Hidupku yg sempurna berubah 180° berkat perselingkuhan ayahku. Aku yg dulu hidup bagai tuan putri kini harus bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidupku, belum lagi ibuku yg jatuh sakit pasca perceraian. Bagaiamana aku harus bertahan??
#HowtoFight??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.16 Fitnah
Setelah pernikahan David berakhir, Cathy masih merasa tidak puas. Apalagi dirinya kesal saat David masih menanyakan kabar mantan istrinya yang entah sudah menghilang ke negara bagian mana.
Bahkan hingga saat ini David masih penasaran akan keadaan Margaret. Dirinya selalu mencari tahu keadaan putrinya bahkan sampai memata-matainya. Hal itu membuat Cathy iri dan cemburu, apalagi David yang sibuk jarang menemaninya pergi ke dokter.
Mungkin nanti saat mendekati hari persalinan Cathy akan tinggal sendirian di Singapura dan David akan lebih banyak mengabaikannya. Tidak mau anaknya ikut diabaikan Cathy berusaha untuk menyingkirkan Margaret. Minimal Cathy harus membuat David membenci putrinya sendiri.
"Apa yang harus kulakukan untuk menyingkirkan anak j**ang itu?" gumamnya.
Cathy terpikir untuk menyewa seseorang untuk mengikuti Margaret kemanapun dan memantau aktivitasnya. Lalu wanita gila itu akan menjebak Margaret hingga David membencinya dan tak mau berhubungan dengan putrinya lagi.
"Aku harus menyingkirkannya demi posisi anakku." gumam Cathy.
Hari terus berjalan dan Margaret tidak menyadari kalau pergerakannya sudah diawasi. Wanita muda itu malah tinggal sendiri dan beraktivitas normal seperti biasanya. Margaret juga tetap berkumpul dan nongkrong bersama teman-teman kuliahnya saat ada waktu.
Hingga suatu hari, Margaret mendapatkan sebuah undangan ulang tahun dari seorang teman kuliahnya dulu. Monica pun terkejut karena Margaret ikut diundang ke dalam pestanya.
"Mon, kenapa aku juga diundang?" tanya Margaret.
"Aku juga penasaran, padahal dia tahu kita bukan circle-nya." ucap Monica.
"Yang benar saja bukan di cafe atau resto, tapi di bar.. BAR lho ini.." ucap Margaret terkejut.
"Iya aku juga tahu, kita skip saja ya .." ucap Monica.
"Aku setuju, lebih baik kehilangan satu teman daripada harus terjerumus." ucap Margaret.
"Aku juga merasa ini ada yang aneh." ucap Monica.
"Oke, deal ya kita skip." ucap Margaret.
"Oke, sip.." balas Monica.
Begitulah akhirnya, Monica dan Margaret sepakat untuk tidak datang. Monica yang tahu Margaret tinggal sendiri terkadang datang ke apartemennya dan menemani Margaret. Monica tahu semua hal tentang sahabat baiknya tersebut dan tetap menyimpan rahasianya dengan baik.
Keanehan tak berhenti sampai disana, saat mereka sedang berjalan-jalan ke mall pun Monica merasa ada seseorang yang mengawasi mereka.
"Margie, apa kau merasa kita sedang dibuntuti orang?" tanya Monica.
"Tidak, mungkin hanya perasaanmu saja Mon." ucap Margaret.
"Semoga saja begitu." ucap Monica.
Dan mereka tetap berjalan-jalan dengan tenang hingga pulang ke rumah masing-masing. Saat itu Margaret habis memarkirkan mobil, tiba-tiba dirinya merasa mulai diikuti seseorang. Hingga akhirnya Margaret berlari dan menaiki lift.
"Cepat.. Cepat aku harus langsung masuk ke apartemenku.." gumam Margaret.
Kebetulan saat itu seorang pria ikut masuk ke lift di lantai berikutnya. Pria itu menatap Margaret yang tengah ketakutan.
"Apa ada seseorang yang mengganggu anda nona?" tanya pria itu.
"Itu, ada seseorang yang mengikutiku tuan, aku takut bisa temani aku sebentar." ucap Margaret.
"Baiklah, aku akan mengantar anda ke apartemen anda. Lalu hubungi nomor ini jika ada orang aneh." tunjuk pria itu pada sebuah poster di lift.
Margaret pun membacanya dengan seksama dan benar itu nomor keamanan di apartemen tersebut.
Pria itu benar-benar mengantarnya sampai ke dalam apartemen dan Margaret benar-benar berterimakasih atas bantuannya.
"Terimakasih tuan atas bantuannya." ucap Margaret.
"Iya, sama-sama." jawabnya singkat lalu pergi.
Setibanya di apartemen Margaret pun lemas dan terduduk.
"Untung saja masih ada orang baik.." gumamnya.
