balas dendam yang menyakitkan,percintaan dan keegoisan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quisha Ainayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
julia tersungkur di lantai, mengalami kekerasan fisik seperti itu, pandangannya menjadi gelap dan mulut nya terasa berdarah...
mendegar keributan Wisnu keluar dari ruang kerja dan mencoba menghentikan, andreas sudah seperti anjing gila, dia menyeret tubuh julia dan akhirnya membanting ke arah pagar tangga.
Sialnya, pagar itu baru dua hari di rusak oleh Andreas dan belum sempat di perbaiki.
Tubuh julia langsung menghantam pagar itu dan membuatnya roboh, tubuhnya pun kehilangan kendali dan terjun bebas dari lantai dua.
"aaa.. "
Saat tubuhnya jatuh dengan kecepatan tinggi, dia spontan menjerit tragis..
Namun, tidak di sangka..
Di saat kritis ketika tubuhnya hampir menyentuh tanah, tiba tiba..
Sesosok tubuh pria tinggi besar menerjang dan mengulurkan kedua lengannya yang kokoh untuk menangkap nya.
Terdengar suara dentuman yang berat dan teredam.
Daya jatuh nya yang besar membuat pria itu ikut terhempas ke lantai, dan tubuh julia pun jatuh dengan berat tepat di tubuh kokoh pria itu.
Saat mendarat,kepala julia kepala julia langsung kosong, jantung nya seolah olah berhenti berdetak.
Baru ketika dia merasakan sesuatu bergerak di bawah punggungnya, dia sadar bahwa dia sedang menimpa seseorang.
mencium aroma pria yang familiar itu,dia menoleh, dan wajah yang muncul di hadapannya adalah wajah revan.
Dengan kata lain, orang yang barusan menerjang ke depan untuk menangkapnya adalah revan..
Saat itu julia seperti orang linglung, menatap pria itu dengan tatapan kosong. Dalam sekejap dia merasa kalau dan kehilangan fokus. Dia bahkan lupa rasa sakit di tubuhnya.
Sementara revan hanya meliriknya dengan dingin,
mencoba bangkit,tapi rasa nyeri yang menusuk dari punggung dan lengan kirinya, menujukkan kalau dia terluka cukup parah.
Meskipun hanya jatuh dari lantai dua, tubuh julia sebagai orang dewasa dengan berat lebih dari empat puluh lima kilo, dengan kecepatan jatuh seperti itu, jelas bisa menyebabkan cidera yang serius pada orang yang tertimpa.
Dia tidak mengerti,apakah pria itu sudah gila, bisa bisanya menantang resiko cidera parah hanya untuk menangkap nya, dan jelas sekali pria itu tidak ragu untuk menangkapnya.
" revan.. "
Anita adalah orang yang pertama kali berlari untuk mendekat, wajahnya penuh kecemasan ketika bertanya." gimana, kami masih bisa bergerak, ada yang cedera..kamu.. kamu kenapa malah bantu dia, kamu gila, ya.."
Sementara Wisnu dan rita buru buru turun dari lantai atas, berlari ke arah revan sambil meminta maaf dan menanyakan keadaanya dengan cemas semuanya kelihatan panik.
Julia yang juga menjadi korban hanya terduduk di satu sisi, tidak ada seorang pun yang perduli dengan hidup dan matinya.
" revan..kamu benar benar, kenapa tiba tiba berlari ke sana kamu nggak tahu itu bahaya banget, kalau sampai kena kepala mu dan bagian alat vital lainnya gimana, benar benar bikin orang takut setengah mati." keluh rita yang tidak tahan lagi.
Mungkin karena revan tidak tahu apa yang sedang terjadi, rita langsung memasang wajah serius lalu memutar balik fakta dan membentak julia." kalau kamu mau bunuh diri kenapa nggak mati di tempat lain saja,malah pilih waktu keluarga ada tamu untuk bikin malu,untung pak revan nggak kenapa napa, kalau sampai terjadi apa apa kami akan menuntut kamu secara pidana."
Mendengar semua kata kata yang memuakkan itu,wajah julia tampak putus asa, dia tidak membela diri sedikitpun.
