Cinta sejati seharusnya hanya terjadi sekali dalam hidup. Tapi bagi Alia, cinta itu datang berkali-kali, di dunia yang berbeda, dengan waktu dan takdir yang terus berganti.
Sejak kematian suaminya, Arya, hidup Alia telah kehilangan warna. Hingga suatu malam, alam semesta seolah mendengar jerit hatinya, Alia pun bertransmigrasi ke dunia paralel di mana Arya masih hidup.
Yang ajaib, Alia tidak hanya bertransmigrasi ke satu dunia paralel, melainkan dia terus berpindah-pindah ke berbagai dunia yang berbeda.
Di satu dunia paralel, Alia adalah sekretaris dan Arya adalah seorang CEO. Di dunia lainnya, dia remaja SMA sementara Arya adalah kakak kelas yang populer. Bahkan, ada dunia di mana ia menjadi seorang tante-tante sedangkan Arya masih seorang berondong muda. Dan masih banyak lagi situasi paralel yang lainnya.
Ini adalah perjalanan seorang wanita yang tak pernah bosan membuat pria yang sama jatuh cinta.
Jadi mari kita ikuti kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arc Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hal Yang Alia Lupakan
"Kamu gak apa-apa, Sayang?"
Alia membuka mata dan mendapatkan pertanyaan tersebut.
"Mah, apa yang terjadi?" Alia menyadari dirinya terbaring di atas ranjang.
"Kamu tadi pingsan."
"...."
"Gimana perasaan kamu? Apa mungkin seharusnya kamu Mamah bawa ke rumah sakit aja?"
Alia bangkit perlahan, "Gak usah. Aku baik-baik aja kok." Alia coba mengingat lagi hak yang terjadi sebelum dia hilang kesadaran. "Di mana Mas Arya?"
"Dia ada di lantai bawah sama ayahmu. Dia enggan pulang karena mengkhawatirkan kamu. Jadinya mamah menyarankan dia supaya menginap aja di malam ini."
"...."
Masih ada sedikit rasa pusing kepala Alia.
"Apa mau mamah panggilkan Arya kemari?"
Alia diam sejenak lalu mengangguk. Amira pun kemudian pergi meninggalkan Alia sendiri.
Kenapa aku tiba-tiba pingsan seperti tadi?
Alia kembali menarik ingatannya ke pas makan malam tadi. Ada Arya, Ari, dan Amira. Tapi anehnya, Alia merasa ada satu lagi orang di sana.
Siapa?
Kenapa aku yakin harusnya ada orang keempat di sana?
Rasa pusing dan sakit kembali menyerang kepalanya. Alia bingung dan tak bisa menjelaskan ketidaknyamanan yang ada di hatinya.
Satu hal yang pasti, Alia merasa telah melupakan sesuatu yang teramat penting.
Sayang, Alia tak diberi kesempatan untuk berpikir. Sebab angin hangat misterius itu kembali terasa semilir di tubuhnya.
Alia berkedip, namun saat matanya terbuka, di tak lagi berada di atas ranjang kamarnya. Kini Alia duduk di sebuah sofa sementara cahaya matahari yang terik menyentuhnya lewat jendela.
Aku tak lagi ada dunia ketiga!?
Alia bangkit dan lihat keadaan sekeliling.
Untuk menggambarkan singkat tempat dia saat ini, ialah sebuah apartemen mewah dengan perabotan serta hiasan yang kelihatan mahalnya.
Tak lama, gelombang memori baru muncul.
Ini bukan dunia kedua! Ini dunia keempat!?
Alia menemukan cermin yang tak jauh darinya. Dari cermin itu pula, sosok dirinya sendiri terlihat.
Di dunia ini aku udah berusia 30-an.
Wajah dan tubuh Alia masih pantas disebut cantik. Cuma memang tak ada lagi kesan remaja yang sebelumnya ia punya.
lalu satu fakta penting tentang dunia itu pun membuat Alia tersentak.
Aku seorang janda!?
Alia jadi ingat statusnya di dunia pertama.
Tapi ... Mantan suamiku di sini bukan Mas Arya.
Dan aku menceraikan dia karena diselingkuhi.
Setiap perbedaan antar dunia paralel selalu unik dan membuat kaget.
Masalah terbesarnya, di dunia aku sama sekali tidak mengenal Mas Arya.