Setelah itu Margaret langsung menghubungi pihak apartemen untuk menindaklanjuti kejadian ini. Dan keamanan makin diperketat berkat aduan Margaret.
Mulai saat itu, Margaret membawa barang-barang seperti alat kejut listrik, hingga sprayer lada untuk menghadapi para penguntit.
Margaret juga beberapa kali bertemu pria yang membantunya pada malam itu. Setiap bertemu mereka hanya bertegur sapa selayaknya tetangga. Kemudian satu kejadian tak terduga terjadi, Margaret kembali diikuti orang tak dikenal tepat di depan halaman apartemennya.
"Toloong...!" teriak Margaret sambil berlari.
Pria tetangganya tersebut tiba-tiba menabrak pelaku dengan mobilnya hingga jatuh dan satpam setempat langsung mengamankannya. Kejadian itu cukup mengerikan bagi Margaret karena terang-terangan diikuti saat sedang membeli makanan di siang hari.
"Anda tidak apa nona?" tanya pria itu.
"I-iya.." ucapnya.
"Sepertinya orang itu memang mengincar anda." ucapnya.
"Terimakasih tuan, kali ini aku selamat."
"Iya, tapi sebaiknya kita ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian ini." ucapnya lagi.
Mereka ke kantor polisi dan mengamankan pelaku, tapi sayang pelaku hanya mengatakan kalau dia menyukai Margaret saat melihatnya sedang berjalan di sekitar. Margaret langsung merinding mendengar pengakuannya yang tak masuk akal.
"Anda masih sanggup berdiri?" tanya pria itu yang tetap menemani Margaret.
"Iya tuan, terimakasih banyak."
"Sama-sama, ayo kita pulang." ucapnya.
"Boleh aku tahu siapa nama anda? anda sudah banyak mambantuku." ucap Margaret.
"Riki.. Anda Margaret kan..?"
"Benar.. Salam kenal tuan Riki."
"Panggil saja Riki, aku bukan orang penting hingga dipanggil tuan." ucapnya.
"Baik, Riki." ucapnya.
Setelahnya, Margaret mulai trauma setiap kali berjalan di tempat yang sepi. Tapi kehidupannya tetap berjalan normal tanpa masalah, hingga muncul seorang pria di kantornya. Rekan kerjanya dari divisi lain muncul dan mengajaknya berkenalan. Margaret hanya menanggapi seperlunya dan selalu menolak ajakan makan bersama.
Pria itu bernama Dicky, anak baru dari divisi lain. Pria itu terus mengganggu Margaret bahkan menyebar rumor kalau mereka berkencan.
"Dicky, tingkahmu sudah kelawatan.. Sejak kapan kita berkencan?" tanya Margaret kesal.
"Mulai saat ini juga boleh." ucap Dicky.
"Jangan bermimpi, sadarlah kita hanya sebatas rekan kerja." ucap Margaret.
"Oh iya, rumor kan hanya fakta yang tertunda.. "
"Jangan kurang ajar, kau tidak tahu siapa aku??" tanya Margaret.
"Putri tuan David, lebih tepatnya putri yang sebentar lagi akan dibuang. Ayolah ayahmu saja kudengar bermain kotor." ucap Dicky.
"Dasar pria kurang ajar..!" ucap Margaret berusaha menampar pria itu.
Dicky pun meraih tangan Margaret dan hendak memeluk tubuh Margaret, tapi sebuah tendangan meluncur ke arah pangkal paha pria mesum itu.
Bukkk.
"Berani sekali kau kurang ajar, aku akan melaporkanmu.." ucapnya.
"Memangnya ada yang percaya padamu, dasar wanita munafik.." ucapnya Dicky kesal.
"Awas saja akan aku laporkan.." ucap Margaret pergi dari tempat itu.
Namun, tangan Dicky menariknya ke pojok dinding.
"Toloong...!" teriak Margaret.
"Tidak ada yang akan membantumu, lebih baik bantu aku buka celanaku.." ucapnya.
Tiba-tiba sebuah pukulan keras mengenai kepalanya.
Bughh...
"Akhhh..!" teriak Dicky.
"Tuan Kevin.." ucap Margaret.
"Berani sekali kau berbuat mesum disini, kau pikir kau siapa?" ucapnya dan langsung memukuli pria tadi hingga babak belur.
Orang-orang keluar dan menonton Dicky yang dipukuli oleh Kevin. Lalu mereka dipisahkan dan Margaret menceritakan kejadian yang sebenarnya. Dicky langsung dipecat dari kantor dan dilaporkan ke kantor polisi oleh Julian atasan Margaret. David yang mengetahuinya cukup kesal pada bawahannya karena menerima orang seperti Dicky.
Lalu gosip mulai merebak, dimana Margaret justru adalah kekasih Dicky dan hal itu membuat nama baik Margaret rusak.
...----------------...