NovelToon NovelToon
DIUJUNG IKHLAS ADA BAHAGIA

DIUJUNG IKHLAS ADA BAHAGIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Poligami / Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: zanita nuraini

---

📖 Deskripsi: “Di Ujung Ikhlas Ada Bahagia”

Widuri, perempuan lembut yang hidupnya tampak sempurna bersama Raka dan putra kecil mereka, Arkana. Namun di balik senyumnya yang tenang, tersimpan luka yang perlahan mengikis keteguhan hatinya.
Semuanya berubah ketika hadir seorang wanita kaya bernama Rianty — manja, cantik, dan tak tahu malu. Ia terang-terangan mengejar cinta Raka, suami orang, tanpa peduli siapa yang akan terluka.

Raka terjebak di antara dua dunia: cinta tulus yang telah ia bangun bersama Widuri, dan godaan mewah yang datang dari Rianty.
Sementara itu, keluarga besar ikut memperkeruh suasana — ibu yang memaksa, ayah yang diam, dan sahabat yang mencoba menasihati di tengah dilema moral yang makin menyesakkan.

Di antara air mata, pengkhianatan, dan keikhlasan yang diuji, Widuri belajar bahwa bahagia tidak selalu datang dari memiliki… kadang, bahagia justru lahir dari melepaskan dengan ikhlas.

“Karena di ujung ikhlas… selalu ada bahagia.”


---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zanita nuraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 RIANTY MENEMUI RAKA

Raka duduk di kursi ruang security, pandangannya kosong menatap layar monitor yang menampilkan pintu masuk utama. Napasnya berat, pikirannya melayang jauh, terjebak di antara rasa lega dan kekhawatiran. Semalam di rumah, kata-kata ibunya masih menempel di telinga dan hatinya. Kata-kata yang membuat dadanya terasa sesak.

Tiba-tiba, dika menepuk pundak raka keras.

“Ngapain lu melamun, Bro?” suara Dika terdengar jahil, tapi ada nada penasaran yang menyelip.

Raka tersentak. “Eh… Dika… lu…”

Dika duduk di sampingnya, senyum tengil menghiasi wajahnya, alisnya naik-turun seolah menantang. “Ada masalah apa, Bro? Cerita dong sama gue. Siapa tahu gue bisa ngasih saran.”

Raka menelan ludah, masih terguncang. Hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan temannya itu.

“Hmm… gua bingung dik…” Raka membuka sedikit pikirannya.

“Bingung kenapa?” Dika mendesak, menatap Raka dengan mata bersinar nakal.

“Tapi janji ya, mulutmu jangan ember ke siapa pun dulu,” Raka menegaskan, menahan napas berat.

“Ya, tergantung apa ceritanya dulu…” Dika menjawab, setengah serius, setengah tengil.

“Ah… lu… Gak bisa diajak serius,” ucap Raka, menarik napas panjang.

“Oke… oke, kali ini aku serius,” Dika menambahkan sambil cengengesan. “Tuh kan, belum cerita, tampangmu udah ngeselin.”

Raka mendelik, menatapnya sinis. “Jadi cerita gak?”

“Hmm…”

Flashback on

'Raka gimana kalau kamu menikah lagi?' Bu Ratna bicara. Tapi ... Sebelum Raka sempat menjawab, sang ibu langsung bicara penuh penekanan:

“Ibu mau kamu menikah lagi dengan nona Rianty, Widuri biar dipoligami.”

“Tapi Bu… wanita mana yang mau di madu?” Pak Adi menyela.

“Alah bapak ini, hidup ini realistis pak, kita akan dipandang kalau kita punya banyak uang,” Bu Ratna menjawab tegas.

“Memang semua perlu uang, Bu… tapi gak gini juga solusi-nya mengorbankan perasaan menantu kita,” Pak Adi bicara lagi.

“Dan apa ibu mau kalau bapak juga nikah lagi biar ibu merasakan apa yang dirasakan menantu kita?” Pak Adi marah tertahan.

Dari ketegangan itu, terdengar jeritan tangis Naura, anak kedua Siska, karena terkena mainan arkana

Siska segera bangun, menggendong anaknya, membawanya ke kamar, diikuti kakaknya Rasya. Ya, memang Siska lebih dulu menikah daripada Raka, jadi Siska sudah memiliki anak yang besar.

Lanjut ke ketegangan tadi:

“Pokoknya, ibu mau Raka menikah lagi dengan nona Rianty, titik.”

Sementara itu, Widuri hanya duduk diam, menahan rasa sakit dan kecewa, wajahnya pucat karena hati tersayat.

