dendamnya. Dunia kultivasi akan segera mengetahui bahwa seorang Dewa Pedang tidak membutuhkan kedua tangan untuk menebas langit.
Ikuti kisah Jian Wuyou saat ia mengungkap konspirasi besar di balik pengkhianatannya dan menuntut darah dari setiap orang yang pernah menertawakan kejatuhannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26: Sang penyalin teknik pedang
Xiao Chen melesat dengan cepat ke arah Jian Wuyou. Angkuhnya menghilang, digantikan oleh niat membunuh yang kuat, seolah kekalahannya hanya bisa ditebus dengan kematian lawannya.
"Hentikan, Xiao Chen! Duel dilarang melakukan pembunuhan!" teriak Pemimpin Sekte yang terkejut, suaranya memantul di seluruh aula. Para Tetua ikut berdiri, siap turun tangan.
Jian Wuyou justru tersenyum tipis. Ia sudah tahu bahwa serangan ini, meskipun mematikan, mudah baginya.
"Sayang sekali," gumam Jian Wuyou, nadanya seperti seorang guru yang menilai murid yang gagal. "Bakatmu memang luar biasa, tapi emosimu itu sampah!"
Saat Xiao Chen hampir tiba, Jian Wuyou melakukan gerakan yang membuat ribuan penonton terdiam. Ia menirukan teknik Bintang Abadi yang akan Xiao Chen lancarkan ke arahnya.
Selama ini, Jian Wuyou terus mengamati dan memahami setiap esensi dan aliran Qi dari teknik Sekte Pedang Bintang. Seorang jenius seperti dirinya hanya butuh melihat beberapa gerakan teknik musuh, dan ia akan menyalinnya dengan versi yang jauh lebih sempurna.
TEKNIK BINTANG ABADI!
Jian Wuyou menerjang maju untuk menghadapi serangan Xiao Chen. Ketika Xiao Chen sudah melakukan tebasan yang cepat dan gila sampai membentuk formasi bintang yang indah dan mengerikan, Jian Wuyou menatapnya dengan datar.
Tidak mungkin seorang Jian Wuyou, Hantu Pedang yang pernah mendominasi Benua, akan kalah oleh bocah yang umurnya terpaut jauh dengannya.
CRING! BOOM!
Jian Wuyou mulai beradu tebasan dengan Xiao Chen, dan terciptalah formasi bintang yang jauh lebih besar dan bersinar dengan warna biru dan merah (campuran Qi Jian Wuyou).
Pemandangan ini membuat penonton silau dan terpukau sekaligus. Mereka sangat terkejut dan tidak menyangka akan ada orang yang dapat menyalin teknik milik mereka sendiri hanya dalam beberapa kali lihat.
Ini adalah bakat yang sangat mengerikan, sebuah Ingatan Pedang yang hanya dimiliki oleh legenda.
Xiao Chen semakin lama melakukan tebasan, ia mulai goyah dan lemas. Qi-nya terkuras cepat karena tekniknya dibalas dengan teknik yang sama, tetapi lebih efisien dan mematikan. Sedangkan Jian Wuyou tetap tenang, bahkan tidak berkeringat sedikit pun.
Pada akhirnya, benturan akhir dari gerakan Teknik Bintang Abadi beradu dan saling mendorong.
BOOM!
Kedua energi itu meledak, menghancurkan beberapa bagian arena bertarung. Asap tebal mengepul, menghalangi pandangan penonton.
"S-siapa yang menang? Tidak mungkin Xiao Chen kalah, kan?"
"Aku yakin Xiao Chen pasti menang." bisik-bisik para murid dari Sekte Pedang Bintang.
Setelah asap mulai pudar, terlihatlah dua siluet. Satu terbaring tak sadarkan diri di puing-puing arena, dan satu lagi sedang mengacungkan pedangnya ke arah orang yang terbaring itu, sebelum perlahan menurunkan bilah pedangnya.
"Xiao Chen k-kalah! T-tidak mungkin!" Seluruh penonton diam mematung, mereka tidak percaya murid terbaik mereka kalah dalam beberapa menit saja. Terlebih lagi, Jian Wuyou terlihat tidak serius dan hanya mengeluarkan sebagian kecil dari kekuatannya.
Pemimpin sekte yang tertegun mulai sadar. Ia bangkit, wajahnya dipenuhi kekaguman, bukan kemarahan.
"Ekhem! Pemenangnya adalah Sang Penantang!" teriak Pemimpin Sekte dengan penuh hormat.
Ribuan orang yang awalnya diam, mulai bersorak dan bertepuk tangan. Mereka sangat bahagia dan merasakan sensasi luar biasa ketika melihat Jian Wuyou.
Jian Wuyou berjalan menjauh dari tubuh Xiao Chen yang pingsan. "Sudah kubilang, aku akan mengajarkanmu sopan santun dalam duel,nak." katanya datar.
Ia kemudian menatap ke arah ribuan orang dan berkata dengan lantang. "Seperti yang sudah aku janjikan. Imbalan yang akan kuberikan adalah Teknik Bintang Abadi yang sudah kusempurnakan. Ingat itu baik-baik!"
Ia memberi hormat ringan, membalas sorakan kerumunan. "Terima kasih telah memberikan pria tua ini pelajaran berharga. Selamat tinggal."
Jian Wuyou pergi dan menghilang dari sana secepat angin, sebelum ada Tetua yang sempat mencegat dan memohonnya untuk bergabung.
Dia meninggalkan Sekte Pedang Bintang dalam kekaguman mendalam. Mereka akhirnya mendapatkan pencerahan dalam ilmu berpedang mereka, sebuah warisan tak terduga dari seorang pengembara tua.
Karena rumor selalu cepat menyebar di dunia kultivasi, Jian Wuyou kini mendapatkan julukan keduanya: "Sang Penyalin Teknik Pedang." Ini akan menjadi reputasi baru yang menemaninya dalam perburuan Akar Emas.