Setelah mengalami ke jadian yang begitu mendebarkan di tambah rasa sakit di sekujur tubuhnya, saat ini dia masih dalam kondisi mati rasa dan linglung.
Saat itu juga revan menepis tangan orang orang yang akan membantunya. dia menahan rasa sakit dan memaksakan diri untuk berdiri.
Dengan dingin dia melirik keluarga Hermawan itu, lalu berpaling dan berkata dengan nada muram.
" om Wisnu, kalau aku nggak salah lihat barusan, keluarga anda ini bisa di tuduh melakukan percobaan pembunuhan."
" ini.." Wisnu melirik ke arah sang pelaku utama, Andreas.dia hanya menghela napas dan tidak tahu harus menjelaskan apa.
" revan, jangan ngomong seserius itu.."
Rita langsung maju membela diri." kejadiannya begini, putri sulung om Wisnu yang selalu berbuat onar datang lagi ke rumah dan menyerang aku sebagai orang tua, Andreas yang nggak tahan akhirnya membela ku, siapa sangka dia malah..."
" cukup.." revan memotong perkataannya dengan tidak sabar,"aku nggak tertarik ikut campur dalam urusan keluarga kalian, tapi setiap kali kesini aku selalu melihat pemandangan kacau seperti ini, benar benar merusak suasana, kalau urusan rumah tangga kalian belum beres, lebih baik tunda dulu jadwal pernikahannya."
Dia tidak ingin lama lama di rumah kacau ini, setelah mengucapkan kalimat itu, dia langsung berjalan keluar dengan hawa dingin di sekujur tubuh.
Melihat dia tiba tiba pergi secepat itu, apalagi dengan tangan yang tampaknya cedera parah sebagai calon istri pria itu, anita benar benar sangat jengkel setengah mati.
Apalagi tadi mengingat revan nekat menyelamatkan julia, lalu mengusulkan menunda pernikahan dia langsung melirik julia dengan tatapan kebencian dan mengutuk dengan emosi yang tidak terkendali.
" pelacur sialan, kenapa tadi kamu nggak mati saja sekalian, kalau kamu mati semau masalah akan selesai, keluarga ini nggak akan sekacau ini. lagi. "
Setelah memaki, anita langsung berlari keluar untuk mengejar revan.
Keluarga Hermawan seharusnya malam. ini berdiskusi degan keluarga kurnia detail tentang pernikahan.
Namun, setelah kekacauan ini, rita juga di penuhi dengan amarah dan kebencian.
Meskipun barusan julia hampir meregang nyawa dan masih terduduk lemas di lantai, rita sama. sekali masih tidak merasa bersalah justru menggertak an gigi dan memakinya.
" dasar anak haram, kamu pintar mencari waktu untuk buat keributan, dengar ya..kalai sampai pernikahan anakku sampai terganggu aku nggak akan biarkan kamu hidup tenang."
" cukup.."Wisnu akhirnya tidak tahan lagi dan membentak rita dengan keras. " kamu nggak lihat dia terluka, bisa diam sebentar, nggak.. "
Bagaimana pun juga dia adalah ayah kandung julia.
Meskipun Wisnu juga kesal dengan sikap pembangkangan julia, tetapi setelah kejadian menegangkan tadi, dia merasa agak bersalah.
" bangun, masuk ke kamar, biar aku obati. "
profesi Wisnu adalah seorang dokter bedah saraf. di rumah juga tersedia ruang perawatan khusus.
Biasanya, kalau ada luka ringan dia langsung bisa menanganinya sendiri. namun, saat Wisnu mengulurkan tangan untuk menolongnya, julia malan refleks mendorong nya seperti tersengat listrik.
Dengan mengertakkan gigi, dia berdiri sendiri.
" rita dan juga Wisnu.."
Dia menatap kedua orang itu demgan mata gelap penuh dendam lalu mengucapakan kalimat yang dingin dan kejam." akan tiba saatnya kalian akan sadar, membiarkan aku hidup kali ini adalah kesalahan terbesar untuk kalian.."
Tanpa memberi kesempatan mereka untuk menjawab,julia menyeret tubuhnya yang hampir hancur, berjalan terhuyung huyung keluar dari ruang tamu.
dengan kepalanya yang pusing dia masuk ke dalam mobil.