Seorang selir baru sebuah kerajaan Qing (Xia Fei) yang hidup dalam bayang-bayang kebencian dari permaisuri Ren yang bersekongkol dengan para selir senior (Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin) karena cemburu dengan perlakuan spesial kaisar Qing Feng pada Xia Fei.
Hari itu permaisuri Ren,Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin dengan sengaja menjebak Xia Fei yang sudah di pengaruhi obat. mendorongnya masuk kedalam kamar pangeran kedua (pangeran Li).
Xia Fei yang sudah lemas dan tak berdaya berusaha melarikan diri sekuat tenaga.hingga membuatnya tersudut dipinggir tebing.
Para selir sengaja mendorong Xia Fei hingga membuatnya jatuh kedalam jurang dan tenggelam kedalam air.
Gelang giok pemberian kaisar tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.membuat Xia Fei menutup mata.
Ketika tersadar dirinya berada di sebuah tempat yang asing.dengan orang-orang yang terlihat asing serta memakai baju yang aneh.
Dimana sebenarnya Xia Fei berada??
Seperti apa kehidupan Xia Fei selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tutie arsyek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"selamat datang tuan besar"
Semua orang berdiri berjejer didepan pintu masuk untuk menyambut kedatangan tuan besar mereka.
"dimana wanita itu?"
"nona sedang tidur tuan, apa perlu aku bangunkan?" Merry membawakan tas dan jas tuan besar untuk di bawanya ke ruang kerja.
"tidak perlu, biarkan dia tidur.besok pagi aku mau lihat keanehan yang kalian bicarakan"
" baik tuan besar"
Setidaknya tiga laporan sudah Kai terima hari ini dari penghuni paviliun.
Laporan pertama dari Leo, Merry dan Jerry dengan isi laporan yang sama.
Hampir membuatnya gila, bagaimana tidak? Setiap kali mereka meneleponnya saat itu Kai sedang rapat.hingga laporan yang terakhir dari Jerry hampir membuat Kai lepas kendali, dia hampir membunuh anak buah Cleo saat sedang menginterogasinya.
"lain kali aku tidak mau mendengar laporan apapun dari kalian, dan tentang wanita itu....jika dia masuk ke ruang kerja maka bunuh saja.tidak perlu menunggu perintah dariku. Mengerti....??"
Tatapan tajam dan menyeramkan dari Kai membuat semua orang menunduk diam.
"aku akan beristirahat, jangan ganggu"
Dengan gagah Kai pun berjalan menuju kamarnya.
Melepaskan satu persatu baju yang dia pakai, lalu merendamkan diri di bathtub dengan air hangat yang berbuih.
"sungguh melelahkan"
Kai berusaha merelaksasikan tubuhnya, menikmati hangat air dengan menutup kedua matanya.
Cukup lama dia berendam.
Tok Tok Tok
"tuan besar, apa mau di siapkan makan malam sekarang?"
Suara Merry seketika membuyarkan pikirannya.
"tidak perlu, aku mau langsung tidur"
"baik tuan besar"
Merry bergegas keluar dari kamar.
Selain Merry,memang tidak ada yang boleh masuk ke ruang kerja dan kamar pribadinya.
Walaupun hanya merapihkan kamar dan ruang kerja, tapi tugas Merry cukup berat.jika ada yang berubah atau hilang maka nyawa Merry taruhannya.
Ya, tidak hanya file rahasia tapi juga Kai tidak suka jika ada satu bukunya yang tidak pada tempatnya.
Merry juga bukan tidak pernah berbuat kesalahan. Dia pernah salah menyimpan buku di tempat yang seharusnya dan akhirnya Merry di kurung di ruang bawah tanah selama sebulan.hingga akhirnya hati Kai luluh karena melihat Merry yang begitu kuat bertahan dan terus berlutut.
Akhirnya Merry pun di angkat menjadi pelayan pribadinya.
Tidak mudah memang untuk menjadi bagian dari paviliun itu.selain cctv gerak-gerik mereka juga di pantau oleh penjagaan yang ketat.