“Sudah-sudah, sudah malam. Waktu-nya istirahat,” terdengar suara pak adi menenangkan, menutup perdebatan malam itu.

Flashback off

Dika menepuk pundak Raka lagi, setengah tertawa, setengah serius:

“Gilak, ditaksir orang kaya walaupun dah punya bini. Emang si lu ganteng! Beda sama gw yang mukanya pas-pasan, jomblo akut lagi… Btw, tutor dong, Bro, gw juga mau!”

Raka tersenyum tipis, setengah kesal, setengah tak bisa menahan tawa. “Huh… lu aja yang nggak ada malu, Dik.”

Dika pura-pura innocent, tapi matanya tetap mengerling nakal, menantang.

Saat itu, pintu lobby terbuka. Seorang wanita melangkah masuk, penuh percaya diri. Raka menoleh, terhenti sejenak.

Sipa perempuan ini… cantik sekali, pikir Raka, napasnya tertahan. Begitupun Dika, batinnya: sungguh, ini bidadari turun dari kayangan!

“Selamat pagi… Mas Raka, Dika,” Rianty menyapa dengan senyum sopan tapi penuh percaya diri.

“Maaf, Nona… non siapa ya? Ada perlu dengan siapa biar saya sampaikan?” ucap Raka, suara sedikit bergetar.

“Saya Rianty. Saya ingin bertemu denganmu,” gumam Rianty, tatapannya mantap.

“H-hah… s-saya…” Raka gugup, mengingat nama yang diucapkan sama seperti ucapan sang ibu semalam.

Dika melotot, mulutnya terbuka lebar. Matanya melebar sempurna, tak percaya.

Raka tersenyum tipis, menahan geli melihat ekspresi teman jailnya itu.

“Iya… saya hanya ingin berkenalan dengan kalian berdua,” Rianty melanjutkan, suaranya lembut tapi tegas.

“Oh… iya, salam kenal,” jawab Dika, pandangannya tak lepas dari Raka, tapi matanya juga mengamati Rianty dengan campur kagum dan kaget. Rianty tersenyum, tapi tatapannya tetap fokus pada Raka.

“Dari mana, Nona, tau nama kami berdua?” tanya Dika, penasaran.

“Itu…” Rianty menunjuk name tag mereka.

“Oh… iya ya,” jawab Dika, setengah mencari perhatian, tapi tatapan Rianty tetap tenang dan tak berubah.

Setelah menatap lama, akhirnya Rianty pamit.

Dika di sampingnya menepuk pundak Raka pelan, menatapnya penuh makna:

“Lihat, Bro… aku jomblo akut, tapi lu ditaksir cewek cakep gini. Dan jangan lupakan bini lu di rumah, se cantik dan seanggun apa Mbak Widuri.”

Raka menghela napas panjang, sadar ini akan menjadi awal yang rumit tapi menarik. Pikirannya masih terikat kata-kata ibunya semalam, tapi ada rasa penasaran dan ketertarikan yang tak bisa ia abaikan.

Dika menepuk pundak Raka sekali lagi, lirih:

“Bro… siap-siap ya, ini pilihan yang sulit…”

Raka mengangguk dalam diam, menatap Rianty yang kini berjalan melewati lorong keamanan, kepalanya tegak penuh percaya diri. Senyum tipis menghiasi wajah Raka, tapi hatinya tetap bergetar — malam itu, semua yang terjadi di rumah ibunya seakan kembali menghantui pikirannya.

Begitu Rianty menghilang dari pandangan, Dika bergumam pada diri sendiri:

“Coba aku yang ditaksir Mbak Rianty…”

Raka hanya tersenyum tipis, menatap layar monitor. Pikirannya tak bisa fokus lagi. Flashback percakapan ibunya semalam membayang-bayang, dan satu hal pasti: hidupnya akan segera berubah.

#tbc

Hai hai sore para readers waduh rianty udah berani nyamperin raka tu gimana lanjutan nya ya

Jangan lupa like vote komen and kirsan nya yaaa papayyy all

1
Intan Pandini
Ohh jadi sebelumnya pernah di suruh poligami ya sama keluarganya
Intan Pandini
Hmm jadi penasaran sama rianty ini, kira kira siapa ya
Intan Pandini
Shock banget tiba tiba di tanya boleh berbagi suami 😭 aku reflek bakalan ngamok kayak nya 🙏
Delwyn
Ngakak sampe geleng-geleng!
zanita nuraini: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Kovács Natália
Makin penasaran dengan twist ceritanya.
zanita nuraini: terimakasih sudah mampir cerita author
ditunggu kelanjutan nya ya☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!