Di memori Alia yang baru, sosok Arya tak pernah ditemukan. Kalau di dunia ketiga Alia dan Arya tidak saling kenal, namun mereka satu sekolah. Arya dan Alia di dunia ini bahkan tidak pernah bertemu sama sekali.
Gimana caranya aku menemukan Mas Arya?
Mau bagaimana pun, hasrat Alia menikahi semua versi pararel Arya masihlah jadi tujuan utama.
Alia lekas mencari laptop. Setelah ditemukan, ia membuka sosial media, coba mencari nama Arya Damara. Namun setelah hampir satu jam tak menemukan hasil, Alia putus asa.
Apa di dunia ini aku dan Mas Arya tidak ditakdirkan bersama?
Alia tak terima jika itu benar adanya.
Ding Dong!
Di tengah rasa frustasi, bel apartemennya berbunyi. Alia pun terpaksa harus membuka pintu dan menyambut sang tamu.
Dan yang ada balik pintu adalah seorang pria paruh baya berkumis tebal. Butuh sepersekian detik untuk Alia mengingat siapa pria di hadapannya.
"Apa yang kau mau?" tanya Alia dingin.
"Aku ingin bicara denganmu," jawab si pria serius.
"Apa yang mau kau bicarakan!? Apa kau mau menyombongkan hubunganmu dengan gadis itu!?"
Pria ini tidak lain adalah mantan suami Alia di dunia keempat. Pria yang meninggalkan Alia untuk wanita yang lebih muda.
"Bukan, aku bukan kemari untuk melakukan hal bodoh seperti itu." Si pria coba mendekat, tapi Alia sontak mundur menjauh.
"Jadi apa yang kau mau, Heru!?" Alia tak nyaman berdekatan dengan mantannya.
"Bisa kita bicara di dalam?"
"Tidak! Berduaan dalam satu ruangan dengan pria yang bukan suami hanya akan membuat namaku rusak!"
Heru langsung mengerutkan dahi. "Terus apa kau kira memanggil para gigolo itu tidak akan membuat namamu hancur!?"
Alia reflek membuka mulutnya. "Hah!?"
"Jangan pura-pura bodoh! Apa kau pikir aktivitasmu itu tidak akan ketahuan!?"
"...."
"Aku tahu kau sakit hati karena apa yang aku lakukan, tapi jangan lantas kau jadi melakukan hal gila seperti menyewa jasa gigolo!"
"...."
Alia terdiam, bukan karena dimarahi oleh mantan suaminya, melainkan oleh kelakuan dirinya sendiri di dunia tersebut.
Diriku di dunia ini suka menyewa jasa gigolo!?
Alia bisa membayangkan bahwa setelah diselingkuhi, dirinya di dunia ini pasti butuh pelarian. Cuma tidak disangka pelariannya adalah hal gila semacam itu.
Tapi Alia masih belum dapat memori terkait hal tersebut. Jadi masih ada kemungkinan kalau Heru cuma asal bicara.
"Apa yang aku lakukan bukan lagi urusanmu! Kita sudah bercerai!"
"Kita memang sudah bercerai, tapi apa yang kau lakukan tetap bisa mempengaruhi namaku." Heru mencengkram tangan Alia. ".. Aku tidak peduli hubunganmu dengan para pria rendahan itu! Yang perlu kau catat, ialah jangan sampai melakukan hal bodoh yang juga akan mencoreng nama perusahaan!"
Perusahaan yang dimaksud ialah perusahaan yang Alia dan Heru miliki bersama. Setelah bercerai, mereka sepakat untuk membagi saham perusahaan secara rata. Jadi jika nama Alia tercoreng, memang memungkinkan nama perusahaan mereka ikut terkotori.
Yang Heru ternyata pedulikan ternyata hanyalah perusahaan mereka. bukan keadaan Alia.
Alia pun mengepalkan tangannya.
Dia mengangkat satu kakinya lalu melancarkan tendangan ke perut.
Bhaam!
Heru terdorong sampai menabrak tembok.
"Kau harusnya ngaca! Kelakuanmu lah yang bisa mencoreng perusahaan! Kalau media sampai tahu kita bercerai karena kau memiliki hubungan dengan bocah umur 19 tahun, namamu pasti akan hancur sehancur-hancurnya!"
Brug!
Alia menutup pintu keras. Meninggalkan Heru yang kesakitan.
Di dalam apartemen, Alia terduduk di sofa seraya menatap langit-langit.
Dunia keempat ini gila.
Mas Arya, aku membutuhkanmu.