Dan tentu saja ada rumah yang lain selain paviliun pribadi miliknya ini.
Rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman malah di jadikan tempat mengerikan bagi Kai.
Selain tempat untuk melampiaskan nafsunya pada wanita-wanita berbeda, rumah itu pula tempat baginya bertransaksi dengan kalangan bangsawan dan antar mafia.
Yang lebih kejam adalah rumah itu juga kerap di jadikan tempat penyiksaan.
Itulah arti rumah baginya yang bagi sebagian orang dianggap sebagai sarang kekejaman.
Lain halnya dengan paviliun ini.selain tidak ada yang boleh masuk juga tidak ada satu orangpun yang mengetahuinya selain orang-orang tertentu.
"selamat pagi bro...."
"hah...cari mati,pagi-pagi begini masuk ke kamar orang" Kai memicingkan matanya.
"gue tidak takut mati selama yang gue hadapi cuma bujang lapuk yang bersembunyi di balik title ketua Mafia. Hahaha....."
"asu.....sana pergi" Kai melempar bantal ke arah pria yang menggodanya itu.
"cepatlah bangun bro, gue lapar nih"
"udah ganggu tidur masih minta makan. Memangnya di rumah lu gak ada makanan untuk pengemis?"
"enak aja....biar gini-gini juga gue anak konglomerat bro"
" ciiihh.... konglomerat apa yang kerjanya setiap pagi minta makan ke rumah orang?"
" ayolah sayangku....." pria itu langsung memasang sikap genit sambil meraba-raba tubuh Kai yang masih bertelanjang dada.
"ETHAN...." sikap pria itu tentunya membuat Kai bergidik geli lalu bergegas bangun dan berlari ke kamar mandi.
Ethan....ya,pria itu adalah Ethan,teman baik Kai.
Selain Ethan.Kai juga memiliki dua teman baik lainnya. Arthur dan Zane.
Mereka besar di sekolah yang sama,dan memutuskan untuk terus berteman hingga saat ini.
Orang-orang tertentu itulah yang di perbolehkan masuk ke paviliun,selain pelayan pribadi,koki dan beberapa pengawal lainnya.
"hahaha....baru di goda segitu sudah kabur??" Ethan tertawa terbahak.
Biar bagaimanapun selama mereka masih berteman dengan Kai maka hidup mereka aman.
Tentu saja ini bukan tentang materi, tapi tenang kekejaman dunia mafia. Walaupun ketiga temannya tidak ikut terjun kedalamnya tapi nama mereka tentunya sudah masuk daftar sandera karena hanya mereka bertigalah yang benar-benar dekat dengan Kai.
Maka dari itu, Kai pun memberi pengawalan yang ketat bagi ketiga temannya itu. Kai tidak mau suatu hari ketiga temannya harus menjadi korban.
Dan karena itu juga Kai tidak pernah dekat dengan wanita manapun.setiap wanita yang dia temui hanya akan bertahan satu malam saja.selebihnya terserah mereka.
Walaupun banyak juga wanita yang lebih memilih untuk tetap bertahan tapi tidak ada satupun yang bisa menetap di hatinya.
Tidak hanya satu atau dua wanita yang pernah menjadi sandera, sayangnya Kai tidak pernah perduli hingga akhirnya musuh pun melepaskan wanita itu kembali.tapi ada juga yang di hukum sampai mati dan entah bagaimana? tidak ada berita apapun setelahnya.
Sejak dulu Kai memang tidak pernah memakai hatinya untuk mendekati wanita. Para wanita itu sendiri yang memutuskan untuk mendekati Kai.
Jadi wajar saja jika Kai tidak perduli bahkan memilih bersikap dingin ketika musuh menyanderanya.
"DASAR GAK PUNYA HATI.....KAMU TAHU APA YANG MEREKA LAKUKAN PADAKU? AKU MENJADI PEMUAS NAFSU MEREKA SECARA BERGILIR, TAPI KAMU TIDAK PERNAH MENCOBA MENYELAMATKAN AKU. KENAPA KAI?? APA AKU TIDAK CUKUP CANTIK? APA KAMU TIDAK CUKUP PUAS DENGAN PERMAINAN RANJANGKU? AKU BENCI KAMU KAI..... AKU BENCI"
Kai hanya tersenyum sinis menanggapi setiap ucapan yang penuh kemarahan itu.
Kejam? Ya memang kejam. begitulah Kai.toh bukan keinginannya untuk tidur dengan mereka. Toh mereka yang memaksa naik ke atas ranjangnya. lalu apa yang salah?
Selama ini Kai memang tidak pernah membuka hatinya untuk siapapun.karena dia tahu seperti apa resiko dan konsekuensinya.
Dia tidak mau mengorbankan siapapun terutama orang yang dia sayangi.
Beruntungnya, selama ini Kai hidup seorang diri.kedua orangtuanya telah lama meninggal karena sebuah kecelakaan.
Kai yang sebatang kara memilih pindah ke kota lain dan membangun perusahaannya sendiri.
Dengan dukungan dari ketiga temannya juga perusahaan Kai masih bisa berdiri hingga saat ini. Selebihnya adalah karena kerja kerasnya.
Kekejaman dan sulitnya membunuh Kai itulah hingga akhirnya dia bisa menjadi ketua Mafia di kota barat.
Benar, berkali-kali Kai hampir mati.tapi entah bagaimana dia selalu selamat.
Bahkan Kai pernah menjadi korban sandera,seluruh tubuhnya di penuhi luka.tapi dia berhasil selamat.
Tidak banyak yang tahu bagaimana perjuangan Kai sampai bisa di titik ini.
Dengan mudah Kai mengakuisisi perusahaan besar.memberantas geng-geng mafia dengan tangannya sendiri.
Hingga akhirnya para geng mafia itu memutuskan untuk menjadi anak buahnya dan hidup di bawah pimpinannya.
Banyak dari kalangan bangsawan berharap bisa bekerjasama dengannya.bisa mendekati Kai adalah hal yang luar biasa bagi mereka.tapi tentu saja itu tidak mudah.
Tidak sedikit juga yang malah membencinya, selama ini mereka menginginkan perusahaan bahkan wilayah kekuasaan.dan tentu saja orang-orang itu bukanlah orang sembarangan karena itulah Kai selalu lebih berhati-hati.
Tidak mudah mendapatkan kepercayaan darinya juga tidak mudah Kai mempercayai semua orang.
Jika Kai menemukan penghianatan maka dia tidak segan-segan menghilangkan nyawanya, sekalipun orang itu adalah orang kepercayaannya.
Sampai saat ini musuh tidak pernah menemukan titik kelemahan Kai.sekalipun salah satu temannya menjadi sandera. Kai hanya mengirim pengawal terkuatnya untuk menyelamatkan. bukan dirinya sendiri.
"gak tau diri lu Kai,masa gue cuma di selamatin sama pengawal lu? gak adil banget.....gue kan teman dekat lu Kai"
" terus lu mau apa?udah untung masih bisa pulang dengan selamat. gak tinggal nama"
" eehhh....asem lu Kai.... "
" hahaha......lagian di kasih hati minta jantung, gak sopan lu"
" awas ya lu kalau suatu hari lu beneran jatuh cinta sama cewek gue orang pertama yang bakalan nyerahin cewek lu sama musuh lu"
" coba aja, hahaha ...... "
"KAI XANDERS SEBASTIAN......"
Biar bagaimanapun mereka tetaplah teman.bukannya tidak penting,Kai hanya tidak mau menunjukkan kelemahannya pada musuh.
Jika saja Kai turun tangan maka bukan tidak mungkin ketiga temannya akan menjadi sandera kembali dan tentunya nyawa ketiga temannya akan semakin dalam bahaya.
Sesungguhnya Kai tidak ingin kehilangan ketiga temannya, tapi mau bagaimana lagi karena dirinyalah ketiga teman tercatat didalam buku musuh.